Pages

Wednesday, March 31, 2021

Three Point Lighting

Apa Itu Three Point Lighting?

Pada dasarnya, three point lighting adalah sebuah metode atau teknik pencahayaan di mana kamu menggunakan satu set pencahayaan. Pencahayaan tersebut terdiri dari 3 sumber cahaya yang datang dari arah yang berbeda-beda.

Teknik ini berfungsi untuk menerangi objek ketika sedang dipotret. Umumnya diterapkan ketika kamu foto di dalam studio tapi juga sangat diperlukan saat membuat film atau videography.



Apa Saja Kelengkapan Three Point Lighting?

Sesuai nama three point lighting, teknik ini punya tiga sumber cahaya, yaitu key light, fill light, dan back light. Tentu saja kamu memerlukan ketiganya. Namun, ada beberapa keadaan yang dapat kamu siasati saat pengaplikasian teknik ini, yaitu:

Jika kamu hanya memiliki 1 buah lighting, gunakan sebagai key light.

Namun, jika kamu hanya memiliki 2 buah lighting, gunakan salah satu sebagai key light dan satu lagi sebagai fill light.

Penjelasan di atas membuktikan bahwa teknik ini memang tidak mengikat. Nah, supaya makin andal, masing-masing pencahayaan dari three point lighting tersebut akan kami kupas satu per satu di poin berikutnya. 

1. Key Light: Si Pencahayaan Utama

Memotret dengan cahaya key light (sumber: digital-photography-school.com)



Three point lighting yang pertama adalah key light. Merupakan pencahayaan utama yang paling terang untuk menerangi objek apapun yang sedang kamu potret. Biasanya key light diletakkan di depan objek, namun sebaiknya geser sedikit ke bagian samping sekita 45⁰ untuk menciptakan dimensi yang lebih terasa. 

Ketahuilah bahwa setiap posisi yang kamu pilih untuk meletakkan key light akan berpengaruh pada mood foto secara keseluruhan, Maka dari itu, perencanaan soal setting posisi three point lighting menjadi sangat penting sebelum memulai pemotretan.

Supaya hasil fotomu semakin menakjubkan, kami menyarankan kamu untuk menggunakan rangkaian set lighting yang berikutnya, yaitu fill light.


2. Fill Light: Membangun Mood Foto

Efek gelap dari fill light (sumber: foto.co.id)


Nah, berikutnya ada fill light yang menjadi sumber cahaya kedua. Lampu fill light memiliki pencahayaan yang lebih redup dibanding key light. Hal ini terjadi karena sesuai fungsinya yaitu untuk menahan bayangan yang terlalu kentara akibat sorot cahaya dari key light. Pokoknya sangat bagus untuk mengontrol kontras saat pemotretan berlangsung.

Fill light juga berfungsi untuk memperkuat dimensi objek dan membantu objek agar terlihat lebih hidup. Kamu dapat menambah tingkat cahaya, maupun menguranginya untuk memberikan mood yang berbeda-beda. Apakah kamu sedang memotret karakter antagonis? Atau mungkin seseorang yang sedang bersedih hati? Hal ini perlu menjadi pertimbangan.

Cahaya yang terlalu terang dari fill light menyebabkan gambar datar, sedangkan cahaya yang terlalu gelap membuat gambar menjadi underexposure. Sehingga kamu mesti seimbang dalam penggunaannya, GenK.


3. Back Light: Memisahkan Objek dengan Background

Contoh back light (sumber: unsplash.com)

Ini dia sumber cahaya yang ketiga dan yang terakhir di three point lighting, yaitu back light. Lampu ini biasanya diletakkan di belakang objek. Namun kamu juga dapat meletakkannya di atas, sehingga sorot cahaya benar-benar seperti matahari.

Meski dari atas, tapi tetap ingat posisinya wajib di bagian belakang objek. Posisi lampu seperti ini akan menghasilkan efek rim light.

Rim light adalah keadaan di mana latar foto gelap tetapi tetap mendapat cahaya yang redup di sekitar objek. 

Keadaan rim light dapat terjadi karena arah datang cahaya menyorot pada sudut ¼ dari posisi objek. Nah, rim light biasanya digunakan untuk golden hour photography yang pernah kami tulis sebelumnya.

Balik lagi soal back light, lampu ini berfungsi untuk membuat pemisah antara objek dengan latar foto, sehingga objek terlihat nyata dan tidak menghilang bagai ditelan backdrop. Oh iya, sekadar informasi nih, back light berbeda dengan background light, karena background light hanya menerangi latar belakang foto bukan karakter utamanya. 

Teknik three point lighting tidak hanya diterapkan untuk fotografi, tapi juga untuk pembuatan film, acara televisi, dan lain sebagainya yang berhubungan dengan kamera. Jika sudah menguasai teknik ini, mau memotret di mana pun akan lebih mudah


Tuesday, March 30, 2021

MENGANALISIS SENI BUDAYA NUSANTARA (Seni Rupa dan Seni Musik)

Menganalisis karya seni rupa nusantara

Berikut disajikan hasil analisis dari karya seni rupa dua dimensi dan tiga dimensi

a. Analisis karya seni rupa dua dimensi

menganalisis bisa dengan melihat aspek pengamatan berupa unsur yang menonjol, objek yang tampak, makna simboliknya serta perpaduan warna.

b. Analisis karya seni rupa tiga dimensi

ada tiga analisis karya seni rupa tiga dimesi

1. Analisis seni patung


    Contohnya patung pancoran. Patung tersebut merupakan patung pancoran dijakarta, patung tersebut merupakan salah satu karya patung modern.  Gaya pembuatannya sudah modern. Jika dizaman dahulu karakteristiknya dibuat untuk menghotmati dewa. Dizaman sekarang, seni patung sering diciptakan untuk hiasan, penciptaannya lebih bebas dan bervariasi. Seni patung diciptakan untuk dinikmati nilai keindahan bentuknya.

2. Analisis seni kriya


    Seni kriya merupakan seni yang dibuat dengan ketrampilan tangan atau kerajinan tangan. Bentuk karyannya bisa sebuah karya dari bahan tanah, batu, kayu, logam ataupun kain. Seni kriya yang diciptakan tujuannya sebagai benda pakai, pada umumnya diciptakan mengutamakan fungsinya. Sedangkan seni kriya yang dibuat berupa benda hias, hiasannya sebagai benda pajangan atau hiasan. Jenis ini lebih menonjolkan aspek keindahan. Seni kriya juga ada yang dibuat berupa benda mainan, biasanya dibuat untuk sebagai alat permainan contohnya seperti kerajinan layang layang, kelereng, dan lain sebagainya.

