Tuesday, October 15, 2024

12 Langkah Proses Membuat Kain Batik Tulis!

12 Langkah Proses Membuat Kain Batik Tulis!

Oleh : Ucke Rakhmat Gadzali, S.Pd.

Kain batik tulis merupakan warisan budaya tradisional Indonesia yang mendunia, yang tidak hanya disukai dan dikenakan oleh masyarakat Indonesia tetapi juga populer di belahan negara lain, seperti negara Asia, Eropa dan Amerika. Batik tulis memiliki nilai dan harga yang jauh lebih tinggi daripada batik print atau cap dikarenakan proses pengerjaannya yang memakan waktu yang lebih panjang.

Kisah panjang pembuatan batik dari awal sampai menghasilkan kain batik yang indah secara fisik tidak hanya dilakukan oleh satu orang pembatik yang duduk di bangku pendek yang melukisi kain kosong dengan lilin malamnya, tetapi pembuatan sehelai kain batik membutuhkan beberapa pembatik yang memang ahli dalam tiap proses pembuatan tahap demi tahap.

Berikut tahap-tahap dan istilah-istilah dalam proses pembuatan kain batik tulis asli mulai dari pembuatan pola pertama sampai pewarnaan terakhir:

1. Nyungging

Proses pertama kali ketika membuat batik tulis yaitu membuat pola di atas kertas yang dikerjakan oleh spesialis pola. Tidak semua orang dapat mengerjakan pola ini.

2. Njaplak

Proses memindahkan pola dari kertas ke kain.

3. Nglowong

Di tahap ini, pembatik mulai melekatkan malam/lilin sesuai dengan pola yang telah dibuat.

4. Ngiseni

Memberikan isen-isen (isian) pada ornamen-ornamen tertentu seperti gambar bunga atau hewan.

5. Nyolet

Memberikan warna pada bagian-bagian tertentu dengan kuas.

6. Mopok

Bagian ini adalah menutup bagian yang telah dicolet dengan malam.

7. Nembok

Proses menutup bagian latar belakang pola yang tidak perlu diwarnai.

8. Ngelir

Proses pewarnaan kain secara menyeluruh dengan memasukkannya ke dalam pewarna alam atau kimia.

9. Nglorod

Proses meluruhkan malam untuk pertama kali dengan merendamkannya di dalam air mendidih.

10. Ngrentesi

Proses memberikan titik/cecek pada klowongan menggunakan canting dengan jarum yang tipis

11. Nyumri

Menutup bagian tertentu dengan malam.

12 . Nglorod

Proses akhir meluruhkan dan melarutkan malam pada kain dengan memasukkan pada air mendidih, kemudian diangin-anginkan sampai kering.

Proses nglorod tergantung pada banyaknya warna yang ingin dihasilkan pada satu helai kain batik. Semakin banyak warna yang diinginkan, semakin banyak proses nglorod yang akan dilakukan.

Itulah mengapa kain batik memiliki nilai dan harga yang lebih tinggi dibandingkan batik-batik lainnya. Proses pengerjaan satu kain batik membutuhkan kesabaran, ketekunan dan ketelitian dari masing-masing pengrajin batik. Proses pengerjaan yang panjang dan rumit biasanya membutuhkan waktu berbulan-bulan sampai bertahun-tahun.

Tuesday, September 10, 2024

Teknik Shading untuk Gambar 3 Dimensi

Cara Membuat Gambar 3 Dimensi dengan Teknik dan Contohnya



























Membuat gambar 3 dimensi adalah menggambar suatu bentuk hingga terlihat seperti bentuk aslinya yang memiliki efek keruangan atau kedalaman. Gambar ini juga bisa digunakan untuk gambar ilusi agar orang yang melihat seakan-akan berhadapan dengan bentuk sebenarnya.
Dalam artikel ini akan kita bahas cara membuat gambar 3 dimensi. Namun sebelumnya perlu kita ketahui pula teknik dan prinsipnya terlebih dahulu.

Teknik Gambar 3 Dimensi
Teknik menggambar tiga dimensi yang paling sederhana adalah menggunakan teknik kering, yaitu menggunakan peralatan kering, seperti pensil.


1. Teknik Arsir





Teknik arsiran. Foto: Bryan Schiavone-Artwoonz/Pinterest






Teknik yang paling sering digunakan untuk membuat gambar tiga dimensi adalah teknik arsir. Mengarsir adalah membuat goresan dengan ketebalan berbeda agar muncul kesan tiga dimensi pada gambar. Jenis arsiran ada arsir halus, sedang, kasar, dan campuran.


