Pages

Tuesday, October 5, 2021

MENGANALISA PERKEMBANGAN KARYA SENI BUDAYA NUSANTARA

MENGANALISA PERKEMBANGAN KARYA SENI BUDAYA NUSANTARA

3.5. Menganalisa perkembangan seni budaya Nusantara 

4.5. Merumuskan perkembangan seni budaya Nusantara


LINGKUP MATERI

  1. Perkembangan seni rupa di Indonesia
  2. Zaman Prasejarah
  3. Zaman Klasik
  4. Zaman Masuknya Islam di Indonesia


 MATERI

 1. Perkembangan seni rupa di Indonesia

Secara historis, seni rupa sangat terkait dengan gambar. Peninggalan-peninggalan prasejarah memperlihatkan bahwa sejak ribuan tahun yang lalu, nenek moyang manusia telah mulai membuat gambar pada dinding-dinding gua untuk mencitrakan bagian-bagian penting dari kehidupan. Sebuah lukisan atau gambar bisa dibuat hanya dengan menggunakan materi yang sederhana seperti arang, kapur, atau bahan lainnya. Objek yang sering muncul dalam karya-karya purbakala adalah manusia, binatang, dan objek-objek alam lain seperti pohon, bukit, gunung, sungai, dan laut. Bentuk dari objek yang digambar tidak selalu serupa dengan aslinya. Ini disebut citra dan itu sangat dipengaruhi oleh pemahaman si pelukis terhadap objeknya. Misalnya, gambar seekor banteng dibuat dengan proporsi tanduk yang luar biasa besar dibandingkan dengan ukuran tanduk asli. Pencitraan ini dipengaruhi oleh pemahaman si pelukis yang menganggap tanduk adalah bagian paling mengesankan dari seekor banteng. Karena itu, citra mengenai satu macam objek menjadi berbeda-beda tergantung dari pemahaman budaya masyarakat di daerahnya. Di Indonesia sendiri, seni rupa terbagi menjadi beberapa zaman, diantaranya adalah :


 2. Zaman Prasejarah

Zaman prasejarah adalah zaman dimana belum ditemukannya sumber / dokumen tertulis mengenai kehidupan manusia. Namun hal yang melatar belakangi seni zaman prasejarah dapat ditafsirkan. Latar belakang tersebut meliputi faktor kepercayaan (animisme dan dinamisme) dan kondisi geografis. Pada zaman prasejarah terbagi menjadi beberapa periode, diantaranya adalah

  1. Periode zaman batu tua
  2. Peridode zaman batu menengah
  3. Periode zaman batu muda
  4. Periode zaman batu besar


Temuan karya seni pada zaman prasejarah :

a. Periode Zaman Batu Tua

Kapak Genggam


Kapak ini berfungsi untuk menumbuk biji bijian, membunuh hewan buruan, dan sebagai alat untuk melindungi diri dari musuh. Kapak genggam juga disebut kapak perimbas / chopper (penetak). Kapak genggam pernah ditemukan oleh Von Koenigswald pada 1935 di sungai Baksoko, Desa Punung, Pacitan, Jawa Timur. Kapak genggam biasanya dibuat dari batu gamping.


b. Periode Zaman Batu Menengah

Lukisan di dalam goa


Pada zaman batu menengah ini manusia mulai hidup di dalam goa goa. Hal tersebut diperkuat dengan ditemukannya berbagai perkakas, mulai dari ujung panah, batu penggilingan, alat alat yang tebuat dari tulang dan tanduk rusa yang tertinggl di dalam goa. Di dalam goa tersebut jua ditemukan berbagai lukisan di dindingnya. Lukisan tersebut menggambarkan tentang kegiatan masyarakat sehari hari dan cap tangan mereka. Tempat ditemukannya goa goa tersebut berada didaerah Sulawesi Selatan dan Irian Jaya


c. Periode Zaman Batu Muda

Kapak Persegi


Peninggalan zaman batu muda yang terkenal di Indonesia adalah kapak persegi. Kapak persegi ini ditemukan hampir diseluruh penjuru Indonesia. Kapak ini terbuat dari batu api. Kapak ini berbentuk memanjang dengan dengan permukaannya yang berbentuk persegi. Seluruh bagiannya diasah secara halus kecuali dibagian pangkalnya. Hal tersebut dikarenakan bagian tersebut adalah tempat mengkaikat kapak batu dengan tangkanya (kayu). Fungsi dari kapak persegi ini tidak jauh dengan fungsi dari kapak genggam yaitu untuk menhancurkan biji, berburu, dan alat melindungi diri.

