Hallo sahabat edukasi dimanapun anda berada, bagaimana kabar sahabat semua, semoga sehat ya... iya.. materi ini adalah materi akhir di kelas X. yaitu tentang Peran Serta Warga Negara Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan. Oke sahabat langsung ke materi saja ya..
Wawasan Nusantara menjadi pola yang mendasari cara berpikir dan bertindak dalam rangka menghadapi berbagai masalah terkait kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Implementasi Wawasan Nusantara senantiasa berorientasi pada kepentingan rakyat dan wilayah tanah air secara menyeluruh.
Menurut buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas X (2016), beberapa dampak dari implementasi Wawasan Nusantara yang menyeluruh yaitu,
Pertama, implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan politik akan menciptakan iklim penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis. Hal tersebut nampak dalam wujud pemerintahan yang kuat, aspiratif, dan terpercaya. Pemerintahan yang kuat, dibangun sebagai penjelmaan kedaulatan rakyat.
Kedua, implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan ekonomi akan menciptakan tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan, peningkatan kesejahteraan, dan kemakmuran rakyat secara merata dan adil. Di samping itu, implementasi Wawasan Nusantara mencerminkan tanggung jawab pengelolaan sumber daya alam dengan memperhatikan kebutuhan masyarakat antardaerah secara timbal balik serta kelestarian sumber daya alam itu sendiri.
Ketiga, implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan sosial budaya akan menciptakan sikap batiniah dan lahiriah yang mengakui dan menghormati segala bentuk perbedaan atau kebhinekaan sebagai kenyataan hidup sekaligus karunia sang Pencipta. Implementasi ini juga akan menciptakan kehidupan masyarakat dan bangsa yang rukun dan bersatu tanpa membeda-bedakan suku, asal usul daerah, agama, serta golongan berdasarkan status sosialnya.
Keempat, implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan pertahanan dan keamanan akan menumbuhkembangkan kesadaran cinta tanah air. Selain itu, dalam kehidupan pertahanan dan keamanan juga akan membentuk sikap bela negara pada setiap warga negara Indonesia. Kesadaran dan sikap cinta tanah air serta bela negara ini akan menjadi modal utama untuk menggerakkan partisipasi setiap warga negara Indonesia dalam menanggapi setiap bentuk ancaman.
Kelima, implementasi Wawasan Nusantara mesti menjadi nilai yang menjiwai segenap peraturan perundang-undangan yang berlaku pada setiap strata di seluruh Indonesia. Selain itu, Wawasan Nusantara dapat diimplementasikan ke dalam segenap pranata sosial yang berlaku di masyarakat dalam nuansa kebhinekaan. Hal tersebut menciptakan kehidupan yang toleran, akrab, peduli, hormat, dan taat hukum. Semua itu menggambarkan sikap, paham, dan semangat kebangsaan atau nasionalisme yang tinggi sebagai identitas bangsa Indonesia.
Keenam, agar hati nurani setiap warga negara Indonesia dapat tergerak untuk bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara maka diperlukan pendekatan dengan program yang terarah.
Peran Warga dalam Implementasi Wawasan Nusantara Berikut ini peran warga dalam implementasi Wawasan Nusantara:
Mendukung persatuan bangsa.
Berkemanusiaan yang adil dan beradab.
Mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan individu atau golongan. Mendukung upaya untuk mewujudkan suatu keadilan sosial dalam masyarakat. Mempunyai kemampuan berfikir, bersikap rasional, dan dinamis, berpandangan luas sebagai intelektual.
Mempunyai wawasan kesadaran berbangsa dan bernegara untuk membela negara yang dilandasi oleh rasa cinta tanah air. Berbudi pekerti luhur, berdisiplin dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Memanfaatkan secara aktif ilmu pengetahuan, teknologi dan seni untuk kepentingan kemanusiaan, berbangsa dan bernegara.
Mewujudkan kepentingan nasional.
Memelihara dan memperbaiki demokrasi.
Mengembangkan IPTEK yang dilandasi iman dan takwa.
Menciptakan kerukunan umat beragama.
Memiliki informasi dan perhatian terhadap kebutuhan-kebutuhan masyarakat.
Menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan.
Menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitar.
Mengubah budaya negatif yang dapat menciptakan perselisihan.
Mengembangkan kehidupan masyarakat menuju ke arah yang lebih baik.
Memelihara nilai-nilai positif (hidup rukun, gotong-royong, dll) dalam masyarakat.
Wawasan Nusantara adalah paradigma bangsa Indonesia untuk meyakini sebuah tujuan nasional dalam kesatuan wilayah kepulauan Indonesia. Secara etimologi Wawasan Nusantara berasal dari kata wawas yang berarti 'melihat', serta nusa yang berarti 'kepulauan'.
Menurut Lembaga Ketahanan Nasional Tahun 1999, Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional. Pada praktiknya Wawasan Nusantara juga dipakai sebagai konsep bangsa Indonesia dalam melihat keutuhan nasional bangsa.
Nah itulah tadi mengenai materi tentang Peran Serta Warga Negara Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan pada wawasan nusantara, ya sahabat edukasi semoga artikel materi ini bermanfaat untuk semua, jangan lupa simpan komentar anda dibawah ini..
1. Langkah – langkah evaluasi karya seni budaya nusantara
Seni budaya perlu kita evaluasi untuk mengukur nilai seni yang tercipta lalu memberi kritik membangun pada karya yang sedang diobservasi. Adapun langkah - langkah mengevaluasi karya seni budaya sebagai berikut:
Membandingkan sebanyak-banyaknya karya yang dinilai.
Menetapkan tujuan atau fungsi karya yang dikritisi.
Menetapkan sejauh mana karya yang ditetapkan berbeda dari yang sudah ada sebelumnya.
Menelaah karya yang dimaksud dari segi kebutuhan khusus dan segi sudut pandang tertentu yang melatarbelakanginya.
Carilah contoh gambar karya seni rupa 2 dimensi dan 3 dimensi, cobalah menulis kritik karya-karya tersebut.
Gunakan langkah – langkah kritik secara bertahap mulai dari mendiskripsikan hingga menilai atau mengevaluasi.
2. Mengkritik karya seni budaya nusantara
Setelah kita tahu cara mengevaluasi karya seni, maka sekarang kita mengkritik karya seni budaya nusantara. Tapi apa itu kritik seni, jika belum tahu simak pemaparan berikut.
a. Pengertian kritik seni
Kritik seni itu merupakan sebuah aktivitas yang berusaha memberikan tanggapan terhadap karya seni untuk menunjukkan kelebihan dan kekurangan suatu karya seni. Perlu diketahui bahwasanya hasil kritikan yang disampaikan oleh seorang ritikus ternama dapat mempengaruhi kualitas sebuah karya bahkan bisa berpengaruh pada harga jual karya tersebut.
b. Kritikus seni
Kritikus seni budaya, saat melaksanakan kritik berlandaskan hal-hal berikut.
1) Menguasai penerapan metode kritik yang tepat
2) Menguasai media kritik (kebahasaan yang efektif dan komunikatif).
3) Pengalaman yang cukup dalam materi kritik
4) Keilmuan dan pengetahuan yang relevan
c. Fungsi kritik
Fungsi utama kritik seni, yaitu sebagai langkah menjembatani antara presepsi dan apresiasi karya seni rupa. Maksudnya menjembatani antara seniman, karya, dengan penikmat seni. Kritik seni juga berusaha melakukan analisa, mengupas, dan mampu memudahkan seniman dan penikmat seni berkomunikasi lewat karya seni.
3. Jenis - jenis kritik seni
Kritik jurnalistik
Tipe kritik ini ditulis untuk para pembaca surat kabar dan maalah. Tujuannya memberikan informasi tentang berbagai peristiwa dalam dunia kesenian.
Kritik pedagogic
Diterapkan dalam kegiatan proses belaar mengajar di lembaga pendidikan kesenian. Tujuannya mengembangkan bakat dan potensi artistik estetik
Kritik ilmiah
Pengkajian nilai seni secara meluas, mendalam, dan sistematis baik dalam menganalisis maupun kaji banding kesejarahan critical judgment
Kritik polpuler
Di tulis oleh sebagian besar penulis tidak menuntut keahlian kritis.
4. Pendekatan kritik seni
Pendekatan yang umum digunakan dalam kritik seni terdiri dari pendekatan formalistik, instrumentalistik, dan ekspresivistik. Pendekatan dapat diartikan dasar pijakan kritikus dalam menyusun kerangka berpikirnya atau caranya menyajikan kritik.
a. Formalistik. Pendekatan kritik ini berasumsi bahwa kehidupan seni memiliki kehidupanya sendiri, lepas dari kehidupan nyata sehari-hari. Kritik jenis ini cenderung menuntut kesempurnaan karya seni yang dibahas. Kriteria yang digunakan adalah tatanan yang terpadu (integratif) antar unsur formal atau unsur dasar pembangun karya seni (bunyi) dengan menghindari unsur estetis yang tidak relevan, seperti deskripsi sosial, kesejarahan dan lain-lain. (Bangun, 2011: 56-57).
Instrumentalistik. Pendekatan kritik yang menganggap seni sebagai sarana atau instrumen untuk mengembangkan tujuan tertentu seperti moral, politik, atau psikologi. Pada pendekatan ini, karya seni dianggap sebagai sarana untuk mencapai tujuan. Karya seni bukan terletak pada bagaimana penyajiannya tetapi apa dampak dari karya tersebut bagi kehidupan masyarakat. Di sini, nilai seni ini terletak pada kegunaanya.
