Tuesday, April 6, 2021

MENGANALISIS SENI BUDAYA NUSANTARA (TARI DAN TEATER)

3. Menganalisis seni tari nusantara

a. Analisis symbol tari

1) Mengamati simbol dalam gerak

Gerak tari bisa kita analisis misalnya pada gerak memanah dalam tari Beksa Panah dari Kalimantan selatan, gerak ini memiliki kesamaan antara gerak dalam tari dengan gerak yang sebenarnya. Atau jika kita analisis Tari Kandangan dari Jawa Barat, terdapat ciri khas tarian tersebut yang dilakukan untuk keperluan estetis tari dan tidak terkait dengan kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, gerak Alung Soder adalah gerak murni.

2) Mengamati symbol dalam busana

Busana tari Nusantara sangat beragam, busana tari disini dapat di analisis. Contohnya Tari Gawil dari Jawa Barat, busana yang dipakai yaitu jenis busana bangsawan sunda pada abad ke-19. Simbol status kebangsawanan diperoleh dari motif, kain, model jas, dan tutup kepala serta aksesoris busana (kalung rantai dan kancing mas) yang hanya dipakai oleh bangsawan sunda.


b. Analisis Bentuk Penampilan Tari

1)  Menganalisa Tari Tradisional yang ditampilkan oleh Penari 

Tunggal. Jenis tari tradisional di Indonesia bisa diamati dari bagaimana tari itu ditampilkan oleh seorang penari, tentu saja disebut tari tunggal. Misalnya, Tari Topeng Klana, dalam Topeng Cirebon menarikan tokoh Klana dalam Cerita Panji. Tari Tunggal juga bisa ditampilkan dengan berkelompok.

2)  Mengamati Tari Tradisional yang ditampilkan secara berpasangan

Tari berpasangan adalah tarian yang dibawakan oleh 2 orang penari, yang gerakannya saling mengisi. Tari berpasangan juga bisa ditampilkan berkelompok, akan tetapi jumlahnya harus genap.

3)   Menganalisa Tari Tradisional Berkelompok. Tarian ini bisa dibawakan oleh beberapa penari yang melakukan gerakan yang sama dan jumlah penari lebih dari 2.

c.  Analisis fungsi seni tari

Menganalisis tari berdasarkan fungsi seni antara lain:

1)  Tari sebagai sarana upacara

fungsi tari sebagai sarana upacara merupakan bagian dari tradisi yang ada dalam suatu kehidupan masyarakat yang sifatnya turun temurun dari generasi ke generasi berikutnya sampai masa kini yang berfungsi sebagai ritual. tari dalam upacara pada umumya bersifat sakral dan magis. pada tari upacara faktor keindahan tidak diutamakan, yang diutamakaan adalah kekuatan yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia itu sendiri ataupun hal hal diluar dirinya. Ciri – ciri tari untuk upacara antara lain diselenggarakan pada tempat dan waktu tertentu, bersifat sacral dan magis, ada sesaji, dilaksanakan di tempat terbuka dan massal, hidup dan berkembang dalam tradisi yang kuat sebagai sarana untuk persembahan, sebagai sarana memuja dewa, bersifat kebersamaan dan berulang ulang, yang datang dianggap peserta upacara bukan penonton , ditarikan oleh penari yang terpilih dan dianggap suci, gerak tari imitatif, meniru gerak - gerik alam sekitar, ungkapan gerak mirip ekspresi kehendak jiwa penarinya.

2)  Tari sebagai sarana hiburan

salah satu bentuk penciptaan tari ditujukan hanya untuk di tonton. Tari ini memiliki tujuan hiburan pribadi lebih mementingkan kenikmatan dalam menarikan. Tari hiburan disebut tari gembira, pada dasarnya tarian gembira tidak bertujuan untuk ditonton akan tetapi tarian ini cenderung untuk kepuasan para penarinya itu sendiri. Keindahan tidak diutamakan, tetapi mementingkan kepuasan individual, bersifat spontanitas dan improvisasi.Tarian ini untuk konsumsi public. contoh tari hiburan tari tayub (jatim, jateng), ketuk tilu (jabar), gandrung (banyuwangi), jogged bumbung (bali), serampang dua belas (Sumatra), tari sekar putrid, ratu graheni

3)  Tari sebagai sarana pergaulan

Dalam hal ini tari memiliki fungsi pergaulan antara sesame manusia .contoh tari ketuk tilu, jaipongan, maengket ( Sulawesi) tari tujuah lompat (Maluku)

4)  Tari sebagai penyalur terapi

Jenis tari ini biasanya ditujukan untuk penyandang cacat fisik atau cacat mental.Penyalurannya dapat dilakukan secara langsung bagi penderita cacat tubuh atau bagi penderita tuna wicara dan tuna rungu, dan secara tidak langsung bagi penderita cacat mental.Pada masyarakat daerah timur jenis tarian ini menjadi pantangan karena adanya rasa tidak sampai hati.

