Wednesday, February 23, 2022

Cara Membaca Teks Berita Yang Terbaik dan Benar & Contoh Naskah Berita

Cara Membaca Teks Berita Yang Terbaik dan Benar

Penulis : Ucke Rakhmat Gadzali, S.Pd.



Hallo sahabat edukasi dimanapun anda berada, nah kali ini saya menulis materi-materi dari berbagai sumber terkait dengan bagaimana Cara Membaca Teks Berita Yang Terbaik dan Benar.

Mari kita simak materinya.


Membaca berita adalah menyampaikan sebuah berita atau informasi dengan cara membaca teks berita dengan intonasi, lafal, dan sikap yang benar. Naskah berita yang disampaikan melalui media televisi atau radio berbeda dengan naskah berita dalam media cetak atau yang berupa tulisan biasa. Semua kalimat yang digunakan dalam teks berita tersebut merupakan kalimat tidak langsung dan lebih pendek karena durasi yang disediakan juga terbatas.

Teknik-Teknik dalam Membaca Teks Berita 

Membaca teks berita tidak seperti membaca buku. Membaca teks berita artinya menyampaikan informasi kepada orang lain, artinya ada pendengar yang mendengarkan penyampaian berita tersebut. Membaca teks berita bukan hanya untuk diri sendiri.

Oleh karena itu, ada beberapa teknik dalam membaca teks berita yang penting untuk diperhatikan dan dikuasi oleh seorang pembaca teks berita. Teknik-teknik dalam membaca teks berita tersebut adalah sebagai berikut.


Artikulasi atau pelafalan

Artikulasi merupakan perubahan rongga dan ruang di dalam saluran suara dengan tujuan untuk menghasilkan bunyi bahasa. Dalam membacakan teks berita, artikulasi atau pelafalan yang digunakan harus jelas agar informasi yang disampaikan juga terdengar dengan jelas.


Intonasi

Intonasi merupakan hal yang berhubungan dengan naik turunnya suara atau adanya penekanan dalam suara. Intonasi yang digunakan harus tepat sesuai dengan kalimat berita yang disampaikan.

Misalnya untuk kalimat perintah diucapkan dengan menggunakan intonasi naik di seluruh bagian kalimatnya, untuk kalimat tanya diucapkan dengan menggunakan intonasi naik pada bagian akhir kalimat, dan pada umumnya kalimat berita diucapkan dengan intonasi menurun di akhir kalimat.


Penjedaan

Penjedaan merupakan kegiatan berhenti sejenak untuk mengatur napas saat membaca teks berita. Kegiatan berhenti sejenak atau pemberhentian sejenak tersebut tidak bisa dilakukan di sembarangan tempat atau bagian kalimat, ada bagian-bagian tertentu dalam kalimat yang bisa dilakukan penjedaan.


Sikap atau gestur

Membaca teks berita tidak hanya membahas tentang cara pembaca membacakan teks berita, tetapi juga bagaimana sikap tubuh atau gestur pada saat membacakan teks berita. Pembaca berita harus duduk dengan tegak dan pandangan fokus ke depan. Sesekali menunduk diperbolehkan untuk melihat teks berita, tetapi tidak boleh terlalu lama, sekitar 3 detik saja.


Memahami isi teks berita

Seorang pembaca berita harus memahami isi dari teks berita dengan baik dan menyeluruh. Sebelum proses membaca berita, sebaiknya pembaca sudah mempelajari isi teks berita tersebut dengan baik.


Memperhatikan volume suara dan faktor pendukung lainnya

Volume suara dalam membaca teks berita harus diatur dengan baik sehingga bisa jelas terdengar. Pembaca teks berita juga harus memerhatikan faktor pendukung lainnya dalam membaca teks berita.

Hal tersebut di antaranya adalah busana dan riasan yang dikenakan, khususnya untuk pembaca berita televisi atau yang berhadapan langsung dengan pendengar, penggunaan peralatan dengan teknologi tinggi, dan lain-lain.

Poin Penting

Membaca teks berita tidak sama dengan membaca biasa.

Ada beberapa teknik yang perlu diperhatikan dalam membaca teks berita.

Isi teks berita bersifat informatif dan menggunakan kalimat-kalimat yang tidak langsung.

/  = Jeda koma (1 detik)

// = Jeda Titik (2 detik)

/// = Jeda Ganti Topik Berita (3 detik)



Contoh Naskah Berita.

(Public speaking ) Berita dunia


(PEMBUKAAN)

SELAMAT SIANG PEMIRSA BERJUMPA LAGI BERSAMA SAYA/ (nama anda) DALAM BERITA DUNIA// SELAMA 30 MENIT BERBAGAI INFORMASI TERKINI DAN TERPERCAYA AKAN MENEMANI AKTIFITAS ANDA SIANG INI//

LANGSUNG SAJA KITA SIMAK BERITA PERTAMA

TELAH TERJADI TSUNAMI DI PESISIR TIMUR JEPANG PADA PUKUL 14.46 WAKTU SETEMPAT ATAU PUKUL 11.46 WAKTU INDONESIA BARAT// HINGGA LAPORAN INI DITURUNKAN/ BENCANA INI DIPERKIRAKAN TELAH MENELAN LEBIH DARI 1000 KORBAN JIWA///

(MASUK VIDEO)

(VO VIDEO)

TSUNAMI INI TERJADI KARENA GEMPA YANG BERKEKUATAN 8,8 SKALA RIKTER DENGAN KEDALAM 24 KM  YANG BERPUSAT 130 KILOMETER DI SEBELAH TIMUR HONSHU ATAU 373 KILOMETER TENGGARA TOKYO//

GEMPA INI MEMANG TELAH DIPERKIRAKAN OLEH BMKG JEPANG//  WARGA DI WILAYAH PESISIR PANTAI TIMUR JEPANG SUDAH DI EVAKUASI KE TEMPAT YANG LEBIH AMAN//

KOTA SENDAI ADALAH TEMPAT YANG PALING PARAH TERKENA DAMPAK DARI TSUNAMI INI// SEBAGIAN BESAR GEDUNG DAN FASILITAS RATA DISAPU OLEH GELOMBANG BESAR// KERUGIAN AKIBAT TSUNAMI INI DITAKSIR MENCAPAI RATUSAN MILIYAR DOLAR AMERIKA///

(KELUAR VIDEO)

BERALIH KEDALAM NEGERI/ TERKAIT BENCANA TSUNAMI DI JEPANG/ UCAPAN BELA SUNGKAWA BERDATANGAN DARI BERBAGAI NEGARA DI SELURUH DUNIA/ TERMASUK DARI INDONESIA//

(MASUK VIDEO)

(VO VIDEO)

PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO LANGSUNG MENGGELAR KONFRENSI PERS YANG BERKAITAN DENGAN BENCANA TSUNAMI DI JEPANG//PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO MENYAMPAIKAN RASA PRIHATIN YANG MENDALAM, ATAS MUSIBAH GEMPA DAN TSUNAMI YANG MENGHANTAM JEPANG. PE­MERINTAH SAAT INI JUGA TENGAH BER­KONSENTRASI UNTUK ME­NGUM­PULKAN SELURUH DATA TERKAIT WNI YANG BERADA DI JEPANG. SBY PUN SUDAH MEGINSTRUKSIKAN MENTERI LUAR NEGERI MARTY NATALEGAWA DAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA (BNPB) SYAMSUL MUARIF UNTUK MENGIRIMKAN TIM PENYELAMAT KE JEPANG.///

(PENUTUP)


SEKIAN BERITA DARI KAMI/ SAYA AHMAD FAUZI MEWAKILI KERABAT KERJA YANG BERTUGAS MOHON UNDUR DIRI// SELAMAT BERAKTIFITAS/ DAN SAMPAI JUMPA///


Sunday, February 20, 2022

BELAJAR GITAR - KUNCI GITAR

BELAJAR GITAR - KUNCI GITAR
Penulis : Ucke Rakhmat Gadzali, S.Pd.


Macam kunci gitar dasar perlu diketahui terlebih  dahulu sebelum mulai belajar gitar. Pengetahuan dasar ini tentunya akan membuat kamu lebih mudah dalam mempelajarinya. Dengan mengenal kunci dasar gitar, kamu bisa lebih mudah memahami cara memainkan alat musik petik ini.

Ada kunci A, Am, B, Bm, D, Dm, E, Em, C, dan juga G. Setiap kunci memiliki cara sendiri untuk dimainkan dan dipetik. Kunci-kunci tersebut juga akan mengeluarkan nada yang berbeda saat kamu mainkan.

Macam kunci gitar dasar adalah pengetahuan yang sangat penting dalam belajar gitar. Tanpa mengenali kunci-kunci dasar, kamu tentunya belum bisa belajar gitar ke tingkat yang selanjutnya. Latihan memetik kunci-kunci dasar akan membuat kamu semakin mahir bermain gitar.

Sebelum mempelajar macam kunci gitar dasar, kamu tentu perlu mengenal letak senar dan detail dasar lainnya terlebih dahulu. Hal ini disebabkan karena setiap senar gitar akan menghasilkan nada yang berbeda-beda, yaitu nada E, A, D, G, B, dan E’ (E tinggi).

  • Senar 1, merupakan senar gitar yang paling bawah menghasilkan nada E’.
  • Senar 2, merupakan senar gitar yang paling bawah menghasilkan nada B.
  • Senar 3, merupakan senar gitar yang paling bawah menghasilkan nada G.
  • Senar 4, merupakan senar gitar yang paling bawah menghasilkan nada D.
  • Senar 5, merupakan senar gitar yang paling bawah menghasilkan nada A.
  • Senar 6, merupakan senar gitar yang paling bawah menghasilkan nada E.

Selain itu, dalam mempelajari macam kunci gitar dasar, kamu juga perlu mengenal fret. Fret merupakan besi melintang pada papan jari atau fingerboard. Fret terbuat dari bahan logam, dan memisahkan bagian-bagian yang nantinya menjadi tempat jarimu menekan . Fungsi dari fret sangatlah vital karena untuk menentukan nada pada senar.