Ekspresivistik. Pendekatan kritik ini menganggap karya seni sebagai rekaman perasaan yang diekspresikan penggubahnya. Jadi, karya seni ditempatkan sebagai sarana komunikasi. Kritikus yang menggunakan pendekatan ini melakukan aktivitas kritik berdasakan pengalaman pencipta suatu karya seni dengan tetap memperhatikan aspek teknis dalam penyajian gagasan sebagai pendukung emosi penciptanya.
5. Evaluasi kritik seni budaya
1) Evaluasi Seni tari
1) Pengertian kritik tari
Istilah kritik itu berasal dari bahasa Yunani, yaitu berasal dari kata krites (kata benda) yang bersumber dari kata “Kriterion” yaitu kriteria, sehingga kata itu diartikan sebagai kriteria atau dasar penilaian. Dengan demikian kita memberikan kritik itu harus memiliki dasar kriteria sebagai acuan. Kritik tari diperlukan oleh koreografer sebagai bagian dari sebuah evaluasi untuk meningkatkan kualitas kreativitas koreografinya, karena kritik adalah tanda penghargaan audiens terhadap proses kreatifnya. Tujuan utama dari kritik adalah meningkatkan pengertian dan kenikmatan yang diberikan oleh karya seni, melalui pengkajian (penelaahan) yang mendalam tentang sebab-sebab kenikmatan dirasakan oleh nikmat karya seni. Seorang kritikus tari akan memberikan pandangan yang rinci disertai argumen cerdas dalam mengevaluasi karya tari, memberikan pemahaman kepada masyarakat umum mengenai nilai-nilai estetis yang ada pada sebuah karya. Dengan demikian kritik yang baik bersifat membangun, memberi evaluasi sekaligus memberi motivasi. Pengertian kritik menurut beberapa tokoh antara lain :
R. C. Kwant dalam bukunya “Mens en Kritiek” (Manusia dan Kritik) mengartikan, Kritik adalah penilaian atas kenyataan yang dihadapi dalm sorotan norma atau kritik adalah penilaian atas nilai yang intesubjektif (Sudarminto, 1884).
William Henry Hudson dalam bukunya An Introduction to The Study of Literature menyebutkan “Kritik dalam arti yang tajam adalah penghakiman”
Kritik tari sebuah disiplin kritik memiliki pengertian tidak jauh berbada dengan pengertian kritik pada umumnya. Beberapa ahli telah mendeskripsikan pengertian kritik sebagai berikut :
Edi Sedyawati, bahwa kritik menjadi bagian yang tumbuh secara beriringan untuk meningkatkan proses kreatif. Artinya kritik sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas karya tari (koreogafi). Edy Sedyawati memahami kritik tari sebagai sebuah upaya yang mengarahkan disiplin kritik untuk memberikan motivasi, rangsangan, dan sekaligus sebagai sarana meningkatkan mutu koreogrfi.
Bagong Kussudiardjo, sebagai berikut Kritik tari adalah memberikan jalan untuk lebih lancer memajukan serta meningkatkan nilai seninya, juga mengingatkan kesalahan yang dibuat oleh seorang penari, pencipta tari, dan ahlil tari.
S.D. Humardani memahami kritik sebagai sebuah penelitian mengenai bermacam-macam gejala dari berbagai sudut terhadap kerya atau kekaryaan seni dalam kehidupan seni. Usaha sebuah kritik adalah membuka jalan untuk memahami dan menentukan, atau mendudukan mana yang seharusnya terjadi dalam penyajian sebuah kerya seni secara bertanggung jawab.
2) Fungsi kritik tari
Fungsi kritik tari sangat penting dalam dunia pendidikan seni tari. Fungsi utama kritik adalah untuk menjembatani persepsi dan apresiasi artistik dan estetik karya tari, antara penari dan penikmat tari. Komunikasi antara karya tari yang disajikan kepada penikmat tari akan membuahkan interaksi timbal-balik antara keduanya. Bagi penari, kritik memiliki fungsi untuk mendeteksi kelemahan, mengupas kedalaman, serta membangun kekurangan pada karya seninya. Sedangkan bagi apresiastor atau penikmat tari, kritik tari akan membantu mereka untuk memahami karya, meningkatkan wawasan dan pengetahuannya terhadap karya tari yang berkualitas. Secara umum fungsi kritik tari adalah sebagai berikut.
Mengenalkan karya tari kepada masyarakat atau media informasi bagi publik
Media komunikasi antara seniman, kritikus dan pembaca.
Untuk evaluasi diri bagi pencipta karya seni.
Media peningkatan kualitas produk karya tari
Tujuan kritik Seorang kritikus harus mempunyai cita rasa seni yang terbuka, artinya mempunyai kapasitas menghargai kreativitas artistickyang sangat beragam. Mengapresiasikan dengan baik karya seni yang eksis di berbagai tempat dan zaman. Beberapa tujuan dalam kritik tari antara lain sebagai berikut.
Memberikan laporan ulasan peristiwa pertunjukan.
Memberikan penilaian dan tanggapan terhadap karya yang dipentaskan.
Memberikan bahan evaluasi dan masukan posistif terhadap karya seniman tari.
Dasar evaluasi guna meningkatkan kualitas karyanya.
Memberikan informasi tentang kelebihan dan kelemahan karya yang dibuat seniman.
Mendorong masyarakat (penikmat) untuk mengapresiasi karya seni secara lebih baik
3) Cara menuliskan kritik tari
Kritik tari adalah kegiatan memberikan apresiasi terhadap karya tari dengan cara menuliskan kembali peristiwa pertunjukan seni tari yang sudah dilakukaan atau memberikan komentar terhadap perkembangan peristiwa seni tari pada saat itu. Isi dalam kritik tari dapat berupa deksripsi kejadian pertunjukan, komentar, dan penilaian dari subjek yang melakukan kritik.
Cara Menulis Kritik ada beberapa tahap antara lain :
Tahap pertama adalah menuliskan/mendeskripsikan bagian dari tari yang paling mengesankan. Bagaimana keistimewaan gerak tersebut dan bagaimana pula teman kalian melakukannya.
Tahap kedua adalah menganalisis gerakannya dengan memberikan argumen yang jernih mengenai keunggulan maupun kelemahan tari atas dasar konsep estetis (wiraga, wirama, wirasa) serta konsep etis dari budaya penyangga tarinya.
Tahap ketiga, adalah mengevaluasi tarinya, berarti mengemukakan sikap kalian pada tari tersebut. Apabila menurut versi kalian ada yang perlu diperbaiki tunjukkan saranmu kepada temanmu bagian gerak yang mana yang perlu diperbaiki.
Kritik secara verbal maupun tulisan biasanya ada unsur-unsur sebagai berikut:
Deskripsi dalam kritik tari adalah suatu penggambaran dengan kata-kata semua yang tersaji dalam karya tari yang ditampilkan. Penjelasan dasarnya tentang hal-hal yang tampak secara visual yang dapat membangun bayangan atau image bagi penikmat tari.
Analisis formal merupakan tahapan berikutnya setelah deskripsi. Analisis formal mencoba menjelaskan objek yang dikritik dengan dukungan beberapa data yang tampak secara visual. Langkah analisis formal dilakukan dengan cara menganalisis secara visual kualitas unsur-unsurnya, dan menganalisis bagian demi bagian.
Intepretasi adalah menafsirkan hal-hal yang terdapat di balik suatu karya tari, manfsirkan makna, pesan, atau nilai yang dikandungnya. Penafsiran dapat mengungkap hal-hal yang berkaitan dengan pernyataan di balik struktur/bentuk: psikologis, latar belakang sosial budaya, gagasan,abstraksi, kepercayaan, pengalaman senimannya.
Penilaian dalam kritik tari berdasarkan atas deskripsi, analisis formal, dan intepretasi suatu karya tari dengan data-data visual maupun penjelasan-penjelasan tambahan dari seniman. Dalam kritik seni, ukuran penilaian dapat dilakukan secara general atau non general.
4) Wujud Kritik Tari
Kritik dapat diperhatikan beradarkan dari wujud pengungkapannya, yaitu setidaknya ada dua antara lain sebagai berikut.
• Krtitik pra-predikatif, artinya kritik yang belum menemukan predikat yang kongkrit. Kritik pra-predikatif tidak dapat dikenali secara jelas, tetapi dapat dirasakan kehadirannya melalui sikap seseorang atau sekelompok orang. Kritik pra-predikatif merupakan sebuah sikap antara sadar dan tidak sadar mereaksi sesuatu dengan tindakan tertentu, seperti berdecak, atau menggaruk-garuk kepala tanda tidak setuju dengan pernyataan seseorang, dan berbagai bentuk lain. Pada intinya, kritik pra-predikatif dilontarkan dalam bentuk tindakan untuk mereaksi sesuatu, tidak terkecuali anggukan kepala tanda seseorang yang mengagumi penampilan seseorang.
• Kritik predikatif, yaitu kritik yang telah terwujud dalam media ungkap tertentu, bisa dalam bentuk wujud lisan (kritik verbal) dan kritik non-vebal, yaitu disampaikan melalui media tulis atau visual lainnya dalam setruktur tertentu.