3. Analisis seni arsitektur

     Seni arsitektur merupakan karya seni yang merancang suatu bentuk dari bangunan. Didalam seni arsitektur estetika tersebut berkaitan dengan segala yang visual seperti volume, massa, elemen garis, permukaan, dan lain sebagainnya. Selain itu juga memakai prinsip harmoni, seperti komposisi. Contohnya gedung bank indonesia yogyakarta. Hasil rancangan arsitek hulswitt dan cuypers, didalam bangunan menampilkan aura kemegahan arsitektural bergaya eropa.


Menganalisis Karya Seni Musik Nusantara

Didalam kegiatan analisis seni musik nusantara diperdalam beberapa faktor yang membentuk suatu karya seni musik. Berikut disajikan bentuk analisis musik nusantara:

Analisis simbol musik

Langkah awal dalam menganalisis musik yaitu melihat simbol musik seperti partitur, tablatur dan simbol lainnya.

  • Partitur merupakan tulisan yang yang digunakan oleh musisi untuk menyampaikan atau menyimpan nada-nada yang digunakan untuk dibaca oleh pemain instrument musik.
  • Tablatur adalah tulisan untuk membantu pemain gitar, bass, drum dll yang bisa menggunakan tabulasi dalam bermain musik.

Analisis Musik Nusantara

Berikut disajikan analisis musik yang ada dinusantara

A. Analisis lagu daerah

Lagu daerah merupakan lagu yang lahir karena budaya   setempat yang bersifat turun temurun dan kedaerahan.Contoh analisis dari makna lagu daerah

  • Manuk dadali Hasil analisis isi lagu ini berisi tentang keperkasaan manuk dadali alias burung garuda.
  • Ampar-ampar pisang Hasil analisis isi lagu ini dibuat serta digunakan untuk menakuti anak-anak yang suka mencuri pisang.
  • Angin mamiri Hasil dari analisis lagu ini maknanya yaitu angin bertiup yang membawa kesejukan dan pesan untuk menyampaikan kerinduan kepada orang yang disayang.

B. Analisis lagu perjuangan

Contoh hasil analisis dari makna lagu perjuangan

  1. Bangun Pemudi-Pemuda Lagu ini bisa membuat kita lebih bersemangat dalam melaksanakan kewajiaban kita, Baik sebagai pelajar,pekerja,kepala rumah tangga dll
  2. Syukur Lagu ini bercerita tentang rasa syukur yang syahdu dari seorang anak bangsa yang merasa sangat beruntung telah dilahirkan di Indonesia. Ia pun bersyukur kepada Tuhan atas nikmat yang sudah dikaruniakan didalam hidupnya.
  3. Bagimu Negeri Lagu bagimu negeri ini mengingatkan kita tentang komitmen anak anak bangsa untuk berjuang sepenuh hati demi kesejahteraan negaranya.Sangat bertema nasionalis dan menyentuh

C. Analisis Lagu Keroncong

Musik kroncong merupakan musik yang didominasi alat musik Ukulele. Karya karya musik kroncong yang terkenal sebagai berikut Mengapa kau menangis lagi, Kharizal khaidir, Rayuan pulau kelapa, Waljinah, Sabda alam, Wiwiek sumbogo

D. Analisis musik Jazz

Dianalisa musik jazz merupakan aliran musik yang penuh dengan improvisasi dan rytme yang sinkop, beat yang mantap , warna musik yang berbeda dan menunjukan musik yang khas. Kekhasan musik jazz dapat dilihat dari berikut

a. Ritme

Ritme dalam musik jazz dijadikan kekuatan yang digunakan untuk membangun suasana.Hal ini dipengaruhi dari alkulturasi musik tribal dan afrika yang kaya akan pola ritmik dan memiliki ritmik yang sangat kompleks.Beberapa ritmik yang perlu diketahui dalam melakukan improvisasi:

  • Time feel: ketukan yang dilakukan tepat dengan birama atau bisa disebut On-Beat/DownBeat
  • A-head : ketukan yang dilakukan tidak persis tepat pada hitungan tetapi terjadi percepatan hitungan.
  • Swingfeel: mengetuk birama dengan merasakan triplet
  • Sinkop: ketukan yang dilakukan tepat pada hitungan gantung disebut juga Up-Beat
  • Laying back: ketukan yang dilakukan tidak persis tepat pada hitungan tetapi terjadi penundaan hitungan.
b. Akar jazz,Ragtime,dan Blues

    Awalnya gaya jazz adalah style ragtime,the king of ragtime adalah scott joplin(1868-1917).Gaya blues memengaruhi perkembangan irama rock and roll dan soul.


Sunday, March 28, 2021

KEDUDUKAN, FUNGSI DAN TUJUAN WAWASAN NUSANTARA


 

B.     Kedudukan, Fungsi dan Tujuan Wawasan Nusantara

Wawasan Nusantara berkedudukan sebagai visi bangsa. Wawasan nasional merupakan visi bangsa yang bersangkutan dalam menuju masa depan. Visi bangsa Indonesia sesuai dengan konsep Wawasan Nusantara adalah menjadi bangsa yang satu dengan wilayah  yang satu dan utuh pula. Kedudukan Wawasan Nusantara sebagai salah satu konsepsi ketatanegaran Republik Indonesia.

1.      Kedudukan

Wawasan Nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia merupakan   ajaran   yang   diyakini   kebenarannya   oleh   seluruh rakyat Indonesia agar tidak terjadi penyesatan atau penyimpangan dalam   upaya mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional. Dengan demikian, Wawasan Nusantara menjadi landasan visional dalam menyelenggarakan kehidupan nasional.