Kunci C

Macam kunci gitar dasar yang pertama adalah kunci C. Kunci ini dimainkan dengan menekan senar 2 pada fret pertama, senar 4 pada fret kedua, dan senar 5 pada fret ketiga. Di sini, kamu bisa menggunakan jari telunjuk untuk menekan senar 2, jari tengah untuk menekan senar 4, dan jari manis menekan senar 5.

Kunci E

Kunci ini merupakan macam kunci gitar yang dimainkan dalam fret pertama dan kedua saja. Caranya yaitu, letakkan jari telunjuk pada senar 3 fret pertama, jari tengah menekan senar 5 pada fret kedua, dan jari manis menekan senar 4 pada fret kedua.

Kunci A

Kunci A lebih mudah lagi. Macam kunci gitar satu ini hanya dimainkan pada fret kedua saja. Caranya yaitu, letakkan jari telunjuk pada senar 4 fret kedua, jari tengah menekan senar 3 pada fret kedua, dan jari manis menekan senar 2 pada fret kedua.

Kunci D

Macam kunci gitar selanjutnya adalah kunci D. Kunci ini dimainkan di dalam fret kedua dan ketiga. Caranya, jari telunjuk menekan senar 3 pada fret kedua, jari tengah menekan senar 1 pada fret kedua, dan jari manis menekan senar 2 pada fret ketiga.

Kunci G

Kunci G merupakan macam kunci gitar yang dimainkan pada fret kedua dan ketiga. Kunci G dimainkan dengan jari manis menekan senar 5 pada fret kedua, jari tengah menekan senar 6 pada fret ketiga, dan jari manis menekan senar 1 pada fret ketiga.

Kunci F

Kunci F tidak berbeda jauh cara menekannya dengan kunci C, letak jari kamu hanya sedikit berbeda. Letakkan jari telunjuk untuk menekan senar 2 pada fret pertama, jari tengah menekan senar 3 pada fret kedua, dan jari manis menekan senar 4 pada fret ketiga.


Wednesday, February 16, 2022

KARAKTERISTIK MEDIA KOMUNIKASI MASSA


Komunikasi massa terdiri atas beberapa pesan yang dikirimkan kepada khalayak yang luas dan tersebar melalui media massa seperti surat kabar, majalah, radio, televisi dan lain sebagainya. Komunikasi massa memiliki ciri khusus yang tidak sama dengan konteks komunikasi lainnya seperti komunikasi interpersonal atau komunikasi antar pribadi, komunikasi kelompok atau komunikasi organisasi, ataupun komunikasi publik dalam beberapa hal. Ciri khusus atau karakteristik komunikasi massa tersebut diantaranya adalah :

  • Pesan massa ditujukan kepada kepada khalayak luas dan tersebar tanpa adanya kontak pribadi antara pengirim pesan dan penerima pesan.
  • Sebagian besar pesan dikirimkan melalui media komunikasi massa yang dikembangkan atau minimal dibiayai oleh organisasi besar.
  • Komunikasi massa tidak bersifat personal namun lebih menekankan pada sebuah produk.
  • Komunikasi massa hampir selalu dikontrol oleh banyak gatekeeper yang menentukan pesan-pesan apa saja yang akan dikirimkan kepada konsumen, bagimana pesan-pesan tersebut disusun, dan kapan pesan-pesan tersebut akan dikirimkan.
  • Para sponsor baik swasta maupun pemerintah, editor, produser, reporter, dan eksekutif memiliki kekuasaan untuk mempengaruhi pesan-pesan media.

Media massa merupakan sekumpulan dari media tekonologi yang beragam yang menjangkau khalayak luas melalui komunikasi massa. Pada abad 20, media massa dapat dikelompokkan menjadi 8 (delapan) industri media massa seperti buku, internet, majalah, surat kabar, film, radio, rekaman, dan televisi. Dengan semakin berkembangnya teknologi komunikasi digital membuat media massa hanya dikelompokkan menjadi 7 (tujuh) industri media yakni media cetak, rekaman, film, radio, televisi, internet, dan telepon pintar.

Pengertian Media Massa

Dari berbagai pengertian media menurut para ahli, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan media adalah sebuah saluran komunikasi tempat dimana orang mengirimkan dan menerima informasi. Sementara itu, yang dimaksud dengan massa adalah sejumlah besar orang atau khalayak yang menjadi target penyampaian pesan. 

Karakteristik Media Massa

Dari berbagai pengertian media massa di atas terkandung ciri-ciri media massa. Dalam bukunya Towards a Sociology of Mass Communication, Denis McQuail mengidentifikasi karakteristik media massa sebagai berikut :

  1. Media massa pada umumnya merupakan sebuah organisasi formal yang sangat kompleks.
  2. Media massa diarahkan atau ditujukan kepada khalayak yang luas.
  3. Media massa bersifat umum dan isi media massa terbuka bagi siapa pun.
  4. Khalayak bersifat heterogen.
  5. Media massa membangun kontak secara simultan dengan sejumlah besar orang yang hidup dalam jarak satu sama lain.
  6. Hubungan antara kepribadian media dan anggota khalayak adalah tidak langsung atau bermedia.
  7. Khalayak merupakan bagian dari budaya massa.

Sementara itu, menurut Brian Dutton, Tim O’Sullivan, dan Phillip Rayne (1998) menyatakan bahwa secara tradisional, media massa dibedakan dari berbagai jenis komunikasi lainnya dengan menilik 4 (empat) karakteristik berikut, yaitu :

  • Jarak – komunikasi antara pengirim pesan dan penerima pesan bersifat impersonal, satu arah, dan tidak memiliki kedekatan.
  • Teknologi – komunikasi massa memerlukan alat yang memungkinkan pesan dapat dikirimkan dan diterima.
  • Skala – satu fitur media massa adalah melibatkan komunikasi yang simultan dengan banyak orang.
  • Komoditas – fitur komunikasi massa lain yang menarik adalah berbayar.

Berkembangnya teknologi komunikasi turut mempengaruhi konsep dan definisi media massa. Jaringan komputer membuka peluang terjadinya komunikasi dari banyak ke banyak, maksudnya adalah bahwa khalayak massa dapat secara simultan berinteraksi satu sama lain. 

Terkait dengan media massa baru, Vin Crosbie (2002) menyatakan bahwa media massa baru memiliki beberapa karakteristik, yaitu :

  • Teknologi – media massa tidak ada tanpa adanya teknologi komputer.
  • Personalisasi – pesan-pesan bersifat individu yang secara simultan dapat dikirimkan kepada sejumlah besar orang.
  • Kontrol kolektif – setiap orang secara potensial memiliki kemampuan untuk berbagi, membentuk, dan merubah isi informasi.

Itulah beberapa karakteristik media massa yang dirumuskan oleh para ahli terkait dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

KARAKTERISTIK KOMUNIKASI MASSA (Menurut Suprapto)

Komunikasi massa (mass communication) juga bisa disebut sebagai komunikasi media massa (mass media communication). Maka dari itu, komunikasi massa jelas berarti sebuah cara berkomunikasi atau penyampaian informasi yang dilakukan melalui media massa (communicating with media). Ciri khas dari komunikasi massa adalah jenis komunikasi yang ditujukan kepada orang banyak atau masyarakat luas melalui perantara media massa. Jika mendengar kata massa, maka kita dapat mengartikan dengan hal yang berkaitan dengan kata jamak, massive, serta dalam jumlah yang sangat banyak. Defisini komunikasi massa yang paling umum adalah cara penyampaian pesan yang sama, kepada sejumlah besar orang, dan dalam waktu yang serempak melalui media massa. Komunikasi massa dapat dilakukan melalui keseluruhan media massa yang ada, yaitu media cetak, media elektronik, serta media online. Komunikasi massa memiliki beberapa karakteristik. Ciri-ciri komunikasi massa ini dapat diibagi kedalam 4 tanda pokok komunikasi massa. Keempat tanda pokok karakteristik komunikasi massa ini disampaikan oleh seorang ahli yaitu Suprapto.

Berikut keempat Karakteristik Komunikasi Massa:

1.Komunikasi massa memiliki sifat komunikan

Hal ini karena sasaran komunikasi massa adalah masyarakat yang relatif besar serta memiliki sifat yang heterogen dan anonim. Masyarakat ini tidak dapat diukur berapa banyak jumlahnya, bagaimana latar belakang pendidikan, usia, agama, suku, jenis pekerjaan, dan lain sebagainya. Hal yang dapat menjadikan semua perbedaan ini melebur adalah kesamaan minat dan kepentingan yang sama.


2. Komunikasi massa memiliki sifat cepat dan serentak

Penyampaian pesan secara serempak ini dilakukan secara bersamaan oleh komunikator kepada komunikan yang memiliki jumlah yang besar. Jika disampaikan secara serentak, maka perhatian komunikan akan berfokus pada pesan yang disampaikan oleh komunikator. Sifat penyampaian pesan yang cepat akan memungkinkan pesan tersebut dapat tersampaikan dalam waktu yang relatif singkat.


3. Komunikasi massa memiliki sifat publik

Sudah jelas bahwa pesan yang ingin disampaikan tersebut ditujukan kepada masyarakat luas, bukan kepada golongan tertentu saja. Sehingga isi pesan yang disampaikan harus lebih umum. Karena mencakup lingkungan yang umum dan universal.


4. Komunikator yang terkoordinir

Karena media massa merupakan sebuah lembaga organisasi, maka komunikasi massa pasti memiliki komunikator yang telah terorganisasi dengan baik dan profesional seperti jurnalis, sutradara, penyiar atau pembawa acara, dan lain sebagainya. Pesan yang akan disampaikan tersebut merupakan hasil kerjasama tim, sehingga keberhasilan sebuah komunikasi massa juga tergantung berdasarkan berbagai faktor di dalam organisasi media massa tersebut.

Tuesday, February 15, 2022

Membuat Presentasi dan Video Pembelajaran menggunakan aplikasi Canva

Membuat Presentasi dan Video Pembelajaran menggunakan aplikasi Canva

Penulis : Ucke Rakhmat Gadzali, S.Pd.


Di era pandemi ini dimana anak dan guru belajar dan mengajar di rumah. Di era pandemi ini pula guru diminta untuk lebih kreatif dalam membuat media pembelajaran untuk memudahkan memberikan materi namun tidak membuat anak bosan dengan materi itu.

