KONSEP KEINDAHAN
BAB III
KONSEP KEINDAHAN
A. PENGERTIAN KEINDAHAN
Kata keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek, dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, pemandangan alam, manusia, rumah, tatanan, perabot rumah tangga, suara, warna, dan sebaginya. Mengenai batasan keindahan pada umumnya dapat digolongkan pada 2 kelompok, yaitu:
1. Definisi-definisi yang bertumpu pada obyek (keindahan yang obyektif )
keindahan obyektif ialah keindahan yang memang ada pada obyeknya yang dapat dilihat, diraba, dan dirasakan dan benar-benar nyata keberadaannya, yang diharuskan menerima sebagaimana mestinya.
2. Definisi-definisi yang bertumpu pada subyek (keindahan yang subyektif).
keindahan subyektif, adalah keindahan yang biasanya ditinjau dan segi subyek yang tidak dapat dilihat, tidak dapat diraba, namun dapat dirasakan dengan cara menghayatinya dalam hati, contoh dari keindahan ini adalah sikap yang ditimbulkan oleh seseorang. Dalam hal ini keindahan adalah segala sesuatu yang dapat menimbulkan rasa senang, suka, dan menambah penilaian yang tinggi terhadap sesuatu yang dilihat dan dirasa pada diri si penghayat tanpa diiringi keinginan-keinginan terhadap segala sesuatu yang praktis untuk kebutuhan-kebutuhan pribadi.
Menurut Hebert Read Jadi keindahan itu adalah sesuatu kesatuan hubungan-hubungan yang formal daripada pengamatan yang dapat menimbulkan rasa senang (Beauty is unity of format relation among our sence perceptions). Atau keindahan itu merangsang timbulnya rasa senang tanpa pamrih pada subyek yang melihatnya, dan bertumpu kepada ciri-ciri yang terdapat pada obyek yang sesuai dengan rasa senang itu. Berdasarkan pandangan tersebut di atas, maka kita dapatkan batasan keindahan yang bermacam-macam, sebanyak para ahli yang memberi batasan itu. Di bawah ini dikemukakan beberapa diantaranya adalah:
1. Menurut Leo Tolstoy (Rusia)
Dalam bahasa Rusia terdapat istilah yang serupa dengan keindahan yaitu “krasota”, artinya that wich pleases the sigh atau suatu yang mendatangkan rasa yang menyenangkan bagi yang melihat dengan mata. Bangsa Rusia tidak punya pengertian keindahan untuk musik. Jadi menurut Leo Tolstoy, keindahan itu adalah sesuatu yang mendatangkan rasa menyenangkan bagi yang melihat.
2. Menurut Alexander Baurngarten (Jerman)
Keindahan itu dipandang sebagai keseluruhan yang merupakan susunan yang teratur daripada bagian-bagian, yang bagian-bagian itu erat hubungannya satu dengan yang lain, juga dengan keselunuhan. (Beauty is on of parts in their manual relations and in their relations to the whole).
3. Menurut Sulzer
Yang indah itu hanyalah yang baik. Jika belum haik, ciptaan itu belum indah. Keindahan hartis dapat memupuk perasaan moral. Jadi ciptaan amoral adalah tidak indah, karena tidak dapat digunakan untuk memupuk moral.
4. Menurut Winchelman
Keindahan itu dapat terlepas sama sekali daripada kebaikan.
5. Menurut Shaftesbury (Jerman)
Yang indah itu adalah yang memiliki proporsi yang harmonis. Karena yang proporsinya harmonis itu nyata, maka keindahan itu dapat disamakan dengan kebaikan. Yang indah adalah yang nyata dan yang nyata adalah yang baik.
6. Menurut Humo (Inggris)
Keindahan adalah sesuatu yang dapat mendatangkan rasa senang.
7. Menurut Hemsterhuis (Belanda)
Yang indah adalah yang paling banyak mendatangkan rasa senang dan itu adalah yang dalam waktu sesingkat-singkatnya paling banyak memberikan pengamatan-pengamatan yang menyenangkan itu.
8. Menurut Emmanuel Kant
Meninjau keindahan dan 2 segi. Pertama dan segi arti yang subyektif dan kedua dan segi arti yang obyektif.
a. Subyektif: Keindahan adalah sesuatu yang tanpa direnungkan dan tanpa sangkut paut dengan kegunaan praktis, tetapi mendatangkan rasa senang pada si penghayat.
b. Obyektif: Keserasian dan suatu obyek terhadap tujuan yang dikandungnya, sejauh obyek ini tidak ditinjau dan segi gunanya.
