Dasar pengujian
Menurut Sommerville (2001) pengujian sistem terdiri dari :
- Pengujian unit untuk menguji komponen individual secara independen tanpa komponen sistem yang lain untuk menjamin sistem operasi yang benar.
- Pengujian modul yang terdiri dari komponen yang saling berhubungan.
- Pengujian sub sistem yang terdiri dari beberapa modul yang telah diintegrasikan.
- Pengujian sistem untuk menemukan kesalahan yang diakibatkan dari interaksi antara subsistem dengan interfacenya serta memvalidasi persyaratan fungsional dan non fungsional.
- Pengujian penerimaan dengan data yang dientry oleh pemakai dan bukan uji data simulasi.
Dokumentasi berupa pencatatan terhadap setiap langkah
pekerjaan dari awal sampai akhir pembuatan program.
Pengujian sistem informasi berbasis web dapat menggunakan teknik dan metode pengujian perangkat lunak tradisional. Pengujian aplikasi web meliputi pengujian tautan, pengujian browser, pengujian usabilitas, pengujian muatan, tegangan dan pengujian malar (Simarmata, 2009).
Penerimaan pengguna (user) terhadap sistem dapat dievaluasi dengan mengukur kepuasan user terhadap sistem yang diujikan. Pengukuran kepuasan meliputi tampilan sistem, kesesuaian dengan kebutuhan user, kecepatan dan ketepatan sistem untuk menghasilkan informasi yang diinginkan user. Ada beberapa model pengukuran kepuasan user terhadap sistem, diantaranya adalah Technology Acceptance Model (TAM), End User Computing (EUC) Satisfaction, Task Technology Fit (TTF) Analysis dan Human Organizational Technology (HOT) Fit Model.
Salah satu model pengukuran yang telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa berbeda dan tidak menunjukkan perbedaan hasil pengukuran yang signifikan adalah End User Computing (EUC) Satisfaction. Model ini menekankan kepuasan user terhadap aspek teknologi meliputi aspek isi, keakuratan, format, waktu dan kemudahan penggunaan sistem (Chin & Mathew, 2000).
Pengujian produk baru bertujuan untuk memberikan penilaian
yang lebih rinci tentang peluang sukses produk baru, mengidentifikasi berbagai
penyesuaian akhir yang diperlukan untuk produk, dan menetapkan berbagai elemen
penting dalam program pemasaran yang akan dipakai untuk memperkenalkan produk
dipasar. Secara umum, terdapat 4 (empat) kegiatan dalam pengujian produk baru,
yaitu sebagai berikut :
Yaitu dengan cara membuat prototipe yang merupakan
approximation (perkiraan) produk akhir. Pengujian atas kinerja produk prototipe
dapat menghasilkan sejumlah informasi penting tentang product shelf life (usia
pajang produk), tingkat keusangan produk, masalah yang timbul dari pemakaian
atau konsumsi yang tidak seharusnya, potensi kerusakan yang memerlukan
penggantian, dan jadwal pemeliharaan yang tepat. Masing-masing dari jenis
informasi tersebut dapat mempunyai dampak biaya terhadap pemasaran produk. Contohnya
seperti estimasi usia pajang produk bisa berpengaruh terhadap frekuensi dan
biaya pengiriman. Lalu kemungkinan adanya masalah penggunaan yang signifikan
dapat mengakibatkan perlunya tambahan informasi labeling, periklanan, dan
sebagainya.
Dipakai untuk menetapkan elemen-elemen yang akan dirancang dalam rencana pemasaran serta untuk membuat tafsiran penjualan awal produk baru. Secara umum terdapat dua cara utama yang dibutuhkan dalam tipe pengujian ini, yaitu pertama meminta konsumen untuk menggunakan sebuah produk selama jangka waktu tertentu, dan kemudian mereka diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan preferensi serta kepuasan mereka. Kedua, melaksanakan “blind test” yang sedemikian rupa sehingga konsumen dapat membandingkan berbagai macam alternatif produk tanpa mengetahui nama merek atau produsennya.
Pada dasarnya, pengujian preferensi dan kepuasan akan memberikan sejumlah manfaat pokok, antara lain sebagai berikut :
Uji preferensi aktual dan uji teknis bisa memberikan dasar
klaim yang obyektif untuk keperluan promosi, terlebih apabila perusahaan ingin
menyajikan superioritas dalam hal persepsi konsumen atas keunggulan spesifik
pada produk perusahaan dari pada pesaing.