2.      Fungsi

Wawasan Nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan, serta rambu-rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan, dan perbuatan bagi penyelenggaraan  negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

3.      Tujuan

Wawasan Nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala aspek kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasional daripada kepentingan individu, kelompok golongan, suku bangsa atau daerah. Kepentingan-kepentingan tersebut tetap dihormati, diakui, dan dipenuhi selama tidak bertentangan dengan kepentingan nasional atau kepentingan masyarakat. Nasionalisme yang tinggi disegala bidang demi tercapainya tujuan nasional tersebut merupakan pancaran dari makin meningkatnya rasa, paham, dan semangat kebangsaan dalam jiwa bangsa Indonesia sebagai hasil pemahaman dan penghayatan Wawasan Nusantara.


Wednesday, March 24, 2021

TATA CAHAYA SEBAGAI KEBUTUHAN ARTISTIK

Materi Tentang Teknik Tata Cahaya Untuk Pembuatan Video & Film

Silahkan Simak Video Berikut :


Pengertian Tata Cahaya

Tata cahaya adalah pengaturan cahaya dengan mempergunakan peralatan pencahayaan agar kamera mampu melihat obyek dengan jelas, dan menciptakan ilusi sehingga penonton mendapatkan kesan adanya jarak, ruang, waktu dan suasana kejadian yang dipertunjukkan dalam suatu pementasan. Seperti halnya mata manusia, kamera video membutuhkan cahaya yang cukup agar bisa berfungsi dengan efektif. Dengan pencahayaan penonton akan bisa melihat seperti apa bentuk obyek, di mana dia saling berhubungan dengan obyek lainnya, dengan lingkungannya, dan kapan peristiwa itu terjadi.

Kerja kamera elektronik sangat dibangun oleh sistem pencahayaan. Hal ini sesuai dengan karakter sistem perekaman gambar oleh kamera elektronik, sehingga masalah-masalah mengenai tata cahaya sangat penting dalam sebuah kegiatan perekaman gambar.

Cahaya menurut sumbernya dibedakan menjadikan jadi 2

  1. cahaya alami / siang hari
  2. artifisial cahaya / tungsten

Kualitas cahaya

Cahaya yang keras

Disebut dengan cahaya keras yang dihasilkan dari sumber cahaya dengan intensitas yang tinggi, cahaya lebih bersifat spot. Menghasilkan kekontrasan yang tinggi dan bayangan yang keras (gelap - terangnya).


Cahaya lembut

Disebut juga cahaya yang lembut karena dihasilkan dari sumber terpendar dan halus biasanya cahaya yang dipancarkan adalah flood dan dibarengi dengan filter atau elemen penghalus pemendaran cahaya. Kontras yang dihasilkan lebih tipis sehingga bayangan yang dihasilkan juga tidak keras.


Cahaya berdasarkan konsep dasar pencahayan dapat dibedakan

Cahaya alami

Cahaya natural yang sumber cahaya dalam satu frame atau adengan maupun scene bersumber dari cahaya yang bersifat natural. Misalnya cahaya pagi hari dari sebelah timur (key). Maka shot-shot adegan dalm tersebut key lightnya dari arah yang sama.

Pictorial Light / Arificial Light

Cahaya yang bersifat artistik atau ciptaan. dibentuk sesuai kebutuhan artistik, suasana sebuah adegan atau adegan. Jadi arah sumber cahaya (key) dapat diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan gambar artistik atau suasana adegan tersebut.


Arah Cahaya

Pencahayaan yang dibedakan berdasarkan arah cahaya dan jatuhnya cahaya ke subjek dapat dibedakan:

Cahaya Atas

Cahaya yang datang dari arah atas subjek, sebagai cahaya ambient / base light juga menciptakan suasana tertekan pada subjek.

Cahaya Mata

Cahaya yang melayani mata subjek guna untuk menguatkan kekuatan yang dimunculkan dari mata.

Lampu Aksen

Cahaya yang dibuat sebagai aksen diluar subjek untuk menciptakan kedalaman dan mood tertentu. Biasanya melayani pada  background


Suhu Warna (Suhu Warna)

Suhu cahaya yang berbeda akan menghasilkan suhu warna yang berbeda pula. Lampu matahari memberikan cahaya berwarna hijau kebiru-biruan, lampu tangsten halogen menghasilkan warna kuning kemerah-merahan, sinar cahaya memancarkan warna putih kebiru-biruan.

Perbedaan ini sebenarnya karena adanya perbedaan derajad suhu warna yang diukur dalam Derajad Kelvin.

Semakin rendah derajad Kelvin, maka suhu warnanya kemerah-merahan sedangkan semakin tinggi derajad Kelvinnya maka suhu warna cenderung kebiru-biruan.


Daftar derajad Kelvin dengan sumber cahaya


Pada camera DSLR kita dapat mengatur nilai ini melalui setting manual.

Berikut beberapa panduan:


1.500K                Cahaya Lilin

2.750K                Lampu Pijar

3.200K                Lampu Halogen

3.500K                Matahari sebelum terbenam

4.000K                Neon Biasa

5.000K                Neon Putih

5.500K                Matahari pagi dan siang

5.800K                Matahri sore

6.000K                Lampu Kilat

7.000K               Cahaya Mendung

8.000K                Cahaya Berkabut

9.000K -             Langit biru malam hari (“Blue hour”)

12.000K

15.000K -           Langit Kutub

25.000K


COLOR TEMPERATURE





Jika kita melihat matahari atau lampu buatan manusia lainnya, maka cahaya yang dihasilkan adalah pijar putih atau kuning. Jadi cahaya tersebut merupakan perpaduan dari beberapa HUE dalam spektrum.Apabila berbeda sumber pencampurannya maka akan menghasilkan campuran yang berbeda pula yang ditangkap oleh mata manusia.

Prinsip dasar tata cahaya (THREE-POINT LIGHTING)


Lampu Kunci (Key Light)

Pencahayaan utama yang diarahkan pada objek. Keylight merupakan sumber pencahayaan paling dominan. Biasanya lampu tombol lebih terang dibandingkan dengan lampu pengisi. Dalam desain 3 poin pencahyaan, keylight ditempatkan pada sudut 45 derajat di atas subjek.Fill Light

Isi cahaya (Fill Light)

Pencahayaan pengisi, biasanya digunakan untuk menghilangkan bayangan objek yang disebabkan oleh cahaya tombol. Isi cahaya yang ditempatkan berseberangan dengan subyek yang mempunyai jarak yang sama dengan keylight. Intensitas pencahyaan fill light biasanya setengah dari key light.