9. Menurut at – Ghazzali
Keindahan sesuatu benda terletak di dalam perwujudan dan kesempurnaan, yang dapat dikenali kembali dan sesuai dengan sifat bcnda itu. Misalnya sebuah karangan (tulisan) yang paling indah ialah yang mempunyai semua sifat- sifat perfeksi yang khas bagi karangan (tulisan), seperti keharmonisan huruf-huruf, hubungan arti yang tepat satu sama lainnya, pelanjutan dan spasi yang tepat dan susunan yang mcnyenangkan. Di samping lima rasa (alat) untuk mengemukakan keindahan di atas, Al Ghazzali juga menambahkan rasa keenam, yang disebutnya dengan “ruh”, yang disebut juga sebagai “spirit”, “jantung “pemikiran”, “cahaya”. Yang dapat merasakan keindahan dalam dunia yang lebih dalam (inner world) yaitu nilai-nilai spiritual, moral dan agama. Pengertian keindahan menurut luasnya ada tiga, yaitu keindahan dalam arti yang luas, keindahan dalam arti estetis murni, keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan. Keindahan dalam arti yang luas Jadi pengertian keindahan yang seluas-luasnya meliputi : keindahan semi, keindahan alam, keindahan moral, keindahan intelektual. Keindahan seni adalah keindahan yang tercipta dari hasil karya seseorang tehadap seni.Seni sering sekali menjadi penghubung keindahan agar bisa dinikmati oleh pengamat objeknya.Seseorang paling dominan menikmati keindahan itu lewat seni.Keindahan alam adalah keindahan yang sudah ada di alam sekitar kita.Keindahan yang ada bisa dinikmati oleh penglihatan kita.Keindahan moral adalah keindahan yang tercipta dari tingkah laku dan perilaku kita sehari-hari. Keindahan intelektual adalah pemikiran yang indah berdasarkan ilmu pengetahuan.
Keindahan atau estetika dilihat dari suku katanya berasal dari kata indah. Dari asal kata indah tersebut dapat kita pahami bahwa artinya yaitu bagus, permai, cantik dan sebagainya. Sedangkan jika dilihat dari bahasa Inggris, adalah beautiful. Penyebutan indah dalam bahasa Perancis, yaitu beau, dalam bahasa Italia juga Spanyol adalah bello. Sedangkan menurut bahasa latin, kata indah adalahbellum. Dapat disimpulkan bahwa keindahan adalah segala sesuatu yang membuat diri maupun hati manusia terkagum-kagum akan suatu pesona dari hasil karya seni yang dibuat dan dilihat.
B. HUBUNGAN MANUSIA DAN KEINDAHAN
Manusia adalah sesuatu yang indah, karena mereka menyukai terhadap keindahan alam maupun terhadap keindahan seni. Keindahan alam adalah “keharmonisan yang menakjubkan dan hukum-hukum alam”, yang dibukakan untuk mereka yang mempunyai kemampuan untuk menerimanya. Sedangkan keindahan seni adalah keindahan buatan atau hasil ciptaan manusia, yaitu buatan seseorang (seniman) yang mempunyai bakat untuk menciptakan sesuatu yang indah, sebuah karya seni. Manusia dan keindahan memang tak bisa dipisahkan sehingga diperlukan pelestarian bentuk keindahan yang dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa, seni suara maupun seni pertunjukan) yang nantinya manjadi bagian dari kebudayaannya yang dapat dibanggakan dan mudah-mudahan terlepas dari unsur politik. Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan budaya. Karena itu keindahan dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia.
Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun kapan pun dan siapa saja dapat menikmati keindahan. Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan merupakan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Karena itu tiruan lukisan Monalisa tidak indah, karena dasarnya tidak benar. Sudah tentu kebenaran disini bukan kebenaran ilmu, melainkan kebenaran menurut konsep seni. Dalam seni, seni berusaha memberikan makna sepenuh-penuhnya mengenai obyek yang diungkapkan. Manusia menikmati keindahan berarti manusia mempunyai pengalaman keindahan. Pengalaman keindahan biasanya bersifat terlihat (visual) atau terdengar (auditory) walaupun tidak terbatas pada dua bidang tersebut. keindahan tersebut pada dasarnya adalah almiah. Alam itu ciptaan Tuhan. Alamiah itu adalah wajar tidak berlebihan dan tidak kurang. Konsep keindahan itu sendiri sangatlah abstrak ia identik dengan kebenaran. Batas keindahan akan behenti pada pada sesuatu yang indah dan bukan pada keindahan itu sendiri. Keindahan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah, sedangkan yang tidak ada unsur keindahanya tidak mempunyai daya tarik. Orang yang mempunyai konsep keindahan adalah orang yang mampu berimajinasi, rajin dan kreatif dalam menghubungkan benda satu dengan yang lainya. Dengan kata lain imajinasi merupakan proses menghubungkan suatu benda dengan benda lain sebagai objek imajinasi. Demikian pula kata indah diterapkan untuk persatuan orang-orang yang beriman, para nabi, orang yang menghargai kebenaran dalam agama, kata dan perbuatan serta orang –orang yang saleh merupakan persahabatan yang paling indah.
Jadi keindahan mempunyai dimensi interaksi yang sangat luas baik hubungan manusia dengan benda, manusia dengan manusia, manusia dengan Tuhan, dan bagi orang itu sendiri yang melakukan interaksi.
Pada hakikatnya manusia dan keindahan itu tidak bisa dipisahkan. Semua merupakan bagian hidup manusia sehingga perlu dilestarikan. Caranya dengan menuangkan dalam berbagai bentuk kesenian oleh masyarakat umum dan seniman dapat berupa seni rupa, seni musik, seni tari dan seni teater. Setiap karya seni pastinya memiliki daya tarik yang sangat indah dan dari masa ke masa daya tarik dari perkembangan seni tersebut akan selalu bertambah.
Adapun dalam konteks dunia seni bagi seorang seniman membuat karya seni dengan berimanjinasi lalu diwujudkan dalam bentuk karya seni. Lingkup dunia estetis atau keindahan bagi manusia sangat luas. Apalagi ditambah dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi diabad modern sekarang ini.Dunia seni semakin berkembang pesat bersinergi dan menyatu dengan ilmu pengetahuan dan teknologi.
C. CARA – CARA MENGETAHUI KEINDAHAN
Caranya antara lain lewat renungan, keserasian, kehalusan, kontemplasi. Terdapat beberapa cara untuk mengetahui keindahan, yaitu sebagai berikut.
1. Renungan maksudnya kegiatan dengan cara diam diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu secara sedalam dalamnya. Misalnya seseorang ingin membuat suatu karya seni rupa awalnya pasti belum memiliki ide tentang karya seni rupa yang ingin dibuat. Kemudian ia merenung dahulu akan membuat karya seni rupa lalu dengan cara menyendiri atau pergi ke suatu tempat agar bisa tenang dan dapat berfikir supaya menemukan ide untuk karya seni rupa yang ingin ia buat.
2. Keserasian maksudnya mengandung unsur perpaduan, pertentangan, ukuran, dan seimbang. Keserasian pada hakikatnya sebagai bagian dalam mewujudkan keindahan. Contoh nya dalam dunia seni musik, misalnya lagu yang diciptakan merupakan unsur pertentangan antara suara tinggi rendah, panjang pendek, keras halus namun terpadu sehingga unik dan indah didengar telinga kita. Namun saat mendengar nada sumbang kita pun merasa kecewa karena tidak enak didengar juga tidak ada keserasian dalam penciptaan lagu tersebut.
3. Kehalusan berarti lembut, baik atau budi bahasa, berada. Atau bisa dikatakan kehalusan berarti sifat sifat yang halus. Adapun dalam dunia seni kehalusan bisa diberikan contoh dalam seni berteater memakai kata kata halus jadi bisa disukai dan diterima oleh para penontonnya.
4. Kontemplasi merupakan suatu kegiatan bermeditasi, menerungkan atau berfikir secara mendalam dalam pencarian makna, nilai, manfaat, dan tujuan, atau niat hasil penciptaan sebuah karya seni.
D. HUBUNGAN KEINDAHAN DENGAN SENI
Keindahan yang diperbincangkan dalam tulisan ini adalah keindahan seth, sehingga tidak terlepas dan pembicaraan tentang seni atau karya seni (keindahan seni, seni sebagai intuisi dan cita-cita seni). Keindahan tentang seni telah lama menarik perhatian para ahli atau filosof. Sejak jaman Plato sampai jaman modern sekarang ini. Teori tentang keindahan seni (artistik) muncul, karena mereka berpendapat bahwa seni adalah pengetahuan persepsi perasaan yang khusus. lstilah “estetika”, yang dikemukakan untuk pertama kali oleh Baumgarten, dipergunakan untuk membicarakan teori tentang keindahan seni (artistik). Kemudian pengertian estetika berkembang, akhir-akhir ini diberi arti sebagai “ilmu pengetahuan tentang seni”.