5)  Tari sebagai media pendidikan

Kegiatan tari dapat dijadikan media pendidikan, seperti mendidik anak untuk bersikap dewasa dan menghindari tingkah laku yang menyimpang dari nilai – nilai keindahan dan keluhuran karena seni tari dapat mengasah perasaan seseorang

6)  Tari sebagai pertunjukkan

tari pertunjukkan adalah bentuk momunikasi sehingga ada penyampai pesan dan penerima pesan. Tari ini lebih mementingkan bentuk estetika dari pada tujuannya.Tarian ini lebih digarap sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat’ tarian ini sengaja disusun untuk dipertontonkan.Oleh sebab itu penyajian tari mengutamakan segi artistiknya yang konsepsional yang mantab, koreografer yang baik serta tema dan tujuan yang jelas.

7)   Tari sebagai media katarsis

Katarsis berarti pembersihan jiwa.Seni tari sebagai media katarsis lebih mudah dilaksanakan oleh orang yang telah mencapai taraf atas penghayatan seni.Oleh karena itu, biasanya jtari ini dilakukan oleh seniman yang hakiki.Namun seorang guru pun bisa melakukannya asal dia mau berlatih dengan kesungguhan, konsentrasi yang penuh, berani dan memiliki kekayaan imajinasi.

Selain memiliki beberapa fungsi tersebut, seni tari juga memiliki peranan yang sama seperti seni – seni lainnya, yaitu tari sebagai media ekspresi, komunikasi, berpikir kreatif dan mengembangkan bakat.

4.  Analisis seni teater nusantara

Dalam mengidentifikasi karya seni, termasuk seni teater, paling tidak anda mengetahui nama karya seni teater tersebut, mengetahui ciri-ciri karya tersebut, dan memahami berbagai hal yang bersangkutan dengan karya tersebut. Karya seni teater yang tersebar di Nusantara ini dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu seni teater tradisional dan seni teater nontradisional. Untuk lebih memahami tentang hal tersebut, mari kita pelajari uraian berikut dengan saksama.

a.  Pengertian Karya Seni Teater Nusantara

Karya seni teater Nusantara dapat diartikan sebagai seni teater yang tumbuh subur di daerah-daerah seluruh Nusantara. Seni teater Nusantara tumbuh seiring dengan tingkat perkembangan masyarakat di daerah setempat yang memiliki berbagai corak dan keunikan yang khas. Karena teater daerah memiliki peran yang sangat berarti dalam perkembangan seni teater Nusantara, sudah sewajarnya kita harus benar-benar menunjukkan sikap apresiatif terhadap seni teater daerah. Mengapa dikatakan demikian? Karena seni teater daerah merupakan bagian yang tidak akan terpisahkan dari teater Nusantara. Apabila kita buat klasifikasi secara umum, seni teater Nusantara melingkupi teater daerah (tradisional) dan teater nontradisional. Sebenarnya perbedaan di antara keduanya terdapat pada bentuk keterikatannya. Jika teater tradisional masih terikat pada aturan tradisi daerah masing-masing, teater nontradisional sudah melepaskan diri dari ikatan tersebut. Apa saja bentuk keterikatan teater tradisional terhadap tradisi tersebut? Bentuk keterikatan tersebut dapat kita lihat dalam hal kostum, panggung, jalinan lakon, dan jumlah pemainnya.

b.  Ragam Pertunjukan Seni Teater Nusantara

Seni teater Nusantara berasal dari teater daerah tradisional dan nontradisional, seni teater Nusantara pasti sangat beragam. Keberagaman tersebut dapat kita jumpai di berbagai pelosok daerah di seluruh Nusantara. Kebergaman ini bukan menjadi sebuah perbedaan yang akan memecah bangsa ini, justru keberagaman inilah yang akan menjadi perekat kebudayaan sehingga bangsa ini akan tetap bersatu dalam keberagaman. Apa saja pertunjukan seni teater Nusantara itu? Berikut ini akan dipaparkan berbagai seni pertunjukan seni teater, baik yang tradisional maupun nontradisional.

1)   Seni Teater Tradisional

Ø  Randai

Istilah Randai ini berasal dari daerah Minang-kabau. Randai merupakan salah satu jenis teater yang dilakukan dalam sebuah arena. Arena bermainnya seperti lingkaran. Posisi penonton dalam menyaksikan pertunjukan ini pun meling-kar. Begitu juga dengan pemainnya yang menyuguhkan berbagai gerak gelombang (gerak tari dengan pola pencak silat tradisional daerah Minangkabau) yang berformasi lingkaran. Seluruh adegan dalam pertunjukan ini disajikan dalam arena yang melingkar.

Ø  Wayang Orang

 Sebuah keberagaman, itulah yang menjadi ciri khas teater Nusantara. Inilah seni teater tradisional yang berasal dari daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Wayang orang disajikan dalam bentuk tarian. Pementasan wayang orang ini bisanya mengambil kisah Mahabarata dan Ramayana.