Lampu Belakang (Back Light)

Pencahayaan dari arah belakang objek, berfungsi untuk meberikan dimensi agar subjek tidak “menyatu” dengan latar belakang. Pencahyaan ini terletak pada 45 derajat di belakang subyek. Intensitas pencahyaan backlight sangat tergantung dari pencahayaan tombol cahaya dan lampu pengisi, dan tentu saja tergantung pada subyeknya. Cahaya latar misal untuk orang W, pirang akan sedikit berbeda dengan pencahayaan untuk orang dengan warna rambut hitam.


Fungsi tata cahaya

Tata cahaya yang hadir di atas panggung dan menyinari semua objek sebenarnya yang menghadirkan kemungkinan bagi sutradara, aktor, penonton untuk saling melihat dan berkomunikasi. Semua objek yang disinari memberikan gambaran yang jelas kepada penonton tentang segala sesuatu yang akan dikomunikasikan. Dengan cahaya, sutradara dapat menghadirkan ilusi imajinatif. Banyak hal yang bisa dikerjakan dengan peran tata cahaya tetapi fungsi dasar tata cahaya ada empat, yaitu penerangan, dimensi, pemilihan, dan atmosfir (Mark Carpenter, 1988 ) .

1. Penerangan.

Penerangan. Inilah fungsi paling mendasar dari tata cahaya. Lampu memberi penerangan pada pemain dan setiap objek yang ada di atas panggung. Istilah penerangan dalam tata cahaya panggung bukan hanya sekedar memberi kesan terang sehingga dapat dilihat tetapi penerangan bagian penerangan tertentu dengan intensitas tertentu. Tidak semua area di atas panggung memiliki tingkat terang yang sama diatur dengan tujuan dan maksud tertentu sehingga pesan yang disampaikan melalui laku aktor di atas pentas.

2. Dimensi

Dimensi. Dengan tata cahaya kedalaman sebuah objek dapat dicitrakan. Dimensi dapat diciptakan dengan membagi sisi gelap dan terang atas objek yang disinari sehingga membantu perspektif tata panggung. Jika semua objek dalam intensitas yang sama maka gambar yang akan tertangkap oleh mata penonton menjadi datar. Dengan ukuran intensitas serta pemilahan sisi gelap dan terang maka objek dimensi akan muncul.

3. Pemilihan

Pemilihan. Tata cahaya dapat dimanfaatkan untuk menentukan objek dan area yang diinginkan. Jika film dan kamera televisi, pilih adegan menggunakan film, film panggung yang dibuat dengan cahaya. Dalam pementasan tertentu, penonton secara normal dapat melihat seluruh area panggung, untuk memberikan fokus perhatian pada area atau aksi tertentu sutradara memanfaatkan cahaya. Pemilihan ini tidak hanya berpengaruh bagi perhatian penonton tetapi juga bagi aktor di atas pentas serta keindahan tata panggung yang dihadirkan.

4. Atmosfir

Atmosfir. Yang paling menarik dari fungsi tata cahaya adalah menyediakan suasana yang mempengaruhi emosi. Kata “atmosfir” yang digunakan untuk menjelaskan suasana serta emosi yang terkandung dalam peristiwa lakon.Tata cahaya mampu menghadirkan suasana yang dikehendaki oleh lakon. Sejak ditemukannya tata pencahayaan panggung, efek dapat diciptakan untuk menirukan cahaya bulan dan matahari pada waktu-waktu tertentu. Misalnya, warna cahaya matahari pagi berbeda dengan siang hari. Sinar mentari pagi membawa kehangatan sedangkan sinar mentari siang hari terasa panas. Inilah gambaran suasana dan emosi yang dapat dimunculkan oleh tata cahaya

Keempat fungsi pokok tata cahaya di atas tidak berdiri sendiri. Artinya, masing-masing fungsi memiliki interaksi (saling mempengaruhi). Fungsi penerangan dilakukan dengan memilih area tertentu untuk memberikan gambaran objek dimensi, suasana, dan emosi peristiwa.


fungsi pendukung yang dapat ditemukan dalam tata cahaya

a. Gerak

Gerak. Tata cahaya statis. Sepanjang pementasan, cahaya selalu bergerak dan berpindah dari area satu ke area lain, dari objek satu ke objek lain. Gerak arus cahaya ini kadang-kadang-kadang-kadang disadari oleh penonton dan kadang tidak. Jika aktor cahaya bergerak dari aktor satu aktor ke dalam area yang berbeda, penonton dapat melihatnya dengan jelas. Tetapi pergantian cahaya dalam satu area ketika adegan tengah berlangsung tidak langsung disadari. Tanpa sadar penonton dibawa ke dalam suasana yang berbeda melalui perubahan cahaya.


b. Gaya

Gaya. Cahaya dapat menunjukkan gaya pementasan yang sedang dilakonkan. Gaya realis atau naturalis yang mensyaratkan persyaratan yang diperlukan tata cahaya mengikuti cahaya alami seperti matahari, bulan atau lampu meja. Dalam gaya Surealis tata cahaya diproyeksikan untuk melayani permintaan atau fantasi di luar persediaan seharihari. Dalam pementasan komedi atau dagelan tata cahaya yang membutuhkan penerangan yang tinggi sehingga setiap gerak lucu yang dilakukan oleh aktor dapat tertangkap jelas oleh penonton.


c. Komposisi

Komposisi. Cahaya dapat dimanfaatkan untuk menciptakan lukisan panggung melalui tatanan warna yang dihasilkannya.


d. Penekanan

Penekanan. Tata cahaya dapat memberikan jaminan tertentu pada adegan atau objek yang dinginkan. Penggunaan warna dan intensitas dapat menarik perhatian penonton sehingga membantu pesan yang diakses oleh pesan. Sebuah bangunan tinggi yang senantiasa disinari cahaya sepanjang pertunjukan akan menarik perhatian penonton dan mengajukan pertanyaan sehingga membuat penonton isi maksud dari hal tersebut.


e. Pemberian tanda

Pemberian tanda. Cahaya berfungsi untuk memberi tanda selama pertunjukan berlangsung. Misalnya,   fade out  untuk mengakhiri sebuah adegan,  fade dalam  memulai adegan dan  black out  sebagai akhir dari cerita. Dalam pementasan teater tradisional,  black out  biasanya digunakan sebagai Tanda ganti Adegan diiringi DENGAN Pergantian set


Peralatan Tata Cahaya

Kerja tata cahaya adalah kerja pengaturan sinar di atas pentas. Kecakapan dalam mendisitribusi cahaya ke atas pentas sangat dibutuhkan. Dengan peralatan tata cahaya, kontrol atau kendali atas distribusi cahaya yang dikerjakan. Penata cahaya untuk mengendalikan intensitas, warna, arah, bentuk, ukuran, dan kualitas cahaya serta gerak arus cahaya . Semua kendali itu bisa dimungkinkan karena adanya peralatan tata cahaya yang dirancang untuk tujuan tersebut. Penguasaan peralatan wajib dipelajari oleh penata cahaya.


