Thursday, January 27, 2022

CARA MELUKIS DI TOT BAG - Yuk melukis di Tot Bag!

Cara Melukis di Tot Bag

Penulis : Ucke Rakhmat Gadzali, S.Pd.

Hallo, sahabat edukasi dimanapun kalian berada, wah sepertinya seru nih kalau melukis di media yang dapat digunakan setiap hari, nah contoh nya pada Tot bag, pasti kalian tahu dong tot bag itu apa, ya betul tas berbahan kanvas berwarna polos, nah media ini bisa kita gunakan sebagai media lukis untuk praktik para peserta didik disekolah, anak-anak disekolah atau membuat event lomba melukis di tot bag. 

Oke sahabat edukasi langsung saja, apa saja yang diperlukan dan bagaimana cara membuatnya, yuk simak, oya say juga sisipkan video murid-murid saya dalam praktik melukis di tot bag.

Berikut tata caranya dan bahan yang dibutuhkan.

Barang yang dibutuhkan:

  1. Tote bag kanvas berwarna natural
  2. Cat akrilik warna apa saja
  3. Selotip kertas / masking tape
  4. Terpal plastik
  5. Kuas cat bentuk datar dan aplikator spons 
  6. Pensil dan penghapus


Total waktu yang dibutuhkan: 30 menit - 1 jam


Caranya?

Selotip kertas/ masking tape bila diperlukan untuk membatasi gambar samping agar rapih.**

Langkah 1: Setrika dahulu tot bag yang kita punya kemudian taruh terpal plastik di dalam agar cat tidak menembus sisi lainnya.


Langkah 2: Siapkan desain atau gambar yang kamu inginkan. Gunakan pensil terlebih dahulu.



Langkah 4: Gunakan kuas datar kecil untuk mengecat warna agar tidak berantakan. 

Langkah 5: Hapus bagian pensil yang masih kelihatan saat cat sudah kering. 


Jadilah tote bag kanvas unik hasil gambar kamu sendiri!  

Selamat Mencoba!



Contoh hasil karya







Tuesday, January 25, 2022

TAHAPAN APRESIASI SENI BUDAYA

Tahapan Apresiasi Seni Budaya

Menurut Edmund Feldman, Kegiatan apresiasi seni rupa dapat dilaksanakan melalui empat tahapan, yakni deskrips analisis, interpretasi, dan penilaian

1. Deskripsi

Tahap pertama dalam mengapresiasi seni budaya adalah tahap deskripsi Tahap deskripsi dilakukan dengan mengidentifikasi suatu bentuk karya seni atau budaya melalu hasil cerapan atau tangkapan panca indra. identifikasi suatu karya meliputi identifikasi jenis karya apakah termasuk je seni rupa, seni musik, seni tart, atau seni pertunjukan fisik dan karya, judul karya, nama seniman, waktu pencipta serta keterangan tentang alat, bahan, ataupun teknik pence yang digunakan. Tahapan deskripsi bersifat obyekt dalam artian hanya melaporkan hal-hal yang ditangkap pancainda, tanpa dianalisis dan ditafsirkan secara lebih jauh informasi yang diperoleh dalam tahapan deskripsi akan digunakan sebaga petunjuk awal dalam melakukan penilaian


Tari Ramayana

Contoh dan tahapan deskripsi adalah deskripsi yang dilakukan pada pagelaran sendra tari Ramayana yang dilangsungkan di pelataran Candi Prambanan Ketika menonton pagelaran tersebut seseorang dapat membuat deskripsi pagelaran seperti lokasi dan waktu berlangsungnya pagelaran, jumlah pemeranan yang terlibat dalam pagelaran tersebut, bentuk kostum dan tata rias yang digunakan para penari, alur cerita dan dialog yang dibawakan hingga tata panggung tata cahaya dan tata musik pengiring digunakan dalam pertunjukan tersebut

2. Analisis

Tahapan analisis dilakukan dengan mengaitkan unsur unsur pembentuk yang terlihat dalam suatu karya. Unsur-unsur tersebut dapat berupa bentuk objek, ukuran objek, wama objek, hingga tekstur objek, Dapat dikatakan bahwa tahapan in berfokus pada hubungan antar unsur

Pada tahap analisis, seseorang akan melihat lebih jauh mengenal bentuk fisk suatu karya, seperti komposisi dan keseimbangan dari unsur-unsur yang ada di dalamnya. 


Lukisan Potret Ratu Sirikit, Karya Basoeki Abdullah

Contohnya, dalam lukisan potret Ratu Sirikit karya Basoeki Abdullah, objek lukisan, yakni potret Ratu Sirikit, diletakkan tepat di tengah kanvas. Objek dilukis dengan komposisi yang pas, dalam artian tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Pada lukisan tersebut, nuansa warna biru dan putih sangat dominan, dengan tambahan warna hitam, merah, krem, dan cokelat muda untuk memperjelas detail warna rambut, bibir, kulit wajah, leher, dan telinga, serta warna dalam topi. Peletakan objek tepat di tengah kanvas umumnya digunakan untuk menarik perhatian orang yang melihatnya agar langsung fokus pada objek tersebut. Sementara itu, penggunaan warna-warna yang dominan berpadu dengan warna-warna pendukungnya dalam menciptakan bentuk visual yang indah. 

3. Interpretasi

Tahap interpretasi atau tahap penafsiran merupakan tahap penangkapan makna yang terkandung dalam suatu karya seni. Tahap interpretasi merupakan tahap lanjutan yang menggabungkan semua informasi yang diperoleh melalui tahap deskripsi dan analisis untuk menghasilkan suatu simpulan makna. Menurut Feldman, tahapan ini merupakan tahapan paling sulit, sekaligus paling kreatif dan bermanfaat dalam tahapan apresiasi. Melalui tahapan ini, seorang penikmat seni dapat menebak makna berupa pesan yang hendak disampaikan oleh seniman dalam karyanya. Apabila penikmat seni tersebut berhasil memahami makna yang terkandung dalam suatu karya, tanpa disadari terjalin komunikasi antara seniman dan penikmat seni tersebut.

4. Penilaian

Tahap penilaian merupakan tahap akhir dalam tahapan apresiasi. Tahap ini terdiri atas dua hal, yakni evaluasi dan kesimpulan. Melalui tahap ini, seseorang akan memberikan penilaian terhadap suatu karya seni setelah memahami aspek aspek pembangun karya seni tersebut. Namun, hasil penilaian. sering kali terpengaruh oleh hal-hal subjektif, misalnya harga untuk menikmati karya seni tersebut ataupun pendapat pribadi. Contohnya, meskipun suatu karya seni memiliki nilai yang bagus secara bentuk dan makna, penilaian tersebut dapat berkurang apabila karya seni tersebut memiliki harga yang teramat mahal atau jika orang yang menilainya memiliki masalah pribadi

Sunday, January 23, 2022

PENTINGNYA KESADARAN BELA NEGARA BAGI BANGSA INDONESIA


PENTINGNYA KESADARAN BELA NEGARA BAGI BANGSA INDONESIA

Penulis : Ucke Rakhmat Gadzali, S.Pd.



Assalamualaikum wr. wb., Selamat Pagi/Siang Anak anakku sekalian. Selamat Yah. Kalian telah menyelesaikan pembelajaran 1 Untuk kegiatan pembelajaran 2 ini, Kalian akan mengkaji tentang “Pentingnya Kesadaran  Bela Negara bagi Bangsa Indonesia”

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah kegiatan pembelajaran 2 ini diharapkan Kalian dapat memahami Konsep dan landasan hukum Bela Negara serta mampu menunjukan Pentingnya Kesadaran Bela Negara Bagi Bangsa Indonesia

B. Uraian Materi

Untuk memudahkan dalam memahami Modul kegiatan pembelajaran 2 ini, seperti biasa Kalian terlebih dahulu harus membaca uraian materi secara seksama, beikut.


1. Pengertian Bela Negara

Sebelum membahas lebih jauh mengenai bela negara, sebaiknya kalian memahami terlebih dahulu pengertian bela negara. Menurut penjelasan UU Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2002 Pasal 9 Ayat (1) tentang Pertahanan Negara, upaya bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara. 

Upaya bela negara bukan hanya sebagai kewajiban dasar manusia, tetapi juga merupakan kehormatan warga negara sebagai wujud pengabdian dan kerelaan berkorban kepada bangsa dan negara. Bela Negara yang dilakukan oleh warga negara merupakan hak dan kewajiban membela serta mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa dari segala ancaman. Pembelaan yang diwujudkan dengan keikutsertaan dalam upaya pertahanan negara merupakan tanggung jawab dan kehormatan setiap warga negara. Oleh karena itu, warga negara mempunyai kewajiban untuk ikut serta dalam pembelaan negara, kecuali ditentukan lain dengan undang-undang. 

Dengan demikian, upaya pertahanan negara harus didasarkan pada kesadaran akan hak dan kewajiban warga negara, serta keyakinan pada kekuatan sendiri. Hal tersebut sebagaimana tercantum dalam UU Republik Indonesia Nomor 3 tahun tentang Pertahanan Negara pada Pasal 1 Ayat (1), yaitu Pertahanan keamanan Negara adalah segala usaha untuk mempertahankan negara, keutuhan wilayah NKRI, dan keselamatan bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara. 

Bangsa Indonesia cinta perdamaian, tetapi lebih cinta kemerdekaan dan kedaulatan. Alinea pertama Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan, “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan. Karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan”. 

Sebagai warga negara yang baik sudah sepantasnya kita wajib turut serta dalam bela negara, yaitu dengan mewaspadai dan mengatasi berbagai macam ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan (ATHG) yang dapat mengganggu dan meronrong keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia baik yang datangnya dari dalam maupun luar negeri

Berikuti arti ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan (ATHG) yang perlu diwaspadai bangsa Indonesia.

1. Ancaman 

Ancaman adalah usaha yang bersifat mengubah atau merombak kebijaksanaan yang dilakukan secara konsepsional melalui tindak kriminal dan politis. Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata yang terorganisasi yang dinilai mempunyai kemampuan yang membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa.

 Ancaman militer dapat berasal dari luar negeri maupun dari dalam negeri. Beberapa macam ancaman dan gangguan pertahanan dan keamanan negara.

    1) Dari luar negeri

  • Agresi
  • Pelanggaran wilayah oleh negara lain
  • Spionase (mata-mata)
  • Sabotase
  • Aksi terror dari jaringan internasional


    2) Dari dalam negeri

  • Pemberontakan bersenjata
  • Konflik horizontal
  • Aksi teror 
  • Sabotase 
  • Aksi kekerasan yang berbau SARA
  • Gerakan separatisme
  • Pengrusakan lingkungan


Adapun, ancaman nonmiliter adalah ancaman yang tidak menggunakan senjata tetapi jika dibiarkan akan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa.