2. Teknik Dussel





Teknik dusel juga memiliki tujuan sama, yaitu memberi efek keruangan atau kedalaman pada suatu gambar dua dimensi sehingga tampak tiga dimensi.

Dusel yaitu teknik menggoreskan pensil berkarakter lunak dan pekat, kemudian hasil goresan itu diusap atau digosok dengan bahan lembut (kain atau tisu). Ini dapat memunculkan efek bayangan yang lembut.

3. Teknik Pointilis


Teknik pointilis. Foto: Artinstructionblog/Pinterest






Seperti namanya, pointilis yaitu teknik dengan cara membuat poin atau titik-titik dengan kuantitas yang meningkat dari jumlah titik yang sedikit sampai banyak. Ini juga memberikan efek bayangan pada lukisan.

4. Teknik Kombinasi
Teknik kombinasi adalah teknik yang memadukan ketiga teknik di atas pada satu gambar yang sama.

Prinsip Gambar 3 Dimensi
Dalam buku Cara Mudah Menggambar dengan Pensil (2005) oleh Veri Apriyatno, dijelaskan beberapa prinsip yang bisa membuat suatu gambar dua dimensi menjadi terlihat tiga dimensi.

Anda Bisa Pelajarai Disini : Belajar Pencahayaan Dan Bayangan

1. Komposisi
Untuk menciptakan efek tiga dimensi, kita perlu memperhatikan komposisi yang mencakup:

Arah objek. Kita harus menentukan masing-masing objek gambar kita menghadap ke mana.
Irama. Buatlah gambar dengan objek yang ukuran atau bentuknya bervariasi agar tidak monoton.
Keseimbangan dan harmoni, yaitu penempatan objek harus seimbang dan harmonis.

2. Karakter
Untuk dapat menerapkan teknik gambar tiga dimensi, kita harus tahu karakter objek yang kita gambar. Karakter kain berbeda dengan karakter kertas, begitu juga karakter logam, tanah liat, batu, dan buah.

3. Perspektif
Perspektif adalah sudut pandang. Ini merupakan prinsip dan teknik dalam menggambar objek-objek berupa benda, ruangan, dan lingkungan. Ini membuat lukisan terlihat seperti yang dilihat oleh mata manusia dengan keterbatasan jarak pandangnya.

Semakin jauh objek maka akan semakin kecil dan hilang. Sebaliknya, semakin dekat benda maka akan semakin besar. Ini perlu diperhatikan secara bersamaan dengan komposisi.

4. Gelap Terang
Berdasarkan buku Mastering Pencil: 3 Tahap Praktis Mahir Menggambar dari Nol (2020) oleh Tri Edy Marga, gelap terang adalah prinsip mengenai pembuatan bayangan sesuai arah datangnya cahaya. Efek gelap terang memberikan efek bentuk benda secara jelas.






Cara Membuat Gambar 3 Dimensi Sederhana
Dikutip dari situs art class, cara sederhana membuat gambar tiga dimensi adalah sebagai berikut:

Gambar sebuah pola, misalnya lingkaran agar hasilnya terlihat seperti bola.
Beri kesan ada cahaya putih di sisi atas kanan/kiri.
Tambahkan kesan gelap terang atau bayangan hitam di bagian bawahnya. Jika cahaya putih berada di kiri, maka bayangan ada di kanan.
Demikian tadi penjelasan mengenai cara membuat gambar 3 dimensi lengkap dengan teknik dan prinsipnya. Semoga bermanfaat.


Belajar Pencahayaan dan Bayangan untuk Menghasilkan Karya Seni yang Sempurna

 

Belajar Pencahayaan dan Bayangan untuk Menghasilkan Karya Seni yang Sempurna

Sudah umum dalam pelajaran melukis, pencahayaan dianggap sebatas pemberi atmosfer/suasana tambahan pada gambar. Seringkali dengan mudahnya kita menganggap suatu objek memiliki sebuah bentuk universal, dan dengan pencahayaan yang tepat, kita bisa merubah kesan gambar tersebut. Yang sebenarnya adalah, tanpa cahaya maka kita tidak dapat melukis apapun. Anda mungkin tidak menyadari bahwa anda sesungguhnya buta tanpa cahaya.
Scroll to top

Sudah umum dalam pelajaran melukis, pencahayaan dianggap sebatas pemberi atmosfer/suasana tambahan pada gambar. Seringkali dengan mudahnya kita menganggap suatu objek memiliki sebuah bentuk universal, dan dengan pencahayaan yang tepat, kita bisa merubah kesan gambar tersebut.  Yang sebenarnya adalah, tanpa cahaya maka kita tidak dapat melukis apapun. Anda mungkin tidak menyadari bahwa anda sesungguhnya buta tanpa cahaya.