5) Hasil Pengamatan Pertunjukan Tari
Tulisan hasil pengamatan pertunjukan tari diantaranya berisi data-data yang terdiri atas :
Ø Judul / nama tarian
Ø Penciptanya / koreografernya
Ø Sinopsis
Ø Jumlah penarinya
Ø Rias dan kostum yang digunakan
Ø Iringan yang digunakan ( internal/ eksternal )
Ø Bentuk dan setting panggung
Ø Tata pencahayaan
Ø Lamanya pementasan
Ø Properti yang digunakan
Ø Keunikan-keunikan yang dijumpai selama pertunjukan
2) Evaluasi seni musik
1) Pengertian kritik seni music
Kritik musik adalah penganalisaan dan pengevaluasian suatu karya musik dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman, memperluas apresiasi, atau membantu memperbaiki karya tersebut. Kritik berasal berasal dari kata Yunani “Krinein” yang artinya memisahkan, merinci. Dalam melakukan kritik musik ada obyek yang dikritik dan ada orang yang mengkritik, yang disebut kritikus. Obyek yang dikritik dalam musik adalah karya musik yang sedang dicermati. Karya musik itu umumnya memiliki gagasan (keindahan) bunyi atau pesan yang ingin disampaikan oleh penciptanya. berdasakan pengalaman pencipta suatu karya seni dengan tetap memperhatikan aspek teknis dalam penyajian gagasan sebagai pendukung emosi penciptanya.
2) Fungsi kritik seni music
Kritik menjadi jembatan komunikasi antara seniman yang selalu dituntut kreativitasnya dan pengamat yang sering mengalami hambatan dalam mengapresiasi karya seniman. Kritik musik itu dapat menambah pemahaman bagi pencipta, pelaku atau penyaji musik dan bagi masyarakat musik itu sendiri. Secara umum fungsi kritik musik adalah sebagai berikut :
Pengenalan karya musik dan memperluas wawasan masyarakat.
Jembatan antara pencipta, penyaji, dan pendengar.
Eevaluasi diri bagi pencipta dan penyaji musik.
Pengembangan mutu karya musik.
3) Tujan Kritik Musik
Menurut Sem C. Bangun tujuan kritik seni adalah evaluasi seni, apresiasi seni, dan pengembangan seni ke taraf yang lebih kreatif dan inovatif. Artinya, dengan adanya koreksi yang bersifat evaluasi atas karya dan penyajiannya oleh kritikus, masyarakat dan pelaku seni memiliki apresiasi terhadap karya musik. Dengan demikian diharapkan akan ada inovasi dan peningkatan mutu karya musik di masa yang akan datang.
4) Cara menuliskan kritik music
Setelah mengetahui beberapa konsep kritik seni seperti diutarakan di atas. Ada 4 hal pokok dalam kegiatan penyajian yang sudah umum digunakan pada kritik seni yaitu: deskripsi, analisis, interpretasi, dan evaluasi.
Ø Pada bagian deskripsi, hal yang paling mendasar adalah penyajian fakta yang bersumber langsung dari karya musik yang dianalisis. Penyajian fakta ini berupa pernyataan elemen dan warna bunyi yang digunakan. Faktor-faktor pendukung penyajian juga termasuk bagian deskripsi. Pada tahap ini dinyatakan secara lengkap bagaimana elemen atau unsur-unsur tersebut diperlakukan dalam penyajian musik.
Ø Analisis adalah uraian berupa penjelasan hal-hal yang penting dari unsur nada, melodi, harmoni, ritme, dan dinamika musik. Unsur-unsur tersebut dinyatakan pada bagian mana pentingnya dalam mendukung penuangan atau penyajian gagasan. Inilah tahap menyatakan mutu suatu karya musik berdasarkan analisis unsur-unsur penyajiannya. Pengetahuan teknis dan pengalaman musikal kritikus sangat diperlukan pada tahap ini.
Ø Interpretasi. Dalam interpretasi dinyatakan pula bagaimana tingkat ketercapaian nilai artisitik suatu penyajian musik dengan gagasan serta maksud dari pertunjukan tersebut. Membandingkan dengan karya sejenis dapat menjadi faktor pertimbangan dalam tahap Kesemuanya itu dijabarkan dalam interpretasi. Tahap ini dapat dikatakan sebagai pendekatan induktif karena dimulai dari hal-hal yang ada dalam suatu karya musik, bukan dari hukum-hukum yang bersifat umum (deduktif).
Ø Evaluasi. Bagian akhir penyajian kritik adalah evaluasi. Inilah tahap yang cukup penting dalam kritik musik karena kritikus akan menyatakan pendapatnya atas penyajian suatu musik. Pendapat yang dimaksud bukan pendapat pribadi tanpa dasar. Dasar pernyataan dalam evaluasi adalah hasil dari deskripsi dan analisis yang ditunjang interpretasi. Pernyataan yang pokok dalam tahap evaluasi adalah kebaikan atau kegagalan suatu penyajian musik. Kebaikan atau kekurangan merupakan pertimbangan atas gagasan dengan ketercapaian dalam penyajian musik. Pernyataan kebaikan, berupa kelebihan-kelebihan yang ditemukan atau sebaliknya akan membangun pemahaman peningkatan penyajian karya musik.
Penyajian kritik musik dapat dilakukan secara lisan maupun tulisan. Penyajian secara tulisan disusun seperti urutan penyaian di atas. Pada awal tulisan perlu kiranya ditambahkan bagian pendahuluan. Dengan demikian penyajian kritik dalam bentuk tulisan meliputi Pendahuluan, Deskripsi, Analsis, Interpretasi, Evaluasi. Bagian pendahuluan berisi tentang identitas musik yang akan dikritisi, seperti nama penulis atau pencipta musiknya, judul karya, nama penyajinya dan lain-lain yang dianggap perlu untuk diketahui oleh pembaca. Dalam hal musik vokal, lirik lagu termasuk bagian yang tidak terpisahkan dalam analisis kritik musik. Lirik lagu karena berbasis bahasa maka dapat dianalsisis makna yang terkandung di dalamnya. Makna lirik lagu mencakup makna denotatif dan konotatif.
C Evaluasi seni rupa
1) Pengertian kritik seni rupa
Kritik seni adalah kegiatan menanggapi karya seni untuk menunjukkan kelebihan dan kekurangan suatu karya seni. Keterangan mengenai kelebihan dan kekurangan ini dipergunakan dalam berbagai aspek, terutama untuk menunjukkan kualitas dari sebuah karya. Kritik karya seni tidak hanya meningkatkan kualitas pemahaman dan apresiasi terhadap sebuah karya seni, tetapi juga dipergunakan sebagai standar untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil berkarya seni. Tanggapan dan penilaian yang disampaikan oleh seorang kritikus ternama sangat mempengaruhi persepsi penikmat terhadap kualitas sebuah karya seni bahkan dapat mempengaruhi penilaian ekonomis (harga jual).
2) Fungsi kritik seni rupa
Kritik karya seni rupa memiliki peran yang sangat penting dalam dunia pendidikan maupun dunia seni rupa. Fungsi kritik seni rupa yang paling utama adalah menjembatani apresiasi dan persepsi artistik dan estetik karya seni rupa, antara perupa, karya dan juga penikmat seni. Komunikasi antara karya dengan penikmat seni akan menimbulkan timbal balik antara keduanya. Bagi perupa, fungsi kritik seni adalah untuk mendeteksi kelemahan, membangun kekurangan, serta mengupas kedalaman pada karya seninya. Sedangkan bagi penikmat seni, fungsi kritik seni adalah untuk membantu memahami karya, serta meningkatkan pengetahuan dan wawasan terhadap karya yang berkualitas.
3) Cara menuliskan kritik seni rupa
Berdasarkan beberapa uraian tentang pendekatan dalam kritik seni, dapat dirumuskan tahapan-tahapan kritik secara umum sebagai berikut:
Ø Deskripsi adalah tahapan untuk menemukan, mencatat dan mendeskripsikan segala sesuatu yang dilihat apa adanya, dan tidak berusaha melakukan analisis atau mengambil kesimpulan. Agar dapat mendeskripsikan dengan baik, seorang pengkritik harus mengetahui istilah-istilah teknis yang umum digunakan dalam dunia seni rupa. Tanpa pengetahuan tersebut, maka pengkritik akan kesulitan untuk mendeskripsikan fenomena karya yang dilihatnya.
Ø Analisis form teateral adalah tahapan untuk menelusuri sebuah karya seni berdasarkan struktur formal atau unsur-unsur pembentuknya. Pada tahap ini seorang kritikus harus memahami unsur-unsur seni rupa dan prinsip-prinsip penataan atau penempatannya dalam sebuah karya seni.
Ø Interpretasi yaitu tahapan penafsiran makna sebuah karya seni meliputi tema yang digarap, simbol yang dihadirkan dan masalah yang dihadirkan. Penafsiran ini sangat terbuka sifatnya, dipengaruhi sudut pandang dan wawasan pekritiknya. Semakin luas wawasan seorang pekritik biasanya semakin banyak pula penafsiran karya yang dikritisinya.
Ø Evaluasi atau penilaian merupakan tahapan yang menjadi ciri dari kritik karya seni. Evaluasi atau penilaian adalah tahapan dalam kritik untuk menentukan kualitas suatu karya seni bila dibandingkan dengan karya lain yang sejenis. Perbandingan dilakukan terhadap berbagai aspek yang terkait dengan karya tersebut baik aspek formal maupun aspek konteks.
d. KRITIK SENI TEATER
1) Pengertian kritik teater
Kritik dapat diartikan dengan ulasan, tulisan, tanggapan, penilaian, penghargaan, terhadap objek yang dikritik, yakni; karya seni, karya Teater. Karya Teater sebagai Objek, sumber, bahan kritik, dapat dilakukan melalui kegiatan apresiasi langsung dan tidak langsung. Apresiasi langsung, artinya menonton, menyaksikan pergelaran Teater di gedung pertunjukan. Adapun, apresiasi karya teater bersifat tidak langsung, dapat dilakukan dengan cara menonton, menyaksikan melalui pemutaran, siaran ulang karya Teater dalam bentuk rekaman video dan jejaring sosial media (internet).