Selain ancaman dalam bidang militer, kita juga harus mewaspadai adanya ancaman di bidang ekonomi, yaitu sebagai berikut.

  • Sistem Free fight liberalism, sistem persaingan bebas yang saling menghancurkan  dan dapat menumbuhkan eksploitasi masyarakat dan bangsa lain.
  • Sistem etatisme, dalam artinegara beserta aparatur negara bersifat dominan dan  mematikan potensi dan daya kreasi unit-unit ekonomi di luar sektor negara.
  • Pemusatan kekuatan ekonomi pada suatu kelompok dalam bentuk monopoli yang  merugikan masyarakat dan bertantangan dengan cita-cita keadilan sosial.

2. Tantangan adalah hal atau usaha yang bertujuan untuk menggugah kemampuan.

3. Hambatan adalah usaha yang berasal dari diri sendiri yang bersifat atau bertujuan untuk melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional.

4. Gangguan adalah hal atau usaha yang berasal dari luar yang bersifat atau bertujuan melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional (tidak terarah). 


2. Landasan Hukum Bela Negara

Landasan hukum dan peraturan tentang wajib bela Negara bagi bangsa Indonesia, diantaranya adalah :

  1. Tap MPR No.VI Tahun 1973 tentang konsep Wawasan Nusantara dan Keamanan Nasional.
  2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 1954 tentang PokokPokok Perlawanan Rakyat.
  3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok Hankam Negara RI, diubah oleh Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1988.
  4. Tap MPR No.VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dengan POLRI.
  5. Tap MPR No.VII Tahun 2000 tentang Peranan TNI dan POLRI. 
  6. Amandemen UUD NRI Tahun 1945 Pasal 30 Ayat (1) dan (2) yang menyatakan “bahwa tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara yang dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh TNI dan Kepolisian sebagai komponen utama, dan rakyat sebagai kekuatan pendukung. Serta terdapat pada Pasal 27 Ayat (3): “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaaan negara”. 
  7. Undang-Undang RI Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, Ayat (1): “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam Penyelenggaraan Pertahanan Negara”, dan Ayat (2): “Keikutsertaan warga negara dalam upaya bela negara dimaksud ayat 1 diselenggarakan melalui:

    • pendidikan Kewarganegaraan,
    • pelatihan dasar kemiliteran,
    • pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela atau wajib, dan
    • pengabdian sesuai dengan profesi.
    • Membangun Kesadaran Bela Negara Bagi Bangsa Indonesia


Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara Pasal 9 Ayat 2, ditegaskan berbagai bentuk usaha pembelaan negara adalah :

Selain ancaman dalam bidang militer, kita juga harus mewaspadai adanya ancaman di bidang ekonomi, yaitu sebagai berikut.

1) Sistem Free fight liberalism, sistem persaingan bebas yang saling menghancurkan dan dapat menumbuhkan eksploitasi masyarakat dan bangsa lain.

2) Sistem etatisme, dalam artinegara beserta aparatur negara bersifat dominan dan mematikan potensi dan daya kreasi unit-unit ekonomi di luar sektor negara.

3) Pemusatan kekuatan ekonomi pada suatu kelompok dalam bentuk monopoli yang merugikan masyarakat dan bertantangan dengan cita-cita keadilan sosial.


1. Pendidikan Kewarganegaraan 

Berdasarkan Pasal 7 Ayat 1 dan 2 UndangUndang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, dijelaskan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan merupakan pelajaran wajib yang diajarkan di tingkat pendidikan dasar, menengah, dan tingkat pendidikan tinggi. Pendidikan kewarganegaraan dapat memupuk jiwa patriotik, rasa cinta tanah air, semangat kebangsaan, kesetiakawanan sosial, kesadaran akan sejarah perjuangan bangsa Indonesia, dan sikap menghargai jasa para pahlawan. Pendidikan kewarganegaraan dapat memberikan pemahaman, analisis, dan menjawab masalah yang dihadapi oleh masyarakat, bangsa, dan negara secara berkesinambungan dan konsisten dengan cita-cita dan sejarah nasional.

2. Pelatihan dasar kemiliteran 

Selain TNI, salah satu komponen warga negara yang mendapat pelatihan dasar militer adalah kalian sekolah menengah dan unsur mahakalian. Unsur mahakalian tersusun dalam organisasi Resimen Mahakalian (Menwa). Setelah memasuki resimen tersebut, mahakalian harus mengikuti latihan dasar kemiliteran. Adapun, kalian sekolah menengah dapat mengikuti organisasi yang menerapkan dasar-dasar kemiliteran, seperti Pramuka, Patroli Keamanan Sekolah (PKS), Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra), Palang Merah Remaja (PMR), dan organisasi sejenis lainnya.

3. Pengabdian sebagai Tentara Nasional Indonesia

Dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 30 Ayat 2 disebutkan bahwa TNI dan Polri merupakan unsur utama dalam usaha pertahanan dan keamanan rakyat. Prajurit TNI dan Polri merupakan pelaksanaan dan kekuatan utama dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Setiap warga negara berhak untuk mengabdi sebagai prajurit TNI dan Polri melalui syarat-syarat tertentu.

4. Pengabdian sesuai dengan keahlian atau profesi

Upaya bela negara tidak hanya melalui cara-cara militer saja tetapi banyak usaha bela negara dapat dilakukan tanpa cara militer. Misalnya, sebagai atlet nasional dapat mengharumkan nama bangsa dengan meraih medali emas dalam pertandingan olahraga. Selain itu, kalian yang ikut Olimpiade Fisika, Matematika atau Kimia di luar negeri dan mendapatkan penghargaan merupakan prestasi yang menunjukkan upaya bela negara. Pengabdian sesuai dengan profesi adalah pengabdian warga negara untuk kepentingan pertahanan negara termasuk dalam menanggulangi dan memperkecil akibat yang ditimbulkan oleh perang, bencana alam, atau bencana lainnya.

Upaya bela negara merupakan sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Bela negara bukan lagi hanya sebagai kewajiban dasar tetapi merupakan kehormatan bagi setiap warga negara yang harus dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, dan rela berkorban.


C. Rangkuman

Berdasarkan uraian materi diatas, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Upaya bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara

2. Salah satu bentuk kesadaran warga negara dalam bela negara dilakukan dengan mewaspadai dan mengatasi berbagai macam ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan (ATHG) yang dapat mengganggu dan merongrong keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia baik yang datangnya dari dalam maupun luar negeri

3. Keikutsertaan warga negara dalam upaya bela negara dimaksud ayat 1 diselenggarakan melalui:

a) pendidikan Kewarganegaraan,

b) pelatihan dasar kemiliteran,

c) pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela atau wajib, dan

d) pengabdian sesuai dengan profesi.




Sunday, January 16, 2022

INTEGRASI NASIONAL BAGI BANGSA INDONESIA

 INTEGRASI NASIONAL BAGI BANGSA INDONESIA

Assalamualaikum wr. wb., Selamat Pagi/Siang Anak anakku sekalian… apa kabar hari ini ?, semoga sehat selalu yah !. Dan jangan lupa tetap selalu berdo’a kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa; semoga Kita selalu diberikan Kesehatan dan keberkahan. Untuk kegiatan Pembelajaran hari ini, Kita akan mempelajari Modul tentang : “Integrasi Nasional Bagi Bangsa Indonesia”

A. Tujuan Pembelajaran

B. Uraian Materi

Oh yah, untuk memahami kegiatan pembelajaran 1 ini, Kalian terlebih dahulu harus membaca uraian materi dengan seksama, beikut.

1. Kebhinnekaan Bangsa Indonesia 

Pada dasarnya keberagaman masyarakat Indonesia menjadi modal dasar dalam pembangunan bangsa. Oleh karena itu, sangat diperlukan rasa persatuan dan kesatuan yang tertanam di setiap warga negara Indonesia. Untuk mendukungnya, diperlukan persatuan yang kokoh dan kuat.

Untuk mempersatukan masyarakat yang beragam, perlu adanya toleransi yang tinggi antarkebudayaan. Sikap saling menghargai antargolongan, mengenali, dan mencintai budaya lain adalah hal yang perlu dibudayakan. Contoh nyata implementasi hal tersebut adalah dengan mempertunjukkan tarian suku-suku yang ada di Indonesia. Dengan demikian, setiap suku mempunyai rasa simpati satu sama lain. Namun, dalam kenyataanya masih kerap kita jumpai konflik yang terjadi dengan mengatasnamakan suku, agama, ras atau antargolongan tertentu. Hal ini menunjukkan belum adanya kesadaran akan sikap komitmen persatuan dalam keberagaman di Indonesia. Komitmen akan persatuan akan tegak jika peraturan yang mengatur masalah suku atau hak individu ditegakkan dengan baik.

Persatuan bangsa merupakan syarat yang mutlak bagi kejayaan Indonesia. Jika masyarakatnya tidak bersatu dan selalu memprioritaskan kepentingannya sendiri, maka cita-cita Indonesia yang terdapat dalam sila ketiga Pancasila hanya akan menjadi mimpi yang tak akan pernah terwujud. Kalian harus mampu menghidupkan kembali semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”, yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu. Keberagaman harus membentuk masyarakat Indonesia yang memiliki toleransi dan rasa saling menghargai 

Kebhinnekaan Bangsa Indonesia

Sumber : https://recom.co.id/indahnya-keberagaman dalam-kesatuan-bhineka-tunggal-ika/

Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan Kalian dapat memahami makna Kebhinnekaan dan integrasi Bangsa Indonesia serta mampu menunjukan Pentingnya Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika, untuk menjaga perbedaan tersebut. Kuncinya terdapat pada komitmen persatuan bangsa Indonesia dalam keberagaman.

Indonesia pada hakiktnya adalah negara dengan keberagaman suku, etnik, budaya, agama serta karakteristik dan keunikan di setiap wilayahnya. Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman budaya, suku, etnik, bahasa, dan sebagainya dibandingkan dengan negara lain. 

2. Pentingnya Integrasi Nasional bagi Bangsa Indonesia

1) Konsep Integrasi Nasional

Integrasi nasional berasal dari dua kata, yaitu “integrasi” dan “nasional”. Integrasi berasal dari bahasa Inggris, integrate, artinya menyatupadukan, menggabungkan, mempersatukan. Dalam Kamus Besar  Bahasa Indonesia, integrasi artinya pembauran hingga menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh. Kata Nasional berasal dari bahasa Inggris, nation yang artinya bangsa. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, integrasi nasional mempunyai arti politis dan antropologis.

a. Secara Politis

Integrasi nasional secara politis berarti penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial dalam kesatuan wilayah nasional yang membentuk suatu identitas nasional.

b. Secara Antropologis

Integrasi nasional secara antropologis berarti proses penyesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai suatu keserasian fungsi dalam kehidupan masyarakat.