1. Bohlam

Bohlam (bulb, lamp) adalah sumber cahaya. Bagian-bagian dari bohlam terdiri atas envelope, filament, dan base (Gb.204). Envelope adalah cangkang yang terbuat dari gelas kaca atau kwarsa untuk melindungi komponen dari udara dan mencegahnya dari kebakaran.

2. Reflektor dan Refleksi




Untuk memancarkan cahaya dari bohlam ke objek yang disinari dibutuhkan reflektor. Cahaya yang hanya berasal dari bohlam sinarnya kurang kuat dan tidak terarah pancarannya. Dengan reflektor maka pancaran cahaya yang berasal dari bohlam dapat diatur, diatur, dan diarahkan

3. Lensa

Cahaya membutuhkan pembiasan atau pembelokan sehingga sangat kecilnya ukuran cahaya yang bisa diatur. Alat yang digunakan untuk membiaskan cahaya adalah lensa yang terbuat dari gelas kaca atau semacam plastik.



4. Lampu

Istilah lampu yang digunakan di sini tidak mengacu pada kata lampu tetapi lantern. Kata lamp diartikan sebagai bohlam dan lantern sebagai lampu dan seluruh perlengkapannya termasuk di dalamnya bohlam. Istilah lantern digunakan sebagai pembeda antara lampu panggung terhadap lampu rumahan. Tugas utama dari lampu panggung adalah  menghadirkan cahaya, warna, dan bentuk yang dapat disesuaikan dan diarahkan menurut kebutuhan.

Beberapa macam lampu

a. Floodlight


Bentuk paling sederhana dalam khasanah lampu panggung adalah lampu sorot (Gb.216). Bohlam dan reflektor di dalam sebuah kotak yang dapat diarahkan ke kanan dan ke kiri serta ke atas dan ke bawah untuk membina jatuhnya cahaya. Tidak ada pengaturan khusus yang bisa dilakukan seperti pengaturan bentuk, ukuran sinar, dan fokus. Sifat menyebar dari sinar yang dihasilkan membuat besaran area yang disinari tergantung dari jarak lampu terhadap objek.

b. Scoop


Lampu scoop adalah lampu flood yang menggunakan reflektor ellipsoidal dan dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan. Sinar cahaya yang dihasilkan memancar secara merata dengan lembut (Gb.219). Lampu scoop ada beberapa jenis yang dirancang khusus untuk bohlam tertentu. Ada yang menggunakan bohlam pijar biasa ada yang menggunakan bohlam tungsten. Tetapi secara umum, scoop dapat menggunakan bohlam pijar dan tungsten-halogen. Lampu ini sangat efisien untuk menerangi areal tertentu yang terbatas. Karakter cahayanya yang lembut membuat lampu scoop sangat ideal untuk memadukan warna cahaya. Selain digunakan untuk panggung teater dan teater boneka, sendok juga digunakan untuk televisi, studio fotografi, dan gedung yang membutuhkan penerangan khusus seperti museum.

c. Fresnel


Fresnel merupakan lampu spot yang memiliki garis batas sinar yang lembut. Lampu ini menggunakan reflektor spherical dan lensa fresnel (Gb.220). Karena karakter lensa fresnel yang bergerigi pada sisi luarnya maka bagian tengah lingkaran cahaya yang dihasilkan lebih dan meredup ke arah garis terang tepi cahaya. Pengaturan ukuran sinar cahaya dilakukan dengan menggerakkan bohlam dan reflektor lensa. Semakin dekat bohlam dan reflektor ke lensa maka lingkaran sinar cahaya yang dihasilkan semakin besar. Sifat lingkaran cahaya yang lembut memungkinkan dua atau lebih lampu fresnel memadukan warna cahaya pada objek atau area yang disinari.

d. Profil


Lampu profile termasuk lampu spot yang menggunakan lensa plano cembung sehingga lingkaran sinar cahaya yang dihasilkan memiliki garis tepi yang tegas. Dengan posisi lensa, maka lingkaran sinar cahaya bisa tak terkalahkan. Jika lampu profil dalam keadaan fokus maka batas lingkaran cahaya akan jelas terlihat dan jika tidak ada fokus batas lingkaran cahayanya akan mengabur meskipun tidak selembut lampu fresnel. Profil lampu digunakan karena besaran lingkaran cahaya dan derajat penyinarannya diatur sedemikian rupa. Selain bentuk sinar yang melingkar profil lampu dapat membentuk cahaya secara fleksibel dengan bantuan shutter. Shutter atau penutup cahaya ini terpasang di empat sisi (atas, bawah, kanan, dan kiri). Dengan cara menambahkan shutter, maka bentuk cahaya yang dinginkan dapat dikreasikan.

e. Follow Spot



Lampu follow spot sering juga disebut lime adalah lampu yang dapat dikendalikan secara langsung oleh operator untuk mengikuti gerak laku aktor di atas panggung.


Tuesday, March 23, 2021

SENI RUPA TERAPAN

Seni rupa terapan (bahasa Inggris: applied art) adalah karya seni rupa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari yang mana mengandung nilai fungsi tertentu di samping nilai seni yang dimilikinya. Fungsi karya seni rupa bisa dibedakan menjadi dua, yaitu fungsi estetis dan fungsi praktis. Fungsi estetis adalah fungsi yang semata-mata ditujukan sebagai benda hias misalnya, karya batik atau tenun yang dibuat khusus untuk hiasan dinding, benda kerajinan, topeng, dan vas bunga. Sedangkan fungsi praktis adalah karya seni yang tujuan pokok pembuatannya ditujukan sebagai benda pakai misalnya, perabotan rumah tangga, meja, kursi dan tekstil.