Pakaian dari kulit kayu


Temuan berikutnya pada zaman batu muda adalah pakaian dari kulit kayu. Pakaian ini umumnya dibuat oleh kaum perempuan. Pakaian ini berbentuk sederhana dengan teksturnya yang halus. Pakaian dari kulit kayu ini banyak ditemukan di daerah Kaliamantan dan Sulawesi Selatan.


d. Zaman Batu Besar

Dolmen


Dolmen Adalah peninggalan zaman batu besar yang berbentuk meja dengan ukuran yang besar. Dolmen terbuat dari batu yang digunakan untuk menaruh sesaji yang diperuntukkan kepada roh nenek moyang. Dolmen ditemukan di daerah Telaga Mukmin, Sumberjaya, Lampung Barat.

Menhir 


Menhir adalah batu tunggal, biasanya berukuran besar, yang ditatah seperlunya sehingga berbentuk tugu yang diletakkan berdiri tegak di atas tanah. Menhir dijadikan sebagai makna simbolis sarana penyembahan arwah nenek moyang. Di Indonesia menhir ditemukan di daerah Bali, Kalimantan, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatra Selatan, dan Sulawesi Tengah.


 3. Zaman Klasik di Indonesia

Zaman klasik adalah masa akulturasi antra zaman prasejarah dengan zaman masuknya kebudayaan Hindu Budha di Indonesia. Akulturasi disini meliputi beberapa tahapan, diantaranya adalah :

a. Proses Penyesuaian : Pada masa ini karya seni dari India langsung ditiru di Indonesia

b. Proses Penyesuaian : Seniman Indonesia mulai menyesuaikan tradisi dari India dan tradisi asli Indonesia

c. Proses Penguasaan : Pada masa ini, tradisi dari India hanya menjadi pelengkap, dan tradisi seni dari Indonesia lebih dominan Peninggalan karya seni zaman klasik di Indonesia Peninggalan karya seni zaman klasik sebagian besar berupa perlengkapan dari kegiatan keagamaan. Peninggalan tersebut diantaranya adalah :

Prasasti




Prasasti merupakan peninggalan karya seni budaya yang berbentuk tulisan atau gambar yang terukir di atas batu besar. Salah satu prasasti terpenting tersebut adalah prasasti peninggalan kerajaan Kutai Kartanegara pada abad ke 15 SM.

Candi 

Candi Borobudur

Candi Sewu

Merupakan hasil terbesar dari kebudayaan zaman klasik. Masyarakat Hindu Budha (zaman klasik) membangun candi untuk dijadikan tempat pemujaan kepada kekuasaan yang lebih tinggi, serta ada pula yang dijadikan makam dari para raja.

Arca / Patung 


Arca merupakan gambaran dari letak semangat keagaamaan. Arca ini terdapat disetiap bangunan candi. Misalnya adalah Arca Buddha yang terdapat di candi Plaosan, arca tersebut menggambarkan dewa dewi yang diagungkan karena memiliki pengaruh pada masanya.


 4. Zaman masuknya Islam di Indonesia

Kebudayaan Islam berdiri di Indonesia sekitar abad ke 13, ditandai dengan munculnya kerajaan Samudra Pasai, dan kerajaan Aceh. Hal tersebut berdampak membentuk suatu sintesis budaya baru yang berpadu secara harmonis. Diterimanya kebudayaan Islam di Indnesia ditandai dengan banyaknya karya seni yang sering kita jumpai. Karya seni tersebut diantaranya adalah :


a. Masjid


Masjid pada zaman ini memiliki ciri ciri khusus yang berbeda dengan masjid yang dibangun dimasa setelahnya. Masjid peninggalan zaman masuknya islam di Indonesia memiliki ciri sebagai berikut, diantaranya adalah :

• Tidak menggunakan kubah untuk atapnya

• Masjid memiliki atap tumpang bersusun yang berjumlah ganjil

• Kubah masjid berbentuk limas

• Denah masjid berbentuk bujur sangkar

• Lantai masjid dibuat berundak undak


 b. Seni Hias 

Seni hias pada masa ini terbatas pada seni ukir saja. Hal tersebut dikarenakan agama islam melarang penggambaran dari bentuk mahluk hidup, terutama manusia. Seni hias ini biasa menghiasi masjid masjid kuno yang berupa kaligrafi dan tokoh pewayangan

No comments:

Post a Comment