2) Berikut konsep integrase nasional menurut para ahli, diantaranya :

a. Howard Wriggins

Integritas bangsa berarti penyatuan bagian yang berbeda-beda dari suatu masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh atau memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang jumlahnya banyak menjadi satu kesatuan bangsa.

b. Myron Weiner

Integrasi menunjuk pada proses penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial ke dalam satu kesatuan wilayah, dalam rangka pembentukan suatu identitas nasional. Integrasi biasanya mengandalkan adanya satu masyarakat yang secara etnis majemuk dan setiap kelompok masyarakat memiliki bahasa dan sifat-sifat kebudayaan yang berbeda.

c. Nazaruddin Sjamsuddin

Integrasi nasional ini sebagai proses penyatuan suatu bangsa yang mencakup semua aspek kehidupannya, yaitu aspek sosial, politik, ekonomi, dan budaya. Integrasi juga meliputi aspek vertikal dan horizonntal.

d. J. Soedjati Djiwandono

Integrasi nasional sebagai cara bagaimana kelestarian persatuan nasional dalam arti luas dapat didamaikan dengan hak menentukan nasib sendiri. Hak tersebut perlu dibatasi pada suatu taraf tertentu. Bila tidak, persatuan nasional akan dibahayakan. 

Sumber : guru berbagi Kemdikbud


Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa integrasi nasional bangsa Indonesia berarti hasrat dan kesadaran untuk bersatu sebagai suatu bangsa, menjadi satu kesatuan bangsa secara resmi, dan direalisasikan dalam satu kesepakatan atau konsensus nasional melalui Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.

3. Syarat terciptanya Integrasi Nasional

Pada dasarnya keberhasilan proses penyatuan berbagai kelompok budaya dalam masyarakat sebagai keberhasilan proses integrase, diperlukan beberapa persyaratan sebagai berikut : 

  • Anggota-anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan-kebutuhan satu dengan lainnya.
  • Terciptanya kesepakatan (konsensus) bersama mengenai norma-norma dan nilainilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedoman.
  • Norma-norma dan nilai-nilai sosial dijadikan aturan baku dalam melangsungkan proses integrasi sosial. 

Faktor Pendorong, Pendukung, dan Penghambat Integrasi Nasional

1) Faktor pendorong tercapainya integrasi nasional

  • Adanya rasa senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh faktor sejarah.
  • Adanya ideologi nasional yang tercermin dalam simbol negara yaitu Garuda Pancasila dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
  • danya tekad serta keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa indonesia seperti yang dinyatakan dalam Sumpah Pemuda.
  • Adanya ancaman dari luar yang menyebabkan munculnya semangat nasionalisme di kalangan bangsa Indonesia. 

2) aktor pendukung integrasi nasional

  1. Penggunaan bahasa Indonesia.
  2. Adanya semangat persatuan dan kesatuan dalam bangsa, bahasa, dan tanah air Indonesia.
  3. Adanya kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang sama, yaitu Pancasila.
  4. Adanya jiwa dan semangat gotong royong, solidaritas, dan toleransi keagamaan yang kuat.
  5. Adanya rasa senasib sepenanggungan akibat penderitaan penjajahan.

3) Faktor penghambat integrasi nasional

  • Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan yang bersifat heterogen.
  • Kurangnya toleransi antargolongan.
  • Kurangnya kesadaran dari masyarakat Indonesia terhadap ancaman dan gangguan dari luar.
  • Adanya ketidakpuasan terhadap ketimpangan dan ketidakmerataan hasil-hasil pembangunan.

Upaya untuk mencapai proses integrasi nasional dapat dilakukan dengan cara menjaga keselarasan antarbudaya. Hal itu dapat terwujud jika tercipta harmonisasi antara peran pemerintah dan partisipasi masyarakat.


Rangkuman

Berdasarkan uraian materi diatas, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Bangsa Indonesia pada dasarnya adalah bangsa yang majemuk, yang ditandai oleh adanya keberagaman atas suku bangsa, agama, enis, adat istiadat dan lain sebagainya

2. Integrasi nasional bangsa indonesia merupakan hasrat dan kesadaran untuk bersatu sebagai suatu bangsa yang kuat dan bermartabat

3. Pentingnya inegrasi nasional bagi bangsa Indonesia adalah adalam rangka menjaga persatuan dan kesatan bangsa dalam rangka mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Thursday, January 13, 2022

Landasan Hukum Penerapan OTDA

Landasan Hukum Penerapan Otonomi Daerah di Indonesia

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1945 tentang Komite Nasional Daerah (KND).
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1948 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan Daerah.
Undang-Undang Negara Indonesia Timur Nomor 44 Tahun 1950 tentang Pemerintahan Daerah Indonesia Timur.

Nilai, Dimensi, dan Prinsip Otonomi Daerah di Indonesia
Terdapat dua nilai dasar yang dikembangkan dalam Undang-Undang Dasar Negara RI Tahun 1945.

Nilai Unitaris, yang diwujudkan dalam pandangan bahwa Indonesia tidak mempunyai kesatuan pemerintahan lain di dalamnya
Nilai Dasar Desentralisasi Teritorial, yang bersumber dari isi dan jiwa Pasal 18 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Titik berat pelaksanaan otonomi daerah adalah pada daerah kabupaten/kota dengan beberapa dasar pertimbangan sebagai berikut.

Dimensi Politik, Dimensi Administratif Kabupaten/kota
Selain itu, terdapat lima prinsip dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. Berikut uraiannya.

Prinsip Kesatuan
Prinsip Riil dan Tanggung Jawab
Prinsip Penyebaran
Prinsip Keserasian
Prinsip Pemberdayaan

Kedudukan dan Peran Pemerintah Pusat
Pemerintah pusat dalam pelaksanaan otonomi daerah, memiliki 3 (tiga) fungsi.

Fungsi Layanan (Servicing Function)
Fungsi Pengaturan (Regulating Function)
Fungsi Pemberdayaan

Kedudukan dan Peran Pemerintah Daerah
1. Kewenangan Pemerintah Daerah
Indonesia adalah sebuah negara yang wilayahnya terbagi atas beberapa provinsi. Sehingga urusan yang menjadi kewenangan pemerintah daerah untuk kabupaten/kota meliputi beberapa hal berikut.

Perencanaan dan pengendalian pembangunan.
Perencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan tata ruang.
Penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat.
Penyediaan sarana dan prasarana umum.
Penanganan bidang kesehatan.
Penyelenggaraan pendidikan.
Penanggulangan masalah sosial.
Pelayanan bidang ketenagakerjaan.
Fasilitas pengembangan koperasi, usaha kecil, dan menengah.
Pengendalian lingkungan hidup.
Pelayanan pertanahan.

Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus
Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta
Daerah Istimewa Yogyakarta
Provinsi Aceh
Otonomi Khusus Papua


Perangkat Daerah sebagai Pelaksana Otonomi Daerah
Dasar utama penyusunan perangkat daerah dalam bentuk organisasi adalah adanya urusan pemerintahan yang perlu ditangani. Sekretariat DPRD dipimpin oleh sekretaris DPRD. Sekretaris DPRD mempunyai tugas berikut.

Menyelenggarakan administrasi kesekretariatan DPRD.
Menyelenggarakan administrasi keuangan DPRD.
Mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD.
Menyediakan dan mengkoordinasi tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD dalam melaksanakan fungsinya sesuai dengan kemampuan keuangan daerah.

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
DPRD merupakan lembaga perwakilan rakyat daerah dan berkedudukan sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan daerah. DPRD memiliki fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan. Adapun hak yang dimiliki DPRD adalah hak interpelasi, angket, dan menyatakan pendapat.

Proses Pemilihan Kepala Daerah
Kepala daerah dan wakil kepala daerah dipilih dalam satu pasangan calon yang dilaksanakan secara demokratis berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Calon kepala daerah dan wakil kepala daerah adalah warga negara Republik Indonesia yang memenuhi syarat tertentu.

Peraturan Daerah (Perda)
Peraturan daerah (Perda) ditetapkan oleh daerah setelah mendapat persetujuan DPRD. Perda dibentuk dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah provinsi/kabupaten/kota dan tugas pembantuan.

Perda merupakan penjabaran lebih lanjut dari peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dengan memperhatikan ciri khas masing-masing daerah. Perda tidak boleh bertentangan dengan kepentingan umum dan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi.

Keuangan Daerah
Sumber pendapatan daerah terdiri atas sumbersumber keuangan berikut.

Pendapatan Asli Daerah ( PAD), yang meliputi hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain PAD yang sah.
Dana Perimbangan yang meliputi dana bagi hasil, dana alokasi umum, dan dana alokasi khusus.
Pendapatan daerah lain yang sah

Wednesday, January 12, 2022

PROSES KERJA PENATA ARTISTIK

Proses Kerja Penata Artistik

Penulis : Ucke Rakhmat Gadzali, S.Pd.


Dalam program acara drama televisi “Takdir”. Pnulis di percayakan oleh tim sebagai penata artistik. Dalam sebuah tahapan produksi program televisi penulis berperan di bagian produksi, menyiapkan semua bahan dan elemen – elemen yang akan di pakai pada saat shooting berlangsung seperti set desain, properti, wardrobe, make-up dan hairdo yang akan membantu kelancaran suatu program acara televisi.

Menurut Suprapto (2013 : 64) Penata Artistik adalah seorang yang ahli dalam menata ruang atau lokasi pengambilan gambar sesuai dengan yang kehendaki dalam skenario. Ia bertanggung jawab untuk mendesain seluruhp rogram produksi siaran televisi.

Menurut Irwanto dkk (2014:193) bahwa Tata artistik merupakan salah satuu nit kerja pada stasiun penyiaran televisi atau tim produksi film yang berfungsis ebagai penunjang acara siaran tv atau produksi film

Menurut Nina Kusumawati dkk (2017:14) Penata Artistik merupakan salahs atu unit kerja pada Stasiun penyiaran televisi atau Tim produksi film yangb berfungsi sebagai penunjang acara siaran TV atau Produksi Film.

Dengan demikian kesimpulan penata artistik atau pengarah artistik menurutp enulis adalah seseorang yang bertanggung jawab atas design suatu set lokasi saats hooting dan yang bertanggung jawab atas tata rias serta busana talent saats hooting.

