Wednesday, March 24, 2021

TATA CAHAYA SEBAGAI KEBUTUHAN ARTISTIK

Materi Tentang Teknik Tata Cahaya Untuk Pembuatan Video & Film

Silahkan Simak Video Berikut :


Pengertian Tata Cahaya

Tata cahaya adalah pengaturan cahaya dengan mempergunakan peralatan pencahayaan agar kamera mampu melihat obyek dengan jelas, dan menciptakan ilusi sehingga penonton mendapatkan kesan adanya jarak, ruang, waktu dan suasana kejadian yang dipertunjukkan dalam suatu pementasan. Seperti halnya mata manusia, kamera video membutuhkan cahaya yang cukup agar bisa berfungsi dengan efektif. Dengan pencahayaan penonton akan bisa melihat seperti apa bentuk obyek, di mana dia saling berhubungan dengan obyek lainnya, dengan lingkungannya, dan kapan peristiwa itu terjadi.

Kerja kamera elektronik sangat dibangun oleh sistem pencahayaan. Hal ini sesuai dengan karakter sistem perekaman gambar oleh kamera elektronik, sehingga masalah-masalah mengenai tata cahaya sangat penting dalam sebuah kegiatan perekaman gambar.

Cahaya menurut sumbernya dibedakan menjadikan jadi 2

  1. cahaya alami / siang hari
  2. artifisial cahaya / tungsten

Kualitas cahaya

Cahaya yang keras

Disebut dengan cahaya keras yang dihasilkan dari sumber cahaya dengan intensitas yang tinggi, cahaya lebih bersifat spot. Menghasilkan kekontrasan yang tinggi dan bayangan yang keras (gelap - terangnya).


Cahaya lembut

Disebut juga cahaya yang lembut karena dihasilkan dari sumber terpendar dan halus biasanya cahaya yang dipancarkan adalah flood dan dibarengi dengan filter atau elemen penghalus pemendaran cahaya. Kontras yang dihasilkan lebih tipis sehingga bayangan yang dihasilkan juga tidak keras.


Cahaya berdasarkan konsep dasar pencahayan dapat dibedakan

Cahaya alami

Cahaya natural yang sumber cahaya dalam satu frame atau adengan maupun scene bersumber dari cahaya yang bersifat natural. Misalnya cahaya pagi hari dari sebelah timur (key). Maka shot-shot adegan dalm tersebut key lightnya dari arah yang sama.

Pictorial Light / Arificial Light

Cahaya yang bersifat artistik atau ciptaan. dibentuk sesuai kebutuhan artistik, suasana sebuah adegan atau adegan. Jadi arah sumber cahaya (key) dapat diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan gambar artistik atau suasana adegan tersebut.


Arah Cahaya

Pencahayaan yang dibedakan berdasarkan arah cahaya dan jatuhnya cahaya ke subjek dapat dibedakan:

Cahaya Atas

Cahaya yang datang dari arah atas subjek, sebagai cahaya ambient / base light juga menciptakan suasana tertekan pada subjek.

Cahaya Mata

Cahaya yang melayani mata subjek guna untuk menguatkan kekuatan yang dimunculkan dari mata.

Lampu Aksen

Cahaya yang dibuat sebagai aksen diluar subjek untuk menciptakan kedalaman dan mood tertentu. Biasanya melayani pada  background


Suhu Warna (Suhu Warna)

Suhu cahaya yang berbeda akan menghasilkan suhu warna yang berbeda pula. Lampu matahari memberikan cahaya berwarna hijau kebiru-biruan, lampu tangsten halogen menghasilkan warna kuning kemerah-merahan, sinar cahaya memancarkan warna putih kebiru-biruan.

Perbedaan ini sebenarnya karena adanya perbedaan derajad suhu warna yang diukur dalam Derajad Kelvin.

Semakin rendah derajad Kelvin, maka suhu warnanya kemerah-merahan sedangkan semakin tinggi derajad Kelvinnya maka suhu warna cenderung kebiru-biruan.


Daftar derajad Kelvin dengan sumber cahaya


Pada camera DSLR kita dapat mengatur nilai ini melalui setting manual.