Kritik dapat dipahami sebagai kemampuan seseorang dalam menanggapi sesuatu, yakni menilai, menghargai, karya Teater. Kritik terhadap karya Teater merupakan proses dan produk kreatif dari seseorang melalui kepekaan; seni dan intelektualnya. Kepekaan inilah, menjadi prasyarat untuk seseorang menjadi Kritikus. Kritikus adalah orang yang melakukan kritik, ulasan dalam bentuk tulisan dengan objektif, tidak memihak, bijaksana, dan bertanggujawab pada karya kritiknya.
Menurut pendapat H.B. Jassin, “untuk menjadi kritikus harus ada bakat seniman sedikit banyaknya, sebab jiwa seniman hanya bisa dimengerti oleh orang yang juga mempunyai bakat seni. Syarat kedua ialah jiwa besar. Kritikus yang besar ialah kritikus berjiwa besar dan sudah bisa melepaskan diri dari nafsu dengki, iri hati, benci, dan ria dalam hubungan terhadap seseorang. Syarat ketiga ialah pengalaman. seorang kritikus harus bicara atas pengalaman, supaya pendapatnya tidak dogmatis, tetap, tidak boleh diubah lagi, tapi seperti kehidupan penuh dengan serba kemungkinan dan tidak pula segera menyalahkan , membenarkan tanpa lebih dahulu melihat soal dari segala sudut.”
Seorang kritikus Teater dalam melakukan kritiknya, tugasnya, ia bekerja dengan menggunakan kepekaannya untuk mengetahui, menemukan, memaparkan, menjelaskan dan memahami karya Teater dalam bentuk simbol dan makna, nilai yang ditawarkan Sang Kreator terhadap penonton.
Dalam melakukan kritik terhadap karya teater ada beberapa persyaratan sebagai unsur penting dalam membangun komunikasi kritik. Persyaratan yang di maksud dalam kritik seni, khususnya karya Teater meliputi: kreator Teater– karya Teater– Pembaca Kritik.
Kreator Teater, seniman, pembuat, pencipta teater disebut dengan Sutradara (art director).
Karya seni, adalah wujud,benda, bentuk karya seni yang mengandung nilai–nilai keindahan dan nilai pesan, makna diciptakan kreator seni melalui medium diungkapkan dalam bentuk simbol.
Pembaca, apresiator, penikmat seni merupakan peryaratan yang tidak boleh dilupakan dalam kegiatan kritik. Kritik tanpa melibatkan unsur penonton adalah sia-sia. Karena seni hadir untuk dinikmati, dihayati dan dihargai oleh masyarakatnya bukan untuk diri sendiri.
2) Jenis kritik teater
Kritik dalam karya Teater tidak dapat lepas dari sifat subjektif seorang penulis kritik, sehingga tidak mustahil kritik yang terjadi akan berkembang sikap menerima atau menolak. Kritik dalam karya seni dapat dibedakan:
Kritik konstruktif, artinya kritik dilakukan oleh kritikus teater berisi ulasan dan tanggapan tentang karya Teater dengan kecenderung bersifat optimis dan positif tidak menjatuhkan seniman dan membingungkan pembacanya.
Kritik destruktif, artinya kritik dilakukan oleh kritikus teater berisi ulasan dan tanggapan tajam tentang karya Teater dengan kecenderung bersifat pesimis dan negative, kadangkala melemahkan semangat kreator seni.
Saini KM. mengatakan kritik teater dapat dibagi dalam dua jenis ”kritik akademis dan kritik jurnalistik”.
Kritik akademis biasanya dilakukan oleh orang-orang akademisi perguruan tinggi bersifat ilmiah akademik berupa hasil-hasil penelitian; skripsi, tesis, disertasi, dst.
Kritik jurnalistik yakni kritik mass media dilakukan oleh kritikus seni dan para jurnalis, sebagaimana kita dapat temukan pada beberapa terbitan surat kabar, majalah, buletin dst.
3) Fungsi kritik teater
Kritik hadir dan diterima di tengah-tengah masyarakat, karena kritik memberikan manfaat dan memiliki fungsi bagi pihak-pihak yang terlibat di dalamnya, antara lain; kreator seni, karya seni dan pembaca. Fungsi kritik dalam karya Teater dapat dikemukakan sebagai berikut.
Fungsi sosial, artinya kritik yang ada dan dilakukan kritikus memberikan dampak pencitraan terhadap kritikus sendiri, terbina, terpeliharanya budaya menulis dan sekaligus mendorong munculnya kritikus-kritikus Teater.
Fungsi apresiatif, artinya kritik dalam bentuk ulasan yang berbobot dan komunikatif menjadi media pembelajaran masyarakat dalam mendorong peningkatan apresiasi Karya seni sebagai objek apresiasi sekaligus subjek bagi pelakunya.
Fungsi edukasi, artinya mengandung unsur pendidikan dan pembelajaran (dari tidak tahu menjadi tahu) bagi pembaca, penonton maupun bagi para pelakunya teater dalam memaknai dan mewarnai kehidupan ini agar hidup lebih optimis dan bergairah serta menempatkan manusia sebagai subjek di dalam mengejar suatu martabat manusia dengan lingkungannya.
Fungsi prestasi, artinya sebagai ajang aktualisasi diri, eksistensi diri, penghargaaan diri melalui aktifitas dan kreativitas seni yang dikomunikasikan kepada penontonnya. Dengan kata lain bahwa fungsi prestasi dalam seni, yakni suatu penghargaan yang diberikan kepada seniman, kreator seni, pelaku seni, siswa atas kemampuannya berkreasi seni sebagai aktualisasi diri, pribadi siswa termasuk di dalamnya prestasi lembaga dan sekolah.
4) Cara menuliskan kritik teater
Menulis kritik merupakan bagian dari proses kreatif dalam membuat tulisan, ulasan terkait objek yang dikritisi. Menulis kritik, kritik Teater merupakan hal terkait dengan kegiatan apresiasi. Apresiasi, dapat dipahami sebagai proses menikmati, menghargai, menilai suatu tontonan karya seni. Apresiasi lebih dalam dapat diartikan dengan melakukan kritik terhadap karya seni, karya Teater yang disajikan. Kritik terhadap karya teater dapat dilakukan melalui pendekatan pengamatan, evaluasi kritis terhadap beberapa aspek dan fungsi pertunjukan yang dihadirkan di atas pentas.dan unsur utama dalam seni pertunjukan dilengkapi dengan analisis sumber bacaan naskah dan referensi yang akan dijadikan sumber rujukan dalam menulis kritik.
Kegiatan menilai, mengkritik, mengulas, membahas, sangat erat kaitannya dengan kemampuan seseorang dalam menelaah, menafsir, mengurai, menjelaskan dan menyimpulkan kelebihan dan kelemahan yang nampak dari unsur penting di dalam karyanya. Menilai karya seni, seni Teater secara ideal, harus memiliki pengetahun, pemahaman dan kepekaan seni yang tinggi. Hasil penilaian yang dilakukan harus objektif, tidak memihak, tidak arogansi (gegabah), tidak menyinggung orang lain. Tetapi penilaian sebagai bagian dari kritik, harus dibangun rasa tanggungjawab untuk memekarkan seni, mendorong peningkatan kualitas seni dan mampu memperkaya pemahaman seni bagi kreator seni dan pembaca seni
NILAI-NILAI PANCASILA DALAM KERANGKA PRAKTIK PENYELENG GARAAN PEMERINTAHAN NEGARA
A. Sistem Pembagian Kekuasaan Negara Republik Indonesia
1. Macam-Macam Kekuasaan Negara
Menurut John Locke kekuasaan negara dapat dibagi menjadi tiga kekuasaan yaitu:
Kekuasaan legislatif, yaitu kekuasaan untuk membuat atau membentuk undang-undang
Kekuasaan eksekutif, yaitu kekuasaan untuk melaksanakan undang- undang, termasuk kekuasaan untuk mengadili setiap pelanggaran terhadap undang- undang
Kekuasaan federatif, yaitu kekuasaan untuk melaksanakan hubungan luar negeri.
Sedangkan menurut Montesquieu kekuasaan negara dibagi :
Kekuasaan legislatif, yaitu kekuasaan untuk membuat atau membentuk undang-undang
Kekuasaan eksekutif, yaitu kekuasaan untuk melaksanakan undang- undang
Kekuasaan yudikatif, yaitu kekuasaan untuk mempertahankan undang-undang, termasuk kekuasaan untuk mengadili setiap pelanggaran terhadap undang-undang.
2. Konsep Pembagian Kekuasaan di Indonesia
Menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, penerapan pembagian kekuasaan di Indonesia terdiri atas dua bagian, yaitu pembagian kekuasaan secara horizontal dan pembagian kekuasaan secara vertikal.
a. Pembagian kekuasaan secara horizontal
Kekuasaan konstitutif, yaitu kekuasaan untuk mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar. Kekuasaan ini dijalankan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 3 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Kekuasaan eksekutif, yaitu kekuasaan untuk menjalankan undang-undang dan penyelenggaraan pemerintahan Negara. Kekuasaan ini dipegang oleh Presiden sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 4 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Kekuasaan legislatif, yaitu kekuasaan untuk membentuk undang- undang. Kekuasaan ini dipegang oleh Dewan Perwakilan Rakyat sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 20 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 .