Dalam program drama televisi yang berjudul “Takdir”ini, penulisd ipercayakan oleh tim sebagai Penata Artistik. Penulis harus bisa bekerjasamad engan sutradara karena penulis harus mampu menerjemahkan skenario sesuai ide kreatif yang diinginkan oleh sutradara. Jadi tugas utama penulis disini adalah membantu sutaradara dan penulis naskah untuk mewujudkan konsep yang telah disepakati bersama untuk menunjang tampilan program darama televise yang bagus

Adapun tugas Penata Artistik :

  1. Menggambarkan dan mengawasi dalam memutuskan semua elemen visual meliputi fotografi,desain artistik dan animasi.
  2. Mengembangkan storyboard ,tata letak dan sketsa kasar untuk produksi televisi,bahan cetakan dan produksi film.
  3. Melakukan konsultasi dengan produser,pengarah acara,dan semua kerabat kerja produksi serta tim teknis disain grafis untuk mendukung pelaksanaan produksi.
  4. Melakukan pengawasan terhadap desain dan bangunan dekorasi televisi serta memodifikasinya sesuai dengan kebutuhan dan menentukan elemen dekornya.
  5. Mengembangkan dan mengurus anggaran Artistik serta mengalokasikan dana untuk proyek yang khusus
  6. Memesan, menginstalasi, mengoperasikan semua peralatan utama artistik serta mewujudkannya.

Pra Produksi

Pada saat melakukan pra produksi penulis mempersiapkan segala suatunya dengan memulai mempelajari skenario dengan teliti, lalu membuat list berisi detail kebutuhan set dan properti, lalu menghitung budget yang akan saya ajukan kepada produser. Menurut Irwanto dkk (2014:206) Production Meeting pengarah acara mengundang masing masing divisi yang terlibat dalam pelaksanaan produksi satuan kerja tata artistik yang di pimpin oleh penata artistik Magistor property , penata grafis,penata rias/busana dan animator.

Penulis menyimpulkan bahwa Penata Artistik harus mempunyai konsep yang sangat matang diawal produksi maupun pra produksi adalah untuk memberikan masukan tentang make up, kostum yang sesuai dengan tema pada acara tersebut serta set design lokasi saat shooting,agar lebih nyata.

Ada beberapa langkah yang harus dilakukan oleh penata artistik pada tahap iini menurut Irwanto dkk (2014:204-205)

  1. Planning meeting dalam pertemuan perencanaan program televisi/produksi film produser menyerahkan draf skenario. Dalam hal ini produser didampingi sutradara.
  2. Melakukan bedah skenario, ini untuk mengetahui semua set yang diperlukan untuk semua adegan termasuk dalam sebuah film, jadi setiap adegan, setiap percakapan yang mengaitkan pada sebuah keadaan, maka penata harus mulai membuat list set/breakdown tata artistik apa saja yang diperlukan.
  3. Menentukan tim/divisi yang berada dibawah tanggung jawab penata artistik.
  4. Melakukan riset atau hunting lokasi untuk menentukan menyesuaikan lokasi dengan naskah yang diinginkan produser. Perencanaan lokasi berdasarkan script yang telah didapat. Kemudian dalam proses selanjutnya adalah menemukan lokasi dan meneliti tempat tersebut. Lokasi yang digunakan harus praktis dan sekiranya dapat direalisasikan kedalam perencanaan teknis dan non teknis.
  5. Kemudian dilakukan penjejakan lokasi-lokasi harus bener-benar diteliti apakah aman terlindungi dari hal-hal yang tidak diinginkan.
  6. Interior lokasi, bila dengan alasan penghematan anggaran, demi keselamatan.
  7. Merinci apa saja yang dibutuhkan dalam membuat sebuah film. Jika sudah tau set apa saja yang dibutuhkan maka ia sudah dapat memulai membuat checklist benda-benda apa saja yang dibutuhkan. Tak hanya property kecil sebagai pemanis dari sebuah ruangan.
  8. Penata artistik memeberikan gambar lokasi yang dibutuhkan kepada set designer kemudian beberapa uraian lokasi ini dipaparkan dalam bentuk floorplan. Berikutnya, masing-masing department mempelajari apa-apa yang harus disiapkan. Kebutuhan set dekorasi, property, serta grafika adalah hal-hal yang sangat serius diperhitungkan secara detail oleh penata artistik
  9. Penata Artistik meminta persetujuan sketsa set yang telah di buat kepada produser dan sutradara.
  10. Merinci Budget yang di butuhkan.tentu saja setelah merinci apa saja yang dibutuhkan,ia juga perlu merinci budget yang harus di keluarkan,jika memang budget terbatas,maka deengan sendirinya ia harus pintar-pintar membagi budget sesuai kebutuhan. Semakin ia pandai membuat set yang sesuai dengan aslinya dengan budget yang standar,maka namanya pun akan semakin dikenal.
  11. Setelah biaya disetujui oleh production manager maka Penata Artistik mengecek keseluruhan persiapan artistik sampai pada tahap produksi

Produksi

Menurut Irwanto dkk (2014:207) Dalam bukunya “Broadcasting Televisi Teori Dan Praktik”. ”Pada saat produksi, maka tiap scene pun art director perlu ada dan berada di dekat sutradara untuk memastikan gambar yang diambil sesuai dengan apa yang diharapkan, sesuai dengan scenario dan dalam tampak gambarnya pun terlihat nyata.”

Menurut Irwanto dkk, (2014:207) Pada saat produksi maka setiap scene penata artistik perlu ada dan berada didekat sutradara untuk memastikan gambar yang diambil sesuai dengan yang diharapkan, sesuai dengan scenario dan dalam tampakkan gambarnya pun terlihat nyata. Bisa saja ia terlibat langsung misalnya membentulkan letak set atau property yang dirasa tak pas di adegan yang dimaksud.

Dari kedua kutipan diatas penulis mengambil kesimpulan bahwa pada tahap ini penulis harus selalu didekat sutradara hal ini dikarenakan penulis harus cepat dan cermat mengatasi kesulitan yang timbul didalam set. Penulis juga harus menjaga kontinity artistik. Penulis harus sigap dan cepat untuk mempersiapkan property, wardrobe yang diperlukan pada setiap scene nya. Penulis juga harus mempersiapkan keperluan untuk scene per scene berikut dari makeup, wardrobe, lokasi dan property tambahan hal ini dilakukan agar pada saat pengambilan gambar dan suara dimulai sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Setelah memepersiapkan segala keperluan untuk setiap scene nya, penulis mengambil gambar menggunakan kamera digital yang telah disiapkan kru khusus untuk keperluan penata artistik. Hal ini dilakukan untuk menghindar terjadinya jumping.

Setelah tahapan-tahapan pra produksi dipersiapkan secara konsep yang matang, tahapan produksi pun dimulai. Pada tahapan produksi ini seorang Penata Artistik terus mengikuti proses shooting untuk mempersiapkan semua kebutuhan dan mempersiapkan kostum yang akan dipakai saat produksi dan lokasi yang ada kebanyakaan setiap segmentnya di outdoor sehingga penulis harus memperhatikan make up host dan penampilannya agar tidak terlihat aneh saat dikamera. Tahapan ini juga dibutuhkan kedisiplinan yang tinggi agar semua proses produksi sesuai dengan apa yang dijadwalkan, untuk mendapatkan hasil yang maksimal dengan konsep yang sudah dibuat setiap kru diharuskan bekerja sama dalam tahapan produksi. Penulis selaku Penata Artistik bertanggung jawab penuh atas kelengkapan keseluruhan gambar yang ditampilkan.

Hal-hal yang dilakukan penulis saat proses disaat produksi diantaranya:

1. Set Property

Setingan penulis buat kebanyakaan memakai lokasi indoor jadi,dalam satu rumah bisa di set menjadi 3 set tempat yang berbeda,pastinya menggunakan banyak property yang harus di sewa dan dibawa oleh para team.


2. Wardrobe

Menurut Nina Kusumawati dkk (2017:22) “Wardrobe merupakan orang yang bekerja mengatur segala bentuk pakaian atau yang dikenakan pemain dalam melakukan adegan sesuai dengan tuntutan cerita atau skenario”. Penggunaan kostum pada program ini penulis menyesuaikan dengan tema cerita dari program itu sendiri, dimana program ini yang bertema tentang vespa tahun 60 maka segala sesuatu yang ditampilkan dalam program ini sesuai dengan konsep.Kemudian kostum yang digunakan juga berkonsep lebih santai agar cocok dengan konsep.

3. Make Up

Menurut Nina Kusumawati dkk (2017:23) Make up kerap diartikan melukis dengan bahan dan alat Kosmetik (Paningkiran: 10).Make up juga dikatakan sebagai segala sesuatu yang berhubungan dengan tata rias untuk pemain dalam melakukan adegan sesuai tuntutan naskah dan peran dalam cerita.

Riasan wajah yang digunakan host, penulis berikan hanya menggunakan lipsglos dan sedikit bedak. Dikarenakan host tersebut tidak terbiasa memakai make up jadi penulis hanya memakaikannya tipis-tipis agar tidak kelihatan pucat dan berminyak saat dikamera. Jika shooting berlangsung penulis selalu standby di lokasi, karena selalu ada hal-hal yang kurang saat didepan kamera, berkeringat, rambut yang berantakan penulislah yang membetulkannya

Pasca Produksi

Menurut Irwanto Dkk (2014:207), “Broadcasting Televisi Teori Dan Praktik”. “Pada tahap ini dilakukan evaluasi dari semua divisi yang terdapat dalam art departemen, dilihat kekurangan-kekurangan pada saat pengambilan gambar. Kemudian juga mengembalikan dan merapikan semua property dan peralatan art yang lain.”

Menurut Irwanto, dkk (2014:207), “Pada tahap ini dilakukan evaluasi dari semua divisi yang terdapat di dalam art dilihat kekurangan- kekurangan pada saat pengambilan gambar kemudian juga mengembalikan dan merapikan semua property dan peralatan art yang lain”.

Pada tahapan ini, penulis sebagai Penata Artistik membenahi kembali segala sesuatu yang telah dipakai lokasi. Tahapan ini juga menjadi akhir dari seluruh rencana kerja yang akan penulis susun menjadi laporan kerja Penata Artistik. Tugas seorang penata adalah sebagai pembelajaran untuk produksi yang akan datang. Evaluasi adalah hal yang perlu diperhatikan pada setingan yang dihasilkan dari make up, dan wardrobe sudah sesuai dengan konsep. Hal ini harus lebih diperhatikan agar kesalahan saat produksi tidak terulang kembali.