Saya sendiri adalah seorang guru dan bekerja di lingkungan pendidikan otomatis setiap hari saya melihat teman-teman mengajar secara daring dan kadang membantu teman-teman guru dalam membuat media pembelajaran . Selama ini teman-teman diminta mengajar lewat Google Class Room (GCR) begitu pula yang dilakukan oleh sahabat saya yang seorang guru yang juga mengajar lewat aplikasi GCR.

Seminggu kebelakang, sahabat saya yang seorang guru meminta tolong saya untuk membuat video pembelajaran yang berisi tentang slide-slide materi pembelajaran namun dalam format MP4. 

Awalnya saya menggunakan aplikasi Microsoft Power Point yang kemudian di export dalam bentuk format MP4. Namun ada kendalanya karena ketika kita buka power point hanya ada satu slide yang muncul dan untuk memunculkan slide lain kita harus mengklik "new slide". Begitu pula dengan desainnya yang masih standar.

Kemudian saya iseng mempelajari Canva yang baru saya kenal aplikasinya di awal bulan Desember 2020. Itu juga karena mendapat info dari teman kalau ingin membuat desain cerita Instagram sebaiknya menggunakan Canva. Namun ternyata selain untuk membuat desain cerita Instagram, aplikasi ini memiliki banyak template desain yang sangat membantu kita dalam kehidupan kita sehari-hari khususnya untuk para guru karena ada desain untuk sekolah seperti membuat presentasi, rencana pembelajaran, jadwal kelas, lembar kerja dan lain-lain.


Canva adalah aplikasi desain grafis yang menjadi jembatan bagi penggunananya untuk dengan mudah merancang berbagai material kreatif dalam bentuk online termasuk salah satunya presentasi untuk sekolah.

Hanya dengan mendownload aplikasi Canva di web resminya www.canva.com lalu setelah kita instal lalu kita tinggal mendaftarkan akun email kita setelah itu kita bisa menggunakan aplikasi Canva.

Lalu apa kelebihan membuat metode pembelajaran dengan Canva?

Banyak pilihan untuk Template

Banyak sekali pilihan template yang bisa kita gunakan untuk membuat presentasi ataupun video pembelajaran dengan menggunakan Canva. Dari mulai Template Presentasi Sederhana, Template Presentasi Pendidikan, Presentasi Kreatif dan lain-lainnya. Bahkan ada pula template animasi dimana dalam slidenya sudah dalam  bentuk animasi.



Pilihan Template Presentasi Foto: dokumentasi pribadi


Satu template presentasi biasanya terdiri lebih dari 10 slide. Namun yang harus diketahui, karena kita menggunakan aplikasi Canva gratis jadi tidak semua template bisa kita gunakan. Sebagian ada yang berbayar. Oleh karena itu sebelum menggunakan template Canva, setelah kita klik terapkan semua halaman, kita langsung klik tombol tanda panah ke bawah untuk mengetahui apakah template itu gratis atau termasuk gambar premium dimana kita bisa menggunakannnya jika kita mendaftar pada aplikasi Canva Pro.


Salah satu Template Berbayar. Foto: Dokumentasi Pribadi

Dengan banyaknya template, guru tidak perlu membuat desain presentasi dari nol. Sehingga memudahkan membuat media pembelajaran.

Ilustrasi dan Ikonnya termasuk Ikon Animasi Tersedia

Ini yang menarik dari aplikasi Canva adalah banyaknya ikon dan animasi yang bisa kita tambahkan dalam template. Kita bisa memasukan foto atau video dalam slide dengan berbagai macam bingkai hanya dengan tinggal memilih bingkai yang kita mau. Begitu juga jika ingin menambahkan animasi ataupun sticker lainnya. Kita tinggal meng klik dua kali kemudian ikon itu sudah muncul di slide kita.

template ikon dan animasi. Foto: dokumentasi pribadi

Template bisa disimpan dalam bentuk PDF, JPG atau MP4

Salah satu kelebihan aplikasi Canva adalah kita bisa menyimpan slide kita tidak hanya dalam bentuk video tapi bisa juga dalam bentuk PDF, PNG ataupun JPG. Jadi kita tidak perlu mengekspor dahulu file kita namun kita langsung memilih akan disimpan dalam bentuk apa presentasi kita. Caranya dengan meng-klik ikon panah ke bawah nanti ada pilihan jenis penyimpanannya.


Adanya Fitur Talking Presentation

Ini kelebihan lain yang belum dimiliki oleh aplikasi pembuat media pembelajaran. Jika kita menggunakan Microsoft Power Point untuk menambahkan video wajah kita harus menggunakan aplikasi video lainnya (seperti kine master) tetapi berbeda dengan di aplikasi Canva, dimana kita bisa memunculkan wajah kita sambil menerangkan slide demi slide pembelajaran. Praktis kan? Caranya dengan mengklik ikon titik tiga di pinggir layar sebelah kanan, lalu pilih fitur rekaman 


Foto: dokumentasi pribadi

Memiliki Akses langsung ke Email, Google Drive, Dropbox dan lainnya

Terakhir kelebihan dari aplikasi Canva adalah bahwa hasil media pembelajaran yang kita buat biasa kita simpan di drive kita ataupun di email kita.


Foto: dokumentasi pribadi

Itulah kelebihan dari Canva yang bisa membantu guru membuat video atau presentasi pembelajaran. Setidaknya bisa meringankan guru dalam membuat metode pembelajaran. Asal kita tekuni dan mau mempelajari aplikasi itu, InsyaAllah kita bisa dengan mudah membuat metode pembelajaran.

Jangan pernah berhenti belajar. Jangan pernah lelah mencari ilmu.









Wednesday, February 9, 2022

Mengidentifikasi Segmentasi Audien



Segmentasi Audien

Media penyiaran harus menentukan segmentasi audien yang akan ditujunya, dalam proses pemasaran, segmentasi ini tidak berdiri sendiri, segmentasi merupakan satu kesatuan dengan targetting dan positioning. Targeting atau menetapkan target audien adalah tahap selanjutnya dari analisis segmentasi. Produk dari targetting adalah target audien yang akan menjadi fokus kegiatan-kegiatan iklan. Segmentasi pasar audien adalah suatu konsepyang sangat penting dalam memahami audien penyiaran dan pemasaran program. 

Eric Berkowitz dan rekannya mendefinisikan segmen pasar sebagai “dividing up market into distinct groups that (1) have common needs and (2) will respond similarly to a market acion”. (membagi uatu pasar kedalam kelompok-kelompok yang jelas yang (1) memiliki kebutuhan yang sama dan (2) memberikan respons yang sama terhadap suatu tindakan pemasaran). 

Dengan demikian, jika ditinjau dari prespektif audien penyiaran, maka segmentasi pasar adalah suatu kegiatan untuk mebagi-bagi atau mengelompokkan audien kedalam kotak-kotak yang lebih homogen.

Khalayak audien umum memiliki sifat yang heterogen, maka akan sulit bagi media penyiaran untuk melayani semuanya. Oleh karenannya harus dipilih segmen-segmen audien tertentu saja dan meninggalkan segmen lainnya. Bagian atau segmen yang dipilih itu adalah bagian yang homogen yang memiliki ciri-ciri yang sama dan cocok dengan kemampuan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Pengelola program penyiaran harus memilih satu atau beberapa segmen audien saja yang memiliki karakter atau respons yang sama dari seluruh penduduk Indonesia. Dengan memahami siapa audiennya maka praktisi penyiaran dapat menentukan bagaimana cara menjangkaunya, program apa yang dibutuhkan, dan bagaimana mempertahankan audien dari program pesaing. Perusahaan praktis harus memilih segmen mana yang ingin dikuasai dan untuk itu harus dikuasai secara jelas siapa audiennya. Misalnya, bagaimana kelas sosial ekonomi audien dan program seperti apa yang mereka inginkan. Pengelola program penyiaran harus memahami kebutuhan audien dalam upaya untuk dapat mendesain program yang dapat memenuhi kebutuhan mereka secara efektif. Identifikasi audien dapat dilakukan dengan cara mengelompokkan sejumlah audien yang memiliki gaya hidup, kebutuhan dan kesukaan yang sama.


Segmentasi Demografis 

Segmentasi yang didasarkan pada peta kependudukan misalnya:

  1. Usia,
  2. Jenis kelamin,
  3. Besarnya anggota keluarga,
  4. Pendidikan tertinggi yang dicapai,
  5. Jenis pekerjaan konsumen,
  6. tingkat penghasilan,
  7. agama,
  8. suku  dan sebagainya. 

Semua ini disebut dengan variabel-variabel demografi.   

Data demografi dibutuhkan antara lain untuk mengantisipasi perubahan-perubahan audien menyangkut bagaimana media penyiaran menilai potensi audien yang tersedia dalam setiap area geografi yang dapat dijangkau.    Data demografi program penyiaran sangat dibutuhkan pemasang iklan dalam menentukan strategi periklanan menyangkut bagaimana suatu produk dikomunikasikan kepada khalayak-khalayak sasaran.

Dalam hal ini, pemasang iklan perlu memahami media-media apa saja yang dapat menjangkau segmen pasarnya, berapa anggaran yang dibutuhkan untuk menjangkau masing-masing segmen itu, kapan sebaiknya disiarkan dan siapa bintang iklan yang cocok untuk menjangkau setiap segmen.

Media penyiaran yang menyediakan program yang cocok atau program yang dibutuhkan pemasang iklan untuk menyampaikan pesan iklannya berpeluang untuk mendapatkan iklan yang lebih besar. Selain itu, segmentasi audien berdasarkan data demografi dibutuhkan untuk mengambil keputusan manajerial. Misalnya, stasiun televisi menggunakan data demografi untuk membuka pemancar (transmisi) baru.


  • Usia. 

               Biasanya audien dibedakan menurut usia yaitu anak-anak, remaja, dewasa dan orang tua. Tetapi pembagian ini masih dianggap terlalu luas. Misalnya, kelompok usia dewasa memiliki bentang usia yang cukup luas sehingga perlu dibagi lagi menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil. Program sering kali menggunakan segmentasi usia ini dalam menjangkau audien yang dinginkan sehingga kita mengetahui program untuk audien anak-anak, remaja, muda, dewasa dan seterusnya. Anak-anak merupakan target audien yang cukup penting yang tidak dapat diabaikan stasiun televisi. 