Jenis Seni Rupa Terapan 

Beberapa jenis seni rupa terapan, yaitu:

  1. Seni Arsitektur yaitu benda yang berupa bangunan, gedung, tempat ibadah dan lainnya.
  2. Seni Dekorasi yaitu seni rupa terapan yang ditujukan untuk menghias suatu tempat, sebuah ruangan atau panggung saat acara.
  3. Seni Grafis Terapan yaitu seni yang memiliki fungsi sebagai media komunikasi berupa gambar.
  4. Seni Ilustrasi yaitu berupa foto atau gambar untuk menjelaskan sesuatu agar lebih paham terhadap suatu bacaan. Biasanya terdapat di buku-buku fiksi maupun nonfiksi.
  5. Seni Kriya Terapan yaitu karya seni rupa yang biasa digunakan sehari-hari namun memiliki nilai seni.pah. Banyak sekali produk yang berbahan kulit. Mulai dari jaket, sabuk, sepatu dan lainnya. Pengrajin kulit tersebar di beberapa kota terutama di Jawa Barat dan Yogyakarta.

Wujud seni rupa terapan

Rumah Adat

Rumah adat di indonesia mempunyai bentuk yang beranekaragam. Apabila melihat struktur bangunan rumah adat di Indonesia secara keseluruhan maka kita bisa membedakan bangunan adat ini berdasarkan atapnya, ragam hiasnya, bentuk dan bahan bakunya. Sebagai contoh yaitu rumah beratap joglo di jawa, rumah beratap gonjong di minangkabau, Rumah panggung di Kalimantan.

Arsitektur Bangunan

Arsitektur Bangunan di Indonesia sangat beranekaragam. Seni rupa terapan juga terlihat dari di berbagai arsitektur bangunan di Indonesia. Candi merupakan salah satu contoh arsitektur bangunan di Indonesia yang menerapkan seni rupa terapan.

Senjata Tradisional

Berbeda dengan fungsi senjata pada masa lalu, penggunaan senjata tradisional saat ini lebih sering ditujukan sebagai peralatan untuk bekerja. Ada pula yang menggunakannya sebagai perlengkapan ritual, perlengkapan pakain adat, pertunjukan seni tradisional, dan sebagai benda hias. Contohnya, Mandau dari Kalimantan, Celurit dari Madura, Pasa Timpo dari Sulawesi Tengah, Kujang dari Jawa Barat dan lain lain.

Transportasi Tradisional

Alat Transportasi yang masih mempertahankan bentuk dan ciri khas tradisionalnya masih dapat dijumpai di wilayah Nusantara. Misalnya, perahu, kereta kuda, pedati dan becak.


Seni Kriya

Seni Kriya sangat luas, tetapi secara garis besar bisa dibagi dalam 5 kelompok, antara lain:

Kriya Pahat

Indonesia merupakan Negara yang memiliki sumber alam melimpah yang dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya sebagai searana kebutuhan hidup manusia. Seperti tersedianya beragam hasil hutan semacam kayu jati, mahoni, candana, dan kayu hitam yang dapat digunakan sebagai media untuk berkarya seni.
Salah satu teknik yang dapat diaplikasikan pada media seperti kayu adalah mengukir atau memahat. Topeng, wayang golek, patung, meja, kursi dan almari merupakan contoh karya ukiran/pahat.  Daerah Jepara,Papua dan Bali merupakan daerah yang dikenal memproduksi kriya ukiran yang berkualitas.

Kriya Tekstil

a). Batik

Batik merupakan seni kriya Nusantara yang menjadi  tradisi sejak dahulu. Kain batik sangat dekat kaitannya dengan masyarakat Indonesia, sejak lahir hingga meninggal, dari anak-anak sampai orang tua, dari pakaian sehari-hari hingga pakaian resmi semuanya lekat dengan batik.

Prinsip utama dalam membatik adalah teknik tutup celup. Bagian kain tertentu ditutup dengan lilin dengan menggunakan canting untuk merintangkan warna. Terdapat beberapa teknik dalam membatik, diantaranya batik tulis, batik cap, batik cetak, batik celup/ikat/jumput, dan batik lukis. Saat ini, batik tidak hanya diaplikasikan pada kain mori, namun dapat diaplikasikan pada bahan lain seperti kayu,  kain sutra, kulit, dan lain sebagainya.

b). Tenun

Sandang merupakan kebutuhan pokok manusia selain pangan dan papan. Untuk memenuhi kebutuhan sandang, diperlukan produksi kain fungsional yang nyaman dipakai dan bernilai estetik.

Tenun yang terkenal di Indonesia dibuat dengan alat tenun bukan mesin (ATBM), hal inilah yang membuat tenun susah didapat karena pengerjaannya manual dan sangat lama dalam pengerjaannya. Pusat kriya tenun di Indonesia menyebar dari pulau Jawa, bali, Sumatara, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Adapun jenis kriya yang dihasilkan adalah tenun ikat dan kain songket.

Istilah ikat diguakan untuk nama tenun yang belum ditenun menjadi kain, helaian benang diikat dann dicelup ke dalam pewarana. Pada beberapa daerah di wilayah Nusantara terdapatkesamaan teknik namun berbeda dalam ragam hiasnya. Hal inilah yang menjadi cirri khas dari suatu daerah dengan daerah lain. Misalnya kain ulos dari Batak, Kain tapis dari Lampung, kain torso dari Jepara, dan kain songket yang dibuat di Sumatra, Bali, Kalimantan dan Sumbawa.

c). Bordir

Ketika memakai pakaian, hal yang perlu diperhatikan selain mempertimbangkan aspek kegunaan dan kenyamanan, perlu juga diperhatikan aspek keindahannnya. Salah satu yang dapat ditonjolkan dari pakaian dan kebutuhan sandang lainnya adalah hiasannya. Di samping batik, penerapan motif atau ragam hias pada pakain dapat juga diterapkan dengan bordir. Bordir merupakan hiasan dari benang pada kain. Istilah lain yang hampir sama dengan dari bordir adalah sulam.

Kriya Anyaman

Salah satu karya seni kriya adalah anyaman. Bahan yang banyak digunakan dalam membuat anyaman antara lain adalah bambu dan rotan, kemudian berkembang sesuai dengan ide dan kreativitas masyarakat, seperti digunakannya ilalang, enceng gondok, dan lain sebagainya.