Manusia memiliki sensibilitas esthetis, karena itu manusia tak dapat dilepaskan dan keindahan. Manusia membutuhkan keindahan dalam kesempurnaan (keutuhan) pribadinya. Tanpa estetika ini, kemanusiaan tidak lagi mempunyai perasaan dan semua kehidupan akan menjadi steril. Demikian eratnya kehidupan manusia dengan keindahan, maka banyak para ahli/cendekiawan mengadakan studi khusus tentang keindahan. Teori tentang keindahan dan seni dikembangkan dan dimasukkan ke dalam pengertian “estetika”. Aslinya estetika berarti “tentang ilmu penginderaan” yang sesuai dengan pengertian etinologisnya. Tetapi kemudian diberi pengertian yang dapat diterima lebih luas ialah teori tentang keindahan dan seni.
Filosof yang pertama memperlakukan estetika sebagai suatu bidang studi khusus ialah Baumgarten (1735). Baumgarten mengkhususkan penggunaan istilah ‘estetika” untuk teori tentang keindahan artistik, karena ia berpendapat seni sebagai pengetahuan perseptif perasaan yang khusus. Tetapi filosof lain yaitu Kant tidak sependapat, sehingga ia tidak pernah menggunakan istilah estetika dalam memperbincangkan teori tentang keindahan dan seni.
Aristoteles menggunakan istilah “puitik” dan untuk teori keindahan artistik, yang oleh Baumgarten dijadikan bagian khusus dan estetika.Dahulu estetika dianggap sebagai suatu cabang filsafat, sehingga memiliki atau diberi pengertian sebagai sinonim dan filsafat seni. Tetapi sejak akhir abad 19, lebih-lebih akhir- akhir ini ada suatu gejala yang menekankan sifat-sifat imperis, oleh karena itu menganggap sebagai “ilmu pengetahuan tentang seni”.
E. PERASAAN KEINDAHAN (SENSIBILITAS ESTETIS)
Manusia dikatakan adalah makhluk berpikir atau homosapiens. Tetapi manusia itu bukan semata-mata makhluk yang berpikir, sekedar homo sapiens yang steril. Manusia disamping makhluk berpikir, juga merasa dan mengindera. Melalui panca indera manusia dapat merasakan sesuatu. Apabila manusia merasakan akan sesuatu itu menyenangkan atau menggembirakan dan sebagainya, timbul perasaan puas. Demikian juga terjadi, kepuasan timbul setelah seseorang melihat atau merasakan sesuatu yang indah. Rasa kepuasan itu lahir setelah perasaan keindahan yang ada pada setiap orang itu bangkit. Tiap-tiap orang memiliki pcrasaan keindahan.
F. HUBUNGAN KEINDAHAN DENGAN NILAI
Batasan nilai bisa mengacu pada berbagai hal seperti minat, kesukaan, pilihan, tugas, kewajiban agama, kebutuhan, keamanan, hasrat, keengganan, daya tarik, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan perasaan dari orientasi seleksinya (Pepper, dalam Sulaeman, 1998). Rumusan di atas apabila diperluas meliputi seluruh perkembangan dan kemungkinan unsur-unsur nilai, perilaku yang sempit diperoleh dari bidang keahlian tertentu, seperti dari satu disiplin kajian ilmu. Di bagian lain, Pepper mengatakan bahwa nilai adalah segala sesuatu tentang yang baik atau yang buruk. Sementara itu, Perry (dalam Sulaeman, 1998) mengatakan bahwa nilai adalah segala sesuatu yang menarik bagi manusia sebagai subjek.