  • Jenis Kelamin.

               Banyak sekali produk yang menggunakan pendekatan jenis kelamin ini dalam pemasarannya. Ada satu merek produk yang ditujukan hanya kepada wanita atau hanya kepada pria, masing-masing memiliki strategi promosi yang berbeda. Isi media massa mempengaruhi siapa yang akan menggunakan media itu. Program televisi tertentu seperti program olah raga biasanya disukai konsumen laki-laki, infotainment disukai wanita. Selain itu ada program sinetron (wanita), program memasak (wanita), program berita (laki-laki) dan seterusnya. Pada umumnya wanita lebih banyak menonton televisi dari pada pria. Pengelola program harus memahami kaitan antara isi programnya dengan siapa audiennya dalam mempersiapkan strategi program yang berhasil

  • Pekerjaan.

                Konsumen yang memiliki jenis pekerjaan tertentu umumnya mengkonsumsi barang-barang tertentu yang berbeda dengan jenis pekerjaan lainnya. Selera merekapun umumnya juga berbeda dalam mengonsumsi media massa. Kalangan eksekutif lebih menyukai program media penyiaran yang dapat mendorong daya pikir mereka atau membantu mereka dalam mengambil keputusan misalnya menonton program berita, diskusi (talk show) atau film-film tertentu di televisi. Sementara kalangan pekerja kasar lebih menyukai musik dangdut atau film komedi.

Segmentasi geografis 

   Segmentasi ini membagi audien berdasarkan jangkauan geografis. Para penganut segmentasi ini percaya setiap wilayah memiliki karakter yang berbeda dengan wilayah lainnya. Oleh karena itu setiap wilayah perlu dikelompokan berdasarkan kesamaan karakternya, contoh wilayah Maluku memiliki karakter suka menyanyi, yang menyimpulkan homogen karakter suka menyani sebagai pengelompokan di wilayah tersebut. Dalam hal peredaran produksi barang dan jasa pusat penjualannya berdasarkan geografi di Indonesia berada dipulau Jawa. Maka konsentrasi pemusatannya berada di pulau Jawa karena memiliki daya beli yang kuat dibandingkan daerah lainnya.

Segmentasi geodemografis 

   Segmentasi ini merupakan gabungan dari segmentasi geografis dengan segmentasi demografis. Para penganut konsep ini percaya bahwa mereka yang menempati geografis yang sama cenderung memiliki karakter-karakter demografis sama pula. Akan tetapi dengan wilayah geografis yang sesempit mungkin, misalnya karakter audien yang tinggal dikawasan elit, seluruh nya memiliki kesamaan ciri khas yang dikategorikan homogen. Demikian pula segmentasi diperkampungan tentunya memiliki karakter yang homogen juga sama sekampung tersebut.

Segmentasi psikografis 

     Segmentasi berdasarkan gaya hidup dan kepribadian manusia. Gaya hidup mempengaruhi prilaku seseorang dan akhirnya menentukan pilihan-pilihan konsumsi seseorang. Gaya hidup cermin seseorang menghabiskan waktu dan uangnya yang dinyatakan dalam aktivitas-aktivitas, minat dan opininya. Dengan demikian, psikografis adalah segmentasi yang mengelompokkan audien secara lebih tajam daripada sekedar variabel-variabel demografi. Dapat dirinci menurut Joseph Plumer (1974) mengatakan bahwa segmentasi gaya hidup mengukur aktivitas-aktivitas manusia dalam hal;

  1. Bagaimana menghabiskan waktunya dalam pekerjaan, hobi, liburan, belanja, olah raga, dan lain-lain.
  2. Minat mereka; apa yang dianggap penting di sekitarnya keluarga, rumah, karir, makanan dan lain-lain.
  3. Pandangan-pandangan baik terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain; isu-isu sosial, politik, masa depan.
  4. Karakter-karakter dasar seperti tahap yang mereka telah lalui dalam kehidupan, penghasilan, pendidikan, dan dimana mereka tinggal.




Karakteristik Audiens dalam Komunikasi Massa

Media massa merupakan sebuah alat yang digunakan untuk menyebarkan pesan atau informasi dari komunikator kepada komunikan dalam jumlah banyak atau sering disebut sebagai audiens. Media massa memudahkan audiens untuk mendapatkan berbagai informasi dari seluruh dunia. Audiens merupakan sekumpulan individu yang menjadi penikmat media massa (radio, televisi, buku, dan media lainnya).

Audiens radio biasanya disebut sebagai pendengar atau listeners, audiens buku biasanya disebut sebagai pembaca atau reader, dan sebutan-sebutan lain untuk audiens. Audiens merupakan seorang penikmat media yang menggunakan pola pikirnya untuk menyeleksi suatu acara yang disediakan oleh salah satu media massa.

Dahulu audiens dikenal sebagai penonton sebuah pertunjukan seni seperti teater dan musik pada suatu daerah. Audiens pertama kali dikenal pada masa Romawi. Pertama kali mengenal media massa, audiens dianggap bersifat pasif dimana media massa dapat menguasai atau mempengaruhi pola pikir audiens. Hal ini berhubungan dengan teori-teori yang telah ditetapkan oleh pakar komunikasi massa.

Audiens yang pasif hanya menerima stimuli yang diberikan oleh media massa. Kini audiens bersifat aktif dimana seorang audiens dapat dengan mudah memilih acara apa yang ingin dinikmatinya, sehingga audiens dapat menyeleksi acara yang berpengaruh positif terhadap kehidupannya. Audiens memiliki kebebasan untuk memilih karena audiens tidak berkaitan dengan komunikator secara langsung dilihat dari segi fisik. 

Adapun karakteristik audiens dalam komunikasi massa adalah sebagai berikut:

Bersifat anonim
Audiens bersifat anonim maksudnya adalah audiens yang berjumlah banyak tidak saling mengenal antara satu sama lain. Misalnya, dalam suatu acara komedi di salah satu saluran televisi swasta memiliki banyak penonton dari seluruh Indonesia. Audiens yang bersifat anonim tersebut dalam ruang lingkup seluruh Indonesia, sehingga tidak mungkin seorang audiens mengenal audiens lainnya.

Bersifat heterogen
Audiens bersifat heterogen artinya audiens memiliki keanekaragaman baik dari suku, budaya, umur, jenis kelamin, strata sosial, profesi, dan lain sebagainya. Setiap media memiliki banyak penonton dalam berbagai kalangan, tetapi ada juga media yang mengkhususkan hanya untuk satu kalangan saja. Misalnya, suatu acara televisi yang hanya dikonsumsi oleh orang dewasa saja. Namun hal ini tidak berlaku keheterogenitasnya karena setiap orang dewasa ada yang memiliki umur yang beragam, agama yang beragam, kepentingan yang beragam, dan lain sebagainya. 

Memiliki kesamaan tujuan
Karakter audiens ini dimiliki oleh setiap audiens baik audiens yang konkrit maupun audiens yang abstrak. Audiens relatif memiliki kesamaan tujuan dalam memilih media massa yang ingin dikonsumsinya. Kesamaan tujuan sebagai karakter audiens ini berkaitan dengan kesamaan pengalaman dalam diri audiens. 

Tidak terorganisir
Tidak terorganisir merupakan karakter audiens yang dikategorikan sebagai audiens yang abstrak. Menurut Mennicke, audiens atau massa terbagi menjadi dua, yaitu massa abstrak dan massa konkrit. Massa abstrak memiliki karakter yang tidak memiliki struktur yang jelas dan tidak terorganisir. 

Terdiri atas jumlah besar
Audiens terdiri atas jumlah yang besar. Audiens dalam jumlah besar ini tersebar ke berbagai wilayah, sehingga seorang komunikator dalam media massa dapat menggapainya melalui berbagai acara di televisi. Tanpa media komunikasi massa maka seorang komunikator tidak dapat menjumpai satu persatu audiensnya dengan tatap muka. 

Tersebar dimanapun
Karakter audiens berikut ini berkaitan dengan jumlah audiens dimana audiens yang banyak tersebar dimanapun. Artinya, audiens tidak terbatas oleh ruang lingkup waktu. Setiap audiens dapat memperoleh informasi dimanapun dan kapanpun. 

Memiliki perbedaan persepsi
Karakter audiens ini berpengaruh terhadap audiens yang bersifat aktif. Artinya, setiap audiens memiliki perbedaan persepsi ketika menyaksikan berbagai tayangan televisi. Hal ini berkaitan dengan audiens aktif dimana audiens berperan penting untuk menyeleksi acara mana saja yang diterima oleh dirinya. Tidak semua audiens yang berpersepsi sama. 

Secara fisik dipisahkan oleh komunikator
Seorang audiens secara fisik dipisahkan oleh komunikator. Seorang komunikator tidak dapat menjangkau audiens dengan jumlah yang banyak dan tersebar di berbagai wilayah. Oleh karena itu, seorang komunkator memanfaatkan teknologi, yaitu media massa untuk menjangkau audiens yang tersebar di beberapa wilayah. 

Memiliki pengalaman yang sama
Setiap audiens memiliki kesamaan pengalaman dan memiliki keinginan untuk berbagi pengalaman kepada sesama audiens lainnya. Audiens yang memiliki pengalaman yang sama cenderung memilih produk media massa yang mempengaruhi kehidupannya dan media sering digunakan untuk tempat menyadarkan dirinya sendiri. 

Cenderung aktif
Dahulu audiens dianggap sebagai penonton yang pasif dan mudah dipengaruhi oleh media massa. Seiring dengan perkembangan zaman, audiens mulai dipandang sebagai audiens yang aktif karena memiliki rasa ingin tahu yang besar dengan berbagai pertanyaan dan audiens dapat mengkritik suatu acara di media. Audiens juga dapat menolak apabila media mempengaruhinya. 

Demikian penjelasan terkait apa saja karakteristik audiens dalam komunikasi massa yang bisa ditemukan saat kita menginformasikan pesan ke khalayak ramai.