Dalam tutorial pertama dari seri singkat ini, saya akan memperkenalkan Anda pada seni melihat cahaya, bayangan, refleksi dan tepi.

Bagaimana kita bisa melihat?

Sebagai seorang seniman, Apakah Anda pernah mencoba untuk menjawab pertanyaan ini? Jika tidak, maka anda membuat kesalahan besar. Segala sesuatu yang Anda gambar adalah representasi penglihatan anda, seperti hukum fisika adalah representasi dari proses nyata. Ada bahkan lebih dari itu-apa yang kita gambar bukanlah realitas, atau gambaran objektif dari realitas. Itu adalah gambaran yang dibuat oleh otak Anda, interpretasi dari sinyal yang ditangkap oleh mata Anda. Oleh karena itu, seluruh dunia seperti yang kita lihat adalah hanya sebuah tafsir atas kenyataan, salah satu dari sekian banyak namun bukan yang paling benar atau paling sempurna. Hanya cukup untuk spesies kita bertahan hidup.

Mengapa saya berbicara hal ini dalam tutorial melukis? Lukisan itu sendiri adalah suatu seni "menggelapkan", "mencerahkan" dan mewarnai bagian-bagian tertentu dari kertas (atau layar) untuk menciptakan ilusi pandangan pada sesuatu objek nyata. Dengan kata lain, seorang seniman berusaha mencipta ulang  sebuah gambaran yang dapat diciptakan oleh otak kita (mudah jadinya bagi kita, karena kita berpikir dalam pola — kita cenderung untuk mencari bentuk yang sudah kita kenal dalam gambar abstrak ).

Jika sebuah gambar mirip dengan apa yang pernah kita lihat dalam pikiran kita, kita mengatakan itu realistis. Suatu lukisan bisa nampak realistis meskipun tanpa bentuk atau garis bantu — yang dibutuhkan cukup beberapa kombinasi warna, cahaya dan bayangan sehingga sebuah gambar menjadi familier bagi pikiran kita. Berikut adalah contoh yang baik dari efek ini:

Musim dingin di hutan oleh Piotr Olech

Untuk menciptakan sebuah gambar yang meyakinkan dan mirip dengan yang dibuat oleh otak, pertama Anda perlu tahu bagaimana otak melakukannya. Ketika membaca artikel ini Anda akan menemukan sebagian besar proses cukup jelas, tetapi Anda mungkin akan terkejut melihat seberapa dekat ilmu pengetahuan berkaitan dengan lukisan. Kita cenderung untuk melihat optik sebagai bagian dari fisika, dan lukisan sebagai bagian dari seni metafisik, tapi itu kesalahan — seni adalah refleksi dari realitas yang terlihat melalui mata kita. Untuk meniru realitas, pertama Anda perlu tahu bagian apa yang pikiran kita anggap nyata.

Jadi apa itu Melihat?

Mari kita kembali ke dasar-dasar optik. Sinar cahaya menumbuk sebuah objek dan memantul ke mata Anda. Kemudian sinyal diproses oleh otak Anda dan tercipta suatu gambaran. Bagian ini sudah paham kan? Tapi apakah Anda menyadari semua konsekuensi dari proses itu?

Yang pertama, aturan yang paling penting saat melukis : cahaya adalah satu-satunya hal yang dapat kita lihat. Bukan objek, bukan warna, bukan perspektif, dan bukan pula bentuk. Kita hanya dapat melihat sinar cahaya, terpantul dari sebuah permukaan, diganggu oleh sifat permukaan tersebut dan mata kita. Gambar akhir yang dalam kepala kita bagai satu frame dari sebuah video yang tidak putus-putus, sebenarnya merupakan satu set sinar yang mengenai retina kita dengan seketika. Gambaran ini dapat terganggu oleh perbedaan antara sifat-sifat  setiap sinar yang datang dari berbagai arah dan jarak yang berbeda, dan dapat mengenai banyak objek sebelum akhirnya sampai ke mata Anda.

Persis begitulah yang kita lakukan ketika melukis — kita meniru sinar mengenai permukaan yang berbeda (warna, konsistensi, gloss), jarak antara mereka (jumlah penyebaran warna, kontras, tepi, perspektif), dan pasti kita tidak menggambar apapun yang tidak memantulkan atau memancarkan apa pun untuk mata kita. Jika Anda "menambahkan cahaya" setelah gambar hampir selesai, Anda melakukannya salah — semuanya pada lukisan Anda adalah cahaya.

Apa itu bayangan?

Sederhananya, bayangan adalah suatu daerah yang tidak tersentuh oleh cahaya langsung. Ketika Anda berada di bayangan, Anda tidak dapat melihat sumber cahaya. Jelas bukan?