Di pulai Jawa anyaman banyak menggunakan bambu karena tanaman ini banyak tumbuh dan berkembang. Adapun ragam jenis bambu, antara lain: apus, petung, ori, kuning, dan wulung. Berbeda dengan di daerah kepulauan lain di Nusantara. Seperti di Kalimantan yang banyak memproduksi anyaman dengan bahan rotan. Hal ini tidak lain arena Kalimantan merupakan penghasil rotan terbesar di Indonesia.




Kriya Keramik

Keberadaan keramik di kawasan Nusantara sangat beragam, keramik juga merupakan seni yang sudah ada sejak zaman prasejarah. Keramik terbentuk dari bahan tanah liat, dan dapat dibentuk dalam beberapa teknik, diantaranya: teknik cetak tekan (press moulding), teknik lempeng (slabing), teknik pilin (coiling), dan teknik pijit (pinching).  
Keramik memiliki banyak fungsi, mulai dari keramik yang berfungsi sebagai tempat atau wadah, seperti cangkir, piring, teko, gelas, dan vas bunga. Sampai pada jenis yang fungsinya hanya sebagai hiasan, seperti beragam bentuk guci dan  lain sebagainya.
Setiap daerah yang memproduksi keramik memiliki karakter dan keunikan tersendiri. Adapun daerah penghasil keramik terkenal di Indonesia antara lain, Plered (Purwakarta), Sitiwinangun (Cirebon-Jawa Barat), Purwokerto (Jawa Tengah), Kasongan (Yogyakarta), dan Dinoyo (Malang-Jawa Timur).








Kriya Logam

Dalam sejarah perkembangan seni rupa nusantara, terdapat zaman perunggu. Pada zaman ini, nenek moyang kita sudah menguasai teknik mengecor dengan sangat baik, yang menghasilkan beragam benda seni yang indah seperti nekara, moko dan kapak perunggu. karya seni tersebut dibuat dengan teknik mengecor (mencetak) yang dikenal dengan 2 teknik mencetak:
a). Bivalve, ialah teknik mengecor yang bisa digunakan berulang-ulang
b). Acire Perdue, ialah teknik mengecor yang hanya satu kali pakai (tidak bisa diulang)
 Prinsip mengecor adalah mengisi cetakan yang sudah dibuat  sesuai dengan benda yang dikehendaki dengan logam yang dididihkan. Perunggu, perak, kuningan, tembaga dan emas merupakan bahan umum dalam kriya logam.

Sunday, March 21, 2021

WAWASAN NUSANTARA DALAM KONTEKS NKRI


A.   Wawasan Nusantara

1.    Pengertian Wawasan Nusantara

Secara etimologis, Wawasan Nusantara berasal dari kata wawasan dan Nusantara. Wawasan berasal dari kata wawas (bahasa jawa) yang berarti pandangan, tinjauan dan penglihatan indrawi. Jadi wawasan adalah pandangan, tinjauan, penglihatan, tanggap indrawi. Wawasan berarti pula cara pandang dan cara melihat. Nusantara berasal dari kata nusa dan antara. Nusa artinya pulau atau kesatuan kepulauan. Antara artinya menunjukkan letak antara dua unsur. Jadi Nusantara adalah kesatuan kepulauan yang terletak antara dua benua, yaitu benua Asia dan Australia, dan dua samudra, yaitu samudra Hindia dan Pasifik. Berdasarkan pengertian modern, kata “Nusantara” digunakan sebagai pengganti nama Indonesia.

Wawasan Nusantara sebagai geopolitik Indonesia adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.

Sedangkan terminologis, wawasan menurut beberapa pendapat sebagai berikut:

  • Menurut Prof. Wan Usman, “Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai Negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam.”
  • Menurut GBHN 1998, Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya, dengan dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
  • Menurut kelompok kerja Wawasan Nusantara untuk diusulkan menjadi tap. MPR, yang dibuat Lemhannas tahun 1999, yaitu “cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehipan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.”

2.    Hakikat Wawasan Nusantara


Hakikat Wawasan Nusantara adalah keutuhan nusantara dalam pengertian cara pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara demi kepentingan nasional. Hal tersebut berarti bahwa setiap warga masyarakat dan aparatur negara harus berpikir, bersikap, dan bertindak secara utuh menyeluruh demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia.

Kita memandang bangsa Indonesia dengan Nusantara merupakan satu kesatuan. Jadi, hakikat Wawasan Nusantara adalah keutuhan dan kesatuan wilayah nasional. Dengan kata lain, hakikat Wawasan Nusantara adalah “persatuan bangsa dan kesatuan wilayah. Dalam GBHN disebutkan bahwa hakikat Wawasan Nusantara diwujudkan dengan menyatakan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.

3.    Asas Wawasan Nusantara


Asas Wawasan Nusantara merupakan ketentuan atau kaidah dasar yang harus dipatuhi, ditaati, dipelihara, dan diciptakan demi tetap taat dan setianya komponen pembentuk bangsa Indonesia terhadap kesepakatan bersama. Adapun, asas Wawasan Nusantara tersebut adalah sebagai berikut.

1. Kepentingan yang sama.

Ketika menegakkan dan merebut kemerdekaan, kepentingan bersama bangsa Indonesia adalah menghadapi penjajah secara fisik dari bangsa lain. Sekarang, bangsa Indonesia harus menghadapipenjajahan yang berbeda. Misalnya, dengan cara “adu domba”dan “memecah belah” bangsa dengan menggunakan dalih HAM, demokrasi, dan lingkungan hidup. Padahal, tujuan kepentingannya sama yaitu tercapainya kesejahteraan dan rasa aman yang lebih baik daripada sebelumnya.

2. Keadilan.
Kesesuaian pembagian hasil dengan adil, jerih payah, dan kegiatan baik perorangan, golongan, kelompok maupun daerah.

3. Kejujuran.
Keberanian berpikir, berkata, dan bertindak sesuai realita serta ketentuan yang benar biar pun realita atau ketentuan itu pahit dan kurang enak didengarnya. Demi kebenaran dan kemajuan bangsa dan negara, hal itu harus dilakukan.

4. Solidaritas.
Diperlukan kerja sama, mau memberi, dan berkorban bagi orang lain tanpa meninggalkan ciri dan karakter budaya masing-masing.