Sunday, February 6, 2022

ANCAMAN TERHADAP INTEGRASI BANGSA INDONESIA


MEWASPADAI ANCAMAN TERHADAP INTEGRASI BANGSA INDONESIA

Salam sejahtera Anak anakku sekalian, Selamat yah Kalian telah menyelesaikan pembelajaran pada terdahulu, Kini Kalian dapat mempelajari dan memahami materi ini, dengan tetap selalu berdo’a kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, semoga Kita selalu diberikan Kesehatan dan keberkahan oleh-Nya.

Untuk kegiatan Pembelajaran 1 pada Bab 6, Kalian akan mempelajari Materi tentang : 

“Mewaspadai ancaman terhadap integrasi bangsa Indonesia”

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan Kalian dapat memahami ancaman yang dapat membayakan integrasi nasional, baik di bidang militer maupun non militer serta mampu menunjukan sikap/perilaku sebagai bentuk kewaspadaan terhadap ancaman yang dapat membahayakan integrasi nasional bangsa Indonesia

B. Uraian Materi

Secara geografis posisi negara Indonesia yang berada ditengah-tengah dunia dilewati garis khatulistiwa, diapit oleh dua benua yaitu Asia dan Australia,serta berada diantara dua samudera yaitu Samudera Hindia dan Pasifik. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa wilayah Indonesia berada pada posisi silang sangat sangat strategis. 

Posisi silang negara Indonesia tidak hanya meliputi aspek kewilayahan saja, melainkan meliputi pula aspek-apek kehidupan sosial, antara lain:

  1. Penduduk Indonesia berada diantara daerah berpenduduk padat di utara dan daerah berpenduduk jarang di selatan.
  2. Ideologi Indonesiat terletak antara komunisme di utara dan liberalisme di selatan.
  3. Demokrasi Pancasila berada diantara demokrasi rakyat di utara (Asia daratan bagian utara) dan demokrasi liberal di selatan.
  4. Ekonomi Indonesia berada diantara sistem ekonomi sosialis di utara dan sistem ekonomi kapitalis di selatan.
  5. Masyarakat Indonesia berada diantara masyarakat sosialis di utara dan masyarakat individualis di selatan.
  6. Kebudayaan Indonesia di antara kebuadayaan timur di utara dan kebudayaan barat di selatan
  7. Sistem pertahanan dan keamanan Indonesia berada diantara sistem pertahanan continental di utara dan sistem pertahanan maritim di barat, selatan dan timur. 

Posisi silang Indonesia sebagaimana diuraikan di atas merupakan sebuah potensi sekaligus ancaman bagi integrasi nasional bangsa Indonesia. Dikatakan sebuah potensi karena akan memberikan dampak positif bagi kemajuan bangsa Indonesia serta akan memperkokoh keberadaan Indonesia sebagai negara yang tidak dapat disepelekan perannya dalam menunjang kemajuan serta terciptanya perdamaian dunia. Akan tetapi, posisi silang ini juga mejadikan Indonesia sebagai negara yang tidak terbebas dari ancaman yang dapat memecah belah bangsa. 

Ancaman bagi integrasi nasional tersebut datang dari luar maupun dari dalam negeri Indonesia sendiri dalam berbagai dimensi kehidupan. Ancaman tersebut biasanya berupa ancaman militer dan non-militer. Ancaman militer berkaitan ancaman di bidang pertahanan dan keamanan. Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata dan terorganisasi yang dinilai mempunyai kemampuan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman militer dapat berupa agresi/invasi, pelanggaran wilayah, pemberontakan bersenjata, sabotase, spionase, aksi teror bersenjata, dan ancaman keamanan laut dan udara.

Agresi suatu negara yang dikategorikan mengancam kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa Indonesia mempunyai bentuk- bentuk mulai dari yang berskala paling besar sampai dengan yang terendah.

Invasi merupakan bentuk agresi yang berskala paling besar dengan menggunakan kekuatan militer bersenjata yang dikerahkan untuk menyerang dan menduduki wilayah Indonesia. Bangsa Indonesia pernah merasakan pahitnya diinvasi atau diserang oleh Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia sebanyak dua kali, yaitu 21 Juli 1947 dan 19 Desember 1948. Bentuk lain dari ancaman militer yang peluang terjadinya cukup tinggi adalah tindakan pelanggaran wilayah (wilayah laut, ruang udara dan daratan) Indonesia oleh negara lain. Konsekuensi Indonesia yang memiliki wilayah yang sangat luas dan terbuka berpotensi terjadinya pelanggaran wilayah.


ANCAMAN MILITER

Ancaman militer dapat pula terjadi dalam bentuk pemberontakan bersenjata. Pemberontakan tersebut pada dasarnya merupakan ancaman yang timbul dan dilakukan oleh pihak-pihak tertentu di dalam negeri, tetapi pemberontakan bersenjata tidak jarang disokong oleh kekuatan asing, baik secara terbuka maupun secara tertutup.Pemberontakan bersenjata melawan pemerintah Indonesia yang sah merupakan bentuk ancaman militer yang dapat merongrong kewibawaan negara dan jalannya roda pemerintahan. Dalam perjalanan sejarah, bangsa Indonesia pernah mengalami sejumlah aksi pemberontakan bersenjata yang dilakukan oleh gerakan radikal, seperti DI/TII, PRRI, Permesta, Pemberontakan PKI Madiun, serta G-30-S/PKI. Beberapa sejumlah aksi pemberontakan bersenjata tersebut tidak hanya mengancam pemerintahan yang sah, tetapi juga mengancam tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.


Indonesia memiliki sejumlah objek vital nasional dan instalasi strategis yang rawan terhadap aksi sabotase, sehingga harus dilindungi. Fungsi pertahanan negara ditujukan untuk memberikan perlindungan terhadap objek-objek vital nasional dan instalasi strategis dari setiap kemungkinan aksi sabotase dengan mempertinggi kewaspadaan yang didukung oleh teknologi yang mampu mendeteksi dan mencegah secara dini.

Pada abad modern dewasa ini, kegiatan spionase dilakukan oleh agen-agen rahasia dalam mencari dan mendapatkan rahasia pertahanan negara dari negara lain. Kegiatan spionase dilakukan secara tertutup dengan menggunakan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga tidak mudah dideteksi. Kegiatan tersebut merupakan bentuk ancaman militer yang memerlukan penanganan secara khusus untuk melindungi kepentingan pertahanan dari kebocoran yang akan dimanfaatkan oleh pihak lawan.

Aksi teror bersenjata merupakan bentuk kegiatan terorisme yang mengancam keselamatan bangsa dengan menebarkan rasa ketakutan yang mendalam serta menimbulkan korban tanpa mengenal rasa perikemanusiaan. Sasaran aksi teror bersenjata dapat menimpa siapa saja, sehingga sulit diprediksi dan ditangani dengan cara-cara biasa. Perkembangan aksi teror bersenjata yang dilakukan oleh teroris pada dekade terakhir meningkat cukup pesat dengan mengikuti perkembangan politik, lingkungan strategis, dan ilmu pengetahuan dan teknologi. 

Gangguan keamanan di laut dan udara merupakan bentuk ancaman militer yang mengganggu stabilitas keamanan wilayah nasional Indonesia. Kondisi geografi Indonesia dengan wilayah perairan serta wilayah udara Indonesia yang terbentang pada pelintasan transportasi dunia yang padat, baik transportasi maritim maupun dirgantara, berimplikasi terhadap tingginya potensi gangguan ancaman keamanan laut dan udara. Bentuk-bentuk gangguan keamanan di laut dan udara yang mendapat prioritas perhatian dalam penyelenggaraan pertahanan negara meliputi pembajakan atau perompakan, penyelundupan senjata, amunisi dan bahan peledak atau bahan lain yang dapat membahayakan keselamatan bangsa, penangkapan ikan secara ilegal, atau pencurian kekayaan di laut, termasuk pencemaran lingkungan.

ANCAMAN NON MILITER

Ancaman non-militer pada hakikatnya ancaman yang menggunakan faktor- faktor non militer dinilai mempunyai kemampuan yang membahayakan kedaulatan negara, kepribadian bangsa, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. 

Ancaman ini salah satunya disebabkan oleh pengaruh negatif dari globalisasi. Globalisasi yang menghilangkan sekat atau batas pergaulan antar bangsa secara disadari ataupun tidak telah memberikan dampak negatif yang kemudian menjadi ancaman bagi keutuhan sebuah negara, termasuk Indonesia. Ancaman non-militer diantaranya dapat berdimensi ideologi, politik, ekonomi dan sosial budaya

Wednesday, February 2, 2022

BENTUK DAN JENIS-JENIS KOMUNIKASI


BENTUK DAN JENIS-JENIS KOMUNIKASI


A.BENTUK-BENTUK KOMUNIKASI

1. Komunikasi Intrapersonal

Komunikasi intrapersonal merupakan komunikasi intrapribadi yang artinya komunikasi yang dilakukan kepada diri sendiri.

Proses komunikasi ini terjadi dimulai dari kegiatan menerima pesan/informasi, mengolah dan menyimpan, juga menghasilkan kembali. Contoh kegiatan yang dilakukan pada komunikasi interpersonal adalah berdoa, bersyukur, tafakkur, berimajinasi secara kreatif dan lain sebagainya.

2. Komunikasi Interpersonal

Komunikasi interpersonal adalah komunikasi antarpribadi. Komunikasi ini juga dapat diartikan sebagai proses pertukaran makna dari orang yang saling berkomunikasi antara satu individu dengan individu lainnya. Suatu komunikasi interpersonal dapat terjadi apabila memenuhi kriteria berikut:

  • Melibatkan perilaku verbal dan nonverbal
  • Adanya umpan balik pribadi
  • Terjadi hubungan/interaksi yang berkesinambungan
  • Bersifat saling persuasif

3. Komunikasi Kelompok

Komunikasi kelompok dapat diartikan sebagai tatap muka dari tiga atau lebih individu guna memperoleh maksud dan tujuan yang dikehendaki. Seperti berbagi informasi, pemeliharaan diri atau pemecahan masalah. Komunikasi kelompok merupakan komunikasi yang dillakkan oleh beberapa orang lain atau sekelompok orang.

Contoh komunikasi kelompok antara lain kuliah, rapat, briefing, seminar, workshop dan lain-lain. Dalam komunikasi kelompok, setiap individu yang terlibat dalam kelompok masing-masing berkomunikasi sesuai dengan peran dan kedudukannya dalam kelompok tersebut. Pesan atau informasi yang disampaikan juga menyangkut kepentingan seluruh anggota kelompok dan bukan bersifat pribadi.