Panjang bayangan dapat dengan mudah diperkirakan dengan menggambar arah pancaran sinar:

Menggambar bayang-bayang mungkin sedikit rumit. Mari kita lihat situasi ini. Kita punya objek dan sumber cahaya yang besar. Secara intuitif, beginilah kita menggambarkan bayang-bayang:

Tapi tunggu, sebenarnya bayangan ini hanya dipancarkan dari satu titik pada sumber cahaya! Bagaimana jika kita memilih beberapa titik?

Sebagaimana kita dapat lihat, hanya titik cahaya yang menciptakan bayangan tajam dan tegas. Ketika sumber cahaya lebih besar (lebih tersebar), bayangan menghasilkan tepi gradien yang buram.

Fenomena yang saya jelaskan diatas juga menjelaskan bagaimana munculnya beberapa bayangan yang berasal dari satu sumber cahaya. Bayangan ini lebih alami — itu adalah mengapa gambar yang diambil dengan tampilan flash begitu tajam dan aneh.

OK, tapi itu hanya contoh hipotetis. Mari kita lihat proses ini dalam prakteknya. Berikut ini wadah pena saya, difoto pada hari yang cerah. Dapatkah Anda melihat bayangan ganda yang aneh? Mari kita lihat lebih dekat.

Jadi, kira-kira cahaya berasal dari sudut kiri bawah. Masalahnya adalah itu bukan titik cahaya, jadi kita tidak memiliki bayangan bagus, tajam yang paling mudah dan paling intuitif untuk di gambar. Menggambar sinar seperti ini sama sekali tidak berguna.

Mari kita mencoba sesuatu yang berbeda. Dari yang telah kita pelajari sebelumnya, sumber cahaya yang besar dan tersebar terbentuk dari banyak titik sumber cahaya. Ketika kita menggambar seperti ini, maka akan jauh lebih masuk akal:

Supaya lebih jelas, mari kita halangi beberapa sinar. Lihatkan? Jika bukan karena sinar yang tersebar, kita akan memiliki bayangan cukup normal yang bentuknya seperti objeknya!

Buta Tanpa Cahaya

Tapi tunggu, jika cahaya tidak menyentuh suatu area, bagaimana kita bisa melihat sesuatu yang ada di bayangan? Bagaimana kita bisa melihat pada hari berawan, ketika segala sesuatu ada dalam bayang-bayang awan? Itu adalah hasil dari cahaya yang menyebar. Kita akan bicara lebih banyak tentang cahaya menyebar sepanjang tutorial ini.

Tutorial lukisan biasanya memperlakukan cahaya langsung dan cahaya pantulan sebagai sesuatu yang sama sekali berbeda. Para instruktur lukis mungkin memberitahu Anda ada cahaya langsung yang membuat permukaan yang cerah, dan mungkin muncul cahaya pantulan, memberikan sedikit cahaya ke daerah bayangan. Anda mungkin telah melihat diagram yang serupa dengan yang di bawah ini:

Ini tidak sepenuhnya benar. Pada dasarnya segala sesuatu yang Anda lihat adalah  cahaya pantulan. Jika Anda melihat sesuatu, kebanyakan karena pantulan cahaya dari itu. Anda dapat melihat cahaya langsung hanya jika Anda melihat langsung ke sumber cahaya. Jadi diagram cahaya seharusnya terlihat lebih seperti ini:

Tetapi untuk lebih tepatnya, kita perlu mengangkat beberapa definisi. Sinar cahaya mengenai permukaan dapat berperilaku dalam beberapa cara, tergantung pada jenis permukaan itu.

  • Ketika sinar direfleksikan sepenuhnya dari permukaan pada sudut yang sama hal itu disebut refleksi specular.
  • Jika beberapa sinar menembus permukaan, maka sinarnya mungkin dipantulkan oleh mikro-struktur, membuat sudut terganggu yang menghasilkan gambar yang kabur. Ini disebut refleksi menyebar.
  • Beberapa sinar akan diserap oleh objek.
  • Jika sinar yang diserap berhasil keluar, itu disebut cahaya transmisi.

Untuk sekarang, mari kita fokus pada refleksi menyebar dan specular saja, karena mereka sangat penting untuk lukisan.

Jika permukaan dipoles dan memiliki struktur mikro yang pas sehingga tidak tembus cahaya , maka sinar yang mengenainya akan dipantulkan pada sudut yang sama. Refleksi specular menciptakan efek cermin — bukan cuma karena cahaya langsung dipantulkan dengan sempurna, juga karena sinar "tidak langsung" (bergerak dari sumber cahaya, memantul dari sebuah objek, dan mengenai permukaannya permukaan). Sebuah permukaan yang hampir sempurna untuk refleksi penuh specular adalah cermin, jelaslah, tetapi beberapa bahan lain memberikan efek yang baik juga (logam dan air adalah contoh-contoh ini).