Peran dan Tanggung Jawab Penata Artistik

Menurut Irwanto, dkk (2014:194), Penata Artistik bertanggung jawab atas seluruh penyediaan kebutuhan artistik mulai dari pra produksi sampai dengan pasca produksi.

Menurut Nina Kusumawati dkk (2017:14) Penata Artistik merupakan salah satu unit kerja pada stasiun penyiaran televisi atau tim produksi film yang berfungsi sebagai penunjang acara siaran tv atau produksi film.

Proses kerja Penata artistik antara lain mulai dari menggambarkan dan menganalisa set ruang yang masih dalam naskah dan kemudian dituangkan dalam pola set kasar bentuk gambar dua dimensi kemudian mengembangkan storyboard dan membuat set design yang menjadi panduan blocking kamera dan lighting merupakan bentuk kerjasama antara penata artistik dan penata kamera didalam pra produksi. Menurut Irwanto dkk (2014:194) dalam bukunya “Broadcasting Televisi Teori Dan Praktik” ia mengungkapkan “Secara teknis penata artistic bertanggung jawab atas seluruh penyediaan kebutuhan artistic mulai dari pra produksi sampai dengan pasca produksi.”

Tanggung jawab lainnya yang lebih khusus yakni membangun atau menciptakan set nyata dari imajinasi sutradara. Selain itu penataan make up juga memastikan kontinitas make up yang sama, yakni dengan melakukan pemotretan hasil make up awal dan menjadikannya acuan untuk pemakaian make up ulang sehingga tidak akan terdapat jumping pada setiap scene selanjutya. 

Tuesday, January 11, 2022

ALIRAN SENI LUKIS

ALIRAN SENI LUKIS

1. Lukisan Naturalisme
Lukisan naturalisme di dalam seni rupa merupakan usaha untuk menampilkan objek realistis dengan penekanan pada suasana alam. Hal ini merupakan pendalaman labih lanjut dari gerakan Realisme pada abad 19 sebagai reaksi atas kemapanan Romantisme dan aliran ini mirip dengan fotografi.

Contoh Lukisan Naturalisme dan Pelukisnya
1. The Hay Wain (1821) – John Constable


2. Sunrise in the Catskill Mountains (1826) – Thomas Cole


3. Perburuan Banteng (1855) – Raden Saleh




John Amos Comenius diyakini sebagai orang pertama yang mengenalkan aliran naturalisme, khususnya dalam dunia pendidikan.

Di Perancis, aliran naturalisme sudah ada sejak tahun 1850-an dan menjadi salah satu reaksi kemapanan oleh para pengikut aliran romantisisme.

Aliran naturalisme berkembang pesat karena didukung oleh tokoh-tokoh naturalisme serta adanya kemajuan teknologi visual dan pengukuran.

Ciri-Ciri Aliran Naturalisme
Dari ciri-cirinya, aliran naturalisme ini bisa dibilang mirip dengan realisme sehingga cukup sulit dalam membedakannya.

Meski demikian, berikut ini beberapa ciri-ciri aliran naturalisme yang bisa dijadikan sebagai pegangan:

Menonjolkan kemiripan lukisan dengan objek aslinya yang dijadikan referensi
Keterampilan dan teknik seniman menjadi hal utama
Mengusung tema lukisan yang indah dengan kemurnian sebagai nilai utamanya
Bentuk apresiasi para seniman terhadap keindahan alam di sekitarnya
Melukis tentang keindahan, kecantikan, dan ketampanan potret manusia dengan apa adanya tanpa dilebih-lebihkan


2. Lukisan Realisme
Lukisasn realisme,di dalam Seni Rupa adalah usaha untuk menampilkan subjek dalam suatu karya sebagaimana tampil dalam kehidupan sehari-hari tanpa tambahan embel-embel atau interpretasi tertentu. Maknanya bisa pula mengacu kepada usaha dalam seni rupa untuk memperlihatkan kebenaran, bahkan tanpa menyembunyikan hal yang buruk sekalipun.Perupa realis selalu berusaha menampilkan kehidupan sehari-hari dari karakter, suasana, dilema, dan objek, untuk mencapai tujuan Verisimilitude (sangat hidup).


Ciri – ciri aliran ini yaitu :

• Kebanyakan menampilkan tentang kehidupan sehari – hari.

• Lukisan apa adanya.

• Lukisan juga terlihat menyatu antara objek satu dengan objek lainnya.

Tokoh – tokohnya :

• Gustove Corbert  • Fransisco de Goya • Honore Umier


3. Lukisan Romantisme
Lukisan romantisme adalah aliran tertua di dalam sejarah seni lukis modern Indonesia. Lukisan dengan aliran romantisme ini berusaha membangkitkan kenangan romantis dan keindahan di setiap objeknya. Seperti tentang perjuangan, tragedi, cinta kasih. Pemandangan alam adalah objek yang sering diambil sebagai latar belakang lukisan. Romantisme dirintis oleh pelukis-pelukis pada zaman penjajahan Belanda dan ditularkan kepada pelukis pribumi untuk tujuan koleksi dan galeri di zaman kolonia.


4. Lukisan Surrealisme
Lukisan surrealisme kebanyakan menyerupai bentuk-bentuk yang sering ditemui di dalam mimpi. Pelukis berusaha untuk mengabaikan bentuk secara keseluruhan kemudian mengolah setiap bagian tertentu dari objek untuk menghasilkan sensasi tertentu yang bisa dirasakan manusia tanpa harus mengerti bentuk aslinya.melukiskan suasana yang mencekam lengang menakutkan serta hal-hal yang fantastis.


Ciri – ciri :

• Lukisan aneh dan asing.

• Penuh dengan fantasi dan khayalan.

Tokoh – tokohnya :

• Joan Miro • Salvador Dali  • Andre Masson • Sudiardjo • Amang Rahman



5. Lukisan Impresiolisme
Lukisan impresionisme ini berusaha menampilkan kesan yang di tangkap dari objek .berdasarkan kesan cahaya. Yang menjadi masalah dalam hal teknik adalah Sebagian kaum impresionis sangat mementingkan warna yang di timbulkan oleh bias cahaya,hasilnya berupa gambar yang tampak melebur cerah.


Ciri – ciri :

• Goresan kuas pendek dan tebal dengan gaya mirip sketsa, untuk memberikan kemudahan pelukis menangkap esensi subjek daripada detailnya.

• Warna didapat dengan sesedikit mungkin pencampuran pigmen cat yang digunakan. Diharapkan warna tercampur secara optis oleh retina.

• Bayangan dibuat dengan mencampurkan warna komplementer (Hitam tidak digunakan sebagai bayangan).

• Cat tidak ditunggu kering untuk ditimpa dengan warna berikutnya.

• Pengolahan sifat transparansi cat dihindari.

• Meneliti sedetail mungkin sifat pantulan cahaya dari suatu objek untuk kemudian diterapkan di dalam lukisan.

• Dikerjakan di luar ruangan (en plein air)

Tokoh – Tokoh :

• Claude Monet  • Aguste Renoir • Casmile Pissaro • Sisley • Edward Degas • Mary Cassa


6. Lukisan Ekspresiesme
Lukisan ekspresiesme ini berusaha menampilkan emosional atau sensasi dari dalam di hubungkan dengan tragedi atau apa yang terjadi. kecenderungan seorang seniman untuk mendistorsi kenyataan dengan efek-efek emosional.Melukis berdasarkan luapan emosi dengan wujud coretan,garis atau sapuan warna secara spontan.


Ciri – ciri :

• Lebih banyak mengungkapkan jenis emosi kemarahan dan depresi daripada emosi bahagia seseorang

• Ungkapan isi hati seseorang.

• Imajinasi seseorang

• Pemilihan Warna diutamakan

• Ekspresionisme menjaga jiwa dan menemukan ‘Sturm und Drang’ dan pancarannya keluar merupakan media yang baik untuk melukiskan emosinya kepada orang lain.

Tokoh – Tokoh :

• Vincent Van Gogh • Paul Gaugiuin • Ernast Ludwig • Affandi

• Zaini  • Popo Iskandar

7. Lukisan Kubisme
Lukisan kubisme adalah aliran lukisan yang cenderung melakukan usaha abstraksi terhadap objek ke dalam bentuk-bentuk geometri untuk mendapatkan sensasi tertentu. Salah satu tokoh terkenal dari aliran ini adalah Pablo Picasso.


Ciri – ciri :

• Memiliki bentuk geometris

• Memiliki perpaduan warna yang sangat perspektif.

Tokoh – Tokoh :

• Gezanne • Pablo Picasso • Metzinger • Braque • Albert Glazes • Fernand Leger • Robert Delaunay

8. Lukisan Dadaisme
Lukisan dadaisme ini memiliki ciri khas seperti seni yang tidak mau ilusi atau ketiadaan ilusi. Yang kemudian diungkapkan dalam bentuk main-main, secara sederhana dan kekanak-kanakan.




9. Lukisan Futurisme
Lukisan futurisme menggambarkan objek lukisan yang terlihat seperti bergerak .Suatu objek digambarkan beberapa kali secara sama,secara perspektif.



10. Lukisan Abstrak
Lukisan abstrak adalah salah satu jenis kesenian kontemporer yang tidak menggambarkan obyek dalam dunia asli, tetapi menggunakan warna dan bentuk dalam cara non-representasional. Unsur yang dianggap mampu memberikan sensasi keberadaan objek diperkuat untuk menggantikan unsur bentuk yang dikurangi porsinya.Hasilnya berupa komposisi garis,bidang,warna dan unsur-unsur lainya.

11. Lukisan Klasikisme/Lukisan Dekoratif
Lukisan klasikisme ini berkembang pada abad 19 di Perancis. Ciri-ciri seni klasikisme antara lain  dibuat-buat dan berlebihan, indah dan molek,dekoratif. Aliran klasikisme mengacu pada kebudayaan Yunani Klasik dan Romawi Klasik.

12. Lukisan Pointilisme
Lukisan pointilisme adalah gaya melukis dengan menggunakan sentuhan titik hingga membentuk sebuah objek gambar dan jika dilihat dari jarak tertentu bias memperlihtakan lukisan yang bersifat realistik,ekspresik dan artistik.


13. Lukisan Kontemporer
Lukisan kontemporer adalah salah satu cabang seni yang terpengaruh dampak modernisasi. Kontemporer itu artinya kekinian, modern atau lebih tepatnya adalah sesuatu yang sama dengan kondisi waktu yang sama atau saat ini; jadi seni kontemporer adalah seni yang tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman sekarang. Lukisan kontemporer adalah karya yang secara tematik merefleksikan situasi waktu yang sedang dilalui. Mengutamakan kebebasan berekspresi,dinamis dan tidak terikat aturan.teknologi masa kini dipadukan dengan seni merupakan ciri khas aliran kontemporer.
SUMBER: http://choirunsholeh.com/lukisan-dengan-beragamnya-jenis-aliran-seni-lukis/

TANGGA NADA DIATONIS DAN PENTATONIS

TANGGA NADA DIATONIS DAN PENTATONIS

Penulis : Ucke Rakhmat Gadzali, S.Pd.