Kekuasaan yudikatif atau disebut kekuasaan kehakiman yaitu kekuasaan untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. Kekuasaan ini dipegang oleh Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 24 ayat (2) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Kekuasaan eksaminatif atau inspektif, yaitu kekuasaan yang berhubungan dengan penyelenggaraan pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan negara. Kekuasaan ini dijalankan oleh Badan Pemeriksa Keuangan sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 23 E ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 .
b. Pembagian Kekuasaan Secara Vertikal
Pembagian kekuasaan secara vertikal merupakan pembagian kekuasaan menurut tingkat nya, yaitu pembagian kekuasaan antara beberapa tingkatan pemerintahan. Pembagian kekuasaan secara vertikal muncul sebagai konsekuensi dari diterapkannya asas desentralisasi di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan asas tersebut, pemerintah pusat menyerahkan wewenang pemerintahan kepada pemerintah daerah otonom (provinsi dan kabupaten/kota) untuk mengurus dan mengatur sendiri urusan pemerintahan di daerahnya, kecuali urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah pusat, yaitu kewena ngan yang berkaitan dengan politik luar negeri, pertahanan, keamanan, yustisi, agama, moneter dan fiskal. Hal tersebut ditegaskan dalam Pasal 18 ayat (5) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Gerak tari bisa kita analisis misalnya pada gerak memanah dalam tari Beksa Panah dari Kalimantan selatan, gerak ini memiliki kesamaan antara gerak dalam tari dengan gerak yang sebenarnya. Atau jika kita analisis Tari Kandangan dari Jawa Barat, terdapat ciri khas tarian tersebut yang dilakukan untuk keperluan estetis tari dan tidak terkait dengan kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, gerak Alung Soder adalah gerak murni.
2) Mengamati symbol dalam busana
Busana tari Nusantara sangat beragam, busana tari disini dapat di analisis. Contohnya Tari Gawil dari Jawa Barat, busana yang dipakai yaitu jenis busana bangsawan sunda pada abad ke-19. Simbol status kebangsawanan diperoleh dari motif, kain, model jas, dan tutup kepala serta aksesoris busana (kalung rantai dan kancing mas) yang hanya dipakai oleh bangsawan sunda.
b. Analisis Bentuk Penampilan Tari
1) Menganalisa Tari Tradisional yang ditampilkan oleh Penari
Tunggal. Jenis tari tradisional di Indonesia bisa diamati dari bagaimana tari itu ditampilkan oleh seorang penari, tentu saja disebut tari tunggal. Misalnya, Tari Topeng Klana, dalam Topeng Cirebon menarikan tokoh Klana dalam Cerita Panji. Tari Tunggal juga bisa ditampilkan dengan berkelompok.
2) Mengamati Tari Tradisional yang ditampilkan secara berpasangan
Tari berpasangan adalah tarian yang dibawakan oleh 2 orang penari, yang gerakannya saling mengisi. Tari berpasangan juga bisa ditampilkan berkelompok, akan tetapi jumlahnya harus genap.
3) Menganalisa Tari Tradisional Berkelompok. Tarian ini bisa dibawakan oleh beberapa penari yang melakukan gerakan yang sama dan jumlah penari lebih dari 2.
c. Analisis fungsi seni tari
Menganalisis tari berdasarkan fungsi seni antara lain:
1) Tari sebagai sarana upacara
fungsi tari sebagai sarana upacara merupakan bagian dari tradisi yang ada dalam suatu kehidupan masyarakat yang sifatnya turun temurun dari generasi ke generasi berikutnya sampai masa kini yang berfungsi sebagai ritual. tari dalam upacara pada umumya bersifat sakral dan magis. pada tari upacara faktor keindahan tidak diutamakan, yang diutamakaan adalah kekuatan yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia itu sendiri ataupun hal hal diluar dirinya. Ciri – ciri tari untuk upacara antara lain diselenggarakan pada tempat dan waktu tertentu, bersifat sacral dan magis, ada sesaji, dilaksanakan di tempat terbuka dan massal, hidup dan berkembang dalam tradisi yang kuat sebagai sarana untuk persembahan, sebagai sarana memuja dewa, bersifat kebersamaan dan berulang ulang, yang datang dianggap peserta upacara bukan penonton , ditarikan oleh penari yang terpilih dan dianggap suci, gerak tari imitatif, meniru gerak - gerik alam sekitar, ungkapan gerak mirip ekspresi kehendak jiwa penarinya.
2) Tari sebagai sarana hiburan
salah satu bentuk penciptaan tari ditujukan hanya untuk di tonton. Tari ini memiliki tujuan hiburan pribadi lebih mementingkan kenikmatan dalam menarikan. Tari hiburan disebut tari gembira, pada dasarnya tarian gembira tidak bertujuan untuk ditonton akan tetapi tarian ini cenderung untuk kepuasan para penarinya itu sendiri. Keindahan tidak diutamakan, tetapi mementingkan kepuasan individual, bersifat spontanitas dan improvisasi.Tarian ini untuk konsumsi public. contoh tari hiburan tari tayub (jatim, jateng), ketuk tilu (jabar), gandrung (banyuwangi), jogged bumbung (bali), serampang dua belas (Sumatra), tari sekar putrid, ratu graheni
3) Tari sebagai sarana pergaulan
Dalam hal ini tari memiliki fungsi pergaulan antara sesame manusia .contoh tari ketuk tilu, jaipongan, maengket ( Sulawesi) tari tujuah lompat (Maluku)
4) Tari sebagai penyalur terapi
Jenis tari ini biasanya ditujukan untuk penyandang cacat fisik atau cacat mental.Penyalurannya dapat dilakukan secara langsung bagi penderita cacat tubuh atau bagi penderita tuna wicara dan tuna rungu, dan secara tidak langsung bagi penderita cacat mental.Pada masyarakat daerah timur jenis tarian ini menjadi pantangan karena adanya rasa tidak sampai hati.
5) Tari sebagai media pendidikan
Kegiatan tari dapat dijadikan media pendidikan, seperti mendidik anak untuk bersikap dewasa dan menghindari tingkah laku yang menyimpang dari nilai – nilai keindahan dan keluhuran karena seni tari dapat mengasah perasaan seseorang
6) Tari sebagai pertunjukkan
tari pertunjukkan adalah bentuk momunikasi sehingga ada penyampai pesan dan penerima pesan. Tari ini lebih mementingkan bentuk estetika dari pada tujuannya.Tarian ini lebih digarap sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat’ tarian ini sengaja disusun untuk dipertontonkan.Oleh sebab itu penyajian tari mengutamakan segi artistiknya yang konsepsional yang mantab, koreografer yang baik serta tema dan tujuan yang jelas.
7) Tari sebagai media katarsis
Katarsis berarti pembersihan jiwa.Seni tari sebagai media katarsis lebih mudah dilaksanakan oleh orang yang telah mencapai taraf atas penghayatan seni.Oleh karena itu, biasanya jtari ini dilakukan oleh seniman yang hakiki.Namun seorang guru pun bisa melakukannya asal dia mau berlatih dengan kesungguhan, konsentrasi yang penuh, berani dan memiliki kekayaan imajinasi.
Selain memiliki beberapa fungsi tersebut, seni tari juga memiliki peranan yang sama seperti seni – seni lainnya, yaitu tari sebagai media ekspresi, komunikasi, berpikir kreatif dan mengembangkan bakat.
4. Analisis seni teater nusantara
Dalam mengidentifikasi karya seni, termasuk seni teater, paling tidak anda mengetahui nama karya seni teater tersebut, mengetahui ciri-ciri karya tersebut, dan memahami berbagai hal yang bersangkutan dengan karya tersebut. Karya seni teater yang tersebar di Nusantara ini dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu seni teater tradisional dan seni teater nontradisional. Untuk lebih memahami tentang hal tersebut, mari kita pelajari uraian berikut dengan saksama.
a. Pengertian Karya Seni Teater Nusantara
Karya seni teater Nusantara dapat diartikan sebagai seni teater yang tumbuh subur di daerah-daerah seluruh Nusantara. Seni teater Nusantara tumbuh seiring dengan tingkat perkembangan masyarakat di daerah setempat yang memiliki berbagai corak dan keunikan yang khas. Karena teater daerah memiliki peran yang sangat berarti dalam perkembangan seni teater Nusantara, sudah sewajarnya kita harus benar-benar menunjukkan sikap apresiatif terhadap seni teater daerah. Mengapa dikatakan demikian? Karena seni teater daerah merupakan bagian yang tidak akan terpisahkan dari teater Nusantara. Apabila kita buat klasifikasi secara umum, seni teater Nusantara melingkupi teater daerah (tradisional) dan teater nontradisional. Sebenarnya perbedaan di antara keduanya terdapat pada bentuk keterikatannya. Jika teater tradisional masih terikat pada aturan tradisi daerah masing-masing, teater nontradisional sudah melepaskan diri dari ikatan tersebut. Apa saja bentuk keterikatan teater tradisional terhadap tradisi tersebut? Bentuk keterikatan tersebut dapat kita lihat dalam hal kostum, panggung, jalinan lakon, dan jumlah pemainnya.
b. Ragam Pertunjukan Seni Teater Nusantara
Seni teater Nusantara berasal dari teater daerah tradisional dan nontradisional, seni teater Nusantara pasti sangat beragam. Keberagaman tersebut dapat kita jumpai di berbagai pelosok daerah di seluruh Nusantara. Kebergaman ini bukan menjadi sebuah perbedaan yang akan memecah bangsa ini, justru keberagaman inilah yang akan menjadi perekat kebudayaan sehingga bangsa ini akan tetap bersatu dalam keberagaman. Apa saja pertunjukan seni teater Nusantara itu? Berikut ini akan dipaparkan berbagai seni pertunjukan seni teater, baik yang tradisional maupun nontradisional.