Sementara refleksi specular  menciptakan pantulan gambar objek secara sempurna sudut yang benar, refleksi menyebar jauh lebih menarik. Inilah yang bertanggung jawab pada warna (kita akan membicarakan hal ini secara lebih rinci dalam bagian selanjutnya dari seri ini) dan itu mencerahkan objek dengan cara lembut. Jadi, pada dasarnya, refleksi menyebar membuat sebuah benda terlihat tanpa membuat mata Anda terbakar .

Benda-benda memiliki berbagai faktor refleksi. Sebagian besar dari mereka akan menyebar (dan menyerap) sebagian besar dari cahaya, memantulkan hanya sebagian kecil sebagai specular. Seperti Anda bisa tebak, permukaan mengkilap memiliki faktor refleksi spekular lebih tinggi dari yang matte. Jika kita melihat ilustrasi sebelumnya sekali lagi, kita dapat membuat sebuah diagram yang lebih tepat untuk itu:

Ketika melihat gambar itu, Anda mungkin akan mengesankan bahwa ada hanya satu titik pada permukaan glossy dimmana  refleksi specular terjadi. Itu tidak sepenuhnya benar. Itu terjadi kemanapun cahaya mengenai permukaan, tetapi ada hanya satu sinar specular yang pas kena pada mata Anda pada suatu waktu.

Berikut adalah percobaan sederhana yang dapat Anda lakukan. Buatlah sumber cahaya (menggunakan telepon, atau lampu) dan tempatkan itu sehingga kena permukaan mengkilap dari atas dan menciptakan refleksi. Tidak perlu refleksi yang sangat terang atau hidup, yang penting pastikan Anda dapat melihatnya. Sekarang mundur sedikit, dan pandangi refleksi terus menerus. Dapatkah Anda melihat bagaimana itu berpindah? Semakin Anda dekat ke sumber cahaya, semakin akut sudutnya. Melihat refleksi langsung di bawah sumber cahaya mustahil, kecuali Andalah sumber cahaya.

Apa hubungannya dengan lukisan? Nah, inilah aturan nomor dua. Posisi pengamat mempengaruhi letak bayangan.. Sumber cahaya dan objek bisa jadi tetap tak berubah, tetapi setiap pengamat akan melihatnya sedikit berbeda. Hal ini jelas ketika kita berpikir tentang perspektif, tapi kita jarang berpikir tentang pencahayaan dengan cara ini. Apakah Anda pernah berpikir tentang pengamat ketika menetapkan pencahayaan?

Apakah Anda pernah bertanya-tanya mengapa kita cenderung untuk melukis garis putih pada objek mengkilap? Sekarang Anda harusnya mampu menjawab pertanyaan ini Anda sendiri. Juga, sekarang Anda tahu bagaimana glitter bekerja!

Value adalah jumlah penglihatan.

Value adalah jumlah informasi yang dibawa oleh cahaya. Kita belum berbicara tentang warna - untuk saat ini, sinar cuma bisa gelap atau lebih terang. Value 0% (kecerahan) berarti tidak ada informasi. Bukan berarti objeknya hitam - kita hanya tidak tahu apa-apa tentangnya dan menganggapnya sebagai hitam. Value 100% adalah jumlah informasi maksimum yang kita bisa dapatkan pada satu waktu. Beberapa objek merefleksikan banyak informasi kepada kita sehingga nampak terang, sementara yang lain menyerap sebagian besar sinar yang mengenainya dan tidak memantul terlalu banyak — sehingga objek tampak gelap. Dan seperti Apakah benda terlihat jika tanpa cahaya? Petunjuk: Benda-benda tersebut tidak terlihat..

Interpretasi ini akan membantu kita memahami kontras. Kontras didefinisikan sebagai perbedaan antara poin — semakin besar jarak skala value maka semakin kuat kontras. Baiklah, tetapi bagaimana perbedaan value terjadi?

Warna abu-abu: kontras

Lihat ilustrasi di bawah ini. Pengamat mendapat informasi x dari A, dan y dari B. Seperti yang Anda lihat, x lebih panjang daripada y (x = 3y). Lebih besar jaraknya, maka kehilangan informasi semakin besar, sehingga dalam situasi pertama kita dapat melihat B lebih jelas, sementara sedikit buram.

Situasi yang lain berbeda pula. Di sini dan y terlihat kira-kira sama (x = 1.3y), Jadi mereka akan membawa sejumlah informasi serupa.