Estimasi tingkat pembelian ulang sangat penting untuk
memperkirakan pangsa pasar jangka panjang. Oleh karena itu hasil yang kurang
bagus pada uji ini dapat berakibat pada pembatalan peluncuran produk maupun
perancangan ulang produk baru.
Meskipun penerimaan pasar atas produk baru ditentukan oleh
semua elemen program pemasaran, tetapi berbagai kasus menunjukkan bahwa skor
yang tinggi dalam dimensi kinerja produk menggambarkan bahwa ide produk yang
bersangkutan sebaiknya dilanjutkan pada tahap pengembangan produk baru
selanjutnya.
Uji preferensi pada umumnya dapat memberikan signal awal
terbaik terhadap kemungkinan terjadinya kanibalisasi produk.
Simulated Test Markets atau Laboratory Test Markets
(Pengujian Pasar Simulasi)
Dalam metode sales wave research, konsumen yang pada awalnya
mencoba sebuah produk secara gratis ditawarka lagi produk tersebut atau produk
pesaing, dengan harga yang lebih murah. Kemudian perusahaan akan memperhatikan
berapa kali konsumen memilih produk perusahaan serta tingkat kepuasan mereka.
Metode ini juga mencakup usaha untuk mempresentasikan pada konsumen satu
ataupun beberapa konsep iklan dalam bentuk kasar untuk mengamati dampaknya
terhadap pembelian ulang.
Metode ini memerlukan 30 sampai 40 pembeli yang qualified
dipusat pertokoan ataupun tempat-tempat lainnya. Perusahaan akan menanyakan
beberapa hal kepada mereka, berhubungan dengan awareness dan preferensi mereka
terhadap berbagai merek pada jenis produk tertentu. Mereka bisa saja diundang
untuk menyaksikan iklan singkat, termasuk didalamnya yang sudah terkenal
ataupun yang masih baru. Lalu dalam penayangan iklan tersebut disisipkan iklan
produk baru. Kemudian konsumen akan diberi sejumlah uang lalu diminta untuk
datang ke sebuah toko khusus dimana mereka bisa membelanjakan uang yang sudah
diberikan tersebut sesuai kebutuhan.
Metode ini memungkinkan perusahaan untuk menguji pengaruh
faktor dalam toko dan iklan terbatas pada perilaku pembelian konsumen tanpa
harus melibatkan konsumen itu sendiri secara langsung. Sampel konsumen akan
diwawancarai untuk mendapatkan kesan mereka terhadap produk yang bersangkutan.
Perusahaan tidak harus memberikan potongan penjualan, memakai wiraniaga mereka
sendiri, atau`membeli jaringan distribusi. Tetapi metode ini tidak dapat
memberikan informasi tentang cara membujuk distributor agar mau menjual produk
baru perusahaan.
Uji pasar adalah cara utama dalam menguji sebuah produk baru
dalam situasi yang sama dengan yang nantinya akan dihadapi dalam peluncuran
produk yang bersangkutan. Perusahaan umumnya akan bekerja sama dengan
perusahaan riset dalam menentukan kota dimana wiraniaga perusahaan nantinya
akan mencoba membujuk para distributor agar bersedia untuk menjual produk
perusahaan. Perusahaan melakuan promosi dan periklanan sama dengan yang akan
dilaksanakan dalam pemasaran secara nasional. Biaya yang nantinya dibutuhkan
tergantung pada jumlah kota, lama pengujian, serta jumlah data yang diinginkan
perusahaan.
Tujuan tahap ini adalah untuk :
- memberikan penilaian yang lebih rinci mengenai peluang sukses produk baru,
- mengidentifikasi penyesuaian-penyesuaian akhir yang dibutuhkan untuk produk
- menetapkan elemen-elemen penting dalam program pemasaran yang akan digunakan untuk memperkenalkan produk di pasar.
Assalamualaikum
ReplyDeleteNama : Yudi Gunawan
Kelas : XII Broadcasting
Menurut pendapat saya materi yang disampaikan minggu ini mengenai Prosedur Pengujian Kesesuaian Fungsi Produk Barang/Jasa, sangat baik dan dapat difahami dengan penjelasan yang sangat rinci dan teratur. Itu pendapat saya terima kasih.
Nama: michell junisa
ReplyDeleteKelas: XII BROADCASTING
Menurut saya materi yang di sampaikan di atas mudah di pahami karena penjelasan yang di gunakan tersusun dan terperinci(mulai dari pengertian sampai ke fungsi).