Thursday, August 26, 2021

Jenis-jenis Busana


Hallo sahabat edukasi, Sebelum anda mempelajari desain busana, Anda perlu mengetahui bagian-bagian dan jenis-jenis busana.

Berdasarkan jenisnya, busana bisa dikelompokkan menjadi:

  1. Blus (Blouse)
  2. Jas (Jacket)
  3. Kemeja (Shirt)
  4. Setelan (Suit)
  5. Rok (Skirt)
  6. Mantel (Coat)
  7. Gaun (Dress)
  8. Rompi (Vest)
  9. Celana (Pant)
  10. Celana Terusan (Jump Suite)
Selengkapnya, silahakan lihat modul berikut Klik disini


Wednesday, August 25, 2021

Menganalisis Kostum untuk Pengisi Acara

Kostum atau busana merupakan cara berpakaian disuatu daerah tertentu. Pakaian yang digunakan biasanya disesuaikan dengan kesempatan pada saat itu, yang biasanya digunakan untuk pertunjukan diatas panggung dan juga depan kamera. Kostum dapat berupa pakaian secara umum atau gaya berpakaian tertentu pada orang kelas masyarakat atau periode tertentu. Istilah ini juga berhubungan dengan pengaturan artistik aksesoris pada gambar, patung, puisi sesuai dengan jaman, tempat atau keadaan (Nina Surtiretna, 1993: 27).

Kata lain dari penata busana adalah Wardrobe, Wardrobe dalam arti sebenarnya adalah lemari dinding tempat menyimpan pakaian, awalnya nama “wardrobe” dimaksudkan pada sebuah ruangan di dinding yang menyatu dengan tembok. Sebutan lain untuk wardrobe adalah armoire. Namun, dalam istilah televisi dan film istilah wardrobe langsung dikaitkan pada masalah pakaian atau kostum pemain itu sendiri, bukan tempat peyimpanannya.

Menurut Nina Kusumawati dkk (2017:22) “Wardrobe merupakan orang yang bekerja mengatur segala bentuk pakaian atau yang dikenakan pemain dalam melakukan adegan sesuai dengan tuntutan cerita atau skenario”.

Memilih pakaian untuk sebuah pertunjukan film atau televisi bukan perkara mudah, selain harus punya sense of art dia juga mesti memiliki skill yang baik. Memang orang yang mengurus wardrobe tidak harus bisa merancang sebuah kostum tapi alangkah baiknya jika dia punya pengalaman bekerjasama dengan seorang costume designer.

Menurut (Soedarsono, 1978:34) secara umum warna kostum yang dipilih berdasarkan warna yang memiliki makna teatrikal dan sentuhan emosional. Mengenai pemilihan warna didalam kostum sebaiknya dipilih sesuai dengan perpaduan antara warna tata arias wajah dan rambut agar terbentuk suatu kesatuan didalam penerapan tokoh atau karakter yang akan dimunculkan.
Kostum merupakan unsur pelengkap yang tidak kalah pentingnya untuk menunjang kreasi anatara kostum, tata rias wajah, hiasan dan asesoris. Kostum yang pertama kali tampak membantu menggariskan karakternya, dan kostum tampak kemudian memperkuat kesan itu atau mengubahnya menurut keperluan pemeran atau pemain. Kostum dan make-up merupakan sesuatu yang berkaitan satu sama lain. Kostum dan make-up adalah element secara fisik dan simbolik yang paling dekat dengan seseorang aktor an karakternya (Williard F.Bellman, 1977: 269)

a. Tujuan Kostum 
Berbusana yang di pakai manusia beranekaragam bentuk dan fungsinya. Fungsi berbusana dalam kehidupan sehari-hari untuk melindungi tubuh, menciptakan kesopanan, dan memenuhi hasrat manusia akan keindahan menurut (nelot, 2009:22), fungsi berkostum dalam pegelaran antara lain :

1) Menciptakan keindahan penampilan 
Tata Busana dalam pagelaran berfungsi sebagai bentuk 
ekspresi untuk tampil lebih indah dari penampilan sehari-hari. Kostum pagelaran dibuat secara khusus dan dilengkapidengan asesoris sesuai kebutuhan pagelaran. 

2) Membedakan satu dengan yang lain 
Membedakan satu dengan yang lain dalam pagelaran, menampilkan tokoh dengan karakter yang berbeda dan latar belakangnya. Penonton membutuhkan suatu penampilan yang dapat membedakan dari pemain satu dengan yang lain dan kostum tersebut menggambarkan atau menonjolkan ciri khas suatu tokoh. 

3) Menggambarkan karakter tokoh 
Melalui kostum, karakter seseorang dapat dilihat. Perbedaan karakter dalam busana dapat ditampilkan melalui model, bentuk, warna, motif, dan garis yang diciptakan. 

4) Memberi ruang gerak 
Kostum bukan sebagai penghalang bagi aktivitas, sebaliknya memberi ketulusan seseorang untuk mengekspresikan karakternya. 