Hasil dari pandangan pengamat akan terlihat seperti ini:

Tapi tunggu, mengapa objek yang dekat semakin gelap dan yang jauh lebih terang? Semakin terang, semakin banyak informasi yang sampai bukan? Dan baru saja saya sampaikan informasi menghilang sebagaimana jarak bertambah.

Kita perlu menjelaskan kehilangan ini. Mengapa bisa cahaya dari bintang yang sangat-sangat jauh datang ke mata Anda tanpa gangguan yang lebih besar, tapi bangunan beberapa mil jauhnya kehilangan detail dan kontras? Ini mengenai atmosfer.  Anda melihat lapisan tipis udara ketika melihat keatas daripada ketika melihat ke depan, dan udara penuh partikel. Sinar bepergian ke mata Anda pada jarak besar menabrak partikel-partikel ini dan kehilangan sedikit informasi. Pada saat yang sama, partikel-partikel ini mungkin memantulkan sesuatu yang lain ke mata Anda - terutama birunya langit. Pada akhirnya, Anda akan melihat sisa-sisa sinyal asli yang bercampur dengan kotoran - terlihat cerah, tapi membawa lebih sedikit informasi dan gangguan dari yang asli.

Mari kita kembali ke ilustrasi kita. Jika kita menggambar hilangnya informasi dengan gradien, nampak jelas mengapa objek yang dekat bisa terlihat gelap. Juga, ini menjelaskan perbedaan value yang nampak antara  objek yang berdekatan, dan kesamaan value objek jauh. Sekarang sudah jelas mengapa objek kehilangan kontras akibat jarak!

Ada bahkan lebih banyak sebab. Otak kita merasakan kedalaman dengan menghitung perbedaan antara gambar yang dilihat oleh setiap mata, dan dengan jarak perbedaan ini menjadi semakin penting. Pada akhirnya, objek yang jauh tampak datar, dan yang dekat yang lebih 3D.

garis tepi adalah efek samping dari pencahayaan yang tepat pada gambar. Jika lukisan anda tampak datar dan Anda perlu untuk menggambar garis supaya jelas bentuknya maka yang Anda lakukan salah. Garis akan muncul dengan sendirinya sebagai pembatas antara dua value yang berbeda, sehingga mereka muncul sepenuhnya karena perbedaan kontras dua buah objek.

Jika Anda menggunakan value yang sama untuk dua buah objek maka yang terjadi gambarnya akan terlihat menyatu.

Seni Shading/ Bayangan

Setelah semua hal-hal teoritis ini Anda mustinya sudah punya  pengetahuan yang cukup baik pada apa yang sebenarnya terjadi ketika Anda melukis. Sekarang mari kita bicara tentang praktik.

Ilusi 3D 

Masalah terbesar dengan shading adalah tentang bagaimana menciptakan efek 3D pada lembaran kertas yang datar. Namun, hal ini tidak berbeda dengan menggambar 3D! Seorang seniman bisa dengan mudah menghindari masalah ini, berfokus pada gaya kartun sepenuhnya, tapi akhirnya jika mereka ingin kemajuan, mereka harus menghadapi musuh utama mereka: yaitu perspektif.

Apa hubungannya perspektif dengan shading? Banyak. Perspektif adalah alat untuk menggambar objek 3D di 2D tanpa membuatnya terlihat datar. Karena bentuknya 3D, cahaya menumbuk dalam berbagai cara, menciptakan daerah terang (highlight) dan gelap (bayangan).

Mari kita lakukan sedikit percobaan. Cobalah untuk menaungi objek di bawah ini menggunakan sumber cahaya tertentu:

Hasilnya akan terlihat seperti ini:

Nampak datar, bukan? Lebih seperti gradien sederhana diletakkan pada permukaan 2D.

Sekarang cobalah untuk menaungi yang satu ini:

Berikut adalah apa yang akan nampak pada gambar Anda:

Sekarang beda cerita! Objek terlihat 3D meskipun sederhana setelah ditambah bayangan datar. Bagaimana cara kerjanya? Obyek pertama memiliki satu dinding terlihat, sehingga bagi pengamat itu nampak sebagai satu dinding datar tidak lebih. Objek berikutnya  memiliki tiga dinding, dan kita tahu objek 2D tidak pernah memiliki tiga dinding. Sketsa itu sendiri tampak 3D, jadi sangat mudah untuk membayangkan bagian yang dapat atau tidak dapat terkena cahaya.