Berikut beberapa panduan:


1.500K                Cahaya Lilin

2.750K                Lampu Pijar

3.200K                Lampu Halogen

3.500K                Matahari sebelum terbenam

4.000K                Neon Biasa

5.000K                Neon Putih

5.500K                Matahari pagi dan siang

5.800K                Matahri sore

6.000K                Lampu Kilat

7.000K               Cahaya Mendung

8.000K                Cahaya Berkabut

9.000K -             Langit biru malam hari (“Blue hour”)

12.000K

15.000K -           Langit Kutub

25.000K


COLOR TEMPERATURE





Jika kita melihat matahari atau lampu buatan manusia lainnya, maka cahaya yang dihasilkan adalah pijar putih atau kuning. Jadi cahaya tersebut merupakan perpaduan dari beberapa HUE dalam spektrum.Apabila berbeda sumber pencampurannya maka akan menghasilkan campuran yang berbeda pula yang ditangkap oleh mata manusia.

Prinsip dasar tata cahaya (THREE-POINT LIGHTING)


Lampu Kunci (Key Light)

Pencahayaan utama yang diarahkan pada objek. Keylight merupakan sumber pencahayaan paling dominan. Biasanya lampu tombol lebih terang dibandingkan dengan lampu pengisi. Dalam desain 3 poin pencahyaan, keylight ditempatkan pada sudut 45 derajat di atas subjek.Fill Light

Isi cahaya (Fill Light)

Pencahayaan pengisi, biasanya digunakan untuk menghilangkan bayangan objek yang disebabkan oleh cahaya tombol. Isi cahaya yang ditempatkan berseberangan dengan subyek yang mempunyai jarak yang sama dengan keylight. Intensitas pencahyaan fill light biasanya setengah dari key light.

Lampu Belakang (Back Light)

Pencahayaan dari arah belakang objek, berfungsi untuk meberikan dimensi agar subjek tidak “menyatu” dengan latar belakang. Pencahyaan ini terletak pada 45 derajat di belakang subyek. Intensitas pencahyaan backlight sangat tergantung dari pencahayaan tombol cahaya dan lampu pengisi, dan tentu saja tergantung pada subyeknya. Cahaya latar misal untuk orang W, pirang akan sedikit berbeda dengan pencahayaan untuk orang dengan warna rambut hitam.


Fungsi tata cahaya

Tata cahaya yang hadir di atas panggung dan menyinari semua objek sebenarnya yang menghadirkan kemungkinan bagi sutradara, aktor, penonton untuk saling melihat dan berkomunikasi. Semua objek yang disinari memberikan gambaran yang jelas kepada penonton tentang segala sesuatu yang akan dikomunikasikan. Dengan cahaya, sutradara dapat menghadirkan ilusi imajinatif. Banyak hal yang bisa dikerjakan dengan peran tata cahaya tetapi fungsi dasar tata cahaya ada empat, yaitu penerangan, dimensi, pemilihan, dan atmosfir (Mark Carpenter, 1988 ) .

1. Penerangan.

Penerangan. Inilah fungsi paling mendasar dari tata cahaya. Lampu memberi penerangan pada pemain dan setiap objek yang ada di atas panggung. Istilah penerangan dalam tata cahaya panggung bukan hanya sekedar memberi kesan terang sehingga dapat dilihat tetapi penerangan bagian penerangan tertentu dengan intensitas tertentu. Tidak semua area di atas panggung memiliki tingkat terang yang sama diatur dengan tujuan dan maksud tertentu sehingga pesan yang disampaikan melalui laku aktor di atas pentas.

2. Dimensi

Dimensi. Dengan tata cahaya kedalaman sebuah objek dapat dicitrakan. Dimensi dapat diciptakan dengan membagi sisi gelap dan terang atas objek yang disinari sehingga membantu perspektif tata panggung. Jika semua objek dalam intensitas yang sama maka gambar yang akan tertangkap oleh mata penonton menjadi datar. Dengan ukuran intensitas serta pemilahan sisi gelap dan terang maka objek dimensi akan muncul.

3. Pemilihan

Pemilihan. Tata cahaya dapat dimanfaatkan untuk menentukan objek dan area yang diinginkan. Jika film dan kamera televisi, pilih adegan menggunakan film, film panggung yang dibuat dengan cahaya. Dalam pementasan tertentu, penonton secara normal dapat melihat seluruh area panggung, untuk memberikan fokus perhatian pada area atau aksi tertentu sutradara memanfaatkan cahaya. Pemilihan ini tidak hanya berpengaruh bagi perhatian penonton tetapi juga bagi aktor di atas pentas serta keindahan tata panggung yang dihadirkan.