Tangga nada bisa diartikan sebagai susunan nada yang berurutan.

Selain itu, tangga nada juga bisa diartikan sebagai susunan nada yang berjenjang dari sebuah sistem nada. 

Tangga nada dibedakan menjadi dua, yaitu tangga nada diatonis dan tangga nada pentatonis.

Penjelasan tangga nada diatonis dan tangga nada pentatonis beserta contoh lagunya, pada saat saya contohkan pada lagu daerah/

Mulai dari tangga nada diatonis mayor, tangga nada diatonis minor, tangga nada pentatonis pelog, hingga tangga nada pentatonis slendro. 

Tangga Nada Diatonis

Tangga nada diatonis adalah tangga nada dengan jarak dua tangga nada. Jarak tangga nada diatonis adalah satu dan setengah, memiliki 7 nada pokok.

Pada sistem tangga nada diatonis, satu rangkaian nada memiliki tujuh nada pokok, dengan nada kedelapan adalah pengulangan nada pertama.

Urutan nada do, re, mi, fa, sol, la, si, do, adalah contoh tangga nada diatonis.


Diatonis Minor dan Diatonis Mayor

Tangga nada diatonis dibagi lagi menjadi dua kelompok, yaitu tangga nada mayor dan tangga nada minor.

Interval atau jarak dari tangga nada minor berbeda dengan tangga nada mayor dengan ciri-ciri musik yang juga berbeda.

Pada tangga nada mayor, intervalnya adalah 1, 1, 1/2, 1, 1, 1, 1/2. 



Sedangkan pada tangga nada minor, memiliki tangga nada interval 1, 1/2, 1, 1, 1/2, 1, 1.


Ciri tangga nada mayor adalah musiknya yang bersifat gembira, bersemangat, dan biasanya diawali dengan nada do.

Berbeda dengan tangga nada mayor, tangga nada minor memiliki ciri bersifat sedih, kurang bersemangat, dan tangga nada biasanya diawali dan diakhiri dengan nada la.

Alat musik yang menggunakan tangga nada diatonis adalah piano.

Contoh Lagu Daerah dengan Tangga Nada Diatonis Mayor

Tangga nada diatonis mayor banyak ditemukan di lagu anak-anak. Namun, ada juga lagu daerah yang menggunakan tangga nada diatonis mayor, yaitu:

1. Anak Kambing Saya (Nusa Tenggara Timur)

2. Yamko Rambe Yamko (Papua)

3. Kampuang Nan Jaoh di Mato (Sumatera Barat)

4. Ampar-Ampar Pisang (Kalimantan Selatan)

5. Burung Kakak Tua (Maluku)


Contoh Lagu Daerah dengan Tangga Nada Diatonis Minor

Contoh lagu daerah dengan tangga nada diatonis minor, yaitu: 

1. Es Lilin (Sunda)

2. Piso Surit (Sumatera Utara)

3. Cikat Cikat Tiga Lingga (Sumatera Utara)

4. Kole-Kole (Maluku)

5. Ole Sioh (Maluku)


Tangga Nada Pentatonis

Pada tangga nada pentatonis, hanya menggunakan lima nada pokok.

Tangga nada yang ada pada tangga nada pentatonis dibedakan oleh jarak antarnada, juga pilihan nada yang didengar.

Nah, tangga nada pentatonis dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan nadanya, yaitu tangga nada pelog dan tangga nada slendro.

Dua jenis tangga nada pentatonis ini memiliki masing-masing lima tangga nada yang berbeda.

Tangga nada pentatonis pelog memakai nada do, mi, fa, sol, si.

Sedangkan tangga nada pentatonis slendro menggunakan tangga nada do, re, mi, so, la.

Keduanya biasa digunakan dalam alat musik tradisional, seperti gamelan jawa.

Musik atau lagu yang menggunakan tangga nada pentatonis bisa kita temukan dalam lagu-lagu tradisional. 

Mari kita lihat contoh lagu yang menggunakan tangga nada pentatonis pelog dan pentatonis slendro!


Contoh Lagu Daerah dengan Tangga Nada Pentatonis Pelog

Karakteristik tangga nada ini adalah tenang dan bersifat hormat. Contoh lagu daerah dengan tangga nada pentatonis pelog, yaitu:

1. Gundul-Gundul Pacul (Jawa Tengah)

2. Pitik Tukung (Jawa Tengah)

3. Ngusak Asing (Bali)

4. Macepet Cepetan (Bali)

5. Karatangan Pahlawan (Jawa Barat)


Contoh Lagu Daerah dengan Tangga Nada Pentatonis Slendro

Karakteristik tangga nada ini adalah gembira, lincah, dan menyenangkan. Contoh lagu daerah dengan tangga nada pentatonis slendro, yaitu: 

1. Lir Ilir (Jawa Tengah)

2. Cublak-Cublak Suweng (Jawa Tengah)

3. Te Kate Dipanah (Jawa Tengah)

4. Kerraban Sape (Jawa Tengah)

5. Cing Cangkeling (Jawa Barat)


MEMAHAMI KONSEP KEINDAHAN

KONSEP KEINDAHAN

BAB III
KONSEP KEINDAHAN

A.    PENGERTIAN KEINDAHAN
Kata keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek, dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, pemandangan alam, manusia, rumah, tatanan, perabot rumah tangga, suara, warna, dan sebaginya. Mengenai batasan keindahan pada umumnya dapat digolongkan pada 2 kelompok, yaitu:

1.      Definisi-definisi yang bertumpu pada obyek (keindahan yang obyektif )
keindahan obyektif ialah keindahan yang memang ada pada obyeknya yang dapat dilihat, diraba, dan dirasakan dan benar-benar nyata keberadaannya, yang diharuskan menerima sebagaimana mestinya.

2.      Definisi-definisi yang bertumpu pada subyek (keindahan yang subyektif).
keindahan subyektif, adalah keindahan yang biasanya ditinjau dan segi subyek yang tidak dapat dilihat, tidak dapat diraba, namun dapat dirasakan dengan cara menghayatinya dalam hati, contoh dari keindahan ini adalah sikap yang ditimbulkan oleh seseorang. Dalam hal ini keindahan adalah segala sesuatu yang dapat menimbulkan rasa senang, suka, dan menambah penilaian yang tinggi terhadap sesuatu yang dilihat dan dirasa pada diri si penghayat tanpa diiringi keinginan-keinginan terhadap segala sesuatu yang praktis untuk kebutuhan-kebutuhan pribadi.

Menurut Hebert Read Jadi keindahan itu adalah sesuatu kesatuan hubungan-hubungan yang formal daripada pengamatan yang dapat menimbulkan rasa senang (Beauty is unity of format relation among our sence perceptions). Atau keindahan itu merangsang timbulnya rasa senang tanpa pamrih pada subyek yang melihatnya, dan bertumpu kepada ciri-ciri yang terdapat pada obyek yang sesuai dengan rasa senang itu. Berdasarkan pandangan tersebut di atas, maka kita dapatkan batasan keindahan yang bermacam-macam, sebanyak para ahli yang memberi batasan itu. Di bawah ini dikemukakan beberapa diantaranya adalah:

1. Menurut Leo Tolstoy (Rusia)
Dalam bahasa Rusia terdapat istilah yang serupa dengan keindahan yaitu “krasota”, artinya that wich pleases the sigh atau suatu yang mendatangkan rasa yang menyenangkan bagi yang melihat dengan mata. Bangsa Rusia tidak punya pengertian keindahan untuk musik. Jadi menurut Leo Tolstoy, keindahan itu adalah sesuatu yang mendatangkan rasa menyenangkan bagi yang melihat.

2. Menurut Alexander Baurngarten (Jerman)
Keindahan itu dipandang sebagai keseluruhan yang merupakan susunan yang teratur daripada bagian-bagian, yang bagian-bagian itu erat hubungannya satu dengan yang lain, juga dengan keselunuhan. (Beauty is on of parts in their manual relations and in their relations to the whole).

3. Menurut Sulzer
Yang indah itu hanyalah yang baik. Jika belum haik, ciptaan itu belum indah. Keindahan hartis dapat memupuk perasaan moral. Jadi ciptaan amoral adalah tidak indah, karena tidak dapat digunakan untuk memupuk moral.

4. Menurut Winchelman
Keindahan itu dapat terlepas sama sekali daripada kebaikan.

5. Menurut Shaftesbury (Jerman)
Yang indah itu adalah yang memiliki proporsi yang harmonis. Karena yang proporsinya harmonis itu nyata, maka keindahan itu dapat disamakan dengan kebaikan. Yang indah adalah yang nyata dan yang nyata adalah yang baik.

6. Menurut Humo (Inggris)
Keindahan adalah sesuatu yang dapat mendatangkan rasa senang.

7. Menurut Hemsterhuis (Belanda)
Yang indah adalah yang paling banyak mendatangkan rasa senang dan itu adalah yang dalam waktu sesingkat-singkatnya paling banyak memberikan pengamatan-pengamatan yang menyenangkan itu.

8. Menurut Emmanuel Kant
Meninjau keindahan dan 2 segi. Pertama dan segi arti yang subyektif dan kedua dan segi arti yang obyektif.

a. Subyektif: Keindahan adalah sesuatu yang tanpa direnungkan dan tanpa sangkut paut dengan kegunaan praktis, tetapi mendatangkan rasa senang pada si penghayat.
b. Obyektif: Keserasian dan suatu obyek terhadap tujuan yang dikandungnya, sejauh obyek ini tidak ditinjau dan segi gunanya.

