Tuesday, August 13, 2024

Proses Kerja Penata Artistik

Proses Kerja Penata Artistik


Penata Artistik merupakan salah satu unit kerja pada stasiun penyiaran televisi atau Tim produksi film yang berfungsi sebagai penunjang acara siaran televisi atau produksi film. Penataan artistik merupakan suatu hal yang penting dalam menciptakan suasana dalam sebuah produksi acara drama televisi, film, maupun program non drama. Penataan artistik ini juga dapat mendukung suasana dan karakter pemain dalam layar dan termasuk juga sebagai daya tarik sebuah acara.

Penata artistik merupakan bagian tim dalam proses produksi siaran televisi yang di dalamnya terdapat beberapa divisi diantaranya set studio, design, wardrobe, make up dan property. Setiap divisi memiliki tanggung jawab yang berbeda-beda, namun mereka bersatu untuk mendukung kelancaran proses praduksi program siaran.

Menurut Supriyadi,dkk (2014:7) penata artistik adalah seorang yang bertanggung jawab terhadap aspek pengadaan, penata, penyusun visual sebagai latar dan penunjang cerita drama dan film.

Berdasarkan kutipan di atas, penulis menyimpulkan bahwa sangatlah penting bagi penata artistik untuk menciptakan pandangan yang luas, terus berpikir untuk sesuatu yang baru dan secara konstan berusaha menciptakan kreatifitas yang lebih tinggi.

Menurut Kusumawati,dkk (2017:16) penata artistik bertanggung jawab mengoptimalkan dan mengarahkan efisiensi seluruh difisi yang ada di dalam departemen artistik sesuai jadwal produksi yang telah ditentukan, jangan sampai melebihi dari anggaran biaya yang telah disusun.

Dari kutipan diatas, penulis menyimpulkan tugas seorang penata artistik adalah bertanggung jawab dalam merancang keperluan properti, menentukan warna panggung, perancangan wardrobe untuk kebutuhan produksi agar sesuai dengan konsep yang sudah disepakati.

Menurut Kusumawati,dkk (2017:16) bertanggung jawab menyesuaikan kebutuhan art dengan keinginan director dengan perubahan perubahan yang dilakukan pada saat produksi.

Dari kutipan diatas, penulis menyimpulkan bahwa seorang penata artistik harus bisa menerjemahkan skenario dan konsep cerita kedalam bentuk artistik yang nyata (kasat mata) serta sesuai dengan yang diinginkan Sutradara ke dalam rencana visual (Visual Plan).

Penulis sebagai penata artistik dalam program acara non-drama DAILY SPOT memiliki tanggung jawab atas keseluruhan gambarnya, penulis juga harus bisa kerja berdampingan dengan sutradara untuk memperhatikan segala sesuatu yang terekam di kamera.


Pra Produksi

Pada tahap awal dalam pembuatan sebuah produksi non drama televisi adalah proses pra produksi. Masa pra produksi adalah masa perencanaan, persiapan, penorganisasian, produksi, hingga ke teknis. Keberhasilan suatu produksi nondrama Televisi tergantung pada proses pra produksi yang matang.

Pada tahap pra produksi ini penulis sebagai penata artistik menentukan tema bersama dengan tim membuat breakdown dan jadwal kerja khusus bidang tata artistik agar dalam tahap produksi berjalan dengan lancar. Selain itu, seorang penata artistik juga menyiapkan semua property tata artistik sesuai dengan rancangan lembar kerja yang sudah dibuat.

 Menurut Supriyadi, dkk (2014:82) penata artistik bertanggung jawab atas aspek desain kreatif acara (set design, lokasi, dan atau grafis). Ia membawahi beberapa bagian artistik.

Dalam kutipan diatas menyimpulkan, penulis menyimpulkan bahwa sebelum produksi seorang penata artistik dapat membuat rancangan untuk desain yang sesuai dengan konsep yang diinginkan oleh sutradara agar menghasilkan hasil yang baik.

Pada tahap ini penulis bertugas untuk menyamakan konsep artistik seperti yang akan digunakan set dekorasi yang disesuaikan naskah, wardrobe, make-up, property yang akan digunakan. Penulis juga melakukan Survey lokasi adalah untuk mengetahui atau mencari informasi yang diperlukan tentang tempat, suasana, dan keadaan.

Pada tahap awal dalam pembuatan sebuah produksi non drama televisi adalah proses pra produksi. Masa pra produksi adalah masa perencanaan, persiapan, penorganisasian, produksi, hingga ke teknis. Keberhasilan suatu produksi nondrama Televisi tergantung pada proses pra produksi yang matang.

Untuk semua adegan yang termasuk dalam sebuah produksi non drama. Jadi setiap adegan, setiap percakapan yang mengaitkan pada sebuah keadaan, maka art director harus mulai membuat list set apa saja yang diperlukan. Seperti set dekorasi, properti yang akan dipakai saat produksi, make up artis, wardrobe yang akan dipakai oleh pembawa acaranya, dan lain sebagainya yang dibutuhkan saat produksi.

 

Produksi

Menurut Kusumawati, dkk (2017:33) menyatakan bahwa pada saat Produksi, maka tiap scene pun art director perlu ada dan berada di dekat sutradara untuk memastikan gambar yang diambil sesuai dengan yang diharapkan, sesuai dengan skenario dan dalam tampakkan gambarnya pun terlihat nyata. Bisa saja ia ikut terlibat langsung, misalnya saja membetulkan letak set atau properti yang dirasa tak pas di adegan yang dimaksud. Kegiatan ini terus diikuti oleh art director, mulai dari bongkar pasang set, sampai ke penataan set sepanjang pengambilan gambar masih berlangsung.

