Pages

Sunday, July 28, 2024

Persamaan dan Perbedaan Rumusan Dasar Negara dari 3 Tokoh Pendiri Bangsa

Dasar negara Indonesia yakni Pancasila awalnya dirumuskan oleh ketiga tokoh pendiri negara. 

Para tokoh pendiri negara ini memberikan usulan dasar negara pada sidang pertama BPUPKI tanggal 29 Mei-1 Juni 1945. Saat itu, ketua BPUPKI, yakni K.R.T. Radjiman Wedyoningrat menyampaikan bahwa Indonesia memerlukan dasar negara. Selanjutnya, para tokoh nasional mengusulkan dasar negara Indonesia pada sidang BPUPKI yang pertama. 

Perumusan dasar negara Indonesia itu diusulkan oleh tiga tokoh pendiri negara, yakni Moh. Yamin, Soepomo, dan Soekarno.  Sebelum masuk ke persamaan dan perbedaan rumusan negara, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu isi rumusan ketiga tokoh itu. 

1. Mohammad Yamin

Mohammad Yamin menyampaikan isi rumusan pancasila di sidang BPUPKI tanggal 29 Mei 1945. Berikut isi rumusan dasar negara yang disampaikan:

  1. Peri Kebangsaan.
  2. Peri Kemanusiaan.
  3. Peri Ketuhanan.
  4. Peri Kerakyatan.
  5. Kesejahteraan Sosial.


2. Soepomo

Selanjutnya di sidang BPUPKI tanggal 31 Mei 1945, Soepomo menyampaikan rumusan pancasila. Berikut adalah isi rumusan pancasila yang diusulkan:

  1. Persatuan.
  2. Kekeluargaan.
  3. Keseimbangan lahir dan batin.
  4. Musyawarah.
  5. Keadilan rakyat.


3. Ir. Soekarno

Di hari terakhir sidang pertama BPUPKI pada tanggal 1 Juni 1945, Soekarno juga menyampaikan rumusan pancasila. 

Berikut adalah isi rumusan dasar negara dari Soekarno:

  1. Kebangsaan Indonesia.
  2. Internasionalisme atau peri kemanusiaan.
  3. Mufakat atau demokrasi.
  4. Kesejahteraan sosial.
  5. Ketuhanan yang berkebudayaan.

Lantas, di mana persamaan dan perbedaan rumusan dasar negara dari ketiga tokoh pendiri negara itu? Simak, yuk!

Persamaan Rumusan Dasar Negara dari Tiga Tokoh

Berikut ini Bobo ingin menjelaskan persamaan rumusan dasar negara dari tiga tokoh pendiri negara. Simak, yuk!

1. Tujuan Dasar Negara

Persamaan pertama dari rumusan dasar negara dari tiga tokoh pendiri negara bisa ditinjau dari segi tujuan dasar negara. 

Ketiga tokoh negara merumuskan dasar negara dengan tujuan yang sama, yakni sebagai dasar hukum dalam sistem kenegaraan dan pemerintah Indonesia.


2. Jumlah Butir Dasar Negara

Jumlah butir atau dasar negara yang diusulkan oleh para pendiri negara masing-masing berjumlah lima butir. 

Lima butir itu kemudian diusulkan sebagai pijakan utama dasar negara Indonesia, yakni "Pancasila".


3. Kata "Ketuhanan"

Jika diperhatikan, ketiga rumusan dasar negara ini memiliki kesamaan, yakni ditemukannya kata "Ketuhanan".

Ini artinya ketiga tokoh pendiri negara ingin bangsa Indonesia memiliki kepercayaan kepada Tuhan yang Maha Esa.


4. Kata "Berkebangsaan Internasional"

Rumusan dasar negara juga ditemukan kata "berkebangsaan internasional" di setiap usulan para pendiri bangsa. 

Jika disimpulkan, maka persamaan rumusan dasar negara dari ketiga tokoh adalah tujuan dasar negara, jumlah butir, dan kata 'Ketuhanan' serta 'Berkebangsaan Internasional'.


Perbedaan Rumusan Dasar Negara dari Ketiga Tokoh

Selain persamaan, ada pula perbedaan rumusan dasar negara dari ketiga tokoh pendiri negara. Simak, yuk!

1. Cara Memaknai Dasar Negara

Ketiga tokoh pendiri negara ini memiliki perbedaan dalam cara memaknai dasar negara. 

  1. Moh. Yamin memaknai dasar negara sebagai panduan aturan atas perilaku manusia yang baik
  2. Soepomo memaknai dasar negara sebagai syarat dari negara Indonesia merdeka
  3. Sementara itu, Soekarno memaknai dasar negara sebagai jiwa seluruh rakyat Indonesia dan menjadi falsafah hidup bangsa. 


2. Urutan Setiap Butir Dasar Negara

Memang benar, rumusan dasar negara secara umum memiliki jumlah butir dasar negara yang sama, yakni lima. 

Meski begitu, urutan usulan butir dasar negara oleh ketiga tokoh pendiri negara ini berbeda-beda. 


3. Rumusan Kalimat dan Bentuk Diksi

Perbedaan rumusan dasar negara dari ketiga tokoh pendiri negara selanjutnya adalah rumusan kalimat dan bentuk diksi. 

Setiap rumusan negara memiliki rumusan kalimat dan bentuk diksi yang berbeda, membedakannya satu sama lain. 

No comments:

Post a Comment