9. Menurut at – Ghazzali
Keindahan sesuatu benda terletak di dalam perwujudan dan kesempurnaan, yang dapat dikenali kembali dan sesuai dengan sifat bcnda itu. Misalnya sebuah karangan (tulisan) yang paling indah ialah yang mempunyai semua sifat- sifat perfeksi yang khas bagi karangan (tulisan), seperti keharmonisan huruf-huruf, hubungan arti yang tepat satu sama lainnya, pelanjutan dan spasi yang tepat dan susunan yang mcnyenangkan. Di samping lima rasa (alat) untuk mengemukakan keindahan di atas, Al Ghazzali juga menambahkan rasa keenam, yang disebutnya dengan “ruh”, yang disebut juga sebagai “spirit”, “jantung “pemikiran”, “cahaya”. Yang dapat merasakan keindahan dalam dunia yang lebih dalam (inner world) yaitu nilai-nilai spiritual, moral dan agama. Pengertian keindahan menurut luasnya ada tiga, yaitu keindahan dalam arti yang luas, keindahan dalam arti estetis murni, keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan. Keindahan dalam arti yang luas Jadi pengertian keindahan yang seluas-luasnya meliputi : keindahan semi, keindahan alam, keindahan moral, keindahan intelektual. Keindahan seni adalah keindahan yang tercipta dari hasil karya seseorang tehadap seni.Seni sering sekali menjadi penghubung keindahan agar bisa dinikmati oleh pengamat objeknya.Seseorang paling dominan menikmati keindahan itu lewat seni.Keindahan alam adalah keindahan yang sudah ada di alam sekitar kita.Keindahan yang ada bisa dinikmati oleh penglihatan kita.Keindahan moral adalah keindahan yang tercipta dari tingkah laku dan perilaku kita sehari-hari. Keindahan intelektual adalah pemikiran yang indah berdasarkan ilmu pengetahuan.
Keindahan atau estetika dilihat dari suku katanya berasal dari kata indah. Dari asal kata indah tersebut dapat kita pahami bahwa artinya yaitu bagus, permai, cantik dan sebagainya. Sedangkan jika dilihat dari bahasa Inggris, adalah beautiful. Penyebutan indah dalam bahasa Perancis, yaitu beau, dalam bahasa Italia juga Spanyol adalah bello. Sedangkan menurut bahasa latin, kata indah adalahbellum. Dapat disimpulkan bahwa keindahan adalah segala sesuatu yang membuat diri maupun hati manusia terkagum-kagum akan suatu pesona dari hasil karya seni yang dibuat dan dilihat.

B. HUBUNGAN MANUSIA DAN KEINDAHAN
Manusia adalah sesuatu yang indah, karena mereka menyukai terhadap keindahan alam maupun terhadap keindahan seni. Keindahan alam adalah “keharmonisan yang menakjubkan dan hukum-hukum alam”, yang dibukakan untuk mereka yang mempunyai kemampuan untuk menerimanya. Sedangkan keindahan seni adalah keindahan buatan atau hasil ciptaan manusia, yaitu buatan seseorang (seniman) yang mempunyai bakat untuk menciptakan sesuatu yang indah, sebuah karya seni. Manusia dan keindahan memang tak bisa dipisahkan sehingga diperlukan pelestarian bentuk keindahan yang dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa, seni suara maupun seni pertunjukan) yang nantinya manjadi bagian dari kebudayaannya yang dapat dibanggakan dan mudah-mudahan terlepas dari unsur politik. Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan budaya. Karena itu keindahan dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia.
Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun kapan pun dan siapa saja dapat menikmati keindahan. Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan merupakan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Karena itu tiruan lukisan Monalisa tidak indah, karena dasarnya tidak benar. Sudah tentu kebenaran disini bukan kebenaran ilmu, melainkan kebenaran menurut konsep seni. Dalam seni, seni berusaha memberikan makna sepenuh-penuhnya mengenai obyek yang diungkapkan. Manusia menikmati keindahan berarti manusia mempunyai pengalaman keindahan. Pengalaman  keindahan biasanya bersifat terlihat (visual) atau terdengar (auditory) walaupun tidak terbatas pada dua bidang tersebut. keindahan tersebut pada dasarnya adalah almiah. Alam itu ciptaan Tuhan. Alamiah itu adalah wajar tidak berlebihan dan tidak kurang. Konsep keindahan itu sendiri sangatlah abstrak ia identik dengan kebenaran. Batas keindahan akan behenti pada pada sesuatu yang indah dan bukan pada keindahan itu sendiri. Keindahan mempunyai daya tarik yang  selalu bertambah,  sedangkan yang tidak ada unsur keindahanya tidak mempunyai daya tarik. Orang yang mempunyai konsep keindahan adalah orang yang mampu berimajinasi, rajin dan kreatif dalam menghubungkan benda satu dengan yang lainya. Dengan kata lain imajinasi merupakan proses menghubungkan suatu benda dengan benda lain sebagai objek imajinasi. Demikian pula kata indah diterapkan untuk persatuan orang-orang yang beriman, para nabi, orang yang menghargai kebenaran dalam agama, kata dan perbuatan serta orang –orang yang saleh merupakan persahabatan yang paling indah.
Jadi keindahan mempunyai dimensi interaksi yang sangat luas baik hubungan manusia dengan benda, manusia dengan manusia, manusia dengan Tuhan, dan bagi orang itu sendiri yang melakukan interaksi.

Pada hakikatnya manusia dan keindahan itu tidak bisa dipisahkan. Semua merupakan bagian hidup manusia sehingga perlu dilestarikan. Caranya dengan menuangkan dalam berbagai bentuk kesenian oleh masyarakat umum dan seniman dapat berupa seni rupa, seni musik, seni tari dan seni teater. Setiap karya seni pastinya memiliki daya tarik yang sangat indah dan dari masa ke masa daya tarik dari perkembangan seni tersebut akan selalu bertambah.
Adapun dalam konteks dunia seni bagi seorang seniman membuat karya seni dengan berimanjinasi lalu diwujudkan dalam bentuk karya seni. Lingkup dunia estetis atau keindahan bagi manusia sangat luas. Apalagi ditambah dengan perkembangan ilmu pengetahuan  dan teknologi diabad modern sekarang ini.Dunia seni semakin berkembang pesat bersinergi dan menyatu dengan ilmu pengetahuan dan teknologi.

C. CARA – CARA MENGETAHUI KEINDAHAN
Caranya antara lain lewat renungan, keserasian, kehalusan, kontemplasi. Terdapat beberapa cara untuk mengetahui keindahan, yaitu sebagai berikut.

1.      Renungan  maksudnya kegiatan dengan cara diam diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu secara sedalam dalamnya. Misalnya seseorang ingin membuat suatu karya seni rupa awalnya pasti belum memiliki ide tentang karya seni rupa yang ingin dibuat. Kemudian ia merenung dahulu akan membuat karya seni rupa lalu dengan cara menyendiri atau pergi ke suatu tempat agar bisa tenang dan dapat berfikir supaya menemukan ide untuk karya seni rupa yang ingin ia buat.
2.       Keserasian  maksudnya mengandung unsur perpaduan, pertentangan, ukuran, dan seimbang. Keserasian pada hakikatnya sebagai bagian dalam mewujudkan keindahan. Contoh nya dalam dunia seni musik, misalnya lagu yang diciptakan merupakan unsur pertentangan antara suara tinggi rendah, panjang pendek, keras halus namun terpadu sehingga unik dan indah didengar telinga kita. Namun saat mendengar nada sumbang kita pun merasa kecewa karena tidak enak didengar juga tidak ada keserasian dalam penciptaan lagu tersebut.
3.      Kehalusan  berarti lembut, baik atau budi bahasa, berada. Atau bisa dikatakan kehalusan berarti sifat sifat yang halus. Adapun dalam dunia seni kehalusan bisa diberikan contoh dalam seni berteater memakai kata kata halus jadi bisa disukai dan diterima oleh para penontonnya.
4.      Kontemplasi  merupakan suatu kegiatan bermeditasi, menerungkan atau berfikir secara mendalam dalam pencarian makna, nilai, manfaat, dan tujuan, atau niat hasil penciptaan sebuah karya seni.

D. HUBUNGAN KEINDAHAN DENGAN SENI
Keindahan yang diperbincangkan dalam tulisan ini adalah keindahan seth, sehingga tidak terlepas dan pembicaraan tentang seni atau karya seni (keindahan seni, seni sebagai intuisi dan cita-cita seni). Keindahan tentang seni telah lama menarik perhatian para ahli atau filosof. Sejak jaman Plato sampai jaman modern sekarang ini. Teori tentang keindahan seni (artistik) muncul, karena mereka berpendapat bahwa seni adalah pengetahuan persepsi perasaan yang khusus. lstilah “estetika”, yang dikemukakan untuk pertama kali oleh Baumgarten, dipergunakan untuk membicarakan teori tentang keindahan seni (artistik). Kemudian pengertian estetika berkembang, akhir-akhir ini diberi arti sebagai “ilmu pengetahuan tentang seni”.
Manusia memiliki sensibilitas esthetis, karena itu manusia tak dapat dilepaskan dan keindahan. Manusia membutuhkan keindahan dalam kesempurnaan (keutuhan) pribadinya. Tanpa estetika ini, kemanusiaan tidak lagi mempunyai perasaan dan semua kehidupan akan menjadi steril. Demikian eratnya kehidupan manusia dengan keindahan, maka banyak para ahli/cendekiawan mengadakan studi khusus tentang keindahan. Teori tentang keindahan dan seni dikembangkan dan dimasukkan ke dalam pengertian “estetika”. Aslinya estetika berarti “tentang ilmu penginderaan” yang sesuai dengan pengertian etinologisnya. Tetapi kemudian diberi pengertian yang dapat diterima lebih luas ialah teori tentang keindahan dan seni.
Filosof yang pertama memperlakukan estetika sebagai suatu bidang studi khusus ialah Baumgarten (1735). Baumgarten mengkhususkan penggunaan istilah ‘estetika” untuk teori tentang keindahan artistik, karena ia berpendapat seni sebagai pengetahuan perseptif perasaan yang khusus. Tetapi filosof lain yaitu Kant tidak sependapat, sehingga ia tidak pernah menggunakan istilah estetika dalam memperbincangkan teori tentang keindahan dan seni.
Aristoteles menggunakan istilah “puitik” dan untuk teori keindahan artistik, yang oleh Baumgarten dijadikan bagian khusus dan estetika.Dahulu estetika dianggap sebagai suatu cabang filsafat, sehingga memiliki atau diberi pengertian sebagai sinonim dan filsafat seni. Tetapi sejak akhir abad 19, lebih-lebih akhir- akhir ini ada suatu gejala yang menekankan sifat-sifat imperis, oleh karena itu menganggap sebagai “ilmu pengetahuan tentang seni”.

E.  PERASAAN KEINDAHAN (SENSIBILITAS ESTETIS)
Manusia dikatakan adalah makhluk berpikir atau homosapiens. Tetapi manusia itu bukan semata-mata makhluk yang berpikir, sekedar homo sapiens yang steril. Manusia disamping makhluk berpikir, juga merasa dan mengindera. Melalui panca indera manusia dapat merasakan sesuatu. Apabila manusia merasakan akan sesuatu itu menyenangkan atau menggembirakan dan sebagainya, timbul perasaan puas. Demikian juga terjadi, kepuasan timbul setelah seseorang melihat atau merasakan sesuatu yang indah. Rasa kepuasan itu lahir setelah perasaan keindahan yang ada pada setiap orang itu bangkit. Tiap-tiap orang memiliki pcrasaan keindahan.