5) Memberikan efek dramatik 
Busana mendukung dramatika sebuah adegan dalam lakon. Gerak pemain akan lebih expresif dan dramatik dengan adanya kostum.

b. Jenis Kostum 
Busana (kostum) beragam jenis dan bentuk. Tata busana secara garis besar dapat digolongkan dalam beberapa jenis, yaitu; 

1) Kostum Historis 
Kostum yang sesuai dengan periode atau jamannya sebagai 
contoh : kostum kerajaan, kostum yunani, kostum mesir, dan kostum majapahit. 

2) Kostum Sehari-hari 
Kostum sehari-hari adalah kostum yang dipakai dalam kehidupan keseharian masyarakat. 

3) Kostum Tradisional 
Kostum tradisional mencerminkan karakteristik masyarakat yang membedakan dengan kelompok masyarakat lain. 
Kostum tersebut biasanya berlatar belakang sejarah, terutama yang berhubungan dengan karakter tradisional, periode maupun suatu tempat contohnya, kain sari (india), gamis (arab). 

4) Kostum Modern 
Kostum yang sesuai dengan jaman dan masa yang sedang berlangsung dan mengikuti perkembangan desain mode (www.direktori.co.id/ads/depan/pakaian/kostum.html). 
Kostum yang digunakan oleh lakon kera merupakan kostum yang di desain khusus, sehingga lebih modern dan berbeda  kostum aslinya. Baik dalam bentuk maupun pemilihan warna yang digunakan serta hiasan yang ada dalam kostum tersebut. 

5) Kostum Fantasi. 
Istilah kostum fantasi adalah untuk mengidentifikasi jenis-jenis busana yang lahir dari imajinasi dan fantasi perancang. Kostum jenis ini juga dimaksudkan untuk kostum tokoh-tokoh yang tidak real dalam kehidupan sehari-hari, misalnya tokoh bidadari, malaikat, atau dewa.

Pada blog nya Diki Umbara menyebutkan
https://dikiumbara.wordpress.com/category/tata-artistik/

Yang perlu diperhatikan dalam pemilihan pakaian di antaranya:

  1. Pilih pakaian dengan warna-warna yang sesuai dengan tema acara
  2. Hindari pakaian yang bercorak garis-garis kecil, baju dengan motif garis-garis kecil biasanya akan menimbulkan flickr.
  3. Jangan memilih pakaian dengan motif kotak-kotak kecil, ini juga akan mengakibatkan hasil visual yang flickr.
  4. Hindari kostum berwarna putih mengkilap apalagi polos  corak. 
Contoh wardrobe atau busana pengisi 
Presenter-presenter tersebut bukan sekadar memakai wardrobe sesuai tema. Namun sesungguhnya ada pesan atau filosofi yang mereka sampaikan ke pemirsa. Bukan sekadar paket berita, tetapi wardrobe yang dikenakan ingin menunjukan konsep dan sesuai tema. 





Sunday, August 22, 2021

Nilai-Nilai Pancasila dalam Penyelenggaraan Pemerintahan


Nilai-Nilai Pancasila dalam Penyelenggaraan Pemerintahan

  1. Sistem Nilai dalam Pancasila
  2. Implementasi Pancasila
  3. Nilai-Nilai Pancasila dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Negara


1. Sistem Nilai dalam Pancasila

Sistem secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu rangkaian yang saling berkaitan antara nilai yang satu dan nilai yang lain. Jika kita berbicara tentang sistem nilai berarti ada beberapa nilai yang menjadi satu dan bersama-sama menuju pada suatu tujuan tertentu. Sistem nilai adalah konsep atau gagasan yang menyeluruh mengenai sesuatu yang hidup dalam pikiran seseorang atau sebagian besar anggota masyarakat tentang apa yang dipandang baik. Pancasila sebagai nilai mengandung serangkaian nilai, yaitu: ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, keadilan. Kelima nilai tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh, tidak terpisahkan mengacu kepada tujuan yang satu. Pancasila sebagai suatu sistem nilai termasuk ke dalam nilai moral (nilai kebaikan) dan merupakan nilai-nilai dasar yang bersifat abstrak

2. Implementasi Pancasila

Pancasila yang termuat dalam Pembukaan UUD 1945 merupakan landasan bangsa Indonesia yang mengandung tiga tata nilai utama, yaitu 

  1. dimensi spiritual, 
  2. dimensi kultural, dan 
  3. dimensi institusional.

Dimensi spiritual 

mengandung makna bahwa Pancasila mengandung nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai landasan keseluruhan nilai dalam falsafah negara. Hal ini termasuk pengakuan bahwa atas kemahakuasaan dan curahan rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa perjuangan Bangsa Indonesia merebut kemerdekaan terwujud.

Dimensi kultural 

mengandung makna bahwa Pancasila merupakan landasan falsafah negara, pandangan hidup bernegara, dan sebagai dasar negara.

Dimensi institusional 

mengandung makna bahwa Pancasila harus sebagai landasan utama untuk mencapai cita-cita, tujuan bernegara, dan dalam penyelenggaraan pemerintahan.