Sehingga waktu berikutnya Anda mempersiapkan sebuah sketsa lukisan, jangan menggambarnya  terlalu datar. Kita tidak butuh garis, kita perlu bentuk 3D! Buat objek Anda dalam sosok perspektif - munculkan bentuknya. Jika Anda menggambar bentuk yang benar, objek nya akan nampak 3D dan dengan mudah kita bisa menentukan shadingya.

Dasarnya, bayangan datar, Anda dapat memperbaiki itu, tetapi jangan menambahkan detail apapun dulu! Shading dasar menjelaskan pencahayaan dan memungkinkan Anda menjaga semuanya tetap konsisten.

Terminologi

Mari kita lihat pada terminologi yang benar untuk mendiskusikan cahaya dan bayangan.

  • Full Light (cahaya penuh) adalah area di depan sumber cahaya.
  • Highlight adalah tempat dimana refleksi spekular menemukan jalan ke mata Anda. yaitu titik paling terang pada objek.
  • Half light adalah full light yang menggelap secara bertahap menuju terminator.
  • Terminator adalah garis virtual antara cahaya dan bayangan. wilayah ini bisa tajam dan jelas atau lembut dan buram.
  • Core shadow (bayangan inti) adalah daerah yang berlawanan arah dari sumber cahaya dan karena itu tidak diterangi oleh cahaya.
  • Reflected light (Cahaya pantulan) merupakan refleksi menyebar yang mengenai bayangan inti. cahaya ini tidak pernah lebih terang daripada cahaya penuh.
  • Cast shadow  (bayangan buangan) adalah daerah yang tertutupi objek dari sumber cahaya.

Meskipun nampaknya jelas, pelajaran utama yang perlu Anda ambil dari ini adalah: semakin kuat cahaya, semakin tajam terminator. Oleh karenanya, terminator yang tajam merupakan indikator semacam sumber cahaya buatan. Untuk menghindarinya, selalu kaburkan daerah antara cahaya dan bayangan.

Tiga titik pencahayaan

Setelah Anda menyadari apa sesungguhnya melihat itu maka dalam fotografi tidaklah begitu berbeda dari lukisan. Fotografer tahu bahwa cahayalah yang membuat gambar, dan mereka dapat menggunakannya untuk mengubah apa yang mereka inginkan tampilkan. Kata orang saat ini foto terlalu "editan", tapi yang sebenarnya adalah seorang fotografer jarang mengambil gambar dari sesuatu sebagaimana adanya. Mereka tahu bagaimana cahaya bekerja dan mereka menggunakannya untuk membuat foto lebih menarik, dan itulah mengapa kamera mahal tidak secara otomatis membuat seorang fotografer menjadi profesional.

Anda dapat mengambil dua pendekatan yang berbeda ketika menetapkan pencahayaan untuk gambar Anda:

  • Meniru sifat alam, menciptakan cahaya sebagaimana biasanya terjadi.
  • "Memahat dengan cahaya", menciptakan cahaya yang kondusif untuk membuat objek nampak semenarik mungkin.

Pendekatan pertama akan membantu Anda membuat efek yang realistis, sementara yang kedua adalah cara untuk meningkatkan alam. Ini seperti seorang prajurit tua, dengan baju baja penyok dan sebuah pentungan di tangan versus gadis elf cantik kinclong,  tanpa baju besi, memegang senjata sihir. Sangat mudah untuk menyatakan mana yang nyata, tetapi mana yang lebih menarik dan eye-catching? Keputusan ada di tangan Anda, tapi ingat untuk selalu memutuskannya sebelum melukisnya, bukan sewaktu melukis atau hanya karena sesuatu yang tidak beres.

Untuk memperjelas, ini adalah tentang gaya pencahayaan, bukan tentang subjek. Anda dapat menggunakan pencahayaan yang realistis untuk unicorn atau naga, dan Anda juga dapat mengangkat tema seperti prajurit lelah. Memahat cahaya adalah tentang menempatkan sumber cahaya yang tepat dimana mereka harus menekankan garis-garis besar otot atau baju besi bersinar. Di alam jarang terlihat dengan cara ini, dan biasanya semua  adegan objek  terlihat seperti secara keseluruhan.  Oleh karena itu, saya sarankan metode alami untuk lanskap dan meningkatkan metode untuk karakter, tetapi dengan mencampurkan kedua  metode Anda dapat membuat efek yang lebih baik.

Shading yang realistis hanya dapat dipelajari dari alam. Jangan gunakan gambar orang lain atau bahkan foto, karena mereka bisa "curang" dan Anda tidak menyadarinya. Pokoknya lihat sekeliling anda, dan ingat semua yang Anda lihat adalah cahaya. Cari refleksi specular dan menyebar, amati bayangan dan ciptakan aturan Anda sendiri. Namun, Anda perlu diingat bahwa orang lebih perhatian ke rincian dari foto atau lukisan daripada dunia di sekitar mereka. Gambar lebih mudah  "diserap", karena mereka hanya satu rasa  dan fokus. Konsekuensinya, gambar Anda akan dibandingkan dengan gambar diam lain tapi tidak pada realitas.