4. Atmosfir

Atmosfir. Yang paling menarik dari fungsi tata cahaya adalah menyediakan suasana yang mempengaruhi emosi. Kata “atmosfir” yang digunakan untuk menjelaskan suasana serta emosi yang terkandung dalam peristiwa lakon.Tata cahaya mampu menghadirkan suasana yang dikehendaki oleh lakon. Sejak ditemukannya tata pencahayaan panggung, efek dapat diciptakan untuk menirukan cahaya bulan dan matahari pada waktu-waktu tertentu. Misalnya, warna cahaya matahari pagi berbeda dengan siang hari. Sinar mentari pagi membawa kehangatan sedangkan sinar mentari siang hari terasa panas. Inilah gambaran suasana dan emosi yang dapat dimunculkan oleh tata cahaya

Keempat fungsi pokok tata cahaya di atas tidak berdiri sendiri. Artinya, masing-masing fungsi memiliki interaksi (saling mempengaruhi). Fungsi penerangan dilakukan dengan memilih area tertentu untuk memberikan gambaran objek dimensi, suasana, dan emosi peristiwa.


fungsi pendukung yang dapat ditemukan dalam tata cahaya

a. Gerak

Gerak. Tata cahaya statis. Sepanjang pementasan, cahaya selalu bergerak dan berpindah dari area satu ke area lain, dari objek satu ke objek lain. Gerak arus cahaya ini kadang-kadang-kadang-kadang disadari oleh penonton dan kadang tidak. Jika aktor cahaya bergerak dari aktor satu aktor ke dalam area yang berbeda, penonton dapat melihatnya dengan jelas. Tetapi pergantian cahaya dalam satu area ketika adegan tengah berlangsung tidak langsung disadari. Tanpa sadar penonton dibawa ke dalam suasana yang berbeda melalui perubahan cahaya.


b. Gaya

Gaya. Cahaya dapat menunjukkan gaya pementasan yang sedang dilakonkan. Gaya realis atau naturalis yang mensyaratkan persyaratan yang diperlukan tata cahaya mengikuti cahaya alami seperti matahari, bulan atau lampu meja. Dalam gaya Surealis tata cahaya diproyeksikan untuk melayani permintaan atau fantasi di luar persediaan seharihari. Dalam pementasan komedi atau dagelan tata cahaya yang membutuhkan penerangan yang tinggi sehingga setiap gerak lucu yang dilakukan oleh aktor dapat tertangkap jelas oleh penonton.


c. Komposisi

Komposisi. Cahaya dapat dimanfaatkan untuk menciptakan lukisan panggung melalui tatanan warna yang dihasilkannya.


d. Penekanan

Penekanan. Tata cahaya dapat memberikan jaminan tertentu pada adegan atau objek yang dinginkan. Penggunaan warna dan intensitas dapat menarik perhatian penonton sehingga membantu pesan yang diakses oleh pesan. Sebuah bangunan tinggi yang senantiasa disinari cahaya sepanjang pertunjukan akan menarik perhatian penonton dan mengajukan pertanyaan sehingga membuat penonton isi maksud dari hal tersebut.


e. Pemberian tanda

Pemberian tanda. Cahaya berfungsi untuk memberi tanda selama pertunjukan berlangsung. Misalnya,   fade out  untuk mengakhiri sebuah adegan,  fade dalam  memulai adegan dan  black out  sebagai akhir dari cerita. Dalam pementasan teater tradisional,  black out  biasanya digunakan sebagai Tanda ganti Adegan diiringi DENGAN Pergantian set


Peralatan Tata Cahaya

Kerja tata cahaya adalah kerja pengaturan sinar di atas pentas. Kecakapan dalam mendisitribusi cahaya ke atas pentas sangat dibutuhkan. Dengan peralatan tata cahaya, kontrol atau kendali atas distribusi cahaya yang dikerjakan. Penata cahaya untuk mengendalikan intensitas, warna, arah, bentuk, ukuran, dan kualitas cahaya serta gerak arus cahaya . Semua kendali itu bisa dimungkinkan karena adanya peralatan tata cahaya yang dirancang untuk tujuan tersebut. Penguasaan peralatan wajib dipelajari oleh penata cahaya.


1. Bohlam

Bohlam (bulb, lamp) adalah sumber cahaya. Bagian-bagian dari bohlam terdiri atas envelope, filament, dan base (Gb.204). Envelope adalah cangkang yang terbuat dari gelas kaca atau kwarsa untuk melindungi komponen dari udara dan mencegahnya dari kebakaran.

2. Reflektor dan Refleksi




Untuk memancarkan cahaya dari bohlam ke objek yang disinari dibutuhkan reflektor. Cahaya yang hanya berasal dari bohlam sinarnya kurang kuat dan tidak terarah pancarannya. Dengan reflektor maka pancaran cahaya yang berasal dari bohlam dapat diatur, diatur, dan diarahkan

3. Lensa

Cahaya membutuhkan pembiasan atau pembelokan sehingga sangat kecilnya ukuran cahaya yang bisa diatur. Alat yang digunakan untuk membiaskan cahaya adalah lensa yang terbuat dari gelas kaca atau semacam plastik.