Berdasarkan kutipan diatas, penulis menyimpulkan bahwa tugas seorang penata artistik atau art director pada saat produksi adalah bertanggung jawab atas semua letak set atau property yang digunakan di lokasi shooting pada saat produksi. Penata artistik atau art director juga harus selalu berdampingan dengan sutradara untuk memastikan gambar sesuai atau tidak ada yang jumping pada saat pergantian segment jika masih ditempat yang sama.

Dalam produksi program televisi non drama yang berjudul DAILY SPOT Kami menghabis kan waktu tiga hari Shoting di Jakarta tepatnya ada di beberapa tempat yaitu di Jakarta. Ennichisai 2018 tema Danketsu di Blok M. Kodam Komunitas Ontel Daan Mogot di Daan Mogot Cutie Cats Caffe, di Kemang Studio tanggerang Teluk Naga . Didalam produksi penulis selaku penata artistik mempunyai tanggung jawab yang sangat besar atas keseluruhan unsur tata artistik, sesuai dengan tahapan proses perekaman gambar dan suara dari non-drama televisi ”DAILY SPOT”.


Pasca produksi

Setelah proses produksi yang sudah matang tiba saatnya pasca produksi, dimana pasca adalah salah satu tahap dari proses pembuatan program, tahap ini dilakukan setelah  tahap  produksi  program  selesai  ini  terdapat  beberapa aktivitas seperti pengeditan, pemberian suara atau musik latar. Dalam melaksanakan tugasnya seorang penata artistik, bukan hanya menerima informasi dari produser dan pengarah acara tentang acara yang akan diproduksinya saja, melainkan dia juga harus mengembangkan semua bahan informasi yang diterimanya mampu menjabarkan apa yang terkandung dalam naskah.

Pada tahap ini penulis melakukan evaluasi proses kerja mulai pra hingga pasca produksi untuk memperoleh pembelajaran tentang bagaimana membuat susunan tata artistik yang baik dan rapih. Hal ini perlu diperhatikan agar kesalahan saat produksi tidak terjadi kembali pada saat yang akan datang.

Menurut Kusumawati, dkk (2017:28) “Dalam penggarapan suatu produksi program terdapat beberapa rangkaian proses, yaitu Pra Produksi, Produksi, dan Pasca Produksi. Proses tahapan ini juga merupakan refleksi dari suatu perencanaan yang matang untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan kualitas yang baik”.

Dalam kutipan diatas, penulis menyimpulkan pada saat pasca produksi penulis melakukan tahap evaluasi dari semua divisi yang terdapat dalam art dilihat dari kekurangan-kekurangan pada saat pengambilan gambar kemudian juga mengembalikan dan merapikan semua property dan peralatan art yang lain.


Peran dan Tanggung Jawab Penata Artistik

Menurut supriyadi, dkk (2014:82) penata artistik adalah bertanggung jawab atas aspek desain kreatif acara (set design, lokasi, dan atau grafis). Ia membawahi beberapa bagian artistik.

Menurut Kusumawati, dkk (2017:14) menyatakan bahwa:

Penata artistik merupakan suatu hal yang penting dalam menciptakan suasana dalam sebuah produksi acara drama tv, film maupun program non drama.”Secara teknis penata artistik atau art director bertanggung jawab atas seluruh penyediaan kebutuhan artistik mulai dari pra produksi, produksi, sampai pasca produksi. Berikut ini merupakan peran dan tanggung jawab penulis sebagai penata artistik, diantaranya :

Menyesuaikan anggaran yang terkait dengan kebutuhan yang ada di dalam naskah, memastikan semua kebutuhan peralatan dengan kebutuhan artistik selama proses produksi seperti property, mengoptimalkan dan mengarahkan seluruh divisi yang ada di dalam departemen artistik, menyesuaikan kebutuhan art seperti property yang dibutuhkan sesuai dengan keinginan director dan mengikuti perubahan perubahan yang diinginkan director, membuat laporan kerja art director.

Penulis menyimpulkan bahwa peran dan tanggung jawab seorang penata artistik atau art director adalah menentukan dan membuat list apa saja yang digunakan selama shooting berlangsung seperti property, wardrobe, make up, dan lain lain. Membuat laporan pertanggung jawaban atas laporan kerja art director seperti, konsep artistik, breakdown penata artistik, floor plan dan lain lain.

Penata artistik adalah suatu hal yang penting dalam sebuah produksi televisi drama atau non drama, peran dan tanggung jawab nya menyiap kan, Studio, Wadrobe, dan Make up, dan tanggung jawab, membuat studio ber tema ala ala kelasik modern.

Di set secara unik, nyaman, bagus dan beberapa Properti di buat dengan karangan kayu, seperti mainan motor mobil yang terbuat dari kayu guna menyesui kan dengan teman dan konsep ber nilai tinggi, referensinya itu sendiri dari acara program Televisi Tonight show dan The Comment dan beberapa dari ide penulis.

Penulis menyimpulkan bahwa peran dan tanggung jawab seorang penata artistik atau  art  director  adalah  menentukan  dan  membuat  list art,  apa saja yang digunakan selama shooting berlangsung seperti property, studio, wardrobe, make up, dan lain lain. Membuat laporan pertanggung jawaban atas laporan kerja art director, penulis juga berkordinasi dan berdiskusi dengan pengarah acara, Cameramen, penata cahaya mengenai tata letak camera, lighting dan desain studio, seperti, konsep artistik, breakdown penata artistik, floor plan.


No comments:

Post a Comment

Featured Post

12 Langkah Proses Membuat Kain Batik Tulis!

12 Langkah Proses Membuat Kain Batik Tulis! Oleh : Ucke Rakhmat Gadzali, S.Pd. Kain batik tulis merupakan warisan budaya tradisional Indones...