1) Seni Teater Tradisional
Ø Randai
Istilah Randai ini berasal dari daerah Minang-kabau. Randai merupakan salah satu jenis teater yang dilakukan dalam sebuah arena. Arena bermainnya seperti lingkaran. Posisi penonton dalam menyaksikan pertunjukan ini pun meling-kar. Begitu juga dengan pemainnya yang menyuguhkan berbagai gerak gelombang (gerak tari dengan pola pencak silat tradisional daerah Minangkabau) yang berformasi lingkaran. Seluruh adegan dalam pertunjukan ini disajikan dalam arena yang melingkar.
Ø Wayang Orang
Sebuah keberagaman, itulah yang menjadi ciri khas teater Nusantara. Inilah seni teater tradisional yang berasal dari daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Wayang orang disajikan dalam bentuk tarian. Pementasan wayang orang ini bisanya mengambil kisah Mahabarata dan Ramayana.
Ø Ketoprak
Meskipun berasal dari daerah yang sama dengan wayang orang, yakni Jawa Tengah dan Yogyakarta, seni pertunjukan ketoprak ini memiliki ciri khas tersendiri. Ketoprak terdiri atas beberapa unsur, yaitu gamelan, dialog, kostum, panggung, gerak atau tarian, dan lakon atau sastra. Ketoprak dipertunjukkan dengan mengambil berbagai kisah dari cerita rakyat atau legenda dan Babad Tanah Jawi. Cerita Babad Tanah Jawi biasanya menceritakan kisah raja-raja Jawa dari zaman Hindu-Buddha sampai zaman Islam. Karena banyak me«icerita-kan kehidupan raja masa lampau, setting yang digunakan dalam seni pertunjukan ketoprak pun berlatar belakang kerajaan Jawa.
Ø Topeng Banjet
Seni pertunjukan ini berasal dari daerah Jawa Barat, khususnya Kabupaten Kerawang. Unsur pokok seni pertunjukan ini adalah pelawak yang bermain komedi ringan. Selain-unsur tersebut, seni topeng banjet ini memiliki unsur artistik yang memesona yaitu penampilan tarian dan nyanyian.
Ø Mamanda
Mamanda Kalimantan Selatan memiliki seni pertunjukan yang sangat unik. Keunikan seni Mamanda ini terletak dalam gemerlapnya busana para pemainnya dan suguhan peratatan permainan yang sugestif. Biasanya, alat musik yang digunakan adalah gendang dan biola. Seni pertunjukan ini bisa disejajarkan dengan ketoprak karena mengambil kisah tentang kerajaan ataupun kehidupan rakyat biasa.
2) Seni Teater Nontradisional
Seiring dengan perkembangan zaman yang terus mengalami kemajuan, pemikiran terhadap cara mengapresiasi karya seni, khususnya seni teater, terus mengalami perkembangan. Seni teater nontradisional merupakan bentuk perkembangan atau pembaharuan dari teater tradisional. Seperti halnya teater tradisional, teater nontradisional pun banyak menyampaikan nilai-nilai moralitas.
c. Analisis symbol dalam teater
Pada saat menganalisis symbol teater ada beberapa symbol yaitu visual, verbal, dan auditif
1) Symbol visual
Adalah symbol yang Nampak dari penglihatan penonton meliputi seluruh wujud bentuk dan warna termasuk tubuh para pemain
2) Symbol verbal
Adalah symbol yang diungkapkan melalui kata –kata baik oleh para pemain, narrator maupun dalang. Kata kata para pemain baik melalui dialog maupun monolog, ataupun narasi yang dibacakan narrator maupun dalang adalah symbol.
3) Symbol auditif
Adalah symbol yang berbunyi atau symbol yang ditimbulkan oleh bunyi. Setipa bunyi memiliki arti dan setiap nada senantiasa punya makna dalam pertunjukkan teater
d. Analisis ragam tehnik pengungkapan gagasan teater
Hasil analisis mengenai ragam tehnik ungkapan simbolik dalam teater antara lain sebagai berikut :
Penggarap menghadirkan benda – benda yang khas dan dapat mewakili sebuah suasana/ tempat
Penggarap juga bisa mewakili dengan cara instan yaitu foto tempat
Suasana bisa terbentuk ditambah pemberian media lain diantaranya system pencahayaan, warna, kostum
e. Analisis kreasi naskah drama teater
Hasil analisis naskah drama dapat diungkapkan melalui idiom kata, diksi serta gaya bahasa
Gaya bahasa berupa tehnik pengolahan bahasa oleh pengarang dalam upaya menghasilkan karya sastra yang hidup dan indah. Pengolahan bahasa harus di dukung oleh diksi (pemilihan kata) yang tepat
Diksi (pemilihan kata) berupa pemilihan kata kebahasaan . kata – kata dalam drama harus dipilih sedemikian rupa sehingga terungkap semua gagasan dan perasaan pengarang serta mudah diterima oleh penonton atau pendengar
Idiom berupa gabungan kata yang memiliki makna bukan makna dari unsur kata – kata pembentuknya. Artinya ungkapan memiliki makna baru setelah dua kata atau lebih menyatu. Idiom dapat dibentuk dari gabungan kata yangdapat digunakan sebagai penggambaran makna yang ingin diungkapkan.
Indonesia terletak pada 6 LU – 11 LS, 95 BT – 141 BT, dilalui garis khatulistiwa yang ditengah-tengahnya terbentang garis equator sehingga Indonesia mempunyai 2 musim yaitu musim hujan dan kemarau.
b. Keadaan dan Kemampuan Penduduk
Penduduk ialah semua orang yang menempati suatu daerah tertentu. Kemampuan penduduk yang tidak seimbang dengan pertumbuhan penduduk dapat menimbulkan ancaman-ancaman terhadap pertahanan nasional. Tiga faktor kependudukan yang sangat berpengaruh :
Kelahiran (Natalitas)
Kematian (Mortalitas)
Perpindahan (Migrasi)
c. Keadaan dan kekayaan alam
Sifat unik kekayaan alam yaitu jumlahnya yang terbatas dan penyebarannya tidak merata. Sehingga menimbulkan ketergantungan dari dan oleh negara dan bangsa lain.
Bentuk sumber daya alam ada dua :
Dapat diperbarui
Sumber daya alam yang dapat diperbaharui adalah sumber daya alam yang mampu meperbaharui diri sendiri atau memiliki kuantitas yang tidak terhingga, sehingga dapat di pakai terus menerus. Sumber daya alam tidak hanya dapat dipakai sebagai energi alternatif, juga dipakai untuk kebutuhan manusia lainnya. Berkit ini 12 contoh sumber daya alam yang dapat diperbaharui.
1. Matahari
Sinar matahari adalah salah satu sumber energi yang dapat dipakai terus menerus, karena jumlahnya yang tidak terbatas. Matahari adalah pusat dari galaksi bima sakti (Baca: Bagian bagian Matahari dan Gambarnya). Panas matahari, sering di pakai oleh rumah- rumah sebagai sumber energi untuk menghidupkan pemanas air atau pemanas ruangan. Selain itu sinar matahari mulai di pakai sebagai energi pembangkit listrik, karea jumlahnya yang tidak terbatas dan ramah lingkungan.
2. Angin
Angin adalah udara yang bergerak (Baca: Proses Terjadinya Angin dan Jenis-jenis Angin). Angin serng dimanfaatkan sebagai energi alternatif seperti pembangkit listrik tenaga angin, serta alat untuk sistem pengairan. Angin adalah salah satu sumber daya alam yang memiliki kuantitas yang tidak terhingga. Sehingga angin dianggap sebagai energi alternatif yang murah dan ramah lingkungan.
3. Air
Air adalah salah satu sumber daya alam yang memiliki jumlah yang sangat banyak. Air di indonesia sering dipakai sebagai sumber pembangkit listrik. Air juga merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan di bumi.
4. Tanah
Tanah adalah salah satu sumber daya alam yang juga memiliki jumlah yang sangat banyak(Baca: Manfaat Air Tanah bagi Kehidupan Manusia). Tanah di pakai sebagai bagian dari pertanian, perkebunan, maupun pembangunan. Tanah atau pasir juga di pakai sebagai alat untuk memasak. Di beberapa desa di Indonesia, tanah atau pasir dianggap sebagai pengganti minyak untuk menggoreg kerupuk. Selain itu oleh masyarakat di madura, tanah atau pasir dipakai sebagai tempat tidur karena dianggap lebih sehat dan nyaman.
5. Tumbuhan
Tumbuhan adalah salah satu makhluk hidup di bumi, dan dianggap sebagai salah satu sumber daya alam. Tumbuhan mampu berkembang biak maupun di kembang biakkan oleh manusia. Tumbuhan adalah salah satu sumber daya alam yang dapat diperbaharui, karena tumbuhan dapat berkembang biak. Baik oleh usaha sendiri maupun oleh manusia.