4. Lampu

Istilah lampu yang digunakan di sini tidak mengacu pada kata lampu tetapi lantern. Kata lamp diartikan sebagai bohlam dan lantern sebagai lampu dan seluruh perlengkapannya termasuk di dalamnya bohlam. Istilah lantern digunakan sebagai pembeda antara lampu panggung terhadap lampu rumahan. Tugas utama dari lampu panggung adalah  menghadirkan cahaya, warna, dan bentuk yang dapat disesuaikan dan diarahkan menurut kebutuhan.

Beberapa macam lampu

a. Floodlight


Bentuk paling sederhana dalam khasanah lampu panggung adalah lampu sorot (Gb.216). Bohlam dan reflektor di dalam sebuah kotak yang dapat diarahkan ke kanan dan ke kiri serta ke atas dan ke bawah untuk membina jatuhnya cahaya. Tidak ada pengaturan khusus yang bisa dilakukan seperti pengaturan bentuk, ukuran sinar, dan fokus. Sifat menyebar dari sinar yang dihasilkan membuat besaran area yang disinari tergantung dari jarak lampu terhadap objek.

b. Scoop


Lampu scoop adalah lampu flood yang menggunakan reflektor ellipsoidal dan dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan. Sinar cahaya yang dihasilkan memancar secara merata dengan lembut (Gb.219). Lampu scoop ada beberapa jenis yang dirancang khusus untuk bohlam tertentu. Ada yang menggunakan bohlam pijar biasa ada yang menggunakan bohlam tungsten. Tetapi secara umum, scoop dapat menggunakan bohlam pijar dan tungsten-halogen. Lampu ini sangat efisien untuk menerangi areal tertentu yang terbatas. Karakter cahayanya yang lembut membuat lampu scoop sangat ideal untuk memadukan warna cahaya. Selain digunakan untuk panggung teater dan teater boneka, sendok juga digunakan untuk televisi, studio fotografi, dan gedung yang membutuhkan penerangan khusus seperti museum.

c. Fresnel


Fresnel merupakan lampu spot yang memiliki garis batas sinar yang lembut. Lampu ini menggunakan reflektor spherical dan lensa fresnel (Gb.220). Karena karakter lensa fresnel yang bergerigi pada sisi luarnya maka bagian tengah lingkaran cahaya yang dihasilkan lebih dan meredup ke arah garis terang tepi cahaya. Pengaturan ukuran sinar cahaya dilakukan dengan menggerakkan bohlam dan reflektor lensa. Semakin dekat bohlam dan reflektor ke lensa maka lingkaran sinar cahaya yang dihasilkan semakin besar. Sifat lingkaran cahaya yang lembut memungkinkan dua atau lebih lampu fresnel memadukan warna cahaya pada objek atau area yang disinari.

d. Profil


Lampu profile termasuk lampu spot yang menggunakan lensa plano cembung sehingga lingkaran sinar cahaya yang dihasilkan memiliki garis tepi yang tegas. Dengan posisi lensa, maka lingkaran sinar cahaya bisa tak terkalahkan. Jika lampu profil dalam keadaan fokus maka batas lingkaran cahaya akan jelas terlihat dan jika tidak ada fokus batas lingkaran cahayanya akan mengabur meskipun tidak selembut lampu fresnel. Profil lampu digunakan karena besaran lingkaran cahaya dan derajat penyinarannya diatur sedemikian rupa. Selain bentuk sinar yang melingkar profil lampu dapat membentuk cahaya secara fleksibel dengan bantuan shutter. Shutter atau penutup cahaya ini terpasang di empat sisi (atas, bawah, kanan, dan kiri). Dengan cara menambahkan shutter, maka bentuk cahaya yang dinginkan dapat dikreasikan.

e. Follow Spot



Lampu follow spot sering juga disebut lime adalah lampu yang dapat dikendalikan secara langsung oleh operator untuk mengikuti gerak laku aktor di atas panggung.


No comments:

Post a Comment

Featured Post

Penyelesaian Sengketa Batas Wilayah Blok Ambalat

Penyelesaian Sengketa Batas Wilayah Blok Ambalat Penyelesaian Sengketa Batas Wilayah Blok Ambalat Sengketa batas wilayah kasus Blok Ambalat...