Tiga nilai utama yang tertuang dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 tersebut di atas harus  senantiasa menjadi pertimbangan dan perhatian dalam sistem dan proses penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan bangsa.

Nilai Pancasila harus dipandang sebagai satu kesatuan utuh di setiap praktik penyelenggaraan pemerintahan yang mengandung makna bahwa ada sumber-sumber spiritual yang harus dipertimbangkan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat agar tidak terjadi perlakuan yang sewenang dan diskriminatif. Selain itu, nilai spiritualitas hendaknya menjadi pemandu bagi penyelenggaraan pemerintahan agar tidak melakukan aktivitas-aktivitas di luar kewenangan dan ketentuan yang sudah digariskan

3. Nilai-Nilai Pancasila dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Negara

a. Nilai Sila Ketuhanan Yang Maha Esa

  1. Pengakuan adanya kausa prima (sebab pertama) yaitu Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Menjamin penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan beribadah menurut agamanya.
  3. Tidak memaksa warga negara untuk beragama, tetapi diwajibkan memeluk agama sesuai hukum yang berlaku.
  4. Atheisme dilarang hidup dan berkembang di Indonesia.
  5. Menjamin berkembang dan tumbuh suburnya kehidupan beragama, toleransi antarumat dan dalam beragama.
  6. Negara memfasilitasi bagi tumbuh kembangnya agama dan iman warga negara dan menjadi mediator ketika terjadi konflik antar agama.

b. Nilai Sila Kemanusian yang Adil dan Beradab

  1. Menempatkan manusia sesuai dengan hakikatnya sebagai makluk Tuhan. Karena manusia mempunyai sifat universal.
  2. Menjunjung tinggi kemerdekaan sebagai hak segala bangsa, hal ini juga bersifat universal.
  3. Mewujudkan keadilan dan peradaban yang tidak lemah. Hal ini berarti bahwa yang dituju masyarakat Indonesia adalah keadilan dan peradaban yang tidak pasif, yaitu perlu pelurusan dan penegakan hukum yang kuat jika terjadi penyimpangan-penyimpangan, karena Keadilan harus direalisasikan dalam kehidupan bermasyarakat.

c. Nilai Sila Persatuan Indonesia

  1. Nasionalisme
  2. Cinta bangsa dan tanah air
  3. Menggalang persatuan dan kesatuan bangsa
  4. Menghilangkan penonjolan kekuatan atau kekuasaan, keturunan dan perbedaan warna kulit.
  5. Menumbuhkan rasa senasib dan sepenanggulangan.

d.Nilai Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan

  1. Hakikat Sila ini adalah demokrasi. Demokrasi dalam arti umum, yaitu pemerintah dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
  2. Permusyawaratan, artinya mengusahakan putusan bersama secara bulat, baru sesudah itu diadakan tindakan bersama. Di sini terjadi simpul yang penting yaitu mengusahakan putusan bersama secara bulat.
  3. Dalam melakukan putusan diperlukan kejujuran bersama. Hal yang perlu diingat bahwa keputusan bersama dilakukan secara bulat sebagai konsekuensi adanya kejujuran bersama.
  4. Perbedaan secara umum demokrasi di negara barat dan di Negara Indonesia, yaitu terletak pada permusyawaratan rakyat.

e. Nilai Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

  1. Kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat dalam arti dinamis dan berkelanjutan.
  2. Seluruh kekayaan alam dan sebagainya dipergunakan bagi kebahagiaan bersama menurut potensi masing-masing.
  3. Melindungi yang lemah agar kelompok warga masyarakat dapat bekerja sesuai dengan bidangnya



Wednesday, August 18, 2021

DESAIN SET DEKORASI

DESAIN SET DEKORASI


Semua program tersebut mutlak memerlukan sentuhan artistik, Sehingga program yang ditampilkan terasa lebih menarik

TIPE PROGRAM ACARA
1. Siaran kata ( Talk Show )
a) Berita
b) Wawancara
c) Pidato/ ceramah dll

2. Drama
a) Modern
b) Tradisional
c) Teater

3. Show program
a) Music
b) Tarian
c) Acara panggung

4. Pendidikan

DESAIN SET SESUAI PROGRAM ACARA




1. Set Dekorasi Siaran Kata
Untuk mendukung penampilan artis dalam menyampaikan pesan lebih yakin, mantap, akurat sesuai dengan topiknya. Pada umumnya siaran kata, gerak artis tidak begitu luas, bahkan mungkin statis (gerakannya terbatas). Penataan artistic dituntut mampu untuk menciptakan latar belakang menarik dan efektif sehingga tidak membosankan.
Hal- hal yang perlu diperhatikan:

  • Sederhana, menarik tetapi artis tetap dominan
  • Pengaturan ruang yang cukup meskipun yang tampil 1 artis atau lebih
  • Menghindarkan pemakaian materi yang mengandung refleksi tinggi
  • Hindarkan garis-garis horizontal atau bentuk-bentuk prtikel yang dapat menimbulkan electrical stripe pada layar
  • Hindarkan warna putih bersih pada background/forground, kostum, property
  • Penataan meja, kursi, mimbar harus proporsional ketinggiannya
  • Ketinggian level/stage lantai diatur sedemikian rupa sesuai dengan ketinggian lensa kamera (eye level)
  • Dll

2. Set Dekorasi Drama
Untuk mendukung penyampaian beberapa adegan dengan suasana yang alami atau sama dengan kedaan sesungguhnya dala kehidupan sehari-hari atau pada jamannya

3. Set Dekorasi Show Program
Bentuk bebas tetapi harus sesuai dengan konteksnya dan mampu membentuk suasana yang diinginkan.