6. Hewan Darat
Hewan darat adalah hewan yang hidup di darat. Hewan darat adalah makhluk hidup yang ada di bumi. Hewan darat adalh salah satu dari sumber protein bagi manusia. Selain itu, hewan darat juga dapat menjadi alat transportasi dan alat utuk membantu pekerjaan manusia, seperti sapi untuk membajak dan monyet untuk memetik kelapa. Sama seperti tumbuhan, hewan darat mampu berkembang biak, sehingga menjadi sumber daya alam yang dapat diperbaharui.
7. Hewan Air
Hewan laut adalah hewan yang hidup di air. Hewan air terbagi menjadi hewan air tawar dan hewan air asin. Hewan air juga menjadi sumber protein bagi manusia. Hewan air juga dipercaya mampu menyembuhkan banyak penyakit. Seperti hewan darat, hewan air juga mampu berkembang biak, sehingga dianggap sebagai sumber daya alam yang dapat diperbaharui.
8. Ombak
Ombak adalah aliran air laut yang bergulung- gulung akibat tiupan angin dan perbedaan tekanan air laut. Ombak adalah salah satu sumber daya alam yang memiliki jumlah yang sangat banyak. Ombak dapat dipakai sebagai sumber pembangkat listrik. Selain itu ombak dipakai untuk sumber listrik bagi mercusuar yang ada di tebing.
9. Pasang dan Surut Air Laut
Pasang surut air laut adalah naik dan turunnya permukaan air laut (Baca: Manfaat Pasang Surut Air Laut). pasang surut air laut juga dapat dijadikan sebagai sumber tenaga listrik. Walau pemakaian metode ini belum banyak di ketahui dan dipakai oleh negara- negara di dunia. Akan tetapi metode ini mampu membantu pasokan listrik di desa- desa nelayan di pinggir pantai yang belum terkenan aliran listrik.
10. Biomassa
Biomassa adalah sisa- sisa mahkluk hidup yang telah mati, tapi jasadnya masih dapat di pakai oleh manusia. Biomassa antara lain sisa serbuk kayu dan sisa kulit kayu di pakai kembali dalam pembuatan mebel. Selain itu sisa rumput kering di pakai kembali untuk pupuk kompos. Sisa kotoran hewan juga di pakai sebagai energi alternatif pengganti bahan bakar dari gas alam, yaitu biogas.
11. Geotermal
Geotermal adalah energi yang berasal dari panas bumi. Energi ini dianggap sebagai energi alternatif sebagai pembangkit listrik, karena energi ini adalah energi yang bersih dan ramah lingkungan. Energi ini belum menjadi energi yang umu di pakai, dan membutuhkan penelitian lebih lanjut.
12. Nuklir
Nuklir adalah energi buatan yang berasal dari proses pemecahan atom. Nuklir banyak dipakai sebagai sumber pembangkit listrik. Salah satu negara yang memakai energi ini adalah jepang. Nuklir juga menjadi alasan berhentinya perang dunia kedua, karena efek ledakan yang di timbulkan oleh nuklir sangat besar.
Tidak dapat diperbarui
Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui adalah setiap sumber daya alam yang akan habis apabila digunakan terus-menerus, karena keberadaannya terbatas dan tidak bisa diperbaharui, didaur ulang, atau dibuat kembali. Dalam istilah asing, sumber daya alami ini disebut non-renewable resources.
Ada banyak contoh sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui terdapat di sekitar lingkungan kita. Jenis sumber daya ini umumnya memiliki ciri harganya yang mahal, akan mencapat titik kelangkaan, dan ketersediaannya tetap atau tidak bertambah.
Contoh-contoh sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui tersebut antara lain:
1. Bahan Mineral
Contoh yang pertama adalah bahan mineral. Tahukah Anda apa itu bahan mineral? Bahan mineral adalah padatan berupa senyawa kimia non-organik yang sifatnya homogen dan terbentuk secara alami. Bahan mineral biasanya ditambang dari alam dan dijadikan sebagai bahan baku pembuatan beragam jenis logam. Contoh bahan mineral di antaranya emas, perak, besi, tembaga, nikel, bauksit, timah, dan lain sebagainya.
Ketersediaan bahan mineral di alam tidak bertambah meskipun ia terus digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Kendati mereka dapat didaur ulang, tapi jumlahnya tidak sebanding dengan besarnya penggunaan. Oleh karena itu, suatu saat jumlah bahan mineral di alam pasti akan mengalami kelangkaan.
2. Minyak Bumi
Minyak bumi juga termasuk contoh sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Minyak bumi diolah menjadi beragam produk seperti bensin, solar, minyak tanah, avtur, oli, aspal, dan lilin. Produk-produk tersebut digunakan secara terus menerus sebagai sumber energi fosil, sementara cadangannya bahan bakunya di alam semakin menipis. Oleh karena itu, minyak bumi juga suatu saat akan mengalami kelangkaan.
3. Gas Alam
Sama seperti minyak bumi, gas alam juga akan mengalami kelangkaan karena digunakan secara terus menerus sedangkan ia tidak dapat diperbanyak (diperbaharui) kembali. Gas alam biasa kita gunakan dalam bentuk LPG dan LNG sebagai bahan bakar kompor gas atau kendaraan dengan bahan bakar gas.
4. Batu Bara
Contoh sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui selanjutnya adalah batu bara. Batu bara termasuk bahan tambang yang digunakan sebagai sumber energi pembangkit listrik. Listrik yang kita gunakan sehari-hari dibuat dari bahan baku batu bara. Dalam prosesnya, batu bara dibakar untuk menghasilkan panas (kalor) yang kemudian diubah menjadi energi listrik.
Batu bara tidak dapat diperbaharui atau dibuat kembali, oleh karena itu suatu saat ia akan hilang dari bumi dan mencapai titik langka, terlebih jika dalam pemanfaatannya kita tidak bijaksana.
5. Batu Mulia
Intan, permata, safir, dan beragam batu mulia lainnya dijual dengan harga mahal karena kelangkaannya. Batu mulia juga termasuk contoh sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui karena kita tidak bisa mensitetisnya atau membuatnya sendiri.
Nah, itulah beberapa contoh sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui beserta penjelasannya. Semoga dengan mengetahui bahwa barang-barang di atas termasuk SDA yang tidak dapat diperbaharui, kita bisa semakin bijaksana dalam memanfaatkanya
Sumber daya alam harus diolah atau dimanfaatkan dengan prinsip atau azaz :
a. Azaz maksimal
Artinya sumber daya alam yang dikelola atau dimanfaatkan harus betul-betul menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.
b. Azaz lestarai
Artinya pengolahan sumber daya alam tidak boleh menimbulkan kerusakan lingkungan, menjaga keseimbangan alam.
c. Azaz Berdaya saing
Artinya bahwa hasil-hasil sumber daya alam harus bisa bersaing dengan sumber daya alam negara lain.
2. Aspek Pancagatra Wawasan Nusantara
Pancagatra adalah aspek-aspek kehidupan nasional yang menyangkut kehidupan dan pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat dan bernegara dengan ikatan-ikatan, aturan-aturan dan norma-norma tertentu. Hal-hal yang termasuk aspek pancagatra adalah sebagai berikut.
a. Ideologi
Ideologi suatu negara diartikan sebagai guiding of principles atau prinsip yangdijadikan dasar suatu bangsa. Ideologi adalah pengetahuan dasar atau cita-cita.Ideologi merupakan konsep yang mendalam mengenai kehidupan yang dicita-citakan serta yang ingin diiperjuangkan dalam kehidupan nyata.Ideologi dapat dijabarkan kedalam sistem nilai kehidupan, yaitu serangkaiannilai yang tersusun secara sistematis dan merupakan kebulatan ajaran dan doktrin.Dalam strategi pembinaan ideologi ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan yaitu : Ideologi harus diaktualisasikan dalam bidang kenegaraan oleh WNI‡ Ideologi sebagai perekat pemersatu harus ditanamkan pada seluruh WNI
Ideologi harus dijadikan panglima, bukan sebaliknya‡ Aktualisasi ideologi dikembangkan kearah keterbukaan dan kedinamisan‡ Ideologi pancasila mengakui keaneragaman dalam hidup berbangsa dandijadikan alat untuk menyejahterakan dan mempersatukan masyarakat‡ Kalangan elit eksekutif, legislatif, dan yudikatif harus harus mewujudkancita-cita bangsa dengan melaksanakan GBHN dengan mengedepankankepentingan bangsa‡ Mensosialisasikan pancasila sebagai ideologi humanis, religius, demokratis,nasionalis, dan berkeadilan Tumbuhkan sikap positif terhadap warga negara dengan meningkatkanmotivasi untuk mewujudkan cita-cita bangsa
b. Politik
Dalam hal ini politik diartikan sebagai asas, haluan, atau kebijaksanaanyang digunakan untuk mencapai tujuan dan kekuasaan. Kehidupan politik dapat dibagi kedalam dua sektor yaitu sektor masyarakat yang memberikaninput dan sektor pemerintah yang berfungsi sebagai output.Sistem politik yang diterapkan dalam suatu negara sangat menentukankehidupan politik di negara yang bersangkutan. Upaya bangsa Indonesiauntuk meningkatkan ketahanan di bidang politik adalah upaya mencarikeseimbangan dan keserasian antara keluaran dan masukan berdasarkan pancasila dan merupakan pencerminan dari demokrasi Pancasila.
c. Ekonomi
Kegiatan ekonomi adalah seluruh kegiatan pemerintah dan masyarakatdalam mengelola faktor produksi dan distribusi barang dan jasa untuk kesejahteraan rakyat. Upaya meningkatkan ketahanan ekonomi adalah upayameningkatkan kapasitas produksi dan kelancaran barang dan jasa secaramerata ke seluruh wilayah negara.Upaya untuk menciptakan ketahan ekonomi adalah Sistem ekonomi diarahkan untuk kemakmuran rakyat.