Ø  Ketoprak

Meskipun berasal dari daerah yang sama dengan wayang orang, yakni Jawa Tengah dan Yogyakarta, seni pertunjukan ketoprak ini memiliki ciri khas tersendiri. Ketoprak terdiri atas beberapa unsur, yaitu gamelan, dialog, kostum, panggung, gerak atau tarian, dan lakon atau sastra. Ketoprak dipertunjukkan dengan mengambil berbagai kisah dari cerita rakyat atau legenda dan Babad Tanah Jawi. Cerita Babad Tanah Jawi biasanya menceritakan kisah raja-raja Jawa dari zaman Hindu-Buddha sampai zaman Islam. Karena banyak me«icerita-kan kehidupan raja masa lampau, setting yang digunakan dalam seni pertunjukan ketoprak pun berlatar belakang kerajaan Jawa.

Ø  Topeng Banjet

Seni pertunjukan ini berasal dari daerah Jawa Barat, khususnya Kabupaten Kerawang. Unsur pokok seni pertunjukan ini adalah pelawak yang bermain komedi ringan. Selain-unsur tersebut, seni topeng banjet ini memiliki unsur artistik yang memesona yaitu penampilan tarian dan nyanyian.

Ø  Mamanda

Mamanda  Kalimantan Selatan memiliki seni pertunjukan yang sangat unik. Keunikan seni Mamanda ini terletak dalam gemerlapnya busana para pemainnya dan suguhan peratatan permainan yang    sugestif. Biasanya, alat musik yang digunakan adalah gendang dan biola. Seni pertunjukan ini bisa disejajarkan dengan ketoprak karena mengambil kisah tentang kerajaan ataupun kehidupan rakyat biasa.

2)  Seni Teater Nontradisional

Seiring dengan perkembangan zaman yang terus mengalami kemajuan, pemikiran terhadap cara mengapresiasi karya seni, khususnya seni teater, terus mengalami perkembangan. Seni teater nontradisional merupakan bentuk perkembangan atau pembaharuan dari teater tradisional. Seperti halnya teater tradisional, teater nontradisional pun banyak menyampaikan nilai-nilai moralitas.

c.  Analisis symbol dalam teater


Pada saat menganalisis symbol teater ada beberapa symbol yaitu visual, verbal, dan auditif

1)       Symbol visual

Adalah symbol yang Nampak dari  penglihatan penonton meliputi seluruh wujud bentuk dan warna termasuk tubuh para pemain

2)       Symbol verbal

Adalah symbol yang diungkapkan melalui kata –kata baik oleh para pemain, narrator maupun dalang. Kata kata para pemain baik melalui dialog maupun monolog, ataupun narasi yang dibacakan narrator maupun dalang adalah symbol.

3)       Symbol auditif

Adalah symbol yang berbunyi atau symbol yang ditimbulkan oleh bunyi. Setipa bunyi memiliki arti dan setiap nada senantiasa punya makna dalam pertunjukkan teater

d.       Analisis ragam tehnik pengungkapan gagasan teater

Hasil analisis mengenai ragam tehnik ungkapan simbolik dalam teater antara lain sebagai berikut :

  1. Penggarap menghadirkan benda – benda yang khas dan dapat mewakili sebuah suasana/ tempat
  2. Penggarap juga bisa mewakili dengan cara instan yaitu foto tempat
  3. Suasana bisa terbentuk ditambah pemberian media lain diantaranya system pencahayaan, warna, kostum

e.       Analisis kreasi naskah drama teater

Hasil analisis naskah drama dapat diungkapkan melalui idiom kata, diksi serta gaya bahasa

  1. Gaya bahasa berupa tehnik pengolahan bahasa oleh pengarang dalam upaya menghasilkan karya sastra yang hidup dan indah. Pengolahan bahasa harus di dukung oleh diksi (pemilihan kata) yang tepat
  2. Diksi (pemilihan kata) berupa pemilihan kata kebahasaan . kata – kata dalam drama harus dipilih sedemikian rupa sehingga terungkap semua gagasan dan perasaan pengarang serta mudah diterima oleh penonton atau pendengar
  3. Idiom berupa gabungan kata yang memiliki makna bukan makna dari unsur kata – kata pembentuknya. Artinya ungkapan memiliki makna baru setelah dua kata atau lebih menyatu. Idiom dapat dibentuk dari gabungan kata yangdapat digunakan sebagai penggambaran makna yang ingin diungkapkan.

No comments:

Post a Comment

Featured Post

12 Langkah Proses Membuat Kain Batik Tulis!

12 Langkah Proses Membuat Kain Batik Tulis! Oleh : Ucke Rakhmat Gadzali, S.Pd. Kain batik tulis merupakan warisan budaya tradisional Indones...