Dasar pemikiran pembuatan set atau penentuan set dekorasi adalah :
a) Naskah/ scenario/ script
b) Data : 
  • Isi program
  • Topik/ tema
  • Jumlah artis
Untuk menumbuhkan ide dalam merencanakan set.

Wednesday, August 11, 2021

Menerapkan Dekorasi Pada Setting

TATA ARTISTIK

3.10 Menerapkan Dekorasi Pada Setting

A. Pengertian Set

Set adalah struktur yang dibuat non permanen yang sifatnya sementara yang digunakan dalam produksi program TV. (Trans TV:2009). Set juga dikatakan sebagai penuangan ide artistik secara real yang didapat dari penjabaran suatu konsep latar cerita. Latar ini merupakan pendukung dari area shooting.

B. Penampilan latar belakang (background atau Setting)

Latar belakang atau background dapat disebut juga setting adalah salah satu bagian yang penting. Tata Dekorasi dan panggung bagi produksi televisi menurut Alan Wurtzel dalam bukunya Television Production yang diterjemahkan dalam bukunya Darwanto Sastro Subroto Produksi Acara Televisi (1994: 288) menyebutkan bahwa tata dekorasi dan panggung harus di rekayasa sedemikian rupa agar bisa memenuhi fungsinya, diantaranya adalah untuk memberikan latar belakang (background) dan latar depan (foreground), dalam penataanya harus disesuaikan dengan waktu dan tempat, dengan maksud agar mampu menumbuhkan suasana yang sesuai, Untuk menunjukkan gaya yang unik dan menyatu sebab hal tersebut merupakan unsur-unsur visual yang penting.

Dekorasi dan panggung untuk produksi televisi dibuat dari beberapa element dan kemudian elemen-elemen tersebut disusun menjadi dekorasi dan panggung sesuai dengan rencananya, karena itu dalam merencanakan dekorasi dan panggung ini harus disesuaikan dengan luasnya studio, demikian pula dalam bukunya Produksi Acara Televisi (1994: 404) Darwanto Sastro Subroto menyebutkan bahwa penataan panggung dan dekorasi televisi harus disesuaikan dengan segala kebutuhan acara yang akan diproduksinya, adapun jenis jenis setting tersebut adalah:

Setting Neutral

Settingini merupakan settingyang paling sederhana dengan menggunakan latar belakang yang sangat ekonomis hal ini menyebabkan khalayak penonton hanya akan berkonsentrasi dengan subyek dalam penataanya hanya berlatar belakang cyclorama atau dengan latar belakang lainnya, tetapi bisa juga menggunakan grafik dalam bentuk gambar dengan penataan lampu yang ditata khusus untuk itu.

Setting Realis

Penataan direkayasa agar dapat mendekati keadaan yang sebenarnya.

Decorative Setting



Set Dekorasi, dapat ditata dengan berbagai bentuk dan gaya, termasuk gaya yang abstraktif, shiloutte, limbo, cameo, dengan gaya ini akan membantu khalayak penonton mengembangkan daya imajinasinya. 

Dekorasi dan pewarnaan merupakan bagian artistik yang melengkapi tata panggung/set. Dekorasi dan pewaraan disesuaikan dengan tema set dan properti yang digunakan. Dekorasi dan pewarnaan ini dapat dikerjakan oleh set builder, propertyman  tergantung dari jenis dekorasinya atapun oleh painter jika hanya pewarnaan.

a. Pengertian Dekorasi

Dekorasi adalah elemen visual yang melingkupi seluruh area permainan. Elemen visual tersebut antara lain benda-benda alam, tumbuh-tumbuhan, batu-batuan, dan perabot rumah tangga.

b. Tujuan Dekorasi

Berikut ini adalah tujuan dekorasi antara lain:

  • Memberikan rasa nyaman terhadap suasana
  • Memberikan keindahan bagi ruangan
  • Memberikan kesan menarik
  • Menarik perhatian audien
  • Menguatkan suatu pagelaran atau acara

c. Fungsi seni dekoratif 



Melansir Aryo Sunaryo (2011) dalam buku Ornamen Nusantara
fungsi ornamen memiliki beberapa fungsi. 
Berikut fungsi seni dekoratif: 
  • Fungsi Murni Estetis | Fungsi murni estetis tujuannya memperintah penampilan bentuk produk yang dihiasi menjadi karya seni.
  • Fungsi Simbolis | Fungsi simbolis dijumpai pada produk benda upacara adat dan terkait dengan keagamaan dan kepercayaan. 
  • Fungsi Teknis Konstruktif | Ornamen berfungsi teknis konstruktif apabila ornamen tersebut berfungsi menyangga, menopang, menghubungkan, atau memperkokoh konstruksi.
d. Ciri Dekorasi, antara lain:
  • Memiliki Ritme pewarnaan yang berkarakter dan merata. 
  • Menampilkan pola-pola tertentu dan tatanan yang menunjukkan keindahan. 
  • Menujukkan sifat kegarisan baik vertikal maupun horizontal
  • Beberapa bentuk dekorasi akan menampilkan motif-motif yang lebih rumit terhadap objek. 
  • Sebuah inovasi dengan penggunaan tanaman hias atau corak flora yang menarik.

e. Motif dekoratif 

Motif merupakan unsur pokok ornamen yang berfungsi menyampaikan tema atau ide dasar. Pengulangan motif secara struktural dinamakan pola. 

Berdasarkan pola bentuk dan motifnya, ornamen dikelompokkan menjadi lima jenis, yaitu: 

Ornamen Geometris Motif tertua sejak zaman pra-sejarah yang pada mulanya dibuat dengan guratan-guratan sederhana mengikuti bentuk benda yang dihias. Kemudian memanfaatkan unsur-unsur dalam ilmu ukur seperti garis-garis lengkung dan lurus, lingkaran, segitiga, segiempat, bentuk meander, swastika, dan bentuk pilin, patra mesir. 



Ornamen Organis Motif Manusia Manusia sebagai salah satu obyek dalam penciptaan motif ornamen mempunyai beberapa unsur, baik secara terpisah seperti kedok atau topeng, dan secara utuh seperti bentuk-bentuk dalam wayangan.  

Motif Binatang Penggambaran binatang dalam ornamen sebagian besar merupakan hasil gubahan atau stilirisasi. Jarang berupa binatang secara natural, tapi hasil gubahan tersebut masih mudah dikenali bentuk dan jenis binatang yang digubah. 


Ornamen Organis Motif Tumbuhan Motif tumbuh-tumbuhan dalam seni ornamen dilakukan dengan berbagai cara baik natural maupun stilirisasi sesuai dengan keinginan senimannya.



Ornamen Motif Benda Alam Motif benda-benda alami seperti batu, air, awan dan lainnya, dalam proses pembuatan biasanya digubah sedemikian rupa. Sehingga menjadi suatu motif dengan karakter tertentu sesuai dengan sifat benda yang diekspresikan dengan pertimbangan unsur dan asas estetika. 


Ornamen Bentuk Benda Teknologi dan Kaligrafi Jenis motif yang menggunakan wujud benda-benda teknologis atau benda buatan manusia sedangkan motif kaligrafi adalah upaya memanfaatkan huruf sebagai bentuk gagasan utama ornament atau ragam hias.






Saturday, August 7, 2021

MEMAHAMI KONSEP SENI - SENI BUDAYA | KELAS X

Materi seni budaya kelas X akan diberitahukan pada artikel ini. 

Dimana pada dasarnya seni adalah keindahan. Setiap manusia akan bergantung pada keindahan. Karena setiap manusia menyukai hal-hal yang indah. Dari kesukaan dengan seni, maka manusia menciptakan sebuah karya seni.

Seni adalah bagian dari budaya. Seni dan budaya menjadi dua hal yang tidak bisa dipisahkan karena keduanya saling berkaitan. Pada setiap karya pasti memiliki ciri khas budaya. Di setiap budaya yang disajikan mengandung nilai seni yang indah.


1. Pengertian Seni

Kata seni berasal dari bahasa Sansekerta yaitu “sani” yang artinya persembahan, pemujaan, dan pelayanan yang berhubungan dengan upacara keagamaan. Selain itu, seni dalam bahasa Belanda yaitu genie dan genius. Kedua kata tersebut memiliki arti kemampuan luar biasa yang dibawa sejak lahir. Di lingkungan masyarakat, seni diartikan sebagai segala sesuatu yang dibuat oleh manusia dan memiliki unsur keindahan.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) seni memiliki arti keahlian pembuatan karya yang bermutu, karya yang diciptakan dengan keahlian luar biasa seperti tari, lukisan, ukiran, dan sebagainya. Selain dari KBBI, seni dalam buku Ensiklopedia Nasional Indonesia berasal dari kata Latin ars, yaitu keahlian mengekspresikan ide-ide dan pemikiran estetika. Seni dapat mewujudkan kemampuan serta imajinasi penciptaanbenda, suasana atau karsa.