Ekonomi kerakyatan harus menghindari free fight liberalism, etatisme, dantidak dibenarkan adanya monopoli Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang dan selaras antarsektor Pembangunan ekonomi dilaksanakan bersama atas dasar kekeluargaan. Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya harus dilaksanankan secaraselaras dan seimbang antarwilayah dan antarsektor Kemampuan bersaing harus ditumbuhkan dalam meningkatkan kemandirianekonomi. Ketahanan dibidang ekonomi dapat ditingkatkan melalui pembangunan nasional yang berhasil, namun tidak dapat dilupakan faktor-faktor non-teknis dapat mempengaruhi karena saling terkait dan berhubungan.
d. Sosial Budaya
Sosial budaya dapat diartikan sebagai kondisi dinamik budaya bangsa yang berisai keuletan untuk mengembangkankekuatan nasional dalmmenghadapi dan mengatasi ATHG, baik dari dalam maupun luar, baik yanglangsung maupun yang tidak langsung, yang membahayakan kelangsunganhidup sosial NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.Sedangkan esensi ketahanan budaya adalah pengaturan dan penyelenggaraan kehidupan sosial budaya. Dengan demikian, ketahanan budaya merupakan pengembangan sosial budaya dimana setiap wargamasyarakat dapat mengembangkan kemampuan pribadi dengan segenap potensinya berdasarkan nilai-nilai pancasila.
e. Pertahanan dan Keamanan
Pertahanan dan keamanan diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia yang berisi keuletandan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi ATHG yang membahayakanidentitas, integritas, dan kelangsungan hidup bangsa berdasarkan pancasila dan UUD 1945.Ketahanan dibidang keamanan adalah ketangguhan suatu bangsa dalam upaya bela negara, dimana seluruh IPOLEKSOSBUD-HANKAM disusun,dikerahkan secara terpimpin, terintegrasi, terorganisasi untuk menjaminterselenggaranya Sistem Ketahan Nasional Prinsip- prinsip Sistem Ketahanan Nasional antara lain :Bangsa Indonesia cinta damai tetapi lebih cinta kemerdekaan Pertahanan keamanan dilandasi dengan landasan ideal pancasila, landasankonstitusional UUD 1945, dan landasan visional wawasan nusantara Pertahanan keamanan negara merupakan upaya terpadu yang melibatkan segenap potensi dan kekuatan nasional Pertahanan dan keamanan diselenggarakan dengan Sishankamnas (Sishankamrata).
3. Hubungan antar Gatra
Antara Trigatra dan Pancagatra serta antar gatra itu sendiri terdapat hubungan timbal balik yang erat yang dinamakan korelasi dan interdependensi, dalam arti bahwa:
a. Ketahanan Nasional pada hakikatnya bergantung kepada kemampuan bangsa dan Negara di dalam mendayagunakan secara optimal gatra Alamiah (Trigatra) sebagai modal dasar untuk penciptaan kondisi dinamis yang merupakan kekuatan dalam penyelenggaraan kehidupan nasional (Pancagatra).
b. Ketahanan nasional adalah suatu pengertian holistic, yaitu suatu tatanan yang utuh, menyeluruh dan terpadu, dimana terdapat saling hubungan antar gatra didalam keseluruhan kehidupan nasional (Astagatra).
c. Kelemahan di salah satu gatra dapat mengakibatkan kelemahan di gatra lain dan mempengaruhi kondisi secara keseluruhan sebaliknya kekuatan dari salah satu atau beberapa gatra dapat didayagunakan untuk memperkuat gatra lainnya yang lemah, dan mempengaruhi kondisi secara keseluruhan.
d. Ketahanan Nasional Indonesia bukan merupakan suatu penjumlahan ketahanan segenap gatranya, melainkan suatu resultante keterkaitan yang integrative dari kondisi-kondisi dinamik kehidupan bangsa di bidang-bidang ideology, politik, ekonomi, social budaya, pertahanan dan keamanan.
Selanjutnya hubungan antar gatra, dikemukakan seperti uraian berikut:
(1) Gatra geografi, Karakter geografi sangat mempengaruhi jenis, kualitas dan persebaran kekayaan alam dan sebaliknya kekayaan alam dapat mempengaruhi karakter geografi.
(2) Antara Gatra Geografi dan Gatra Kependudukan; Bentuk-bentuk kehidupan dan penghidupan serta persebaran penduduk sangat erat kaitannya dengan karakter geografi dan sebaliknya karakter geografi mempengaruhi kehidupan dari pendudukanya.
(3) Antara Gatra Kependudukan dan Gatra Kekayaan Alam; Kehidupan dan penghidupan pendudukan dipengaruhi oleh jenis, kualitas, kuantitas dan persebaran kekayaan alam, demikian pula sebaliknya jenis, kualitas, kuantitas dan persebaran kekayaan alam dipengaruhi oleh faktor-faktor kependudukan khususnya kekayaan alam yang dapat diperbaharui. Kekayaan alam mempunyai manfaat nyata jika telah diolah oleh penduduk yang memiliki kemampuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.
(4) Hubungan Antar gatra Dalam Pancagatra; Setiap gatra dalam Pancagatra memberikan kontribusi tertentu pada gatra-gatra lain dan sebaliknya setiap gatra menerima kontribusi dari gatra-gatra lain secara terintegrasi.
a. Antara Gatra Ideologi dengan Gatra Politik, Ekonomi, Sosial-Budaya, Pertahanan dan Keamanan, dalam arti ideologi sebagai falsafah bangsa dan landasan idiil negara merupakan nilai penentu bagi kehidupan nasional yang meliputi seluruh gatra dalam Pancagatra dalam memelihara kelangsungan hidup bangsa dan pencapaian tujuan nasional.
b. Antara Gatra Politik dengan Gatra Ideologi, Ekonomi, Sosial Budaya, Pertahanan dan Keamanan; Berarti kehidupan politik yang mantap dan dinamis menjalankan kebenaran ideologi, memberikan iklim yang kondusif untuk pengembnagan ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan. Kehidupan politik bangsa dipengaruhi oleh bermacam hal yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan. Ia dipengaruhi oleh tingkat kecerdasan dan kesadaran politik, tingkat kemakmuran ekonomi, ketaatan beragama, keakraban sosial dan rasa keamanannya.
c. Antara Gatra Ekonomi dengan Gatra Ideologi, Politik, Sosial Budaya, Pertahanan dan Keamanan; Berarti kehidupan ekonomi yang tumbuh mantap dan merata, akan menyakinkan kebenaran ideologi yang dianut, mendinamisir kehidupan politik dan perkembangan sosial budaya serta mendukung pengembangan Pertahanan dan Keamanan. Keadaan ekonomi yang stabil, maju dan merata menunjang stabilitas dan peningkatan ketahanan aspek lain.
d. Antara Gatra Sosial Budaya dengan Gatra Ideologi, Politik, Ekonomi, Pertahanan dan Keamanan; Dalam arti kehidupan sosial budaya yang serasi, stabil, dinamis, berbudaya dan berkepribadian, akan menyakinkan kebenaran ideologi, memberikan iklim yang kondusif untuk kehidupan politik yang berbudaya, kehidupan ekonomi yang tetap mementingkan kebersamaan serta kehidupan pertahanan dan keamanan yang menghormati hak-hak individu. Keadaan sosial yang terintegrasi secara serasi, stabil, dinamis, berbudaya dan berkepribadian hanya dapat berkembang di dalam suasana aman dan damai. Kebesaran dan keseluruhan nilai sosila budaya bangsa mencerminkan tingkat kesejahteraan dan keamanan nasional baik fisik materiik maupun mental spritual. Keadaan sosial yang timpang dengan kontradiksi di berbagai bidang kehidupan memungkinkan timbulnya ketegangan sosial yang dapat berkembang menjadi gejolak sosial.
e. Antara Gatra Pertahanan dan Keamanan dengan Gatra Ideologi, Politik, Ekonomi dan Sosial Budaya; Dalam arti kondisi kehidupan pertahanan dan keamanan yang stabil dan dinamis akan meyakinkan kebenaran ideologi, memberikan iklim yang kondusif untuk pengembangan kehidupan politik, ekonomi dan sosial budaya. Keadaan pertahanan dan keamanan yang stabil, dinamis, maju dan berkembnag di seluruh aspek kehidupan akan memperkokoh dan menunjang kehidupan ideologi, politik, ekonomi dan sosial budaya.
Astagatra dalam pendekatan kesejahteraan dan keamanan mempunyai peranan tergantung dari sifat setiap gatra.
Gatra alamiah mempunyai peranan sama besar baik untuk kesejahteraan maupun untuk keamanan.
Gatra ideologi, politik dan sosial budaya mempunyai peranan sama besar untuk kesejahteraan dan keamanan.
Gatra ekonomi relatif mempunyai peranan lebih besar untuk kesejahteraan daripada peranan untuk keamanan.
Gatra pertahanan dan keamanan relatif mempunyai peranan lebih besar untuk keamanan daripada peranan untuk kesejahteraan.