Jika Anda memilih pendekatan lain, ada trik yang bisa  saya tunjukkan kepada Anda. Fotografer menyebutnya tiga titik pencahayaan, meskipun Anda juga dapat menggunakan metode dua titik untuk efek yang lebih alami.

Mari kita mulai dengan object yang sederhana. Boneka beruang ini kita letakkan dalam ruang dengan lampu jauh yang lemah cahayanya.

Mari kita beri sumber cahaya yang kuat dan langsung menyorot pada sisi depan beruang itu. Gunakan untuk menambahkan lampu utama dan bayangan, kemudian campurkan  shading. Sumber cahaya  langsung yang kuat ini dikenal sebagai cahaya kunci.

Untuk menarik boneka beruang keluar dari kegelapan, mari kita taruh pada alas yang tak terbatas. Alas dipengaruhi oleh sumber cahaya dan terbentuklah bayangan. Karena sinar yang kena bagian alas menyebar, cahaya dipantulkan juga di boneka beruang. Ada juga lapisan tipis kegelapan di bawah beruang-ini disebut celah bayangan dan itu terjadi setiap kali objek belum digabungkan ke alasnya.

Mari kita letakkan boneka beruang di sudut ruang. Kali ini, sinar cahaya juga menghantam dinding dan kita punya banyak refleksi menyebar di mana-mana. Maka, daerah yang paling gelap dari boneka beruang mendapatkan sedikit pencahayaan (meski tidak seterang dari cahaya langsung) dan kontras yang seimbang.

Bagaimana jika kita hilangkan dindingnya dan menambahkan  atmosfer yang kental? Cahaya akan tersebar, dan kita masih dapat banyak refleksi menyebar. Cahaya lembut atau refleksi difusi yang datang dari sebelah kiri atau kanan cahaya kunci disebut fill light (cahaya isi) dan digunakan untuk mengisi bayangan yang terlalu gelap. Jika Anda berhenti di sini, Anda telah membuat dua titik pencahayaan yang sering terjadi di alam, dimana matahari bertindak sebagai cahaya kunci  dan menyebarkan refleksi dari langit menciptakan cahaya isi.

Kita bisa tambahkan "titik" ketiga untuk itu, rim light (cahaya bingkai). Yaitu cahaya belakang, biasanya ditempatkan sehingga objek menghalangi sebagian besar cahaya dari mata pengamat. Sinar yang dihalanggi objek menciptakan tepi yang jelas, membedakan objek dari latar belakang.

Cahaya bingkai tidak selalu perlu untuk membuat "bingkai" yang tipis. Fungsinya adalah hanya untuk membuat tepian objek nampak muncul keluar, sehingga Anda dapat menggunakan setiap arah dan ketajaman yang Anda butuhkan.

Satu tip lagi: kalaupun Anda tidak menggambar latar belakang, lukislah objek seolah-olah ada di sebuah lingkungan. Ketika melukis secara digital, Anda bisa membuat semacam latar belakang bohongan pada lapisan yang berbeda, dengan tambalan cahaya dan bayangan yang berantakan yang akan membantu Anda mengira-ngira apa yang harus mempengaruhi objek.

Kesimpulan

Cahaya membentuk segala sesuatu yang kita lihat. Terus-menerus mengenai mata kita, membawa informasi tentang lingkungan. Cahaya adalah sumber utama dari setiap gambar, dan harus dianggap sebagai satu-satunya hal yang kita bisa lukis. Jika Anda ingin melukis secara realistis, lupakan garis, tentang bentuk umum — anggap sebagai sesuatu yang tak terlihat, banjiri cahaya. Berhenti memisahkan seni dan ilmu — tanpa optik kita tak akan melihat apa-apa, dan kita tidak dapat melukis apa-apa. Untuk sekarang keliatannya cuma teori, tapi lihatlah sekeliling dan Anda akan menyadari itu di mana-mana. Mulai menggunakannya!

Sumber : https://design.tutsplus.com/id/articles/improve-your-artwork-by-learning-to-see-light-and-shadow--cms-20282
Penulis : 

Featured Post

12 Langkah Proses Membuat Kain Batik Tulis!

12 Langkah Proses Membuat Kain Batik Tulis! Oleh : Ucke Rakhmat Gadzali, S.Pd. Kain batik tulis merupakan warisan budaya tradisional Indones...