2. Teori-teori Seni

Di dalam konsep seni memiliki teori-teori yang dapat digunakan seniman dalam membuat karya seni. Ada 2 teori yang bisa kita ketahui yaitu teori objektif dan subjektif. Teori subjektif adalah pernyataan keindahan dari suatu kualitas benda. Sedangkan teori subjektif adalah pernyataan keindahan dari terciptanya nilai estetis yang melekat pada benda tersebut. Dari kedua teori di atas, maka dapat digolongkan menjadi kelompok pemikiran, sebagai berikut:

Teori Mimesis

Teori mimesis merupakan teori yang berpijak pada pemikiran bahwa seni adalah suatu usaha untuk mendapatkan tiruan dari alam. Teori memesis sangat penting dalam peninjauan seni dikarenakan pada saat itu setelah zaman Yunani, konsep teori mimesis dihidupkan kembali dalam seni Renaissarice dan sampai saat ini masih berpengaruh. Ini dari teori ini adalah perkembangan seni naturalis, baik formal maupun sebagai pengenalan pengalaman.

Teori Instrumental

Teori mimesis merupakan teori yang berpijak pada pemikiran bahwa seni adalah suatu usaha untuk mendapatkan tiruan dari alam. Teori memesis sangat penting dalam peninjauan seni dikarenakan pada saat itu setelah zaman Yunani, konsep teori mimesis dihidupkan kembali dalam seni Renaissarice dan sampai saat ini masih berpengaruh. Ini dari teori ini adalah perkembangan seni naturalis, baik formal maupun sebagai pengenalan pengalaman.

Teori Formalistis

Teori formalistis merupakan teori reaksi terhadap teori mimesis dan instrumental. Dikarenakan menganggap kedua teori tersebut tidak memberikan standar penilaian estetis

3. Konsep Seni dari Aspek Fisik, Isi, Estetika, dan Nilai

Selain konsep seni memiliki teori-teori, konsep seni juga dapat dilihat dari berbagai aspek. Antara lain aspek fisik, isi, estetika, dan nilai. Adapun penjelasannya di bawah ini:

Aspek Fisik

Aspek fisik merupakan aspek yang dipandang dari segi bentuk dan dimensi pada karya seni dua dimensi dan tiga dimensi. Pada karya dua dimensi, seni Nampak datar dan mempunyai kesan volume, kedalaman, dan ruang. Akan tetapi, semua itu hanyalah tipuan pandangan mata saja. Karya dua dimensi hanya memiliki dimensi panjang dan lebar sehingga dapat dilihat dari satu arah. Sedangkan karya seni tiga dimensi adalah karya seni yang spasial karena terdapat tiga dimenasi yang harus diperhatikan. Di dalam seni tiga dimensi, seniman melibatkan gerak dan raba.

Aspek Isi

Aspek isi dalam suatu karya seni merupakan ide atau gagasan dan tema dari senimana kemudian dituangkan ke dalam karya seni. Aspek isi dalam karya seni sangat bergantung pada persepsi penikmat seni.

Aspek Estetika

Aspek estetika merupakan keindahan yang berasal dari objek itu sendiri. Estetika dipandang sebagai hasil sensasi atau interaksi antara persepsi dan objek. Dalam hubungannya dengan konsep seni makan pertimbangan estetika dalam pengolahan rupa dapat didekati melalui:

Pemahaman karya sebagai objek keindahan.

Pemahaman terhadap manusia sebagai subjek yang mengamati karya yang mempunyai keindahan.

Aspek Nilai

Aspek nilai merupakan aspek yang berasal dari tema yang dihadirkan oleh seniman atau penciptanya. Tema menkonotasikan ke dalam sumber nilai. Nilai-nilai tersebut bisa berupa nilai ekonomi, nilai religious, nilai moral, nilai  historis, dan sebagainya.

4. Sifat Dasar Seni

Konsep seni tidak hanya berkaca pada hal-hal yang berkaitan dengan keindahan saja, melainkan sifat dasar yang bisa kita temukan pada suatu karya seni. Sifat dasar seni meliputi dari kreatifitas, individual, ekspresi, keabadian, dan universal.

5. Jenis-jenis Seni

Koentjaraningrat mengatakan, berdasarkan indra penglihatan manusia, karya seni dapat dibagi menjadi beberapa jenis karya seni, antara lain:

Seni Rupa

Seni rupa terdiri dari seni patung dengan bahan batu dan kayu, seni menggambar dengan media pensil dan krayon, serta seni menggambar dengan media cat minyak dan cat cair.

Seni Pertunjukkan

Seni pertunjukkan dapat berupa dari seni tarim seni drama, dan seni sandiwara. Di dalam seni pertunjukkan, indra pendengaran juga turut berperan. Hal tersebut adanya olah suara yang dihasilkan dari efek suara dan musik.

6. Fungsi Seni

Secara umun, konsep seni memiliki fungsi seni sebagai bentuk atau cara penyampaian ekspresi seseorang kepada orang lain dan lingkungannya. Fungsi seni dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu fungsi seni sebagai individu dan fungsi seni bagi sosial. Fungsi seni sebagai individu dapat dijadikan sebagai alat pemenuhan kebutuhan fisik dan alat pemenuhan kebutuhan emosional. Sedangkan fungsi seni bagi sosial antara lain sebagai media agama atau kepercayaan, media pendidikan, media informasi, dan media hiburan.