Ketiga rumusan nilai di atas, dapat diringkas menjadi segala sesuatu yang dipentingkan manusia sebagai subjek, menyangkut segala sesuatu yang baik atau yang buruk sebagai abstraksi, pandangan, atau maksud dari berbagai pengalaman dengan seleksi perilaku yang ketat. Seseorang dalam melakukan sesuatu terlebih dahulu mempertimbangkan nilai. Dengan kata lain, mempertimbangkan untuk melakukan pilihan tentang nilai baik dan buruk adalah suatu keabsahan. Jika seseorang tidak melakukan pilihannya tentang nilai, maka orang lain atau kekuatan luar akan menetapkan pilihan nilai nnluk dirinya. Seseorang dalam melakukan pertimbangan nilai bisa bersifat subyektif dan bisa juga bersifat objektif. Pertimbangan nilai subjektif terdapat dalam alam pikiran manusia dan bergantung pada orang yang memberi pertimbangan itu. Sedangkan pertimbangan objektif beranggapan bahwa nilai-nilai itu terdapat tingkatan-tingkatan sampai pada tingkat tertinggi, yaitu pada nilai fundamental yang mencerminkan universalitas kondisi fisik, psikologi sosial, menyangkut keperluan setiap manusia di mana saja.
Dalam kajian filsafat, terdapat prinsip-prinsip untuk pemilihan nilai, yaitu sebagai berikut.
Nilai instrinsik harus mendapat prioritas pertama daripada nilai ekstrinsik. Sesuatu yang berharga instrinsik, yaitu yang baik dari dalam dirinya sendiri dan bukan karena menghasilkan sesuatu yang lain. Sesuatu yang berharga secara ekstrinsik, yaitu sesuatu yang bernilai baik karena sesuatu hal dari luar. Jika sesuatu itu merupakan sarana untuk mendapat sesuatu yang lain. Semua benda yang bisa digunakan untuk aktivitas mem-punyai nilai ekstrinsik.
nilai ini tidak harus terpisah. Suatu benda dapat bernilai instrinsik dan ekstrinsik. Contoh pengetahuan, mempunyai nilai instrinsik baik dari dirinya sendiri dan mempunyai nilai ekstrinsik apabila digunakan untuk kepentingan pembangunan baik di bidang ekonomi, politik, hukum, maupun bidang-bidang yang lainnya.
Nilai yang produktif secara permanen didahulukan daripada nilai yang produktif kurang permanen. Beberapa nilai, seperti nilai ekonomi akan habis dalam aktivitas kehidupan. Sedangkan nilai persahabatan akan bertambah jika dipergunakan untuk membagi nilai akal dan jiwa bersama orang lain. Oleh karena itu, nilai persahabatan harus didahulukan daripada nilai ekonomi.
Berdasarkan berbagai penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa keindahan sangat berhubungan dengan nilai. Hal ini dikarenakan nilai akan muncul apabila seseorang memandang sesuatu objek dengan keindahan. Semakin tinggi tingkat keindahan suatu objek maka akan semakin tinggi pula nilai yang diberikan sesorang terhadap objek tersebut, begitu pula sebaliknya.
Sebuah karya seni pastinya memiliki keindahan nilai intrinsik dan ekstrinsik seperti berikut.
1. Nilai Ekstrinsik Maksudnya sifat baik dari suatu benda karya seni,yaitu sebagai alat atau sarana untuk membantu dalam kehidupan manusia.
2. Nilai Intrinsik Maksudnya Merupakan sifat baik dari benda yang bersangkutan atau sebagai suatu tujuan ataupun demu kepentingan itu sendiri.contohnya,sebuah lukisan yang dibuat seorang seniman memiliki arti dan maksud dari lukisan yang ia buat.
G. SIFAT – SIFAT KEINDAHAN KARYA SENI
.
Supaya dapat menilai keindahan karya seni itu indah atau tidak,terlebih dahulu kalian harus memahami sifat-sifat keindahan . Berikut akan diungkapkan sifat keindahan. Sifat keindahan antara lain Keindahan itu kebenaran, keindahan itu abadi, keindahan itu mempunyai daya tarik, keindahan itu universal, keindahan itu wajar, keindahan itu kenikmatan.
1. Keindahan itu Kebenaran
Maksudnya,keindahan karya seni dibuat benar-benar oleh seniman bukan hasil tiruan atau jiplakan.Contohnya lukisan asli Monalisa
2. Keindahan itu Abadi
Abadi atau dalam bahasa asing Immortal merupakan salah satu sifat keindahan karya seni.Jadi sebuah hasil karya seni itu tidak akan prnahdilupakan,tidak hilang atau susut dari masa atau tidak terikat waktu.
3. Keindahan itu Mempunyai Daya Tarik
Daya tarik itu sesuatu yg membuat orang ingin melihat,sehingga terpikat perhatian dari sebuah karya seni.Intinya sebuah karya seni yg baik adalah mampu menarik perhatian orang,menyenangkan,tidakmembosankan.Misalnya sebuah tempat wisata,yg kaya akan ukiran dan karya seni 3 dimensi seperti Candi Sewu mampu menyenangkan orang,jga mempunyai daya tarik,oleh karena itu dikatakan Candi Sewu tersebut indah.