4. Komunikasi Organisasi

Komunikasi organisasi adalah komunikasi antarmanusia yang terjadi dalam hubungan organisasi. Komunikasi organisasi merupakan proses komunikasi yang berlangsung secara formal maupun nonformal dalam sebuah sistem yang disebut organisasi. 

Komunikasi organisasi sering dijadikan sebagai objek studi sendiri karena luasnya ruang lingkup komunikasi tersebut. Pada umumnya komunikasi organisasi membahas tentang struktur dan fungsi organisasi, hubungan antarmanusia, komunikasi dan proses pengorganisasian, serta budaya organisasi.

5. Komunikasi Massa

Komunikasi massa merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan saluran (media) dalam menghubungkan komunikator dan komunikan secara massal, berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh, sangat heterogen, dan menimbulkan efek tertentu. Jadi, Komunikasi massa sebagai pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang.

Ciri-ciri komunikasi massa adalah sebagai berikut:

  1. Komunikator biasanya suatu lembaga media massa
  2. Hubungan antara komunikator dan pemirsa bukan bersifat pribadi
  3. Menggunakan media massa
  4. Mediumnya dapat digunakan oleh orang banyak
  5. Komunikan adalah massa, yang bersifat heterogen
  6. Penyebaran pesan serentak pada saat yang bersamaan
  7. Umpan balik bersifat tidak langsung
  8. Pesan yang disebarkan cendrung tidak langsung berpengaruh terhadap massa

Dari ciri-ciri tersebut komunikasi massa dapat diartikan sebagai komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah besar khalayak yang tersebar, heterogen, melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.

Sedangkan komunikasi yang dilakukan melalui penggunaan media lain selain media massa disebut komunikasi medio. Komunikasi media biasanya menggunakan media surat, telepon, pamflet, poster, brosur, spanduk, dan sebagainya.


B. JENIS-JENIS KOMUNIKASI

1. Komunikasi berdasarkan Penyampaian

Pada umumnya setiap orang dapat berkomunikasi satu sama lain karena manusia tidak hanya makhluk individu tetapi juga makhluk sosial yang selalu mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi dengan sesamanya. Namun tidak semua orang terampil berkomunikasi, oleh sebab itu dibutuhkan beberapa cara dalam menyampaikan informasi.

Berdasarkan cara penyampaian informasi dapat dibedakan menjadi 2 ( dua ), yaitu :

a) Komunikasi verbal ( Lisan )

  • Yang terjadi secara langsung serta tidak dibatasi oleh jarak, dimana kedua belah pihak dapat bertatap muka. Contohnya dialog dua orang
  • Yang terjadi secara tidak langsung akibat dibatasi oleh jarak. contohnya komunikasi lewat telepon.

b) Komunikasi nonverbal ( Tertulis )

  • Naskah, yang biasanya digunakan untuk menyampaikan kabar yang bersifat kompleks.
  • Gambar dan foto akibat tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata atau kalimat.

2. Komunikasi berdasarkan Prilaku

Komunikasi bedasarkan prilaku dapat dibedakan menjadi :

  • Komunikasi Formal , yaitu komunikasi yang terjadi diantara organisasi atau perusahaan yang tata caranya sudah diatur dalam struktur organisasinya. Contohnya seminar.
  • Komunikasi Informal , yaitu komunikasi yang terjadi pada sebuah organisasi atau perusahaan yang tidak ditentukan dalam struktur organisasi serta tidak mendapat kesaksian resmi yang mungkin tidak berpengaruh kepada kepentingan organisasi atau perusahaan. Contohnya kabar burung , desasdesus, dan sebagainya.
  • Komunikasi Nonformal , yaitu komunikasi yang terjadi antara komunikasi yang bersifat formal dan informal , yaitu komunikasi yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas pekerjaan organisasi atau perusahaan dengan kegiatan yang bersifat pribadi anggota organisasi atau perusahaan tersebut. Contohnya rapat mengenai ulang tahun perusahaan.

3. Komunikasi berdasarkan Kelangsungannya

Berdasarkan Kelangsungannya , komunikasi dapat dibedakan menjadi :

  • Komunikasi Langsung , yaitu proses komunikasi dilakukan secara langsung tanpa bantuan perantara orang ketiga ataupun media komunikasi yang ada dan tidak dibatasi oleh adanya jarak.
  • Komunikas Tidak Langsung , yaitu proses komunikasinya dilaksanakan dengan bantuan pihak ketiga atau bantuan alat-alat media komunikasi.

4. Komunikasi Berdasarkan Maksud Komunikasi

Berdasarkan maksud komunikasi dapat dibedakan sebagai berikut :

  • Berpidato
  • Memberi Ceramah
  • Wawancara
  • Memberi Perintah alias Tugas

Dengan demikian jelas bahwa inisiatif komunikator menjadi hal penentu , demikian pula kemampuan komunikator yang memegang peranan kesuksesan proses komunikasinya.

5. Komunikasi Berdasarkan Ruang Lingkup

Berdasarkan Ruang Lingkupnya , komunikasi dapat dibedakan sebagai berikut :

a. Komunikasi Internal

Komunikasi internal dapat dibedakan menjadi 3 ( tiga ) macam , yaitu :

  • Komunikasi vertikal yang terjadi di dalam bentuk komunikasi dari pemimpin kepada anggota , seperti perintah , teguran , pujian , dan sebagainya.
  • Komunikasi horizontal yang terjadi di dalam ruang lingkup organisasi atau perusahaan diantara orang - orang yang memiliki kedudukan sejajar .
  • Komunikasi diagonal yang terjadi di dalam ruang lingkup organisasi atau perusahaan diantara orang -orang yang memiliki kedudukan berbeda pada posisi tidak sejalur vertikal.

b. Komunikasi Eksternal

Komunikasi yang terjadi antara organisasi atau perusahaan dengan pihak masyarakat yang ada diluar organisasi atau perusahaan tersebut. Komunikasi eksternal dimaksudkan untuk memperoleh pengertian , kepercayaan, bantuan dan kerjasama dengan masyarakat.

Komunikasi dengan pihak luar bisa berbentuk :

  • Eksposisi , pameran , promosi, dan sebagainya.
  • Konperensi pers.
  • Siaran televisi , radio dan sebagainya.
  • Bakti sosial.


6. Komunikasi Bedasarkan Jumlah Yang Berkomunikasi

Komunikasi berdasarkan Jumlah yang berkomunikasi, dapat dibedakan menjadi :

  • Komunikasi Perseorangan , yaitu komunikasi yang terjadi dengan cara perseorangan atau individu antara pribadi dengan pribadi mengenai persoalan yang bersifat pribadi juga.
  • Komunikasi Kelompok , yaitu komunikasi yang terjadi pada kelompok mengenai persoalan - persoalan yang menyangkut kepentingan kelompok. Perbedaanya dengan komunikasi perseorangan yaitu komunikasi ini lebih terbuka dibandingkan dengan komunikasi perseorangan.

7. Komunikasi Berdasarkan Peranan Individu

Dalam komunikasi ini, peranan individu sangat mempengaruhi kesuksesan proses komunikasinya. Berikut beberapa macam komunikasi berdasarkan peranan individu, diantaranya :

  • Komunikasi antar individu dengan individu yang lain.
  • Komunikasi ini terjadi secara nonformal maupun informal, individu bertindak sebagai komunikator mampu mempengaruhi individu yang lain.
  • Komunikasi antar individu dengan lingkungan yang lebih luas.
  • Komunikasi ini terjadi karena individu yang dimaksud memiliki kemampuan yang tinggi untuk mengadakan hubungan dengan lingkungan yang lebih luas.
  • Komunikasi antar individu dengan dua kelompok atau lebih.

Pada komunikasi ini individu berperan sebagai perantara antara dua kelompok atau lebih, sehingga dituntut kemampuan yang prima untuk menjadi penyelaras yang harmonis.

8. Komunikasi Berdasarkan Jaringan Kerja

Didalam suatu organisasi atau perusahaan , komunikasi akan terlaksana berdasarkan sistem yang ditetapkan dalam jaringan kerja.

Komunikasi berdasarkan jaringan kerja ini dapat dibedakan menjadi :

  • Komunikasi jaringan kerja rantai , yaitu komunikasi terjadi menurut saluran hirarki organisasi dengan jaringan komando sehingga mengikuti pola komunikasi formal.
  • Komunikasi jaringan kerja lingkaran , yaitu komunikasi terjadi melalui saluran komunikasi yang berbentuk seperti pola lingkaran.
  • Komunikasi jaringan bintang , yaitu komunikasi terjadi melalui satu sentral dan saluran yang dilewati lebih pendek.

9. Komunikasi Berdasarkan Ajaran Informasi

Komunikasi berdasarkan Ajaran Informasi dapat dibedakan menjadi :

  • Komunikasi satu arah , yaitu komunikasi yang berjalan satu pihak saja (one way Communication).
  • Komunikasi dua arah , yaitu komunikasi yang bersifat timbal balik (two ways communication).
  • Komunikasi ke atas , yaitu komunikasi yang terjadi dari bawahan terhadap atasan.
  • Komunikasi ke bawah , yaitu komunikasi yang terjadi dariatasan terhadap bawahan.
  • Komunikasi kesamping , yaitu komunikasi yang terjadi diantara orang yang mempunyai kedudukan sejajar

DASAR-DASAR JURNALISTIK

DASAR-DASAR JURNALISTIK
Penulis : Ucke Rakhmat Gadzali, S.Pd.



Dasar-dasar jurnalistik (basics of journalism) ini akan kita mulai dengan sejarah jurnalistik pengertian jurnalistik, bahasa jurnalistik, lalu produk, kode etik, dan seterusnya.

Dasar-Dasar Jurnalistik ini juga bisa menjadi bahasan referensi bagi siapa saja yang ingin mengenal dan terjun ke dunia jurnalistik atau sekadar memahami ilmu kewartawanan ini.

Memahami konsep jurnalistik akan membuat pembaca lebih kritis dalam menerima informasi atau menyerap berita yang tersaji di media massa.