BAGIAN-BAGIAN SET PADA PROGRAM TELEVISI

Terdapat unsur yang sangat penting dalam sebuah pembuatan program televisi yang berkaitan dengan keindahan tampilan visual dari sebuah program televisi, unsur tersebut dinamakan unsur artistik.Divisi yang bertanggungjawab terhadap hal ini adalah Divisi Tata Artistik.

Pengertian Tata Artistik

Tata adalah aturan, artistik adalah keindahan.

Sehingga tata artistik adalah salah satu unsur penting dalam program televisi yang berkaitan dengan aturan keindahan.

Kita rinci lebih detail yuk, apa saja yang menjadi bagian dalam artistik sebuah program TV. Kita lihat ilustrasi berikut ini!

Mari kita simak penjelasan dari masing-masing bagian-bagian dalam artistik program televisi tersebut:

1. Set/Television scenary

Struktur yang dibuat non permanen yang sifatnya sementara yang digunakan dalam produksi program TV. (Trans TV).

Penuangan ide artistik secara real yang didapat dari penjabaran suatu konsep background. Background ini merupakan pendukung dari area shooting. Pekerja yang terlibat dalam pembuatan set disebut set builder.

2. Properti

Herbert Zettl dalam Camera Television Production Handbook (2003 : 375) pengertian properti adalah : Berbagai macam perabot juga barang yang tergantung pada dinding yang akan membentuk suasana tertentu dari sebuah ruangan selain dari dindingnya itu sendiri 

Bayu Widagdo, pengertian Production Property adalah segala barang dan perangkat kerja untuk keperluan produksi pembuatan film. Production property ini merupakan logistik produksi termasuk di dalamnya yaitu icon-icon kecil yang perlu di fikirkan secara cermat, tidak bisa diabaikan begitu saja 

RM. Soenarto, properti adalah berbagai perlengkapan untuk mengisi bangunan set seperti meja, kursi, hiasan dinding, meja kerja, foto keluarga, dll. Catatan untuk pemilihan properti adalah properti harus sesuai dengan suasana, tingkat sosial dan penyesuaian seperti yang tercantum dalam naskah

Pekerja yang terlibat dalam pengerjaan dan penataan properti disebut property man. Kepala properti disebut sebagai (Propety master). Pembuat  properti disebut property maker.

3. Tata Cahaya

Tata cahaya sangat berkaitan dengan tata panggung/set. Tanpa adanya penataan cahaya, panggung yang sudah ditata berikut properti tidak akan bisa dinikmati penonton. Program-program televisi tertentu, bahkan menjadikan pencahayaan tidak sekedar menerangi panggung/set namun ditata sedemikian rupa sehingga menampilkan efek mewah dan gebyar misalnya di program perayaan ulang tahun atau music show.Tata cahaya sangat berkaitan erat dengan pekerjaan dari divisi videografi.

4. Greenary

Greenary atau nama lainnya adalah penghijauan.Tema-tema acara tertentu memerlukan sejumlah tanaman untuk menghias set/panggung. Tanaman ini dapat berbentuk tanaman asli dapat juga tiruan. Berikut contoh tata panggung yang memanfaatkan sejumlah tanaman

5. Kostum Pemain  

"Tata Busana adalah seni pakaian dan segala perlengkapan yang menyertai untuk menggambarkan tokoh. (Buku Seni Teater)"

Gerald Millerson menuliskan dalam bukunya Television Production Handbook, bahwa dalam produksi televisi yang sederhana anda tidak membutuhkan kostum, namun jika anda terlibat dalam sebuah produksi komersial yang melibatkan aktor, anda bisa menyewa atau meminjam ke sekolah teater atau departemen artisitk yang biasanya memiliki stok pakaian yang dapat dipinjam. 

Kostum yang digenakan dua artis di atas termasuk kostum yang biasanya didapatkan dari penyewaan butik/ didesain secara khusus oleh desainer pribadi atau stylist di stasiun televisi untuk sebuah acara konser/pesta yang akan sulit ditemukan di mall.

Kostum dalam televisi harus membuat pemain tampil percaya diri saat di “close up" sehingga selain menyesuaikan dengan naskah, perlu dipikirkan kenyamanan pemain dalam mengenakan kostum sehingga tidak mengganggu ruang gerak dari pemain saat beradegan.

Aturan mengenai warna dan motif juga harus diperhatikan. Keseluruhan desain warna harus seimbang antara pewarnaan dari set, kostum dan make up dan penting khususnya dalam tayangan televisi yang menampilkan acara musik ataupun variety di mana long shot lebih banyak digunakan dari total scene, yang biasanya akan memperlihatkan aktor, penari, set dan properti.

Kostum juga dapat dilengkapi dengan aksesoris sesuai dengan kebutuhan.