4. Keindahan itu Universal
Universal maksudnya luas dan mendunia,jadi karya seni itu di sukai orang dimana saja berbeda daerah atau negara didunia jika melihat karya seni di media internet atau media lainnya dan menyatakan indah berarti karya seninya bagus.
5. Keindahan itu wajar
Wajar maksudnya kaya seni yang indah itu tidak berlebihan juga tidak minim, atau apa adanya. Contohnya, seorang artis yang nampak cantik apa adanya jika difoto. Namun bila diberi tambahan aplikasi B612 akan tampak berbeda dari aslinya dan hasil fotonya terkesan berlebihan.
6. Keindahan itu kenikmatan
Kenikmatan dari sebuah karya seni maksudnya mampu memberikan kesenangan atau memberikan kepuasan. Biasanya seorang pencipta karya seni akan puas dan sangat senang apabila karyanya dikatakan indah. Misalnya sebuah novel karya seorang penulis yang diangkat menjadi film dan mendapat respond bagus dari khalayak umum, serta banyak penontonnya sehingga membuat pengarang buku tersebut merasa puas.
H. UNSUR KEINDAHAN
Unsur – unsur keindahan yaitu kesatuan / unity, kerumitan / complexity, kesungguhan / intensity.
Unsur yang membuat indah benda estetis karya seni, diantaranya sebagai berikut
1. kesatuan (unity) kesatuan maksudnya benda karya seni dinilai indah / estetis yang tersusun secara baik atau sempurna bentuknya
2. Kerumitan (completixity) Kerumitam maksudnya karya seni yang tercipta kaya akan isi maupun unsur- unsur yang saling berlawanan atau mengandung perbedaan-perbedaan yang halus.
3. Kesungguhan (intensity). Kesungguhan maksudnya karya seni yang dibuat harus mengandung kwalitas tertentu yang menonjol , bukan sekedar sesuatu yang kosong
Pada hakikatnya setiap manusia menyukai setiap karya seni yang mengandung unsur keindahan. Adapun untuk menciptakan keindahan , seniman bisa memainkan warna dalam seni rupa ,dalam seni musik bisa memainkan dan mengabung alat musik, dalam seni tari bisa memainkan gerak baru dan dalam dunia teater bisa memainkan cerita yang indah.
I. MANFAAT MEMPELAJARI KEINDAHAN
Estetika atau Keindahan itu merupakan salah satu bidang pengetahuan yang sangat penting sekali dipahami serta dipelajari. Lebih lebih bagi manusia yang sangat menyukai dan ingin menjadi seorang seniman,penting sekali mempelajari mengenai estetika atau keindahan. Bukan hanya seniman saja seorang pengamat atau kritikus juga harus memahami soal estetika atau keindahan. Berikut manfaat yang didapatkan dalam mempelajari estetika atau keindahan, yaitu:
1. Mampu memahami tentang rasa indah pada umumnya juga perihal kesenian pada khusus nya.
2. Memperluas wawasan mengenai berbagai unsur unsur objektif yang membangkitkan rasa indah pada manusia .
3. Memahami berbagai unsur-unsur subjektif yang berpengaruh terhadap kemampuan menikmati rasa indah.
4. Menumbuhkan rasa cinta kepada dunia kesenian dan kebudayaan bangsa, serta mampu meningkatkan kemampuan dalam mengapresiasi (menghargai) kesenian dan kebudayaan bangsa.
5. Meningkatkan serta memupuk kehalusan rasa pada umumnya.
6. Mampu memahami mengenai kaitan antara wujud berkesenian dengan tata kehidupan, dan tata kebudayaan.
7. Meningkatkan keahlian dan kemampuan menilai karya seni.
8. Menumbuhkan sikap waspada dari berbagai pengaruh-pengaruh negatif yang mampu merusak mutu kesenian dan berbahaya terhadap kelestarian aspek-aspek dan nilai-nilai tertentu dari kebudayaan kita.
9. Memperkokoh masyarakat dalam keyakinan akan kesusilaan,moralitas,perikemanusiaan, dan ketuhanan
10. Melatih serta memberi wawasan yang luas dan bekal bagi kehidupan spiritual dan psikologi kita.