F.   HUBUNGAN KEINDAHAN DENGAN NILAI
Batasan nilai bisa mengacu pada berbagai hal seperti minat, kesukaan, pilihan, tugas, kewajiban agama, kebutuhan, keamanan, hasrat, keengganan, daya tarik, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan perasaan dari orientasi seleksinya (Pepper, dalam Sulaeman, 1998). Rumusan di atas apabila diperluas meliputi seluruh perkembangan dan kemungkinan unsur-unsur nilai, perilaku yang sempit diperoleh dari bidang keahlian tertentu, seperti dari satu disiplin kajian ilmu. Di bagian lain, Pepper mengatakan bahwa nilai adalah segala sesuatu tentang yang baik atau yang buruk. Sementara itu, Perry (dalam Sulaeman, 1998) mengatakan bahwa nilai adalah segala sesuatu yang menarik bagi manusia sebagai subjek.
Ketiga rumusan nilai di atas, dapat diringkas menjadi segala sesuatu yang dipentingkan manusia sebagai subjek, menyangkut segala sesuatu yang baik atau yang buruk sebagai abstraksi, pandangan, atau maksud dari berbagai pengalaman dengan seleksi perilaku yang ketat. Seseorang dalam melakukan sesuatu terlebih dahulu mempertimbangkan nilai. Dengan kata lain, mempertimbangkan untuk melakukan pilihan tentang nilai baik dan buruk adalah suatu keabsahan. Jika seseorang tidak melakukan pilihannya tentang nilai, maka orang lain atau kekuatan luar akan menetapkan pilihan nilai nnluk dirinya. Seseorang dalam melakukan pertimbangan nilai bisa bersifat subyektif dan bisa juga bersifat objektif. Pertimbangan nilai subjektif terdapat dalam alam pikiran manusia dan bergantung pada orang yang memberi pertimbangan itu. Sedangkan pertimbangan objektif beranggapan bahwa nilai-nilai itu terdapat tingkatan-tingkatan sampai pada tingkat tertinggi, yaitu pada nilai fundamental yang mencerminkan universalitas kondisi fisik, psikologi sosial, menyangkut keperluan setiap manusia di mana saja.
 Dalam kajian filsafat, terdapat prinsip-prinsip untuk pemilihan nilai, yaitu sebagai berikut.
Nilai instrinsik harus mendapat prioritas pertama daripada nilai ekstrinsik. Sesuatu yang berharga instrinsik, yaitu yang baik dari dalam dirinya sendiri dan bukan karena menghasilkan sesuatu yang lain. Sesuatu yang berharga secara ekstrinsik, yaitu sesuatu yang bernilai baik karena sesuatu hal dari luar. Jika sesuatu itu merupakan sarana untuk mendapat sesuatu yang lain. Semua benda yang bisa digunakan untuk aktivitas mem-punyai nilai ekstrinsik.
nilai ini tidak harus terpisah. Suatu benda dapat bernilai instrinsik dan ekstrinsik. Contoh pengetahuan, mempunyai nilai instrinsik baik dari dirinya sendiri dan mempunyai nilai ekstrinsik apabila digunakan untuk kepentingan pembangunan baik di bidang ekonomi, politik, hukum, maupun bidang-bidang yang lainnya.
Nilai yang produktif secara permanen didahulukan daripada nilai yang produktif kurang permanen. Beberapa nilai, seperti nilai ekonomi akan habis dalam aktivitas kehidupan. Sedangkan nilai persahabatan akan bertambah jika dipergunakan untuk membagi nilai akal dan jiwa bersama orang lain. Oleh karena itu, nilai persahabatan harus didahulukan daripada nilai ekonomi.
Berdasarkan berbagai penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa keindahan sangat berhubungan dengan nilai. Hal ini dikarenakan nilai akan muncul apabila seseorang memandang sesuatu objek dengan keindahan. Semakin tinggi tingkat keindahan suatu objek maka akan semakin tinggi pula nilai yang diberikan sesorang terhadap objek tersebut, begitu pula sebaliknya.

Sebuah karya seni pastinya memiliki keindahan nilai intrinsik dan ekstrinsik seperti berikut.
1.      Nilai Ekstrinsik Maksudnya sifat baik dari suatu benda karya seni,yaitu sebagai alat atau sarana untuk membantu dalam kehidupan manusia.
2.      Nilai Intrinsik Maksudnya Merupakan sifat baik dari benda yang bersangkutan atau sebagai suatu tujuan ataupun demu kepentingan itu sendiri.contohnya,sebuah lukisan yang dibuat seorang seniman memiliki arti dan maksud dari lukisan yang ia buat.

G. SIFAT – SIFAT KEINDAHAN KARYA SENI
.
Supaya dapat menilai keindahan karya seni itu indah atau tidak,terlebih dahulu kalian harus memahami sifat-sifat keindahan . Berikut akan diungkapkan sifat keindahan. Sifat keindahan antara lain Keindahan itu kebenaran, keindahan itu abadi, keindahan itu mempunyai daya tarik, keindahan itu universal, keindahan itu wajar, keindahan itu kenikmatan.
1.      Keindahan itu Kebenaran
Maksudnya,keindahan karya seni dibuat benar-benar oleh seniman bukan hasil tiruan atau jiplakan.Contohnya lukisan asli Monalisa
2.      Keindahan itu Abadi
Abadi atau dalam bahasa asing Immortal merupakan salah satu sifat keindahan karya seni.Jadi sebuah hasil karya seni itu tidak akan prnahdilupakan,tidak hilang atau susut dari masa atau tidak terikat waktu.
3.      Keindahan itu Mempunyai Daya Tarik
 Daya tarik itu sesuatu yg membuat orang ingin melihat,sehingga terpikat perhatian dari sebuah karya seni.Intinya sebuah karya seni yg baik adalah mampu menarik perhatian orang,menyenangkan,tidakmembosankan.Misalnya sebuah tempat wisata,yg kaya akan ukiran dan karya seni 3 dimensi seperti Candi Sewu mampu menyenangkan orang,jga mempunyai daya tarik,oleh karena itu dikatakan Candi Sewu tersebut indah.
4.      Keindahan itu Universal
Universal maksudnya luas dan mendunia,jadi karya seni itu di sukai orang dimana saja berbeda daerah atau negara didunia jika melihat karya seni di media internet atau media lainnya dan menyatakan indah berarti karya seninya bagus.
5.      Keindahan itu wajar
Wajar maksudnya kaya seni yang indah itu tidak berlebihan juga tidak minim, atau apa adanya. Contohnya, seorang artis yang nampak cantik apa adanya jika difoto. Namun bila diberi tambahan aplikasi B612 akan tampak berbeda dari aslinya dan hasil fotonya terkesan berlebihan.
6.      Keindahan itu kenikmatan
Kenikmatan dari sebuah karya seni maksudnya mampu memberikan kesenangan atau memberikan kepuasan. Biasanya seorang pencipta karya seni akan puas dan sangat senang apabila karyanya dikatakan indah. Misalnya sebuah novel karya seorang penulis yang diangkat menjadi film dan mendapat respond bagus dari khalayak umum, serta banyak penontonnya sehingga membuat pengarang buku tersebut merasa puas.

H.  UNSUR KEINDAHAN
Unsur – unsur keindahan yaitu kesatuan / unity, kerumitan / complexity, kesungguhan / intensity.
Unsur yang membuat indah benda estetis karya seni, diantaranya sebagai berikut
1.      kesatuan (unity) kesatuan maksudnya benda karya seni dinilai indah / estetis yang tersusun secara baik atau sempurna bentuknya
2.      Kerumitan (completixity) Kerumitam maksudnya karya seni yang tercipta kaya akan isi maupun unsur- unsur yang saling berlawanan atau mengandung perbedaan-perbedaan yang halus.
3.      Kesungguhan (intensity). Kesungguhan maksudnya karya seni yang dibuat harus mengandung kwalitas tertentu yang menonjol , bukan sekedar sesuatu yang kosong
Pada hakikatnya setiap manusia menyukai setiap karya seni yang mengandung unsur keindahan.  Adapun untuk menciptakan keindahan , seniman bisa memainkan warna dalam seni rupa ,dalam seni musik bisa memainkan dan mengabung alat musik, dalam seni tari bisa memainkan gerak baru dan dalam dunia teater bisa memainkan cerita yang indah.

 I. MANFAAT MEMPELAJARI KEINDAHAN
Estetika atau Keindahan itu merupakan salah satu bidang pengetahuan yang sangat penting sekali dipahami serta dipelajari. Lebih lebih bagi manusia yang sangat menyukai dan ingin menjadi seorang seniman,penting sekali mempelajari mengenai estetika atau keindahan. Bukan hanya seniman saja seorang pengamat atau kritikus juga harus memahami soal estetika atau keindahan. Berikut manfaat yang didapatkan dalam mempelajari estetika atau keindahan,  yaitu:
1.      Mampu memahami tentang rasa indah pada umumnya juga perihal kesenian pada khusus nya.
2.      Memperluas wawasan mengenai berbagai unsur unsur objektif yang membangkitkan rasa indah pada manusia .
3.      Memahami berbagai unsur-unsur subjektif yang berpengaruh terhadap kemampuan menikmati rasa indah.
4.      Menumbuhkan rasa cinta kepada dunia kesenian dan kebudayaan bangsa, serta mampu meningkatkan kemampuan dalam mengapresiasi (menghargai) kesenian dan kebudayaan bangsa.
5.      Meningkatkan serta memupuk kehalusan rasa pada umumnya.
6.      Mampu memahami mengenai kaitan antara wujud berkesenian dengan tata kehidupan, dan tata kebudayaan.
7.      Meningkatkan keahlian dan kemampuan menilai karya seni.
8.      Menumbuhkan sikap waspada dari berbagai pengaruh-pengaruh negatif yang mampu merusak mutu kesenian dan berbahaya terhadap kelestarian aspek-aspek dan nilai-nilai tertentu dari kebudayaan kita.
9.      Memperkokoh masyarakat dalam keyakinan akan kesusilaan,moralitas,perikemanusiaan, dan ketuhanan
10.  Melatih serta memberi wawasan yang luas dan bekal bagi kehidupan spiritual dan psikologi kita.

Featured Post

12 Langkah Proses Membuat Kain Batik Tulis!

12 Langkah Proses Membuat Kain Batik Tulis! Oleh : Ucke Rakhmat Gadzali, S.Pd. Kain batik tulis merupakan warisan budaya tradisional Indones...