5. Kerja sama.
Adanya koordinasi, saling pengertian yang didasarkan atas kesetaraan sehingga kerja kelompok, baik kelompok kecil maupun besar dapat mencapai sinergi yang lebih baik.

6. Kesetiaan terhadap kesepakatan bersama untuk menjadi bangsa dan mendirikan Negara Indonesia.
yang dimulai, dicetuskan, dan dirintis oleh Boedi Oetomo Tahun 1908, Sumpah Pemuda Tahun 1928, dan Proklamasi  Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Kesetiaan terhadap kesepa-katan ini sangat penting dan menjadi tonggak utama terciptanya persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan. Jika kesetiaan ini goyah, dapat dipastikan  persatuan dan kesatuan akan hancur berantakan.

Tuesday, March 2, 2021

Teknik Seni Rupa 2 Dimensi Dalam Karya Seni Rupa


Teknik Seni Rupa 2 Dimensi 


Teknik Seni Rupa 2 Dimensi – Dalam suatu karya seni rupa tentu saja ada istilah seni rupa dua dimensi dan seni rupa tiga dimensi.


Pada pelajaran sebelumnya kita sudah membahas tentang seni rupa mancanegara

Baca Juga; Seni Rupa Mancanegara

Selanjutnya pada postingan kali ini kami akan membahas tentang Teknik Seni Rupa 2 Dimensi Beserta Contoh berikut ini penjelasannya:

Berikut adalah teknik-teknik dalam seni rupa 2 dimensi:


1. Teknik Kolase


Teknik kolase adalah suatu teknik seni rupa 2 dimensi yang akan memberikan hasil lukisan yang nyata atau abstrak terbuat dari potongan-potongan kertas yang kemudian di tempelkan dengan menggunakan lem.

2. Teknik Transparan

Teknik transparan adalah suatu teknik seni rupa 2 dimensi untuk dapat melukis (menggambar) dengan menggunakan cat cair. Sapuan-sapuan warna yang digunakan untuk melukis haruslah tipis supaya hasilnya juga terlihat seperti transparan.


3. Teknik 3M (Merekat, Menggunting, Menempel)


Teknik 3 M (Merekat, Menggunting, Menempel) adalah suatu teknik seni rupa 2 dimensi yang dapat memanipulasi lembaran kertas.

4. Teknik Plakat


Teknik plakat adalah suatu teknik seni rupa 2 dimensi dengan cara memberikan goresan yang tebal.


5. Teknik Arsir






Teknik arsir adalah suatu teknik seni rupa 2 dimensi yang di gunakan untuk dapat menutupi bagian objek lukis.


6. Teknik Blok

Teknik blok adalah suatu teknik seni rupa 2 dimensi yang di gunakan untuk dapat menutupi objek lukisan dengan cara menggunakan satu warna.


7. Teknik Aquarel


Teknik aquarel adalah suatu teknik seni rupa 2 dimensi yang di gunakan untuk dapat menutup bagian objek gambar yang dilakukan dengan menyapu cat cair secara tipis.

8. Teknik Linear

Teknik linear adalah suatu teknik seni rupa 2 dimensi untuk dapat menggambar objek yang dengan cara menggunakan pola garis dari pensil atau pena yang digunakan.

9. Teknik Dussel






Teknik dussel adalah suatu teknik seni rupa 2 dimensi yang di gunakan untuk dapat membuat warna gelap terang pada objek lukis dengan cara memberi goresan-goresan miring dengan menggunakan pensil.


10. Teknik Pointilis






Teknik pointilis adalah suatu teknik seni rupa 2 dimensi yang di gunakan untuk menghitamkan bagian objek gambar dengan beberapa titik-titik yang ada.


11. Teknik Menganyam


Teknik menganyam adalah suatu teknik seni rupa 2 dimensi yang di gunakan untuk dapat menumpang tindih dan juga untuk dapat menyilangkan bahan-bahan yang ada sehingga nantinya menghasilkan karya seni anyaman.


12. Teknik Mozaik


Teknik mozaik adalah suatu teknik seni rupa 2 dimensi yang di gunakan untuk dapat melukis dengan cara menempelkan benda-benda 3 dimensi.



Contoh Seni Rupa 2 Dimensi

Contoh dari seni rupa 2 dimensi berdasarkan bentuk atau dimensinya yaitu mempunyai 2 sisi atau ukuran,

Berikut ini adalah contoh dari seni rupa 2 dimensi:







1. Seni Grafis


Seni Grafis adalah seni rupa yang dibuat dengan media cetakan, seperti cetakan kayu, stempel atau sablon.

2. Gambar


Gambar adalah suatu karya seni rupa yang digambar dengan menggunakan media gambar seperti pensil diatas kertas. Contohnya yaitu gambar ilustrasi, gambar bentuk, gambar suasana, dan lain sebagainya.

3. Seni Mozaik


Mozaik merupakan gambar atau lukisan yang dibuat menggunakan material atau menggunakan bahan dari kepingan-kepingan yang sengaja di buat dan ditempel pada media datar dengan menggunakan lem.

Berbagai kepingan itu bisa terbuat dari berbagai bahan seperti keramik, kaca, daun, ataupun kayu.

4. Lukisan


Lukisan adalah karya seni rupa yang dilukis dengan menggunakan alat yaitu kuas dan dengan menggunakan media cat dan kanvas.

5. Desain Komunikasi Visual


Desain Komunikasi Visual adalah teknik seni rupa yang dibuat dengan cara menggunakan aplikasi komputer (software) kemudian dicetak diatas kertas dengan menggunakan printer.

Misalnya saja Desain brosur, banner, hingga ke website dan lain sebagainya.

6. Batik

Batik adalah kain yang mempunyai motif tertentu yang pembuatannya dengan cara khusus dengan cara menuliskan atau menerakan malam pada kain tersebut.

Selanjutnya proses pengolahannya diproses dengan cara tertentu sesuai dengan jenis batik tersebut.

7. Kaligrafi


Kaligrafi adalah salah satu contoh karya seni rupa rupa yang menekankan unsur keindahan yang sangat cantik untuk di pandang.

Kaligrafi mempunyai bentuk-bentuk huruf yangmana sudah dimodifikasi atau digayakan sehingga memiliki nilai keindahan.