A Konsep Apresiasi Seni Budaya
Indonesia menyimpan kekayaan seni dan budaya yang tidak terhitung jumlahnya. Pada pembahasan-pembahasan sebelumnya, telah dijelaskan mengenai bentuk-bentuk seni yang ada di Indonesia, beserta tahapan perkembangannya dari masa ke masa. Banyaknya kekayaan seni dan budaya yang dimiliki Indonesia tersebut mendorong munculnya reaksi, salah satunya apresiasi.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), apresiasi memiliki dua pengertian, yaitu "kesadaran terhadap nilai seni dan budaya serta "penilaian (penghargaan) terhadap sesuatu". Dalam bahasa Inggris, apresiasi dikenal dengan istilah appreciate, yang bermakna "penilaian atau penghargaan untuk mengukur kualitas sesuatu". Jika diartikan secara luas, kegiatan apresiasi dapat dimaknai sebagai kegiatan mengamati, menanggapi, dan menghayati untuk menemukan kualitas dan nilai dari suatu bentuk
Apresiasi dapat ditunjukkan dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang seni dan budaya. Kegiatan apresiasi dalam bidang seni dan budaya dapat terwujud dalam tindakan tindakan sederhana. Contohnya, seseorang yang terkagum kagum atau merasa bahagia ketika melihat suatu karya seni. Tanpa disadari, ia telah melakukan apresiasi terhadap karya seni tersebut. Apresiasi juga terlihat ketika seseorang mengamati suatu karya seni dan memutuskan bahwa karya seni tersebut memiliki beberapa kelemahan, misalnya bentuknya yang tidak menarik atau tidak merepresentasikan maksud dan pesan seniman yang ada di dalamnya.
Info Seni
Apresiasi atas suatu hal tidak hanya terjadi dalam bidang seni dan budaya, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Proses memilih yang dilakukan sebelum membeli baran juga termasuk bentuk apresiasi atas nilai dan bentuk barang yang aka dipilih.
Jika dimaknai lebih lanjut, apresiasi seni dan budaya dapat dimaknai sebagai upaya untuk memahami bentuk-bentuk dan hasil seni budaya secara menyeluruh, termasuk memahami nilai nilai yang ada di dalamnya, seperti nilai estetika. Nilai estetika menjadi nilai yang paling sering muncul dalam apresiasi seni cenderung budaya. Penyebabnya adalah sifat seseorang yang cend peka terhadap sesuatu yang berkaitan dengan nilai-nilai estetika. Terlebih bentuk-bentuk dan hasil seni budaya banyak mengandung unsur-unsur estetis yang dapat membawa pengalaman keindahan bagi orang-orang yang memandangnya.
Apabila seseorang mampu menangkap nilai estetis dari suatu karya seni dan budaya, sangat mungkin ia dapat menangkap nilai lain yang terkandung di dalam karya tersebut. Beberapa ahli, seperti Soedarso dan Rollo May, juga mencoba memberikan pandangan mereka mengenai pengertian apresiasi seni budaya. Menurut Soedarso (1990), apresiasi seni budaya bermakna mengerti dan menyadari sepenuhnya seluk-beluk.
suatu hasil seni, serta menjadi sensitif terhadap segi-segi estetisnya sehingga mampu menikmati dan menilai karya tersebut dengan semestinya. Sementara itu, menurut Rollo May, melakukan apresiasi terhadap suatu bentuk kreasi seni merupakan suatu tindakan kreatif.
Dalam bidang seni budaya, kegiatan apresiasi tidak hanya dilakukan oleh para penikmat seni, tetapi juga seniman yang menciptakan karya seni. Dengan kata lain, apresiasi menjadi semacam jembatan penghubung antara penikmat seni dan seniman. Melalui apresiasi, penikmat seni dapat memperoleh pengalaman keindahan dan menilai suatu karya seni. Penilaian dari penikmat seni akan menjadi masukan bagi seniman untuk mengevaluasi dan mengembangkan karya-karyanya. Karya-karya seniman yang semakin berkembang dan mengalami kemajuan dari masa ke masa juga akan kembali membawa dampak positif bagi penikmat seni, yaitu penikmat seni dapat menikmati lebih banyak karya seni yang berkualitas.
Apresiasi yang ditunjukkan oleh setiap orang berbeda satu sama lainnya. Penyebabnya bermacam-macam, mulai dari perbedaan tingkat ilmu pengetahuan; pemahaman; pengalaman; status sosial; hingga kondisi internal dalam diri seseorang, seperti kondisi fisik, psikis, dan mental. Contohnya, ketika menonton pertunjukan teater, seseorang yang terbiasa menonton pertunjukan teater akan memberikan apresiasi yang berbeda dibandingkan orang yang pertama kali menonton pertunjukan teater tersebut. Orang yang terbiasa tersebut dapat memberikan apresiasi yang tinggi karena telah memahami seluk-beluk teater. Sementara itu, orang yang baru pertama kali menonton pertunjukan teater dapat menunjukkan dua kemungkinan reaksi: merasa kagum atau merasa bosan dan tidak tertarik untuk menonton teater lagi di kemudian hari. Kondisi tersebut menunjukkan perbedaan apresiasi yang disebabkan oleh perbedaan pengalaman yang dimiliki setiap orang.
Kegiatan apresiasi seni juga mendorong munculnya kegiatan yaitu kegiatan meresensi dan kritik seni. Tanpa keberadaan apresiasi, seseorang akan sulit memberikan penilaian yang objektif dan akurat atas suatu karya seni. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kegiatan apresiasi memberikan dampak yang cukup vital dalam kegiatan resensi dan kritik seni.
No comments:
Post a Comment