Sejarah Jurnalistik: Short History

Berbagai literatur tentang sejarah jurnalistik senantiasa merujuk pada “Acta Diurna” pada zaman Romawi Kuno, khususnya masa pemerintahan Julius Caesar (100-44 SM).

“Acta Diurna” adalah papan pengumuman –sejenis majalah dinding (mading) atau papan informasi sekarang– yang diletakkan di Forum Romanum agar diketahui oleh banyak orang.

Secara harfiyah, Acta Diurna diartikan sebagai Catatan Harian atau Catatan Publik Harian.

Acta Diurna awalnya berisi catatan proses dan keputusan hukum, lalu berkembang menjadi pengumuman kelahiran, perkawinan, hingga keputusan kerajaan atau senator dan acara pengadilan.

Acta Diurna diyakini sebagai produk jurnalistik pertama sekaligus pers, media massa, atau suratkabar/koran pertama di dunia. Julius Caesar pun disebut sebagai “Bapak Pers Dunia”.

Kata atau istilah jurnalistik pun berasal dari Acta Diurna itu. Orang yang menghimpun dan menulis informasi untuk dipublikasikan di Acta Diurna disebut diurnalis.

Dari kata diurna muncul kata du jour (Prancis) yang berarti “hari ” dan journal (Inggris) yang artinya laporan, lalu berkembang menjadi journalism atau journalistic.

Dalam bahasa Inggris, journalist artinya orang yang membuat atau menyampaikan laporan.


Pengertian Jurnalistik

Secara bahasa (Indonesia), jurnalistik adalah hal yang menyangkut kewartawanan dan persuratkabaran dan seni kejuruan yang bersangkutan dengan pemberitaan dan persuratkabaran (KBBI).

Journalisme (journalism) diartikan sebagai “the activity or profession of writing for newspapers, magazines, or news websites or preparing news to be broadcast.” (aktivitas atau profesi penulisan untuk suratkabar, majalah, atau situs web berita atau menyiapkan berita untuk disiarkan).

Dalam kamus bahasa Inggris, jurnalistik adalah “The collection and editing of news for presentation through the media;  writing designed for publication in a newspaper or magazine” (Merriam Webster).

Kata kunci dalam pengertian jurnalistik adalah berita dan penyebarluasan (publikasi). Dengan demikian, secara praktis, jurnalistik dapat didefinisikan sebagai berikut:


Jurnalistik adalah pengumpulan bahan berita (peliputan), pelaporan peristiwa (reporting), penulisan berita (writing), penyuntingan naskah berita (editing), dan penyajian atau penyebarluasan berita (publishing/broadcasting) melalui media.

Definisi jurnalistik di atas seperti dikemukakan Roland E. Wolseley dalam buku Understanding Magazines (1969): jurnalistik adalah pengumpulan, penulisan, penafsiran, pemrosesan, dan penyebaran informasi umum, pendapat pemerhati, hiburan umum secara sistematis dan dapat dipercaya untuk diterbitkan pada suratkabar, majalah, dan disiarkan.

Ahli atau akademisi lainnya membuat definisi jurnalistik antara lain sebagai berikut:


– Jurnalistik adalah kepandaian dalam hal mengarang yang tujuan pokoknya adalah untuk memberikan kabar/ informasi pada masyarakat umum secepat mungkin dan tersiar seluas mungkin (Adinegoro, Hukum Komunikasi Jurnalistik, 1984).

– Jurnalistik merupakan sebuah proses kegiatan dalam mengolah, menulis, dan menyebarluaskan berita dan atau opini melalui media massa (Asep Syamsul M Romli, Jurnalistik Dakwah, 2003).

– Jurnalistik adalah kegiatan yang dilakukan seseorang dalam mencatata dan melaporankan serta menyebarkan informasi kepada masyarakat umum. Informasi yang dimaksud berkenaan dengan kegiatan sehari-hari (Astrid Susanto, Komunikasi Massa, 1986)

– Jurnalistik merupakan suatu kegiatan untuk mengumpulkan, mengolah dan menyebarkan berita secepat mungkin dan seluas mungkin kepada khalayak (Djen Amar, Hukum Komunikasi Jurnalistik, 1984).

–  Journalism ambraces all the forms in which and trough wich the news and moment on the news reach the public. Jurnalistik mencakup semua bentuk cara/ kegiatan yang dilakukan hingga sebuah ulasan/ berita dapat disampaikan kepada publik (Fraser Bond, An introduction to Journalism, 1961).

– Jurnalistik adalah teknik dalam mengelola berita, mulai dari mendapatkan bahan hingga menyebarkannya kepada masyarakat secara luas. (Onong U. Effendi, Ilmu, Teoiri dan Filsafat Komunikasi,1993).


Jurnalistik: Proses, Teknik, Ilmu

Mengartikan jurnalistik yaitu sebagai proses, teknik, dan ilmu peliputan, penulisan, dan penyebarluasan informasi aktual (berita) melalui media massa.

Proses – “aktivitas” peliputan, penulisan, penyebarluasan info aktual melalui media.

Teknik  – “keahlian” , reporting and writing, keahlian atau keterampilan meliput, menulis, dan menyajikan berita (skills)

Ilmu – “bidang kajian”, ilmu komunikasi massa. Jurnalistik adalah kajian tentang komunikasi melalui media massa.

Jenis-Jenis Jurnalistik

Berdasarkan media yang digunakan untuk publikasi atau penyebarluasan informasi, jurnalistik dibagi menjadi tiga jenis:

Jurnalistik Cetak (printed journalism) — yaitu proses jurnalistik di media cerak (printed media) koran/suratkabar, majalah, tabloid.

Jurnalistik Elektronik (electronic journalism) atau Jurnalistik Penyiaran (Broadcast Journalism) — yaitu proses jurnalistik di media radio, televisi, dan film.

Jurnalistik Online (online journalism) atau Jurnalistik Daring (dalam jaringan — yaitu penyebarluasan informasi melalui situs web berita atau portal berita (media internet, media online, media siber).

Berdasarkan gaya dan topik pemberitaannya, jurnalistik dibagi menjadi banyak jenis:

  • Jurnalisme Damai (Peace Journalism)
  • Jurnalisme Perang (War Journalism)
  • Jurnalisme Pembangunan (Development Journalism)
  • Jurnalisme Kuning (Yellow Journalism)
  • Jurnalisme Umpan Klik (Clickbait Journalism)
  • Jurnalisme Perang Suci (Crusade Journalism)
  • Jurnalisme Warga (Citizen Journalism)
  • Jurnalisme Komunitas (Community Journalism)
  • Jurnalisme Investigasi (Investigative Journalism)
  • Jurnalisme Korporasi (Corporate Journalism)
  • Jurnalisme Merek (Brand Journalism)
  • Jurnalisme Dakwah, dll.


Pengertian Jurnalis/Wartawan

Pelaku jurnalistik disebut jurnalis atau wartawan.

KBBI menyebutkan, wartawan adalah orang yang pekerjaannya mencari dan menyusun berita untuk dimuat dalam surat kabar, majalah, radio, dan televisi. Wartawan disebut juga juru warta atau jurnalis.

Jurnalis/Wartawan adalah orang yang melakukan aktivitas jurnalistik secara rutin (UU No. 40/1999 tentang Pers)

Inggris: Journalist, Reporter, Editor, Paper Man, News Man

Kualifikasi Wartawan:

  • Menaati Kode Etik (Codes of Conduct)
  • Menguasai Bidang Liputan (Beat)
  • Menguasai Teknik Jurnalistik (J-Skills)

Wartawan adalah orang yang bekerja di sebuah media massa dengan melakukan aktivitas jurnalistik (peliputan dan penulisan berita) secara rutin, menaati kode etik, menguasai tema liputannya, dan menguasai teknik jurnalistik terutama menulis berita dan wawancara.


Kode Etik Jurnalistik

Kode etik jurnalistik adalah etika profesi wartawan. Ciri utama wartawan profesional yaitu menaati kode etik, sebagaimana halnya dokter, pengacara, dan kaum profesional lain yang memiliki dan menaati kode etik.


Berikut ini ringkasan kode etik jurnalistik:

Independen, akurat, berimbang, dan tidak beritikad buruk.

Profesional  (tunjukkan identitas; hormati hak privasi; tidak menyuap; berita  faktual dan jelas sumbernya; tidak plagiat; penggunaan cara-cara tertentu dapat dipertimbangkan untuk peliputan berita investigasi bagi kepentingan publik).

Berimbang, tidak mencampurkan fakta dan opini yang menghakimi, serta menerapkan asas praduga tak bersalah. Tidak membuat berita bohong, fitnah, sadis, dan cabul. Tidak menyalah-gunakan profesi dan tidak menerima suap. Memiliki Hak Tolak untuk melindungi narasumber yang tidak bersedia diketahui identitas maupun keberadaannya, menghargai ketentuan embargo, informasi latar belakang, dan “off the record”. Tidak menulis atau menyiarkan berita berdasarkan prasangka atau diskriminasi  SARA. Hormati kehidupan pribadi, kecuali untuk kepentingan publik. Segera mencabut, meralat, dan memperbaiki berita yang keliru/tidak akurat disertai dengan permintaan maaf kepada pembaca, pendengar, dan atau pemirsa.

Layani Hak Jawab dan Hak Koreksi secara proporsional.

9 Elemen Jurnalisme

Kode etik jurnalistik secara secara universal tercantum dalam 9 Elemen Jurnalisme yang dikemukakan Bill Kovach dan Tom Rosenstiel (2001) dalam  The Elements of Journalism, What Newspeople Should Know and the Public Should Expect (New York: Crown Publishers, 2001) sebagai berikut:

  1. Kewajiban pertama adalah pada kebenaran.
  2. Kesetiaan (loyalitas) jurnalisme adalah kepada warga (citizens).
  3. Disiplin verifikasi.
  4. Jurnalis harus tetap independen.
  5. Jurnalis bertindak sebagai pemantau.
  6. Jurnalisme harus menyediakan forum bagi kritik, komentar, dan tanggapan dari publik.
  7. Membuat hal yang penting itu menjadi menarik dan relevan.
  8. Berita yang disajikan komprehensif dan proporsional
  9. Mengikuti hati nurani –etika, tanggung jawab moral, dan standar nilai.