6. Tata Rias 

Seni mengubah penampilan wajah menjadi lebih sempurna. Alasan penggunaan tata rias:

  • Meningkatkan penampilan
  • Mengoreksi/memperbaiki penampilan 
  • Mengubah penampilan

Secara umum, tata rias digunakan sehari-hari oleh wanita untuk memberikan aksen dan memperbaiki penampilan. Tata rias juga dapat digunakan untuk perbaikan seperti memperlebar mata yang sipit dan pelengkungan dagu ataupun memperbaiki hidung yang pendek , atau perbaikan lain yang sifatnya minor. Jika seseorang memerankan tokoh yang spesifik, perubahan yang lengkap dari penampilan akan sangat diperlukan. Perubahan yang dramatis dari usia, suku, karakter dapat diselesaikan melalui teknik tata rias yang kreatif.

7. Dekorasi dan pewarnaan

Dekorasi dan pewarnaan merupakan bagian artistik yang melengkapi tata panggung/set. Dekorasi dan pewaraan disesuaikan dengan tema set dan properti yang digunakan. Dekorasi dan pewarnaan ini dapat dikerjakan oleh set builder, propertyman  tergantung dari jenis dekorasinya atapun oleh painter jika hanya pewarnaan.

8. Flooring Cloth

Flooring cloth adalah dekorasi lantai yang merupakan bagian dari penatan set/panggung. Lantai dari setiap set dapat ditata dengan memanfaatkan cat, karpet, stiker, dsb.

Refensi : http://radenyuliar.blogspot.com/


 

Tuesday, August 3, 2021

MEMAHAMI KONSEP BUDAYA - SENI BUDAYA KELAS X

Materi Seni Budaya Kelas X SMK

KD 3.1. Memahami konsep budaya

KD 4.1. Mempresentasikan konsep budaya


LINGKUP MATERI

  1. Pengertian Budaya
  2. Unsur-unsur Budaya
  3. Fungsi Budaya
  4. Klarifikasi Kebudayaan
  5. Budaya Pendalungan


MATERI

1. Pengertian Budaya

”Budaya berasal dari bahasa Sangsekerta, yaitu Budhayah bentuk jamak dari Budhii, Budaya dari dua kata yaitu budi (akal) dan daya (manusia). Budaya adalah kegiatan masyarakat pada suatu daerah yang menggambarkan ciri dan karakteristik daerah tersebut. Kegiatan ini diturunkan secara turun temurun dan dijaga serta dilestarikan hingga saat ini”

2. Unsur- unsur Budaya

Menurut Kluckhohn (Universal Categories of Culture, 1953) unsur budaya dibagi menjadi 7. Antara lain adalah :

  • Sistem religi dan upacara keagamaan.
  • Sistem organisasi kemasyarakatan.
  • Sistem pengetahuan.
  • Sistem mata pencaharian hidup.
  • Sistem teknologi dan perlengkapan hidup.
  • Sistem bahasa.
  • Kesenian.


3. Fungsi Budaya

  1. Menciptakan hasil karya manusia dalam bentuk melahirkan teknologi dan pola pikir pada suatu daerah yang berpijak pada budaya setempat.
  2. Patokan sebagai perwujudan norma dan nilai-nilai sosial untuk menghasilkan tata tertib dalam pergaulan kemasyarakatan disuatu daerah.
  3. Menjadikan pola-pola perilaku (patterns of behavior) yang merupakan cara-cara masyarakat untuk bertindak atau berkelakuan yang sama, dimana harus diikuti oleh semua anggota masyarakat yang lain.


4. Klarifikasi Kebudayaan

Klarifikasi kebudayaan dapat dibedakan berdasarkan ciri karakteristik pada suatu daerah. Klarifikasi tersebut diantaranya adalah :

  1. Rumah adat
  2. Alat musik tradisional
  3. Bentuk kesenian
  4. Adat istiadat
  5. Pakaian daerah
  6. Bahasa daerah


Contoh:

Budaya Batik Cirebon

Batik Cirebon merupakan ragam batik khas Cirebon yang merupakan salah satu dari empat sentra industri batik di Jawa Barat yang masih ada hingga sekarang. Tiga sentra industri batik lainnya adalah Indramayu, Tasikmalaya, dan Garut. Meskipun demikian, Cirebon merupakan sentra batik tertua yang memberikan pengaruh terhadap ragam pola batik di sentra-sentra industri batik lain di Jawa Barat.[1]

Motif batik Cirebon yang paling terkenal dan menjadi ikon Cirebon adalah motif Megamendung. Motif ini melambangkan awan pembawa hujan sebagai lambang kesuburan dan pemberi kehidupan. Sejarah motif ini berkaitan dengan sejarah kedatangan bangsa Tiongkok di Cirebon, yaitu Sunan Gunung Jati yang menikah dengan wanita Tionghoa bernama Ong Tie. Motif ini memiliki gradasi warna yang sangat bagus dengan proses pewarnaan yang dilakukan sebanyak lebih dari tiga kali

Featured Post

Penyelesaian Sengketa Ambalat Harus dengan Diplomasi

Perahu karet TNI merapat ke Pulao Rondo, Aceh, pulau terluar ujung barat wilayah Indonesia, menjelang kedatang Panglima TNI Jenderal Moeldo...