Belakangan, Bill Kovach dan Tom Rosenstiel menambahkan prinsip kesepuluh: “warga juga memiliki hak dan tanggung jawab dalam hal yang berkaitan dengan berita.”


Teknik Jurnalistik (J-Skills)

Teknik Jurnalistik (Journalism Skills) adalah keahlian atau keterampilan khusus dalam hal reportase, penulisan dan penyuntingan berita, serta wawasan dan penggunaan bahasa jurnalistik atau bahasa media.

Teknik Reportase: Observasi, Wawancara, Studi Literatur. Wartawan harus piawai wawancara dan mengamati peristiwa. Wartawan juga harus andal dalam riset data atau studi literatur.

News Writing. Penulisan berita adalah keterampilan utama wartawan.

News Reporting (for Radio/TV): News Reading, Spoken Reading, News Script Writing). Khusus wartawan media elektronik (TV/Radio) harus piawai menyajikan berita (news presenting) secara langsung (live report) ataupun menjadi presenter berita di studio.

Editing. Wartawan harus piawai menyunting naskah sebelum dipublikasikan.

Bahasa  Jurnalistik. Wartawan harus menguasai kaidah bahasa jurnalistik, yakni bahasa pers atau bahasa media, dengan ciri khas ringkas, lugas, dan mudah dipahami.

Secara praktis, dasar jurnalistik yang wajib dimiliki wartawan adalah keahlian meliput perisiwa, menulis beritanya, melakukan wawancara, dan menaati kode etik.


Bahasa Jurnalistik

Bahasa Jurnalistik –disebut juga bahasa media, bahasa pers, bahasa koran, atau bahasa wartawan– adalah gaya bahasa yang digunakan wartawan dalam menulis berita dengan karakteristik singkat, padat, sederhana, jelas, lugas, dan menarik.

Pakar bahasa Indonesia Jus Badudu menyatakan, bahasa jurnalistik harus sederhana, mudah dipahami, teratur, dan efektif.

Ringkas: Bahasa jurnalistik itu hemat kata (economy of words), memilih kata dan kalimat ringkas, karena keterbatasan ruang dan durasi, termasuk menghindari Kata Jenuh dan Kata Mubazir.

Lugas: menggunakan kata/kalimat denonatif, satu pengertian, tidak ambigu, dan langsung ke poko masalah (straight to the point) alias tidak bertele-tele.


Produk Jurnalistik: Karya Jurnalistik

Secara garis besar, produk atau karya jurnalistik itu adalah

  1. Berita (News)
  2. Opini (Views)
  3. Feature

Berita adalah laporan peristiwa. Opini adalah tulisan berisi pendapat, penilaian, pemikiran, atau analisis tentang suatu masalah atau peristiwa.

Feature adalah tulisan yang menggabungkan fakta dan opini atau tulisan khas bergaya penulisan karya sastra seperti cerpen atau novel.

Foto dan Video masuk dalam produk jurnalistik jika berupa foto jurnalistik dan video jurnalistik.


Jenis-jenis berita antara lain Hard News, Opinion News, Interpretative News, Etc.

Jenis-jenis Opini antara lain Artikel, Editorial/Tajuk, Kolom, Karikatur, Pojok, Esai, Ilmiah Populer)

Jenis-jenis Feature antara lain Tips, Laporan Perjalanan, Biografi, Profil, Resensi, etc.

News Processing: Proses Produksi Berita

News Planning

News Hunting/News Gathering

News Writing

News Editing


Publishing

Proses jurnalistik dalam praktiknya yaitu perencanaan pemberitaan (mis. rapat redaksi), peliputan peristiwa (termasuk wawancara), penulisan naskah berita, penyuntingan, dan publikasi melalui media massa.

  • Manajemen Redaksi
  • Pemimpin Redaksi/Chief Editor/Editor in Chief (+ wakil jika diperlukan)
  • Redaktur Pelaksana/Managing Editor (+ wakil jika diperlukan)
  • Redaktur/Editor/Jabrik (Penanggung Jawab Rubrik)
  • Reporter & Fotografer
  • Koresponden
  • Kontributor (incl. penulis & kolomnis).

Proses pemberitaan masuk dalam manajemen redaksi. SDM dalam manajemen redaksi terdiri dari pemimpin redaksi hingga kontributor. Semuanya disebut wartawan.

Wartawan ada yang menjabat –secara hierarkis– pemimpin redaksi, wakil pemred, redaktur, koordinator liputan, reporter, fotografer (wartawan foto), koresponden (wartawan daerah), dan kontributor, yaitu wartawan lepas yang dibayar per tulisan alias tidak digaji bulanan seperti koresponden s.d. pemred.


Media Jurnalistik: Jenis-Jenis Media Massa

  1. Media Cetak (Printed Media)
  2. Media Elektronik (Electronik Media)
  3. Media Siber (Cyber Media)

Hasil proses jurnalistik atau karya jurnalistik dipublikasikan melalui media massa yang terbagi dalam tiga jenis.

  1. Media cetak terdiri dari suratkabar (koran, terbit harian), majalah, dan tabloid.
  2. Media Elektronik terdiri dari radio siaran, televisi, dan film.
  3. Media Siber yaitu media massa di internet –dikenal dengan sebutan media online, situs berita, portal berita (news portal), website berita, atau media dalam jaringan (media daring).


Buku Referensi tentang Dasar-Dasar Jurnalistik: Jurnalistik Terapan (BATIC Press), Kamus Jurnalistik (Simbiosa), Jurnalistik Praktis (Rosdakarya). Penulis: Asep Syamsul M. Romli.

sumber:https://romeltea.com/dasar-dasar-jurnalistik/

Tuesday, February 1, 2022

KOMUNIKASI DUA ARAH

Komunikasi Dua Arah: Pengertian dan Contohnya

  • Pengertian Komunikasi Dua Arah
  • Contoh Komunikasi Dua Arah
  • Kelebihan dan Kelemahan Komunikasi Dua Arah

Setelah artikel yang sebelumnya membahas tentang komunikasi satu arah, di artikel ini akan kami bahas tentang komunikasi dua arah. Atau lebih dikenal sebagai komunikasi timbal balik.


Pengertian Komunikasi Dua Arah

Komunikasi dua arah atau two ways communication adalah proses komunikasi dimana terjadi timbal balik (feedback) atau respon saat pesan dikirimkan oleh sumber atau pemberi pesan kepada penerima pesan.

Jenis komunikasi ini berbanding terbalik dengan komunikasi satu arah, dimana kedua pihak berperan aktif saling berkesinambungan dan memberikan respon terhadap pesan yang dikirimkan satu sama lain.

Komunikasi dua arah banyak ditemukan pada praktek komunikasi interpersonal atau antar pribadi maupun komunikasi kelompok.

Dibanding komunikasi satu arah yang mungkin tampak terlihat diktator dan tidak adil untuk semua pihak yang berada dalam proses komunikasi, komunikasi dua arah memang memberikan lebih banyak opsi untuk munculnya perbincangan dan pembahasan lebih lanjut mengenai pesan atau topik yang dikomunikasikan.



Contoh Komunikasi Dua Arah

Arah dalam komunikasi ini dapat terjadi dalam tiga jenis gaya, yaitu:

Komunikasi dua arah vertikal, terjadi saat satu pihak memiliki kedudukan lebih tinggi dibanding pihak lainnya dan terdapat aliran komunikasi dari atas ke bawah atau sebaliknya. Contoh komunikasi ini yang paling sering ditemukan adalah komunikasi antara bos dengan bawahan, guru dengan murid, atau orang tua dengan anak. 

Komunikasi dua arah horizontal, terjadi saat pihak-pihak yang melakukan komunikasi memiliki kedudukan atau tingkat yang sama dan setingkat. Contoh yang sering ditemui adalah komunikasi yang terjalin antara sesama teman sebaya, rekan kerja, atau orang lain yang sudah dekat satu sama lain. 

Komunikasi dua arah diagonal, terjadi saat pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi memiliki kedudukan, tingkat, dan wewenang yang berbeda. Contohnya adalah komunikasi yang terjalin antara sesama kepala divisi namun membawahi bagian yang berbeda dalam kantor.



Kelebihan dan Kelemahan Komunikasi Dua Arah

Meskipun terdengar sebagai bentuk komunikasi yang ideal, komunikasi dua arah memiliki kelebihan dan kelemahan seperti halnya jenis komunikasi lain.

Kelebihan Komunikasi Dua Arah

Berikut adalah kelebihan dari terjadinya komunikasi dua arah:

Informasi yang diterima lebih jelas dan akurat karena disampaikan langsung oleh sumber pesan yang juga dapat diberikan respon atau feedback oleh penerima pesan. Dengan begitu, komunikasi ini dapat meminimalisir terjadinya kesalahpahaman karena penerima pesan bisa bertanya dan mengkonfirmasi langsung pesan yang didapatnya. 

Terjadi perbincangan, bahkan bisa mengarah pada dialog, antara kedua belah pihak yang terlibat dalam komunikasi. Dengan adanya perbincangan tersebut, masing-masing pihak akan merasa lebih puas dengan komunikasi yang mereka lakukan. 

Komunikasi dua arah dapat memunculkan rasa keakraban dan kekeluargaan serta membangun iklim demokratis karena memungkinkan masing-masing pihak menyampaikan respon dan pendapatnya.


Kelemahan Komunikasi Dua Arah

Sementara itu, komunikasi dua arah juga memiliki kelemahan, yaitu:

Informasi sampai dengan cenderung lebih lambat karena adanya proses pemberian respon, timbal balik, dan feedback baik dari penerima pesan maupun respon balasan dari pemberi pesan. 

Karena informasi disampaikan dengan lebih lambat, keputusan yang harus diambil pun tidak bisa ditentukan dengan cepat. 

Memberikan kesempatan bagi penerima pesan untuk bersikap menyerang opini dari pemberi pesan dan memungkinkan terjadinya konflik dalam proses komunikasi tersebut. 

Referensi: https://haloedukasi.com/

Featured Post

12 Langkah Proses Membuat Kain Batik Tulis!

12 Langkah Proses Membuat Kain Batik Tulis! Oleh : Ucke Rakhmat Gadzali, S.Pd. Kain batik tulis merupakan warisan budaya tradisional Indones...